• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBUAT STANDART PROSEDURE OPERATIONALKEGIATAN 2 MEMBUAT STANDART PROSEDURE OPERATIONAL

Belum Optimalnya Pelayanan pemeriksaan

MEMBUAT STANDART PROSEDURE OPERATIONALKEGIATAN 2 MEMBUAT STANDART PROSEDURE OPERATIONAL

MEMBUAT STANDART PROSEDURE OPERATIONAL

Tanggal Pelaksanaan

10 Maret -13 Maret 2021

Daftar lampiran Bukti Kegiatan

1. melakukan konsultasi dengan Kapus tentang pembuatan SPO (BTA)

2. Mencari dan mengumpulkan referensi terkait prosedure Pemeriksaan BTA

3. Menyusun Draft SPO

4. Mengkonsultasikan ke pimpinan Draft yang di buat 5. Melegalkan SPO

6. Melakukan sosialisasi kepada petugas kesehatan tentang SPO pemeriksaan BTA

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi

Pembuatan SOP merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi (Pelayanan Publik). Dalam pembuatan SOP dan panduan termasuk dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara terhadap pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan (Manajemen ASN). Selain itu, dengan pembuatan SOP guna menghasilkan tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat kesalahan berkurang (WoG/Whole of Government).

Tahapan kegiatan 1 : Konsultasi bersama Kepala Puskesmas

Pada tahapan kegiatan ini, saya berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas berkaitan dengan sistematika penulisan SOP dan panduan secara bertanggung jawab agar tidak terjadi perbedaan tata penulisan dalam dokumen resmi Puskesmas (Akuntabilitas). Pada saat konsultasi, saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme). Saat ke ruang Kepala Puskesmas, saya berperilaku yang sopan dan berpenampilan rapih serta bertutur kata yang santun (Etika Publik). Dengan tata penulisan dokumen resmi puskesmas

53

yang tepat, diharapkan tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta dapat bermanfaat bagi Puskesmas (Komitmen Mutu). Saya ke ruang Kepala Puskesmas setelah membuat janji dan bertemu sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan bahan referensi Penyusunan SOP

Pada tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan bahan untuk pembuatan SOP dengan bertanggungjawab yang ke depannya akan digunakan dalam penilaian akreditasi (Akuntabilitas). Dalam merancang bahan SOP pemeriksaan BTA, saya menggunaan Bahasa Indonesia yang baik (Nasionalisme). Saya mencari bahan pembuatan SOP pemeriksaan BTA secara professional untuk meminimalisir kesalahan urutan kegiatan (Etika Publik). Bahan SOP pemeriksaan BTA diharapkan bisa menjadi salah satu inovasi bagi Puskesmas (Komitmen Mutu). Saya dalam mencari bahan pembuatan SOP pemeriksaan BTA dibuat berdasarkan sumber terpercaya (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 3 : Menyusun draft SOP

Pada tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan draft SOP pemeriksaan BTA dengan bertanggungjawab dan berintegritas (Akuntabilitas). Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dalam membuat draft SOP pemeriksaan BTA (Nasionalisme). Draft SOP pemeriksaan BTA saya buat secara profesional (Etika Publik). Draft SOP pemeriksaan BTA diharapkan bisa menjadi inovasi bagi Puskesmas (Komitmen Mutu). Saya dalam pembuatan draft SOP pemeriksaan BTA dibuat berdasarkan sumber terpercaya (Anti Korupsi)

Tahapan kegiatan 4 : Konsultasi pemeriksaan draft SOP bersama mentor / Kepala Puskesmas

Pada tahapan kegiatan ini, saya melaksanakan konsultasi dengan penuh tanggung jawab berkaitan dengan Laporan aktualisasi saya (Akuntabilitas). Saya bertukar pendapat dengan mentor terkait SOP pemeriksaan BTA jika ada poin-poin yang ingin ditambahkan atau dikurangi (Nasionalisme). Pada saat melakukan konsultasi dengan mentor, saya bersikap sopan dan bertutur kata santun (Etika Publik). Saya melakukan konsultasi dilakukan dengan bertatap muka secara langsung agar komunikasi berjalan efektif (Komitmen Mutu). Saya melakukan konsultasi dengan mentor mengedepankan nilai transparansi (Anti Korupsi).

54 Tahapan kegiatan 5 : Melegalkan SPO

Pada tahapan kegiatan ini, saya melakukan kegiatan melegalkan SPO pemeriksaan BTA untuk menunjukkan keseriusan dalam melakukan aktualisasi (Akuntabilitas) demi tercapainya etos kerja dan kinerja yang baik (Nasionalisme). Saya melakukan dengan cermat saat meminta tanda tangan pimpinan puskesmas (Etika Publik). Saya melakukan legalisasi dengan kepala puskesmas yang mengedepankan kejelasan (Komitmen Mutu). Pada saat melegalkan SOP pemeriksaan BTA secara mandiri dan tanpa ada paksaan (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 6 : Melakukan Sosialisasi Kepada Petugas Kesehatan Tentang SPO Pemeriksaan , yang Telah Di buat

Pada tahapan kegiatan ini, saya melakukan sosialisasi SPO kepada Nakes yang berada di Puskesmas dengan penuh tanggungjawab dan transparansi (Akuntabilitas). Saat melakukan sosialisasi SOP Pemeriksaan BTA ini , saya lebih mengedepankan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bentuk kecintaan saya terhadap bangsa (Nasionalisme). Dalam melakukan sosialisasi SPO saya selalu mengutamakan rasa saling menghargai, serta menggunakan kata-kata yang sopan dan santun dalam berkomunikasi denganTeman - teman Nakes (Etika Publik). Saya berkeyakinan dapat memberikan informasi bagi Nakes saat melakukan sosialisasi SPO pemeriksaan BTA (Komitmen Mutu). Saya berlaku jujur dan tidak memaksakan kehendak kepada Teman - teman NAKES agar mengikiuti sosialisasi SOP pemeriksaan BTA (Anti Korupsi)

Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan Tahapan kegiatan 1 : Konsultasi bersama Kepala Puskesmas

Teknik aktualisasi yang saya gunakan pada saat konsultasi sistematika penulisan SOP pemeriksaan BTA ke Kepala Puskesmas yaitu teknik kerjasama dan teliti. Saya bekerjasama Kepala Puskesmas untuk mendapatkan sistematika penulisan SPO dan panduan dalam dokumen resmi Puskesmas.

Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan bahan referensi Penyususnan SPO

Menyiapkan bahan referensi untuk merancang SPO pemeriksaan BTA, saya menggunakan teknik aktualisasi cermat dan teliti. Bahan untuk ,merancang SPO dan panduan yang

55

dikumpulkan tidak boleh sembarangan, harus melihat dari sumber yang sudah teruji atau dapat terpercaya sehingga bahan materi yang terkumpul sesuai standar.

Tahapan kegiatan 3 : Menyusun draft SOP

Dalam menyusun draft SOP pemeriksaan BTA, saya menggunakan teknik aktualisasi profesional. Di mana saya menyiapkan draft SPO Pemeriksaan BTA dengan bertanggung jawab yang dibuat berdasarkan sumber terpercaya.

Tahapan kegiatan 4 : Konsultasi Pemeriksaan draft SOP bersama mentor / Kepala Puskesmas

Teknik aktualisasi yang saya gunakan pada saat konsultasi dengan mentor terkait SPO pemeriksaan BTA yaitu musyawarah. Saya bertukar pendapat dengan mentor terkait SPO pemeriksaan BTA jika ada poin-poin yang ingin ditambahkan atau dikurangi.

Tahapan kegiatan 5 : Melegalkan SPO

Ketika mengajukan kepada kepala Puskesmas untuk legalisasi SPO pemeriksaan BTA, teknik aktualisasi yang saya gunakan ialah kerjasama. Di mana ketika saya meminta pengesahan SPO pemeriksaan BTA kepada pimpinan, pimpinan menandatanganinya dengan jujur dan tanpa ada paksaan. Pimpinan memperlakukan saya dengan baik dan tidak membeda-bedakan antar staf.

Tahapan kegiatan 6 : Melakukan Sosialisasi Kepada Petugas Kesehatan Tentang SPO Pemeriksaan , yang Telah Di buat

Ketika Melakukan Sosialisasi SPO pemeriksaan BTA, teknik aktualisasi yang saya gunakan ialah kerjasama. Di mana ketika saya meminta hadir untuk sosialisasi SPO Pemeriksaan BTA kepada Nakes dengan jujur dan tanpa ada paksaan. Untuk Hadir

Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan Tahapan kegiatan 1 : Konsultasi bersama Kepala Puskesmas

Saya mengonsultasikan sistematika penulisan SOP pemeriksaan BTA ke bagian Kepala Puskesmas melalui staf yang bertanggungjawab dengan sistematikan penulisan dokumen

56 resmi Puskesmas.

Output kegiatan : Tersedianya sistematika penulisan SOP pemeriksaan BTA Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan bahan referensi Penyusunan SOP

Saya menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk merancang SOP pemeriksaan BTA secara benar dan layak serta materinya tersebut saya peroleh dari sumber yang terpercaya.

Output kegiatan : Tersedianya bahan untuk merancang SOP pemeriksaan BTA Tahapan kegiatan 3 : Menyusun draft SOP

Berdasarkan bahan yang telah saya cari untuk merancang SOP pemeriksaan BTA, saya kemudian menyusun draft-nya sehingga memudahkan saya ketika nanti konsul dengan mentor berkaitan dengan SPO yang saya Buat

Output kegiatan : Tersedianya draft SOP pemeriksaan Hepatitis B

Tahapan kegiatan 4 : Konsultasi Pemeriksaan draft SOP bersama mentor / Kepala Puskesmas

Saya membawa draft SOP pemeriksaan BTA kepada mentor untuk dikonsultasikan dan didiskusikan jika ada poin-poin yang ingin ditambahkan atau dikurangi.

Output kegiatan : Terjadinya diskusi berkaitan dengan SOP pemeriksaan BTA Tahapan kegiatan 5 : Melegalkan SPO

Setelah saya konsultasi dengan mentor, saya melakukan Permohonan Legalisasi SOP pemeriksaan BTA sesuai dengan saran yang diberikan mentor sebelum saya minta disahkan dangan di beri tanda tangan dan Cap Puskesmas Polara , Kecamatan Wawonii Tenggara Dengan jujur dan tanpa ada rasa Paksaan dan pimpinan memperlakukan saya dengan baik dan tidak membeda- bedakan antara staf yang lain

Output kegiatan : SPO Siap Di gunakan

Tahapan kegiatan 6 : Melakukan Sosialisasi Kepada Petugas Kesehatan Tentang SPO Pemeriksaan , yang Telah Di buat

57

Saya melakukan Sosialisasi SPO kepada Teman- teman NAKES Tentang Tata cara Pemeriksaan BTA yang dapat mendeteksi Penyakit TBC dengan jujur dan tanpa ada paksaan.

Output kegiatan : NAKES mengetahui adanya SPO yang Yang Telah di buat untuk Pemeriksaan BTA

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Pelaksanaan kegiatan pembuatan SPO ini dilakukan secara Akuntabilitas (tanggungjawab, berintegritas, transparan), Nasionalisme (cinta tanah air, diskusi, tanggungjawab), Etika Publik (sopan dan santun, berpakaian rapih, profesional, cermat, saling menghargai), Komitmen Mutu (efektif, inovatif, kualitas, percaya diri), dan Anti Korupsi (disiplin, jujur, transparan, mandiri) dapat mendukung pencapaian visi puskesmas POLARA yaitu

“Terwujudnya Masyarakat Sehat di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Polara” ” dan misi 1, meningkatkan Peran dan kualitas manajemen sertapelayanan Puskesmas, 2,

memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata,

proaktif,terintegrasi,terjangkaudanberkesinambungan

,3,Mendorong kemandirian masyarakat serta meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat

Analisis Dampak

Jika pembuatan SPO Pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam) tidak dilaksanakan, maka akan berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat kegiatan padahal ini berkaitan dengan standar akreditasi.

58

1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan tentang Pembuatan SPO

Gambar .4.5 konsultasi dengan pimpinan

2. Mencari dan mengumpulkan Referensi terkait prosedur Pemeriksaan BTA

59

Gambar .4. 6, referensi untuk SPO

3. Menyusun Draft SPO

Gambar .4. 7 , Menyusun SPO

60

4. Mengkonsultasikan ke pimpinan draft yang di buat

Gambar .4. 8, konsultasi Draft 5, Melegalkan SPO

Gambar .4. 9 Legalisasi SPO

61

6, melakukan sosialisasi Kepada Petugas Kesehatan tentang SPO Pemeriksaan

Gambar 4. 10, sosialisasi SPO

KEGIATAN 3

Menyediakan Alat dan Bahan Reagensia Pemeriksaan BTA Tanggal

Pelaksanaan

14 Maret -19 Maret 2021

Daftar lampiran Bukti Kegiatan

1. Melakukan pemesanan ke unit terkait 2. Mengambil Reagen

3. Mendistribusikan Reagen ke Laboratorium

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi

Menyampaikan undangan untuk sepakat dalam memesan alat dan Bahan di kegiatan pemeriksaan BTA merupakan bentuk kerjasama yang dibangun antar rekan kerja dalam kegiatan aktualisasi (WoG/Whole of Government) serta menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN) demi menciptakan pelayanan

62 publik yang akuntabel (Pelayanan Publik)

Tahapan kegiatan 1 : Melakukan Pemesanan Ke unit Terkait

Pada tahapan kegiatan ini, saya mengirim undangan di Dines Kesehatan terkait jadwal dan Kesiapan Alat dan Bahan yang tersedia di gudang farmasi, yang akan dikoordinasikan dengan bertanggungjawab sesuai dengan Laporan aktualisasi yang akan saya laksanakan (Akuntabilitas). Dalam menulis undangan saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik (Nasionalisme) koordinasi menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dimngerti (Etika Publik) serta menyediakan waktu dengan baik dan sesuai dengan Laporan aktualisasi (Komitmen Mutu) berusaha tepat waktu dalam menghadiri pertemuan (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 2 : Mengambil Reagen BTA

Pada tahapan kegiatan ini, saya melakukan Pengambilan reagen atau alat dan bahan tentang kegiatan saya yang akan dilakukan dengan prinsip kerjasama dan kesesuaian materi dengan tujuan (Akuntabilitas). Saya dengan penanggung jawab Gudang Farmasi melakukan pengambilan alat dan bahan dengan cara mengambil sesuai ACC dari penanggung jabwab bagian P2 dengan cara akuntabilitas sesuai surat (Nasionalisme). Saat saya berkoordinasi, saya berperilaku yang sopan dan berpenampilan rapih serta bertutur kata yang santun (Etika Publik). Jadwal pengambilan reagen yang telah disepakati bersama dapat mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, serta dapat bermanfaat bagi Puskesmas (Komitmen Mutu). Saya, penanggung jawab bidang P2 dan penanggung jawab gudang farmasi bertemu sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 3 : Mendistribusikan Reagen Ke ruangan LAB

Pada tahapan kegiatan ini, saya melakukan pendistribusian Reagen dari gudang obat Puskesmas ke ruangan Laboratorium, kegiatan pemeriksaan BTA untuk menunjukkan keseriusan dalam melakukan aktualisasi (Akuntabilitas) demi tercapainya etos kerja dan kinerja yang baik (Nasionalisme). Saya melakukan dengan cermat dan tanggung jawab saat pendistribusian reagen ke LAB (Etika Publik). Saya melakukan pendistribusian reagen di

63

LAB mengedepan kan Kualitas alat dan bahan yang di pesan dari dines Terkait (Komitmen Mutu). Pada saat pendistribusian saya melakukan dengan cara mandiri (Anti Korupsi).

Teknik Aktualisasi Yang Dipergunakan Tahapan kegiatan 1 : Melakukan Pemesanan Ke unit Terkait

Menyampaikan undangan kepada penanggung jawab P2 dines Kesehatan Konawe Kepulauan, Saya memyampaian undangan menggunakan teknik aktualisasi cermat sehingga menghasilkan koordinasi yang layak dan tepat sesuai dengan Laporan aktualisasi. Undangan yang telah disampaikan direspon baik oleh para penanggung jawab

Tahapan kegiatan 2 : Mengambil Reagen BTA

Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat koordinasi denga penanggung jawabP2 dan penanggung jawab gudang Farmasi yakni kerjasama. Di mana saat terjadinya koordinasi, harus mengesampingkan kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan organisasi.

Tahapan kegiatan 3 : Mendistribusikan Reagen Ke ruangan LAB

Saya melakukan pendistribusian reagen pemeriksaan BTA dengan teknik aktualisasi profesional demi tercapainya etos kerja dan kinerja yang baik..

Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan Tahapan kegiatan 1 : Melakukan Pemesanan Ke unit Terkait

Saya menyampaikan undangan dengan bertanggungjawab sesuai dengan Laporan aktualisasi yang akan saya laksanakan agar tercapai koordinasi yang disiapkan secara benar dan layak Output kegiatan : Tersampainya informasi/ undangan

Tahapan kegiatan 2 : Mengambil Reagen BTA

Saya menyampaikan undangan yang telah di ACC dari penanggung jawab P2 ke penanggu jawab gudang Farmasi dan menjelaskan maksud dan tujuan rencana kegiatan saya guna

64

terjalin kerja sama antara saya dan penanggu jawab gudang Farmasi kemudian menyediakan alat dan bahan yang di pesan

Output kegiatan : tersedianya alat dan bahan yang di gunakan pemeriksaan BTA Tahapan kegiatan 3 : Mendistribusikan Reagen Ke ruangan LAB

Setelah dikoordinasikan dengan penanggung jawab gudang obat peskesmas Polara dengan cara diskusi , saya melakukan pendistribusian Alat dan bahan pemeriksaan BTA sesuai dengan kesepakatan bersama.

Output kegiatan : Tersedianya alat dan bahan / reagen di LAB

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Pelaksanaan kegiatan berkoordinasi dengan Penanggung P2 dinas Kesehatan Kabupaten dan penanggung jawab bagian gudang farmasi yaitu pemeriksaan BTA ini dilakukan secara Akuntabilitas (tanggung jawab, kerjasama), Nasionalisme (cinta tanah air, musyawarah mufakat, bertanggung jawab), Etika Publik (cermat, sopan dan santun, berpenampilan rapih, transparan), Komitmen Mutu (cermat, inovatif, efektif, efisien, berkualitas), dan Anti Korupsi (jujur, disiplin, transparan) dapat mendukung pencapaian visi Puskesmas yaitu

“Terwujudnya Masyarakat Sehat di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Polara” dan misi puskesmas yaitu 1. meningkatkan peran dan kualitas manajemen serta pelayanan puskesmas,2,memberikan pelayanan kesehatan yang bemutu merata, proaktif terintegrasi,terjangkaudanberkesinambungan

,3,mendorong kemandirian masyarakat serta meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat.

Analisis Dampak

Jika berkoordinasi dengan penangung jawab P2 dines Kesehatan dan penanggung jawab gudang farmasi tidak dilaksanakan, maka akan berdampak pada kurangnya kerjasama antara kedua belah pihak yang terkait yang bisa saja menimbulkan konflik kepentingan dalam aktualisasi ini.

65 1, Melakukan Pemesanan Ke unit Terkait

Gambar , 4. 11 persetujuan penanggung jawab Pogram TB terkait permintaan Alat dan bahan

66

Gambar , 4. 12, Surat permintaan Alat dan Bahan

Gambar , 4. 13, lampiran Surat Permintaan

2, Mengambil Reagen BTA

67

Gambar , 4. 14 pengambilan alat dan bahan di gudang farmasi

3, Mendistribusikan Reagen Ke ruangan LAB

Gambar , 4. 15, distribusi alat dan bahan ke Lab

KEGIATAN 4

Dokumen terkait