• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memberi Contoh Jaringan Interaksi Unsur-Unsur Lingkungan a Interaksi dan Rentetan Permasalahan yang Rumit

Dalam dokumen sma11geo Geografi Dibyo (Halaman 103-107)

5 QFNBOGBBUBO MJOHLVOHBO!IJEVQ

B DAMPAK KEPENDUDUKAN TERHADAP KEHIDUPAN DI BUM

4. Memberi Contoh Jaringan Interaksi Unsur-Unsur Lingkungan a Interaksi dan Rentetan Permasalahan yang Rumit

Dunia dewasa ini menghadapi suatu rentetan perma salahan yang sangat rumit, seperti penyediaan pangan dunia, pengangguran, hambatan dalam pengembangan industri, pengadaan energi dan bahan baku, pengem bangan sumber daya alam, kesempatan pendidikan, per kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak terkendali, keserakahan perusahaan multinasional dalam mencari kekayaan alam, dan akhir-akhir ini permasalah an pencemaran lingkungan hidup.

Keseluruhan permasalahan tersebut saling berkaitan dan apabila direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima permasalahan pokok, yaitu:

1) Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam yang semakin terbatas.

2) Dinamika kependudukan, di mana sejak abad 18, grafik kenaikan penduduk dunia sangat tajam.

3) Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.

4) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apa bila tidak dilandasi oleh moral, akan me ngancam kese rasian kehidupan di dunia.

5) Lingkungan hidup yang semakin jelek.

Apabila pena nganan permasalahan pokok dunia tidak tepat, akan saling berbenturan dan pada akhirnya akan bermuara pada perselisihan, permusuhan, perebutan, dan terjadi kerusakan lingkungan hidup. Keterkaitan antara keempat faktor ini dan keterkaitannya dengan ling kungan hidup semakin erat sehingga setiap permasalahan harus dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan dan sebagai permasalahan bersama. Untuk lebih jelasnya lihat bagan berikut ini!

SFOUFUBO QFSNBTBMBIBO

EVOJB Lfqfoevevlbo Flpopnj

Mjohlvohbo Ijevq Tvncfs Ebzb!Bmbn Jmnv!Qfohfubivbo ebo!Uflopmphj Gambar 4.4 Rentetan masalah dunia. (Sumber: Kuswanto, 2004)

b. Interaksi Kehidupan Ekonomi Sosial dan Budaya yang Menimbulkan Masalah Penduduk dan Lingkungan

Tingginya kebutuhan jumlah barang dan jasa memerlukan lebih banyak sumber daya alam sebagai salah satu faktor produksi dalam industri pengolahan. Jadi, dengan meningkatnya jumlah penduduk maka secara ekonomis barang dan jasa harus disediakan dalam jumlah banyak. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa, tetapi peningkatan produksi barang dan jasa yang dilakukan tersebut ternyata menuntut lebih banyak persediaan sumber daya alam yang bersangkutan. Akibatnya, sumber daya alam semakin menipis, bahkan pencemaran lingkungan juga sangat meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi.

Perhatikan skema berikut ini, tentang bagan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.

Qfodfnbsbo!Mjohlvohbo Nfojqjtozb!Tvncfs!Ebzb!Bmbn Qfsuvncvibo!Flpopnj Kvnmbi!Qfoevevl Cbsboh!ebo!Kbtb Gambar 4.5

Bagan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya yang menimbulkan masalah pendudukan dan lingkungan.

(Sumber: Kuswanto, 2004)

Berdasarkan bagan tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan hal-hal berikut.

1) Ketersediaan barang dan jasa meningkat sejalan de ngan pertumbuhan penduduk dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2) Pemanfaatan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi menyebabkan menipisnya sumber daya alam dan terjadinya pencemaran ling kungan.

Dengan terpenuhinya kebutuhan hidup menyebabkan manusia timbul rasa aman, tenteram, dan percaya diri, tetapi kemampuan seseorang atau kelompok masyarakat untuk berkembang tidak selalu sama sehingga produktivitasnya juga berbeda. Perbedaan kemampuan dalam mengolah sumber daya alam menyebabkan pendapatan nasional berbeda-beda, akibatnya kemakmuran bangsa berbeda-beda pula.

- Keterbatasan lingkungan hidup - AMDAL

Jika Skenario Ke-3 Gagal, Lempar Handuk Tanggul Jebol Lagi, Lumpur Masuk Tol

JAKARTA-Warga Sidoarjo sebaiknya berharap skenario ketiga menggunakan teknik pengeboran miring (relief well) bisa menghentikan semburan lumpur Lapindo. Sebab, skenario itu benar-benar akan menjadi upaya pamungkas untuk mematikan semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, tersebut.

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Kantor Presiden menjelaskan, upaya penghentian semburan lumpur hanya dilakukan menggunakan tiga skenario. Yakni, snubbing unit, pengeboran menyamping (side tracking), dan pengeboran miring.

Menurut dia, sekarang sedang dilakukan pengeboran miring (skenario ketiga). Tujuannya mencapai pusat semburan di dalam sumur yang kedalamannya mencapai 9.000 feet. Begitu pusat semburan ditemukan, akan dimasukkan lumpur berat atau disuntikkan semen. ”Jadi, yang terpenting sekarang sumbernya ditemukan dulu,” ujar Purnomo.

Bagaimana jika relief well tersebut juga gagal? ”Seandainya skenario ketiga tidak bisa menyelesaikan, tidak kami stop (semburan lumpur). Tapi kami alirkan atau kami manfaatkan,” tegasnya. Namun, kata dia, tim penanggulangan semburan lumpur belum melangkah ke arah itu. Mereka masih fokus kepada skenario ketiga.

Untuk mengantisipasi kegagalan relief well, Kementerian ESDM sudah menyiapkan rencana darurat (contigency plan). Lumpur panas yang saat ini ditampung di kolam-kolam lumpur disalurkan ke tempat lain sambil menunggu semburan tersebut mati sendiri. Yaitu, mengalirkan air lumpur ke Selat Madura melalui pipa sepanjang 16 kilometer serta menggelontorkan lumpur melalui Kali Mati dan Kali Porong. ”Contigency plan akan kami gunakan bila skenario ketiga tidak bisa menutup mud blow out (semburan lumpur),” ujarnya.

Menurut Purnomo, bila semburan lumpur tidak bisa dihentikan menggunakan skenario ketiga, berarti sumbernya tidak berasal dari sumur Banjar Panji-1. ”Tapi, lumpur itu dipastikan berasal dari mud chamber (lapisan tanah yang berisi lumpur),” ungkap pakar geologi perminyakan alumnus sekolah pertambangan terkemuka Colorado School of Mining itu.

Sementara itu, petugas lapangan Lapindo Brantas harus bekerja keras untuk mengatasi luberan lumpur. Kemarin, ketika sedang memperbaiki jalan tol Surabaya-Gempol di Km 37 hingga Km 39, tanggul penahan lumpur di Km 39,200 jebol. Jalan tol pun ditanggul lagi agar lumpur tidak meluber. Tanggul yang jebol sepanjang 15 meter itu berada di Desa Besuki.

Jebolnya tanggul tersebut kembali mengancam jalan tol. Sebab, saat ini Lapindo dan Departemen PU sedang meninggikan jalan tol sekitar 2,5 meter mulai Km 37 hingga Km 39. Jika tanggul di Km 39,200 tidak mampu menahan lumpur, upaya peninggian jalan tol tersebut terancam sia-sia.

Meningkatnya jumlah penduduk bumi menyebabkan peningkatan ber bagai kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun pemukiman. Dibutuhkan pula sumber daya alam lainnya seperti tanah, air, energi, mineral, dan lainnya yang diambil dari persediaan sumber daya alam di bumi. Semula kehidupan manusia di bumi di kuasai oleh alam, namun dengan munculnya etika Ba rat lahirlah sistem nilai yang hakikatnya memandang bahwa manusialah yang menguasai dan menjadi pusat (antroposentris). Dalam sistem nilai seperti ini lahirlah anggap an bahwa apa yang ada di bumi ini adalah untuk manusia. Di samping kebutuhan tersebut maka pada manusia terdapat keinginan-keinginan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi.

Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia menyebabkan menipisnya perse diaan sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengolahan berbagai barang akhirnya menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh mengenai terjadinya bencana lingkungan akibat pencemaran dan lainnya adalah sebagai berikut.

Saat ini, Jasa Marga masih melakukan sistem buka tutup untuk arus kendaraan. Yang dioperasikan hanya jalur Surabaya-Gempol (jalur A). Jalur Gempol-Surabaya (jalur B) ditutup karena sedang ditinggikan. ”Kita lihat kondisi. Kalau peninggian jalan di jalur B sudah selesai, kami akan memberlakukan buka tutup untuk dua jalur sesuai jam kepadatan lalu lintas,” jelas Kepala Jasa Marga Bachriansyah.

Pembuangan lumpur Lapindo ke bekas pertambangan sirtu di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, dihentikan sementara. Sebab, menurut Bupati Mojokerto Achmady, Lapindo belum berkoordinasi dengan Pemkab Mojokerto dan warga sekitar lokasi pembuangan lumpur. ”Sebelum ada koordinasi, saya harap tidak melakukan pembuangan) itu dulu,” katanya ketika dihubungi melalui telepon genggamnya kemarin.

(Sumber: Jawa Pos, 2 September 2006)

Bahan diskusi!

1. Jelaskan mengapa terjadi banjir lumpur panas di area PT Lapindo Porong Sidoarjo!

2. Jelaskan akibat banjir lumpur panas tersebut!

3. Jelaskan apakah pada saat pendirian proyek tidak ada studi AMDAL!

4. Jelaskan skenario usaha penanggulangan dan pemecahan masalah banjir lumpur panas tersebut!

C KETERBATASAN EKOLOGIS DALAM PEMBANGUNAN

Dalam dokumen sma11geo Geografi Dibyo (Halaman 103-107)