METODOLOGI PENELITIAN
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.2. Pengolahan Data 1 Penilaian Resiko
5.2.6. Memilih Solusi Alternatif Berdasarkan Benefit and Cost Analisys
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai benefit and cost analisis dari setiap solusi alternatif yang dikembangkan dari setiap proses yang beresiko tinggi. Hal ini dilakukan untuk memilih alternatif mana yang layak untuk dipilih berdasarkan rasio antara tingkat kemanfaatan yang diberikan dan biaya yang harus dikeluarkan. Berikut adalah rincian penghitungannya :
1. Terpotong
Resiko Tangan pekerja terpotong karena mata pisau cane cutter yang sangat tajam a. Alternatif I : Penggunaan pelindung tangan dan jari.
Biaya pengadaan pelindung tangan dan jari memerlukan biaya sebesar Rp. 580.125
Dari hasil penilaian resiko tingkat keparahan (consequensi) yang terjadi adalah 5 (importan) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehulangan waktu kerja adalah :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp.200.000
Tidak ada pengeluaran upah pekerja yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan (5 hari) maka pengeluaran biaya upah kerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena resiko 1 dalam 1 tahun. Dari data historis kecelakaan selama 1 tahun terakhir diperoleh data 2 kali kecelakaan akibat resiko 1. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi kecelakaan :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)x 2 = Rp. 800.000
C = biaya pengadaan pelindung tangan dan jari = Rp. 580.125 B/C = Rp. 800.000/Rp. 580.125 = 1.37
b. Alternatif II : Pengadaan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja
Biaya pengadaan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja memerlukan biaya sebesar Rp. 8.000.000/172 = Rp. 46.511
Dari hasil penilaian resiko tingkat keparahan (consequensi) yang terjadi adalah 5 (importan) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehulangan waktu kerja adalah :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp.200.000
Tidak ada pengeluaran upah pekerja yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan (5 hari) maka pengeluaran biaya upah kerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena resiko 1 dalam 1 tahun. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir diperoleh
data 2 kali kecelakaan akibat resiko 1. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi kecelakaan :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)x 2 = Rp. 800.000
C = biaya pengadaan pester dan rambu-rambu keselamatan = Rp. 46.511 B/C = Rp. 800.000/Rp. 46.511 = 17,2
c. Alternatif 3 : Pendidikan dan pelatihan kerja
Biaya pendidikan dan pelatihan tenaga kerja memerlukan biaya sebesar Rp. 500.000/tahun
Dari hasil penilaian resiko tingkat keparahan (consequensi) yang terjadi adalah 5 (tingkat important) yang mengakibatkan hari kerja hilang llebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehulangan aktu kerja adalah :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp.200.000
Tidak ada pengeluaran upah pekerja yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan (5 hari) maka pengeluaran biaya upah kerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adaah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena resiko 1 dalam 1 tahun. Dari data historis kecelakaan selama 1 tahun terakhir diperoleh data 2 kali kecelakaan akibat resiko 1. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja
yang tidak mampu bekerja)x frekuensi kecelakaan : B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)x 2 = Rp. 800.000 C = Biaya pendidikan dan pelatihan kerja = Rp. 500.000 B/C = Rp. 800.000/Rp.500.000 = 1,6
2. Iritasi
Resiko iritasi pada mata karena debu kapur tohor. a. Alternatif I : Penggunaan kacamata pelindung
Biaya pengadaan alat kacamata pelindung = Rp. 64.485
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja : = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 1 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 2. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000) 1 = Rp. 400.000 C= Biaya pengadaan safety gloves = Rp. 64.485
B/C= Rp.400.000/Rp.64.485 = 6,20
b. Alternatif 2 : Pemasangan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja : = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu senmua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 2. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 1 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 2. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)1 = Rp. 400.000
C= Biaya Pemasangan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja = Rp. 46.511 B/C= Rp. 400.000/Rp. 46.511 = 8,60
c. Alternatif 3 : Pendidikan dan pelatihan kerja
Biaya pendidikan dan pelatihan tenaga kerja memerlukan biaya sebesar Rp. 500.000/tahun
Dari hasil penilaian resiko tingkat keparahan (consequensi) yang terjadi adalah 5 (tingkat important) yang mengakibatkan hari kerja hilang llebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja adalah :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp.200.000
Tidak ada pengeluaran upah pekerja yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan (5 hari) maka pengeluaran biaya upah kerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adaah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena resiko 2 dalam 1 tahun. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir diperoleh data rata-rata 1 kali kecelakaan akibat resiko 2. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi kecelakaan :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)x 1 = Rp. 400.000 C = Biaya pendidikan dan pelatihan kerja = Rp. 500.000 B/C = Rp. 400.000/Rp.500.000 = 0,8
3. Gangguan pernapasan
a. Alternatif 1 : Penggunaan masker
Biaya pengadaan masker = Rp. 73.000
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja : = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu senmua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 3. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 2 kali kecelakaan per tahun akibat resiko 3. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)2 = Rp. 800.000 C= Biaya pengadaan masker = Rp.73.000
B/C= Rp.800.000/Rp. 73.000 = 10,95
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja : = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu senmua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 3. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 2 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 3. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000) x 2 = Rp. 800.000
C= Biaya Pemasangan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja = Rp.46.511 B/C= Rp. 800.000 Rp. 46.511 = 17,20
c. Alternatif 3 : Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
Biaya pendidikan dan pelatihan tenaga kerja memerlukan biaya sebesar Rp. 500.000/tahun
Dari hasil penilaian resiko tingkat keparahan (consequensi) yang terjadi adalah 5 (tingkat important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24
jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja adalah :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp.200.000
Tidak ada pengeluaran upah pekerja yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan (5 hari) maka pengeluaran biaya upah kerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adaah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena resiko 3 dalam 1 tahun. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir diperoleh data rata-rata 2 kali kecelakaan akibat resiko 3. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi kecelakaan :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)x 2 = Rp. 800.000 C = Biaya pendidikan dan pelatihan kerja = Rp. 500.000 B/C = Rp. 800.000/Rp.500.000 = 1,6
4. Gangguan pernapasan
Resiko gangguan pernapasan karena debudan gas S02 a. Alternatif 1 : Penggunaan masker
Biaya pengadaan masker = Rp. 73.000
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 4. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 2 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 4. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)2 = Rp. 800.000 C= Biaya pengadaan masker = Rp.73.000
B/C= Rp.800.000/Rp. 73.000 = 10,95
b. Alternatif 2 : Pemasangan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja : = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu senmua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 3. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 2 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 4. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000) x 2 = Rp. 800.000
C= Biaya Pemasangan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja = Rp.46.511 B/C= Rp. 800.000 Rp. 46.511 = 17,20
c. Alternatif 3 : Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
Biaya pendidikan dan pelatihan tenaga kerja memerlukan biaya sebesar Rp. 500.000/tahun
Dari hasil penilaian resiko tingkat keparahan (consequensi) yang terjadi adalah 5 (tingkat important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja adalah :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp.200.000
Tidak ada pengeluaran upah pekerja yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan (5 hari) maka pengeluaran biaya upah kerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adaah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena resiko 4 dalam 1 tahun. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir diperoleh
data rata-rata 2 kali kecelakaan akibat resiko 4. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi kecelakaan :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)x 2 = Rp. 800.000 C = Biaya pendidikan dan pelatihan kerja = Rp. 500.000 B/C = Rp. 800.000/Rp.500.000 = 1,6
5. Tergelincir/terpleset
Resiko pekerja terpleset karena lantai yang licin di area penyaringan II Alternatif 1 : Penggunaan safety shoes
Biaya pengadaan safety shoes = Rp. 374.664
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja : = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 5. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 2 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 5. Maka benefit =
(pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)2 = Rp. 800.000 C = Biaya pengadaan safety shoes = Rp. 374.664 B/C= Rp.800.000/Rp. 374.664 = 2,1
b. Alternatif 2 : Pemasangan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja : = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
=5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu senmua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 5. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 2 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 5. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000) x 2 = Rp. 800.000
= Rp. 46.511
B/C= Rp. 800.000/Rp. 46.511 = 17,2
c. Alternatif 3 : Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
Biaya pendidikan dan pelatihan tenaga kerja memerlukan biaya sebesar Rp. 500.000/tahun
Dari hasil penilaian resiko tingkat keparahan (consequensi) yang terjadi adalah 5 (tingkat important) yang mengakibatkan hari kerja hilang llebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja adalah :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp.200.000
Tidak ada pengeluaran upah pekerja yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan (5 hari) maka pengeluaran biaya upah kerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adaah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena resiko 5 dalam 1 tahun. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir diperoleh data rata-rata 2 kali kecelakaan akibat resiko 5. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi kecelakaan :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)x 2 = Rp. 800.000 C = Biaya pendidikan dan pelatihan kerja = Rp. 500.000 B/C = Rp. 800.000/Rp.500.000 = 1,6
6. Tergelincir/terpleset
Resiko pekerja terpleset karena lantai yang licin di area pemasakan nira Alternatif 1 : Penggunaan safety shoes
Biaya pengadaan safety shoes = Rp. 374.664
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang lebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja : = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
= 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu semua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 6. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 1 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 6. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000)1 = Rp. 400.000 C = Biaya pengadaan safety shoes = Rp. 374.664 C/B= Rp.400.000/Rp. 374.664 = 1,06
b. Alternatif 2 : Pemasangan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja
Dari hasil penilaian resiko tingkat consequensi (keparahan) yang terjadi 5 (important) yang mengakibatkan hari kerja hilang llebih dari 5 x 24 jam (5 hari), maka pengurangan biaya yang di keluarkan akibat kehilangan waktu kerja = 5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Tidak ada pengeluaran upah yang dikeluarkan selama tidak mampu bekerja karena kecelakaan 5 hari, maka pengurangan biaya upah selama tidak mampu bekerja :
=5 x Rp. 40.000 = Rp. 200.000
Benefit yang dihitung adalah untuk periode 1 tahun. Oleh karena itu senmua benefit dikalikan dengan frekuensi kecelakaan yang dialami karena terjadi resiko 6. Dari data historis kecelakaan selama 3 tahun terakhir dapat diketahui rata-rata 1 kali kecelakaan pertahun akibat resiko 6. Maka benefit = (pengurangan biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan waktu kerja + pengurangan biaya upah pekerja yang tidak mampu bekerja)x frekuensi :
B = (Rp. 200.000 + Rp. 200.000) x 1 = Rp. 400.000
C = Biaya Pemasangan poster dan rambu-rambu keselamatan kerja = Rp. 46.511
B/C= Rp. 400.000/Rp. 46.511 = 8,6
c. Alternatif 3 : Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
Biaya pendidikan dan pelatihan tenaga kerja memerlukan biaya sebesar Rp. 500.000/tahun