• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk Guru:

Ini adalah kesempatan baik untuk memainkan peran. Mintalah murid-murid memainkan setiap gambar. Ini akan membuat kesan lebih mendalam bagi mereka. Lalu ajukan pertanyaan yang sama untuk saling bertukar pikiran.

Memegang Firman-Mu

Ayah ajak dua orang anak perempuannya untuk cuci piring, karena ibu mereka sedang sakit. Keduanya janji untuk lakukan. Lihatlah gambar di sebelahnya. Siapa yang tidak tepati janjinya? Mengapa? Bagaimana perasaan sang ayah?

"Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.”

(Ams. 12:22) Anak Yang Kedua Mengubah Pola Pikirannya

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan: Luk. 15:1-10

Kebenaran Alkitab:

Allah mengasihi dan mengingini semua orang beroleh keselamatan.

Tujuan Pelajaran:

Mengerti betapa berharganya setiap orang di hadapan Allah. Ayat Hafalan:

“Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!” (Ams. 3:3a) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, Engkau sungguh luar biasa. Terima kasih Tuhan, karena Engkau selalu mengasihi dan menjaga kami. Pada pelajaran hari ini, kami akan mempelajari lebih banyak mengenai betapa berharganya kami di hadapan-Mu. Kami datang ke sini untuk memuji nama-Mu yang kudus. Haleluya, Amin.

Domba Dan Dirham

Yesus adalah gembala dan para pengikut-Nya adalah kawanan domba-Nya. Seperti seorang gembala dalam perumpamaan, Dia peduli kepada setiap orang dan menginginkan mereka beroleh keselamatan. Di Alkitab ada dicatatkan beberapa kali topik mengenai gembala dan domba. (Mzm. 23; Yes. 40:11; Yeh. 34:11-16)

Sebuah dirham memiliki kesetaraan nilai dengan upah satu hari kerja. Pada masa itu, perempuan Palestina juga menerima sepuluh keping perak sebagai hadiah pernikahan, sehingga memiliki nilai yang berharga. Kehilangan satu keping

Domba Yang Hilang

Dan Dirham Yang Hilang

PELAJARAN

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Mungkin tampak tidak masuk akal bagi seorang gembala bila ia meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor dombanya dan hanya mencari satu ekor yang hilang. Namun, gembala mengetahui bahwa sebagian besar domba itu berada dalam keadaan aman. Hanya yang hilanglah yang perlu perhatiannya. Mungkin hal ini tampaknya tidak penting, tetapi kasihnya terhadap setiap ekor domba sungguh dalam.

Yesus adalah gembala, kasih-Nya lebih daripada gembala yang mengasihi kawanan domba atau perempuan yang kehilangan keping dirham dalam perumpamaan itu. Kasih Yesus tanpa batas. Dia mengunjungi orang berdosa karena untuk merekalah Ia datang ke dunia. Mungkin mereka mengira bahwa diri mereka itu telah tidak berarti lagi, tetapi Yesus tetap mengasihi mereka.

Terkadang, murid-murid Anda mengira bahwa diri mereka itu sungguh kecil dibandingkan dengan alam semesta ini. Mungkin mereka berpikir Allah terlalu sibuk memperhatikan masalah lainnya, sehingga tidak memiliki waktu bagi mereka. Ingatkan mereka bahwa Allah mengasihi setiap orang, termasuk diri mereka. Allah selalu memperhatikan apa yang mereka lakukan. Dia selalu menyertai mereka dengan roh-Nya yang kudus. Sama seperti perumpamaan itu, Yesus ingin agar semua orang tahu betapa berharganya diri di hadapan-Nya. Allah menginginkan mereka semua beroleh keselamatan. Sementara Allah ingin menyelamatkan setiap orang, Dia pun masih memperhatikan murid-murid Anda. Sekalipun mereka telah dibaptis, mereka tetap membutuhkan Yesus dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, doronglah mereka untuk membangun hubungan pribadi dengan Allah melalui doa dan baca Alkitab.

Orang Farisi:

Golongan orang Yahudi yang memegang danmenjalankan hukum Taurat dengan teguh

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari sebuah perumpamaan mengenai dua orang anak. Yesus menceritakan perumpamaan ini ketika Dia sedang mengajar di bait Allah. Ada seorang yang memiliki kebun anggur dan menginginkan anaknya agar dapat membantunya memetik buah anggur. Anak sulungnya berjanji akan membantu sang ayah di kebun anggur. Ketika orang itu berada di kebun anggurnya, maka ia menyadari bahwa anak sulungnya tidak berada di sana seperti janjinya. Sebaliknya, anak keduanya yang semula mengatakan tidak, justru bekerja keras memetik buah anggur. Orang itu bersukacita, karena anak keduanya telah berubah pikiran dan mau datang untuk membantunya. Tetapi ia pun merasa sedih, karena anak sulungnya juga telah berubah pikiran dan tidak memegang janjinya. Yesus memberitahukan perumpamaan ini untuk mengajarkan kepada orang banyak bahwa lebih baik taat daripada berjanji untuk taat tetapi tidak melakukannya. Yesus menginginkan kita menaati Allah setiap waktu.

Yesus Berbicara Dengan Orang Berdosa

Suatu hari, Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, termasuk kepada para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Ada juga orang Farisi dan para pemimpin agama lainnya. Orang Farisi tidak mengerti mengapa Yesus mau berdekatan dengan orang-orang berdosa itu. Yesus mengetahui apa yang mereka pikirkan dan memutuskan untuk menceritakan dua buah perumpamaan untuk menyadarkan mereka mengapa Ia datang ke dunia. Dengarkan baik-baik kisahnya. Domba Yang Hilang

Perumpamaan pertama mengenai seorang gembala. Dia memiliki seratus ekor domba. Dia begitu mengasihi mereka dan melakukan yang terbaik untuk merawat mereka semua. Setiap hari, ia menghitung jumlah mereka untuk memastikan keberadaan mereka semua. Dia tidak ingin kehilangan satu ekorpun dari antara kawanan domba yang digembalakannya.

Suatu hari, ia sedang menghitung kawanan dombanya. Dia menghitung, “Sembilan puluh tujuh, sembilan puluh delapan, sembilan puluh sembilan, …” Tiba-tiba ia berhenti menghitung. Dia telah melihat sekitarnya berulang kali, tetapi ia belum menemukan keberadaan domba yang ke seratus itu. Selama ini, ia belum pernah kehilangan dombanya. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Sambil

yang baik-baik saja. Dengan lembut, ia mengangkat domba yang lelah dan ketakutan itu dan membawanya pulang.

Ketika sampai di rumah, ia menaruh domba yang hilang itu pada kawanannya. Gembala ini merasa lega dan sukacita karena dombanya yang hilang telah ditemukan kembali. Dia pergi menceritakan kepada teman-temannya dan berkata, ”Mari datanglah ke perjamuan bersamaku hari ini. Aku telah menemukan dombaku yang hilang.” Lalu semua orang berkumpul dan merayakannya bersama sang gembala ini.

Dirham Yang Hilang

Setelah perumpamaan mengenai domba yang hilang, Yesuspun meneruskan dengan sebuah perumpamaan lainnya. Kali ini mengenai seorang perempuan yang memiliki sepuluh keping dirham. Dirham ini sungguh berharga baginya, karena merupakan hadiah pernikahan dari suaminya. Oleh karena itu, ia menjaga dirham itu di tempat yang aman.

Suatu hari, perempuan itu menemukan satu dirhamnya hilang. Dia tidak mengerti mengapa dirhamku dapat hilang.

“Oh tidak!” kata perempuan itu. ”Di mana hilangnya?”

Segera ia melihat sekitar rumahnya, tetapi masih belum dapat ditemuinya, sekalipun ia telah mencarinya dengan begitu hati-hatinya. Rasa kecewapun meliputi hatinya, tetapi ia masih belum menyerah. Dia memutuskan untuk mecari keping yang hilang itu. Karena rumahnya gelap, maka iapun menyalakan lampu minyak agar terang sehingga lebih mudah mencarinya. Dia pun mengambil sapunya. Lalu perempuan ini mulai menyapu setiap pojok rumahnya. Tiba-tiba, ia merasa sapunya menyentuh sesuatu di lantai rumahnya. Lalu ia membungkuk dan memungut sesuatu itu. Ternyata sesuatu itu adalah dirhamnya yang hilang! Dengan memegang keping dirham itu erat-erat, iapun pergi ke meja dan mengembalikan keping dirham itu bersama dengan keping dirham lainnya. Perempuan itu sungguh senang, ia telah menemukan dirhamnya yang hilang. Dia tidak peduli betapa kerasnya ia telah berusaha dan banyaknya waktu yang diperlukan. Dia begitu senang, sehingga ia mengetuk pintu rumah tetangga dan sahabatnya dan menceritakannya kepada mereka. Dia juga mengundang mereka datang ke rumahnya dan merayakannya bersama dengannya.

Yesus Menjelaskan Makna Perumpamaan

Ketika Yesus selesai bercerita, maka Iapun menjelaskan makna dari kedua perumpamaan itu kepada orang banyak, sekaligus memberi beberapa pengajaran penting kepada mereka. Dia menginginkan agar semua orang tahu bahwa setiap orang berharga di hadapan Allah. Seperti gembala dan perempuan dalam perumpamaan itu, yang tidak pernah menyerah dalam mencari, sekalipun yang hilang hanya satu dan senang dengan jumlah domba dan dirham yang ada (sembilan puluh sembilan ekor domba dan sembilan keping dirham). Demikianpun dengan Allah yang turun dari surga,

terus mencari orang yang dapat diselamatkan-Nya dari dosa. Allah mengasihi semua orang.

Dia tidak hanya peduli kepada orang penting, pintar, dan kaya, tetapi juga

AKTIVITAS 1

Sasaran:

Menolong murid-murid untuk selalu mengingat kedua perumpamaan tersebut.