• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam membangun wilayah perbatasan, seperti di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik yang terletak di Kalimantan Utara (Kaltara), sangat dibutuhkan infrastruktur pendukung agar daerah

Dalam dokumen Era Baru Integrasi Transportasi Perkotaan (Halaman 46-49)

perbatasan dapat lebih berkembang dengan baik, terutama akses transportasinya. Salah satu

infrastruktur transportasi yang menjadi prioritas untuk membuka akses di wilayah perbatasan

adalah melalui udara dan laut.

trans potret

udara, cukup penting untuk menjangkau kawasan perbatasan dan pedalaman. Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara menyebutkan bahwa dengan cakupan wilayah yang cukup luas terdiri dari 5 kabupaten/ kota, maka sektor perhubungan udara perlu menjadi perhatian untuk dikembangkan di provinsi ke-34 ini. Salah satu bandar udara (bandara) terbesar sekaligus merupakan bandara internasional di Kaltara berada di Tarakan. Bandara Internasional Juwata yang terletak di Kota Tarakan, hanya berjarak sekitar 3,5 km dari pusat kota, dan memiliki runway sepanjang 2.250 meter dan lebar 45 meter. Saat ini, Bandara Juwata telah didarati oleh pesawat berbadan sedang baik jenis Boeing maupun Airbus, juga ATR dan pesawat-pesawat kecil, seperti Caravan. Pesawat-pesawat tersebut

terbang antara lain ke Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, juga ke kota-kota kecil, seperti Berau, Nunukan, Malinau, dan Tanjung Selor. Tercatat, setiap hari ada sekitar 40 penerbangan dengan jumlah penumpang mencapai 3.000 orang. Selain itu, setelah lama tidak beroperasi melayani penerbangan antardaerah, bandara Nunukan dibuka kembali pada 23 Februari 2018 dengan penerbangan perdana pesawat Express Air dari Samarinda ke Nunukan. Sedangkan penerbangan perdana dari Nunukan dimulai pada 24 Februari 2018 pukul 07.00 WITA. Untuk jadwal penerbangan dari Nunukan pada hari Selasa, Kamis, Sabtu pukul 07.00, dan Minggu pukul 14.30. Sementara penerbangan ke Nunukan pada hari Senin, Rabu, Jum'at pukul 15.15, dan Minggu pukul 13.55.

Penerbangan tersebut dimaksudkan agar masyarakat dapat menikmati lalu lintas udara keluar daerah dengan lebih cepat dan nyaman. Masuknya pesawat jenis ATR 42-300 di bandara Nunukan akan dapat mempermudah jalur transportasi udara. Bandara terbesar kedua di Kaltara ini, rencananya dicalonkan sebagai bandara internasional.

Adapun rute yang dilalui pesawat Express Air yaitu Tarakan, Malinau, Tanjung Selor, Samarinda, Balikpapan, Berau, dan Melak. Harga Tiket Nunukan ke Tarakan sekitar Rp400 ribuan dimana pemesanan tiket dapat diakses di web maskapai terkait, agen perjalanan online, biro-biro perjalanan terdekat, maupun langsung di bandara Nunukan. Selain bandara Internasional Juwata Tarakan dan bandara Nunukan yang sedang dilakukan proses

pengembangan, terdapat pula sejumlah bandara yang tengah dilakukan upaya perpanjangan landasan, seperti bandara Long Apung Malinau dan Krayan Nunukan. Diharapkan, melalui dana investasi tersebut dapat benar- benar difokuskan untuk mempercepat pembangunan Kaltara.

Kini, dari sebuah tempat yang dulunya hanya sebuah bandara kecil berkelas perintis, lahir sebuah mimpi yang akan segera terwujud menjadi sebuah jembatan udara. Jembatan udara tersebut diharapkan tidak hanya memecah keterisolasian daerah saja, tetapi juga menjadi pintu gerbang bagi masuknya investasi ke wilayah utara Kalimantan ini.

Bandara Internasional Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.

Terminal keberangkatan Bandara Internasional Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.

Aktivitas penyeberangan di Nunukan, Kalimantan Utara

Pelabuhan Sungai Nyamuk di Sebatik 1 2 2 4 4 3 3

trans potret

Akses Laut Dukung Potensi Kelautan

Pembangunan moda transportasi laut terus dilakukan secara bertahap di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya yang menghubungkan Tarakan, Nunukan dan Sebatik. Untuk Tarakan, memiliki posisi yang strategis bagi Provinsi Kaltara, yaitu sebagai penggerak pertumbuhan wilayah utara Provinsi Kalimantan Timur dan Pintu Gerbang kedua (second gate) bagi Kalimantan Timur setelah Kota Balikpapan, selain merupakan kota transit perdagangan antara Indonesia, Malaysia dan Philipina.

Sebagai kota yang di kelilingi oleh laut, Tarakan mempunyai potensi kelautan yang demikian besar, dan sumber daya inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakatnya untuk mencari nafkah sebagai nelayan dan petambak udang. Dimana hasil laut yang melimpah kemudian dikonsumsi, dan sebagian besar telah dijadikan komoditi ekspor oleh beberapa pengusaha melalui cold storage

mereka.

Melalui jalur laut dapat menuju ke 4 pelabuhan utama di Tarakan, antara lain Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Tengkayu II, Pelabuhan Malundung dan Pelabuhan Juwata Laut. Pelabuhan Tengkayu I dimanfaatkan sebagai pelabuhan untuk speed boat

ke wilayah lain di Kalimantan Utara, yang jaraknya dari pusat kota sekitar 1 km. Pelabuhan Tengkayu II digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat barang jarak dari pusat kota yang berjarak hanya 500 m, Pelabuhan Malundung digunakan sebagai pelabuhan untuk kapal besar tujuan Jawa, Sulawesi dan Malaysia yang jaraknya dari pusat kota sekitar 1,5 km, serta Pelabuhan Juwata Laut yang

digunakan sebagai pelabuhan Ferry yang berjarak dari pusat kota sekitar 10 km.

Membuka Jalur Transportasi Laut di Nunukan

Akses transportasi yang digunakan di Nunukan hanya melalui perairan laut dan sungai. Antara lain menggunakan kapal besar dan speed boat yang akan berlabuh di dua pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tunon Taka Nunukan dan Pelabuhan Sungai Nyamuk. Waktu yang ditempuh dari Tarakan ke Nunukan sekitar 2,5 jam perjalanan.

Pelabuhan Tunon Taka Nunukan adalah Pelabuhan terbesar di

penumpang internasional, yang melayani pelayaran ke Tawau, Sabah, Malaysia, yaitu satu di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, dan satu pelabuhan utama di Sungai Pancang, Pulau Sebatik.

Selain memiliki pelabuhan utama, adapula dermaga pengumpan di antaranya Dermaga Penyeberangan Sungai Jepun, Kecamatan Nunukan Selatan dan Dermaga Penyeberangan Liang Bunyu, Kecamatan Sebatik Barat. Kabupaten Nunukan juga memiliki sejumlah pelabuhan sungai diantaranya yang berada di Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Sebuku, serta adapula 10 terminal khusus yang tersebar di sejumlah kecamatan. Kabupaten Nunukan sebagai tempat bersandar beberapa kapal Pelni dan kapal besar swasta lainnya untuk perdagangan listas batas. Pelabuhan ini melayani penumpang yang melakukan perjalanan dengan tujuan Tarakan, Balikpapan, Makassar, Pare- Pare, Pantoloan, Toli-Toli, Surabaya, dan NTT. Selain melayani penumpang domestik, pelabuhan ini juga melayani rute Nunukan-Tawau di Malaysia.

Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik memiliki puluhan dermaga yang tersebar di sejumlah kecamatan. Namun, terdapat dua pelabuhan utama yang digunakan sebagai pelabuhan

Kabupaten Nunukan yang memiliki wilayah perairan laut dan sungai, membuat transportasi air sangat diperlukan untuk menghubungkan antara wilayah di Kabupaten Nunukan. Namun, terbatasnya volume angkutan kendaraan seperti

speed boat dan perahu-perahu kecil, membuat pemerintah mengupayakan beroperasinya kapal penyeberangan dengan kapasitas yang lebih besar.

Hanya Akses Laut Menuju Sebatik

Disamping Tarakan dan Nunukan, Pulau Sebatik sangat strategis dikarenakan berada di perbatasan antarnegara. Dermaga di Sebatik memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat di sekitarnya, sebab hanya dengan transportasi air atau laut sajalah, orang bisa bepergian dari dan ke Pulau Sebatik.

Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Lintas Batas Laut (PLBL) Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara

Kapal penyeberangan yang menghubungkan Nunukan - Tawau (Malaysia) 5 5 6 6 7

trans potret

Pulau Sebatik merupakan salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. Pulau Sebatik juga merupakan pulau terluar yang unik, karena wilayah pulau ini terbelah menjadi dua bagian, yakni sebagian milik Indonesia dan sebagian lagi milik Malaysia. Sehingga, ada yang menyebut Sebatik adalah satu pulau kecil dengan dua negara.

Berada di wilayah terluar membuat akses menuju Sebatik sangat terbatas. Satu-satunya jalur transportasi yang bisa digunakan untuk menuju Sebatik hanya menggunakan moda transportasi air, yakni dengan speed boat baik dari Tarakan, Nunukan

karena kapasitas speed boat terbatas. Belum lagi di dermaga lain yang menyeberangkan penumpang ke Nunukan atau sebaliknya. Untuk harga tiket speed boat dari Tarakan ke Sebatik maupun sebaliknya sebesar Rp 230 ribu. Sementara jika menyeberang dari Nunukan ke Sebatik atau sebaliknya, harga yang dipatok sebesar Rp 25.000.

Dermaga maupun pelabuhan, selain menjadi sarana tambat speed boat penyeberangan, juga merupakan penunjang ekonomi masyarakat di Sebatik. Berbagai macam usaha sangat mengandalkan adanya dermaga

Dermaga utama penyeberangan

Dalam dokumen Era Baru Integrasi Transportasi Perkotaan (Halaman 46-49)

Dokumen terkait