• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membawa laptop (untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar browsing) Mengunjungi, makan dan minum di wedangan modern sudah termasuk

A. Perubahan Wedangan 1. Penjual

3. Membawa laptop (untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar browsing) Mengunjungi, makan dan minum di wedangan modern sudah termasuk

dalam kegiatan konsumsi. Meskipun sepele, namun aktivitas ini dianggap telah mengonsumsi nilai simbol yang dimiliki oleh wedangan yaitu orang yang memiliki waktu luang, dan ingin bersantai bersama teman atau keluarga.

Nilai-nilai simbol inilah yang diharapkan seorang pengunjung wedangan modern terhadap pengunjung yang lainnya. Dia ingin dianggap sebagai orang yang santai, memiliki waktu luang untuk mengobrol bersama teman dan keluarga di wedangan. Untuk selanjutnya ketika terdapat seseorang yang membawa laptop dan buku, maka seseorang tersebut ingin agar dirinya terlihat oleh orang lain sebagai seseorang yang rajin, sibuk dan memanfaatkan fasilitas. Dia membawa laptopnya bukan hanya untuk mengerjakan tugasnya, namun juga untuk memperkuat kesan yang berusaha dibangun. Kesan-kesan inilah yang merupakan hasil dari interaksi antara sesama pengunjung wedangan modern.

commit to user

110 Matriks 19

Aktivitas Konsumsi Pengunjung Wedangan Modern

No Aktivitas Keterangan

1. Mengunjungi, makan dan minum di wedangan modern

Hanya sekedar makan dan minum di wedangan modern sudah termasuk dalam kegiatan konsumsi. Meskipun sepele, namun aktivitas ini dianggap telah mengonsumsi nilai simbol yang dimiliki oleh wedangan yaitu orang yang memiliki waktu luang, dan ingin bersantai.

2. Mengobrol / nongkrong bersama teman atau keluarga

Semakin memperkuat nilai simbolik wedangan, memiliki waktu luang, bersantai apalagi ditambah dengan bersama teman atau keluarga.

3. Membawa laptop (untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar

browsing)

Seseorang yang membawa laptop dan buku, maka dia ingin agar dirinya terlihat oleh orang lain sebagai seseorang yang rajin, sibuk dan memanfaatkan fasilitas.

Dia membawa laptopnya bukan hanya untuk mengerjakan tugasnya, namun juga untuk memperkuat kesan yang berusaha dibangun.

Sumber: Data Primer, diolah Agustus 2015

Berdasarkan penelitian tentang perubahan perilaku konsumtif masyarakat dalam konsep wedangan modern ini terdapat tiga bentuk perubahan perilaku masyarakat. Yang pertama yaitu perubahan pemilihan tempat oleh masyarakat. Pada wedangan jaman dahulu, pembeli mengunjungi wedangan tidak harus di sebuah tempat tertentu, namun sekenanya saja. Pengunjung wedangan jaman dahulu kebanyakan merupakan warga lokal disekitar wedangan tersebut yang ingin mencari minuman hangat atau teman mengobrol. Berbeda dengan pengunjung wedangan modern yang menentukan tempatnya terlebih dahulu. Pengunjung wedangan modern ini cukup mempertimbangkan tempat wedangan, dimana menurut mereka wedangan yang didesain seperti kafe tentunya lebih nyaman untuk dikunjungi.

commit to user

111 Kebenyakan pengunjung wedangan modern juga bukan warga lokal disekitaran wedangan tersebut. Mereka mengunjungi wedangan tersebut karena ingin menikmati wedangan dengan desain tempat yang menarik dan nyaman untuk mengobrol bersama teman-teman atau keluarga.

Perubahan perilaku yang kedua yaitu karena pengaruh ajakan teman atau kerabat. Pengunjung wedangan jaman dahulu ketika ingin ke wedangan tidak harus bersama temannya, karena pengunjung ingin mencari teman mengobrol yaitu penjual wedangan. Berbeda dengan pengunjung wedangan modern yang mengunjungi wedangan karena ajakan dari teman atau saudaranya. Hal ini merupakan wajar karena memang merupakan sifat manusia yang membutuhkan satu sama lain. Umumnya pengunjung wedangan modern sekarang mengajak teman, saudara dan pacar mereka untuk menikmati suasana bersama-sama.

Selanjutnya perubahan yang ketiga adalah keramahan pegawai wedangan.

Berdasarkan dari wedangan-wedangan yang digunakan oleh penulis sebagai sampel lokasi penelitian, semua wedangan mempunyai pegawai yang ramah.

Dalam bisnis kuliner tentu kepuasan pengunjung menjadi tujuan utama, maka dari itu pegawai wedangan harus ramah dan membuat pengunjung merasa nyaman. Dari beberapa wedangan, strategi dari Kedai Kita menurut penulis cukup menarik, karena pegawai wedangan tidak hanya ramah dalam melayani pelanggan. Pegawai Kedai Kita ini juga menyapa dan mengajak ngobrol pelanggan. Hal ini merupakan strategi yang digunakan oleh pemilik Kedai Kita untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

commit to user

112 Perubahan yang terjadi pada perilaku konsumtif masyarakat dapat dikatakan sebagai respon dari stimulus yang mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu untuk mengkaji rumusan masalah bentuk perubahan perilaku konsumtif masyarakat dalam konsep wedangan modern di kota Surakarta peneliti menggunakan teori masyarakat konsumsi dari Jean Baudrillard dan interaksi simbolik yang pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer.

Menurut Baudrillard, untuk mendapatkan peran yang diinginkan, aktivitas konsumsi pun dengan sengaja dilakukan. Hal ini sejalan dengan teori Baudrillard yang mengungkapkan bahwa masyarakat kini hidup dalam suatu kebudayaan baru, suatu kebudayaan yang melihat eksistensi diri mereka dari segi banyaknya tanda yang dikonsumsi. Dalam masyarakat seperti ini, konsumsi tidak lagi dilihat sebagai suatu kegiatan menghabiskan obyek, tetapi merupakan interaksi di antara obyek atau sebagai suatu tindakan sistematis untuk memanipulasi orang lain. Dapat dilihat bahwa masyarakat mengunjungi wedangan modern sebagai ajang menunjukkan eksistensi diri mampu mempengaruhi aktivitas konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat.

Teori selanjutnya yaitu interaksi simbolik dari Blumer. Teori interaksi simbolik Blumer berusaha memahami perilaku manusia dari sudut pandang subjek, bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi mitra interaksi mereka.

commit to user

113 Menurut interaksionisme simbolik, manusia belajar memainkan berbagai peran dan mengasumsikan identitas yang relevan dengan peran ini, terlibat dalam kegiatan menunjukkan kepada satu sama lainnya, siapa dan apa mereka.

Terlebih, sekarang ini banyak dijumpai wedangan berkonsep modern dan nyaman yang seolah-olah semakin menangguhkan eksistensi masyarakat yang ingin menunjukkan diri mereka. Permainan peran ini dilakukan dalam panggung sandiwara dramaturgi yang berintikan pandangan bahwa ketika manusia berinteraksi dengan sesamanya, ia ingin mengelola kesan yang ia harapkan tumbuh pada orang lain terhadapnya. Dramaturgi terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan di wedangan tersebut, mereka ingin terlihat sebagai seorang yang memiliki status sosial. Upaya ini dilakukan tidak lain agar pengunjung dapat memperoleh pengakuan akan eksistensi dirinya dalam kelas masyarakat tertentu.

Untuk dapat melihat secara ringkas bagaimana bentuk perubahan perilaku konsumtif masyarakat dalam konsep wedangan modern di Kota Surakarta, peneliti merangkumnya pada matriks dibawah ini:

commit to user

114 Matriks 20

Perubahan Perilaku Konsumtif Masyarakat Dalam Konsep Wedangan Modern

Aspek Penjelasan

 Penjual Wedangan jaman dahulu: Penjual wedangan memikul dagangannya untuk

menghampiri pelanggan, ada yang memakai gerobak dan bertempat di pinggir jalan atau sudut kampung.

Wedangan modern: Sudah memiliki tempat sendiri, bahkan pemiliknya mendesain tempatnya cenderung seperti kafe atau restoran.

 Fasilitas

Wedangan jaman dahulu: Tidak ada fasilitas selain aneka hidangan yang disajikan, karena pembeli di wedangan ini hanya menikmati hidangan dan mengobrol.

Wedangan modern: Selain aneka hidangan yang lebih bervariasi dari wedangan biasa, terdapat fasilitas lain yaitu tempat yang nyaman, live music, akses wifi, lantai 2 dengan balkon untuk menikmati pemandangan.

 Hidangan

Wedangan jaman dahulu: Hidangan wedangan jaman dahulu berupa aneka gorengan, sate usus ayam, sate keong, kacang dan kerupuk yang dibungkus plastik. Untuk makanan berat biasanya nasi bandeng atau nasi sayur yang sudah dibungkus.

Wedangan modern: Makanan tidak jauh berbeda dengan wedangan jaman dahulu, namun ditambah aneka menu seperti sosis atau perkedel. Untuk minuman juga lebih beraneka ragam, seperti jus buah dan milkshake.

Perbandingan Perilaku antara Pengunjung Wedangan jaman dahulu dengan Wedangan Modern Bentuk Perbandingan Wedangan jaman dahulu (Tahun

1990an) Wedangan modern (Tahun 2010an) Perubahan Pemilihan Tempat

oleh Masyarakat Pembeli mengunjungi wedangan sekenanya saja, tidak memilih mau wedangan dimana atau harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu.

Pengunjung wedangan cukup

mempertimbangkan tempat wedangan.

Pengunjung menganggap wedangan yang didesain seperti kafe lebih nyaman untuk dikunjungi.

Pengaruh Ajakan Teman/kerabat Pengunjung tidak harus mengajak teman atau datang bersama-sama. Karena yang dicari adalah makanan dan minumannya, atau bisa juga ingin mencari teman ngobrol.

Ajakan dari keluarga atau teman

merupakan pengaruh kuat bagi seseorang untuk mengunjungi wedangan modern.

Keramahan Pegawai Wedangan Pelanggan wedangan jaman dahulu merupakan warga sekitar atau orang-orang yang kebetulan lewat dan

menyempatkan untuk mampir. Umumnya wedangan ini menjadi sarana untuk beberapa warga yang ingin mencari teman mengobrol.

Pelayanan yang ramah membuat

pengunjung merasa nyaman dan dihargai.

Tidak hanya melayani, namun ada wedangan yang menyapa dan mengajak ngobrol pelanggan. Pegawai yang ramah membuat pengunjung betah dan memiliki rasa untuk kembali mengunjungi.

Sumber: Data Primer, diolah Agustus 2015

Dokumen terkait