• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum PT Beesco Indonesia

PT Beesco merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sepatu yang telah memiliki kepercayaan tinggi dari konsumen. PT Beesco didirikan pada tahun 1981 yang berlokasi di Qingdao Korea Selatan. Pada mulanya kegiatan produksi perusahaan hanya dilakukan di Korea Selatan, tetapi pada tahun 1982 PT Beesco membangun perusahaan baru yang berlokasi di China walaupun pada saat itu korea tidak menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan China. Setelah perusahaan di China didirikan, kegiatan produksi dilakukan di China. Perusahaan yang berada di Korea hanya sebagai kantor pusat. PT Beesco juga memiliki anak perusahaan di Indonesia. PT Beesco Indonesia awalnya bernama PT Bukyung yang juga memproduksi sepatu. Pada tahun 2011 PT Bukyung berganti nama menjadi PT Beesco karena perpindahan hak kepemilikan . PT Beesco Indonesia berlokasi di Jl. Raya Karawang-Cikampek KM87,7 Desa Tamelang Purwasari Karawang yang berdiri pada tanggal 25 Oktober 2006. PT Beesco Indonesia memproduksi sepatu olahraga untuk anak – anak dan dewasa,sepatu untuk dewasa terbagi menjadi sepatu man dan woman. Perusahaan ini memulai produksi pada bulan November 2006 untuk merek HEEL YS dan melakukan ekspor produk untuk pertama kalinya pada bulan desember 2006 sebanyak 225.000 pasang sepatu. Kemudian di tahun berikutnya perusahaan ini menambah tiga deret meja produksi untuk menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak. Saat ini PT Beesco sudah memproduksi beragam merek sepatu terkenal seperti Lacoste, Ted Baker, Hi-tec, Asics, Fila, dan Machbet. Merek sepatu terbanyak yang sedang diproduksi adalah Asics. PT Bessco Indonesia memiliki beberapa cabang di Indonesia yaitu PT Sukses Indonesia di Surabaya, PT UNICORN Indonesia di Bandung dan PT Woojin di Tangerang.

Sistem pengelolaan kinerja pada PT Beesco Indonesia untuk mewujudkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik khususnya penerapan prinsip akuntabilitas, PT Beesco Indonesia mengelola pertanggungjawaban kinerja karyawan dalam sebuah sistem manajemen performansi yang diterapkan di perusahaan mengacu pada pedoman pengukuran dan penilaian kinerja. Penetapan indikator kinerja PT Beesco Indonesia sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap unit dan individu di perusahaan, penetapan target perusahaan mengacu pada target kinerja yang telah ditetapkan oleh PT Beesco Indonesia. Target kinerja disusun berdasarkan rencana perusahaan dan diterapkan pada setiap divisi sampai pada karyawan dengan memperhatikan prinsip specific, measurable, achievable, realistic, dan time related (SMART), sedangkan evaluasi pada PT Beesco Indonesia dilakukan secara berkala mulai dari harian, mingguan, bulanan dan tahunan guna mewujudkan perusahaan yang baik.

12

Visi dan Misi PT Beesco Indonesia

Suatu perusahan memiliki pedoman dalam mengelola usahanya, PT Beesco Indonesia telah menetapkan Visi dan Misi PT Beesco Indonesia yang wajib diketahui, dihayati dan diamalkan oleh setiap karyawannya.Visi PT Beesco Indonesia adalah menjadi pabrik sepatu yang paling kompetitif dan dapat diandalkan di Indonesia. Sedangkan misi PT Beesco Indonesia adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada kosumen PT Beesco Indonesia, dengan berfokus kepada:

a. Memberikan harga yang paling kompetitif b. Memberikan jaminan kualitas

c. Tepat waktu dalam pengiriman produk

d. Menjalin hubungan yang baik antar sesama dan lingkungan Karakteristik Responden

Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses penerimaan kerja. Jumlah karyawan yang dijadikan sebagai responden sebanyak 99 orang dengan persentase jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 12 orang (12 persen) dan perempuan sebanyak 88 orang (88 persen), dimana PT Beesco ini umumnya memiliki karyawan berjenis kelamin wanita karena PT Beesco Indonesia menilai bahwa wanita dalam melakukan proses pekerjaannya lebih telaten dibanding dengan laki-laki serta dalam perusahaan ini karena jumlah karyawan paling banyak di divisi sewing yang membutuhkan tingkat keterampilan dan kecepatan dalam menjahit produk-poduk sepatu, sedangkan laki-laki berada dibagian office dan dibagian gudang untuk mengangkat barang-barang yang siap untuk di kirimkan ke luar negeri. Persentase jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Jumlah Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu yang menjadi tolak ukur dalam melakukan proses penerimaan karyawan dalam suatu perushaan. Biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan berbanding lurus dengan tingkat jenjang karir yang akan diterimanya. Persentase tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 4.

12%

88%

laki-laki

perempu an

13

Gambar 4. Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan Gambar 4 menunjukkan bahwa hasil persentase tingkat pendidikan karyawan berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, tingkat pendidikan karyawan umumnya adalah tingkat pendidikan jenjang SMA sebanyak 86 orang (87 persen), selanjutnya adalah tingkat tingkat pendidikan jenjang D1 sebanyak 9 orang (9 persen), sementara itu karyawan dengan tingkat pendidikan D3 sebanyak 3 orang (3 persen) dan tingkat pendidikan S1 sebanyak 1 orang (1 persen) . Artinya jumlah karyawan di PT Beesco Indonesia umumnya berpendidikan SMA, karena PT Beesco Indonesia menerima karyawan yang mempunyai kemauan dan mampu berkinerja optimal dengan skill yang dimiliki oleh karyawan tersebut.

Status Pernikahan

Karakteristik karyawan berdasarkan status pernikahan yang diambil secara acak dari setiap divisi menunjukkan tingkat persentase seperti yang dihasilkan oleh Gambar 5.

Gambar 5. Jumlah Karyawan berdasarkan Status Pernikahan

Berdasarkan Gambar 5 menunjukkan bahwa hasil dari jumlah persentase berdasarkan status pernikahan yang dihasilkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah persentase yang paling besar berada pada status menikah sebanyak 51 orang (52 persen), kemudian jumlah status yang belum menikah sebanyak 46 orang (46 persen) dan nilai persentase paling rendah yaitu pada status janda sebanyak 2 orang (2 persen). Artinya status karyawan pada tingkat pernikahan di Perusahaan Beesco Indonesia secara keseluruhan menunjukkan pada tingkat sudah menikah atau berkeluarga.

87% 9% 3% 1% SMA D1 D3 S1 52% 46% 2% Menikah Belum Menikah Janda

14 Usia

Usia dalam suatu perusahan merupakan suatu syarat penting yang dalam proses penerimaan karyawan dalam suatu perusahaan. Karateristik reponden berdasarkan usia pada PT Beesco Indonesia dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Jumlah Karyawan berdasarkan Usia

Berdasarkan Gambar 6 menunjukkan bahwa hasil dari persentase tingkat usia pada PT Beesco Indonesia yang dilakukan pada karyawan menunjukkan hasil bahwa persentase tertinggi berada pada usia 21-30 tahun sebanyak 46 orang (47 persen), sementara itu pada tingkat usia 31-40 tahun sebanyak 28 orang (persen), kemudahan pada tingkat usia 20 tahun sebanyak 21 orang (21 persen) dan nilai angka paling rendah berada pada usia 41-50 tahun sebanyak 4 orang (4 persen). Artinya pada PT Beesco Indonesia secara keseluruhan menunjukkan bahwa tingkat usia karyawan yang banyak bekerja pada perusahaan berada pada usia 21-30 tahun, karena karyawan pada usia ini dinilai masih muda dan masih memiliki semangat kerja yang tinggi.

Persepsi Karyawan Terhadap Komunikasi Formal PT Beesco Indonesia Analisis persepsi karyawan terhadap komunikasi formal organisasi yang dilakukan di PT Beesco Indonesia dengan menggunakan metode modus untuk mengetahui mayoritas jawaban karyawan.

Persepsi terhadap Komunikasi Atas ke Bawah

Komunikasi atas ke bawah terjadi antara pimpinan melakukan alih pesan kepada bawahan secara terstruktur dan seswaktu-waktu dengan tujuan dapat menumbuhkan suasana kerja yang nyaman dan secara tidak langsung meningkatkan produktivitas perusahaan. Persepsi karyawan terhadap komunikasi atas ke bawah dapat dilihat pada Tabel 3.

21% 47% 28% 4% ≤20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 tahun

15 Tabel 3. Persepsi karyawan terhadap komunikasi atas ke bawah

No Komunikasi atas ke bawah Mayoritas Jawaban Persentase

1. Atasan memberikan pengarahan atau

instruksi secara lisan kepada bawahan

Setuju 67.68%

2. Atasan memberikan pengarahan atau

instruksi secara tulisan kepada bawahan

Setuju 46.46%

3. Atasan memberikan informasi mengenai

suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan kepada bawahan secara langsung

Setuju 62.63%

4. Memberikan pujian secara langsung atas pekerjaan yang diselesaikan oleh bawahan

Setuju 65.66%

5. Atasan memberikan ide dan gagasan

secara langsung kepada bawahan

Setuju 66.67%

6. Penjelasan mengenai pekerjaan secara langsung dari atasan

Setuju 63.64%

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan yang diajukan.

1. Sebesar 67.68% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan bahwa atasan memberikan pengarahan atau instruksi secara lisan kepada bawahan, dimana instruksi yang diberikan dengan lisan memudahkan karyawan untuk mengerti dan paham dalam mengerjakan tugasnya jika ada instruksi maupun penjelasan langsung dari atasan.

2. Sebesar 46.46% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan atasan memberikan pengarahan atau instruksi secara tulisan kepada bawahan. Intruksi dalam bentuk tulisan yaitu berupa nota dinas. Nota dinas diberikan oleh atasan kepada bawahannya dalam penyampaian keperluan perusahaan kepada perusahaan cabang. Penyampaikan tugas kepada bawahan atasan juga dapat melalui email terhadap tugas yang ingin diselesaikan.

3. Suatu pekerjaan dilakukan oleh karyawan berdasarkan informasi yang diterima oleh karyawan dari atasan. Sebesar 62.63% karyawan menjawab setuju terhadap atasan memberikan informasi mengenai suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan kepada bawahan secara langsung. Namun hal ini tidak dirasakan oleh 37.37% karyawan lainnya. Melakukan rapat terhadap pekerjaan yang akan dilakukan bawahan akan memudahkan penyampaian informasi kepada bawahan sehingga tugas dan tanggung jawab karyawan dapat dilakukan dengan optimal.

4. Pujian merupakan suatu penyemangat bagi karyawan atas hasil kerja yang dilakukan dengan baik. Sebesar 65.66 % karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan memberikan pujian secara langsung atas pekerjaan yang diselesaikan oleh bawahan. Dalam meningkatkan gairah bekerja karyawan atasan dapat memberikan pujian atas hasil kerja yang dilakukan karyawan sehingga karyawan merasa senang dan termotivasi untuk lebih baik lagi dalam bekerja.

5. Sebesar 66.67% karyawan menyatakan jawaban setuju atas pernyataan atasan memberikan ide dan gagasan secara langsung kepada bawahan. Tugas atasan ,memberikan pengarahan yang baik atas kerja yang akan dilakukan oleh karyawan. Ide dan gagasan untuk penyelesaian pekerjaan karyawan dapat diberikan oleh atasan sewaktu mengadakan rapat tentang rencana kerja. Ide dan gagasan biasanya dapat timbul pada saat terdapat tekanan yang memiliki dampak negative terhadap sesuatu hal.

16

6. Pekerjaan yang dijelaskan secara baik dan benar akan berdampak pada pencapaian hasil kerja yang maksimal. Sebesar 63.64 karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan saya mendapatkan penjelasan mengenai pekerjaan secara langsung dari atasan. Penjelasan pekerjaan bisa dilakukan pada saat briefing sebelum melakukan pekerjaan.

Persepsi Karyawan terhadap Komunikasi bawah ke atas

Komunikasi bawah ke atas menyatakan karyawan memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat, ide dan gagasan mereka kepada atasan baik langsung maupun tulisan untuk keberlanjutan perusahaan. Pernyataan karyawan terhadap komunikasi bawah ke atas dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Persepsi karyawan terhadap komunikasi bawah ke atas

No Komunikasi bawah ke atas Mayoritas Jawaban Persentase

(%) 1. Bawahan mengajukan ide dan gagasan

kepada atasan secara langsung

Setuju 71.72

2. Bawahan mengutarakan pendapat

mengenai permasalahan pekerjaan kepada atasan secara langsung

Setuju 69.70

3. Bawahan memberikan laporan hasil

pekerjaan secara langsung kepada atasan

Setuju 72.73

4. Memberikan pujian secara langsung atas pekerjaan terhadap atasan

Ragu-ragu 49.49

5. Bawahan mengemukakan permasalahan

pekerjaan secara langsung kepada atasan

Setuju 73.74

Berdasarkan Tabel 4 hasil persepsi karyawan terhadap komunikasi bawah ke atas secara keseluruhan menunjukkan mayoritas jawaban setuju terhadap semua pernyataan.

1. Sebesar 71.72% karyawan menyatakan bahwa bawahan mengajukan ide dan gagasan kepada atasan secara langsung. Ide dan gagasan untuk meningkatkan hasil kerja yang disampaikan karyawan kepada atasan dapat dipertimbangkan oleh atasan, dimana atasan menerima segala ide yang diberikan oleh karyawan terkait dengan kelancaran pekerjaan.

2. Masalah dalam pekerjaan merupakan suatu hal yang sering terjadi, sehingga dilakukan upaya untuk menghindarinya. Sebesar 69.70% karyawan berpendapat bahwa bawahan mengutarakan pendapat mengenai permasalahan pekerjaan secara langsung. Permasalahan yang disampaikan karyawan berupa terjadinya kerusakan mesin, kekurangan bahan baku dan hal-hal kerja yang dianggap karyawan tidak dimengerti untuk diselesaikan. Namun, bagi 30.30% karyawan lainnya tidak merasakan hal itu.

3. Sebesar 72.73% karyawan merasa bahwa memberikan laporan pekerjaan secara langsung kepada atasan. Laporan sebagai bukti hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan sehingga perlu untuk menyampaikan laporan secara jelas supaya dapat dipahami oleh atasan dengan baik.

4. Memberikan pujian secara langsung atas pekerjaan terhadap atasan sebesar 49.49%. Karyawan dalam menyampaikan pujian terhadap atasan merasa canggung secara langsung kepada atasan, baiknya perusahaan membuat kotak saran dimana karyawan bisa menyampaikan perasaan mereka dan dapat memberikan pujian secara tulisan kepada atasan.

17 5. Sebesar 73.74 % karyawan menyatakan bahwa bawahan mengemukakan permasalahan pekerjaan secara langsung kepada atasan. Adanya permasalahan secara sigap untuk diatasai oleh karyawan dengan memberitahukan segala kekurangan yang menjadi masalahnya kepada atasan secara langsung.

Persepsi karyawan terhadap Komunikasi Diagonal

Analisis persepsi karyawan terhadap komunikasi diagonal mengenai pola komunikasi diagonal pada PT Beesco Indonesia dengan persentase jawaban karyawan dapat diketahui melalui tiga pernyataan komunikasi diagonal. Pernyataan komunikasi diagonal ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Persepsi karyawan terhadap komunikasi diagonal

No Komunikasi Diagonal Mayoritas Jawaban Persentase

(%)

1. Individu dari berbagai bagian atau

departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi

Setuju 51.52

2. Terdapat saling ketergantungan diantara bagian yang ada dalam perusahaan

Setuju 51.52

3. Komunikasi diagonal dapat mengganggu

jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal

Setuju 52.53

Berdasarkan Tabel 5 mengenai hasil persepsi karyawan terhadap komunikasi Diagonal secara keseluruhan menunjukkan mayoritas jawaban setuju yang telihat dari beberapa pernyataan.

1. Sebesar 51.52% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelsaikan masalah dalam organisasi. Adanya koordinasi yang baik diantara setiap departemen yang terkait akan menjadikan masalah dalam organisasi dapar teratasi, sehingga memudahkan dalam kelancaran proses kerja perusahaan.

2. Karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan terdapat saling ketergantungan diantara bagian yang ada dalam perusahaan sebesar 51.52%. Komunikasi yang baik diantara bagian-bagian perusahaan merupakan hal yang menjadi ketergantungan dan menimbulkan interaksi diantara karyawan dalam mengkoordinasikan pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan bidang yang satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaanya.

3. Sebesar 52.53% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Adanya struktur organisasi tata jenjang yang menjadi patokan dalam penyampaian informasi dalam perusahaan, dimana pelaksana tidak dapat menyampaikan informasi secara langsung kepada atasan di departemen lain, melainkan harus terlebih dahulu kepada yang mengatur pertemuan dengan atasan.

Persepsi Karyawan terhadap Komunikasi Horizontal

Analisis persepsi karyawan terhadap komunikasi horizontal pada PT Beesco Indonesia dengan persentase jawaban karyawan diketahui melalui jumlah empat pernyataan komunikasi mengenai karyawan di tingkat yang sama saling

18

melakukan interaksi satu sama lain. Pernyataan komunikasi horizontal ditunjukkan pada Tabel 6.

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat hasil persepsi karyawan terhadap komunikasi bawah ke atas secara keseluruhan menunjukkan mayoritas jawaban setuju.

1. Sebesar 64.65% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan karyawan atau manajer suatu unit bertemu dengan karyawan unit lain untuk berbagi informasi. Dalam proses penyampaian informasi karyawan dapat melakukan

meeting antar karyawan yang dilakukan guna untuk keberlangsungan perusahan serta bertukar informasi disaat jam makan siang di kantin yang telah difasilitasi oleh perusahan.

2. Sebesar 61.62% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar. Alur informasi dalam perusahaan sebaiknya harus terbuka antar setiap departemen, supaya setiap departemen mengetahui kebutuhan dan kekurangan dari masing-masing departemen dalam perusahaan. Serta koordinasi yang baik yang dilakukan oleh perusahaan .

3. Informasi sangat diperlukan untuk mengetahui adanya kekurangan dalam perusahaan. Sebesar 63.64% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan melakukan tukar menukar informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam perusahaan pada kedudukan yang sejajar. Kebutuhan akan informasi mengharuskan setiap karyawan perusahan untuk saling memberitahu informasi. Koordinasi tugas biasanya dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan seperti pada saat meeting, kumpul dengan tim kerja lainnya.

4. Sebesar 70.74% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan karyawan dalam tingkatan yang sama rapat untuk mendiskusikan konflik dalam antar unit. Hal ini mengidentifikasi bawahan dalam mengalami kesulitan dalam kerja selalu selalu mendiskusikan dengan teman unit kerja untuk mengatasi masalah seperti mengadakan rapat ataupun diskusi, tetapi terkadang diskusi atau rapat tidak selalu berjalan mulus dan lancar karena adanya perbedaan pendapat dan perbedaan pola pikir dari masing-masing individu.

Tabel 6. Persepsi karyawan terhadap komunikasi horizontal

No Komunikasi Horizontal Mayoritas Jawaban Persentase

(%) 1. Karyawan atau manajer suatu unit bertemu

dengan karyawan unit lain untuk berbagi informasi

Setuju 64.65

2. Memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar

Setuju 61.62

3. Melakukan tukar menukar informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam perusahaan pada kedudukan yang sejajar

Setuju 63.64

4. Karyawan dalam tingkatan yang sama rapat untuk mendiskusikan konfilik dalam atau antar unit kerja

19 Persepsi Karyawan terhadap Faktor kinerja

Persepsi karyawan terhadap kinerja sangat baik, dimana karyawan memberi tanggapan setuju dengan kondisi kerja yang ditetapkan PT Beesco Indonesia.

Persepsi Karyawan terhadap Pengetahuan

Analisis persepsi karyawan mengenai kinerja berdasarkan pengetahuan pada PT Beesco Indonesia dengan persentase jawaban karyawan diketahui melalui jumlah lima pernyataan. Pernyataan kinerja berdasarkan pengetahuan ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Persepsi karyawan terhadap pengetahuan

No Pengetahuan Mayoritas Jawaban Persentase

(%) 1. Memiliki pengetahuan untuk menyelesaikan

pekerjaan yang diberikan

Setuju 83.84

2. Bekerjasama dengan rekan lain (kerjasama tim) sangat membantu untuk mengetahui seluk beluk pekerjaan

Setuju 59.60

3. Selalu belajar dan mencari informasi

merupakan suatu cara untuk menambah pengetahuan

Sangat Setuju 52.53

4. Hasil evaluasi kerja menjadi semangat dalam memperbaiki pengetahuan dan wawasan untuk lebih baik lagi dalam bekerja

Setuju 60.61

5. Pekerjaan baru atau tugas baru yang diberikan peusahaan untuk menambah pengetahuan

Setuju 63.64

Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa hasil persepsi karyawan terhadap pengetahuan menunjukkan jawaban setuju terhadap keseluruhan pernyataan yang diajukan.

1. Sebesar 83.84% karyawan merasa memiliki pengetahuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Sebelum karyawan menjadi bagian dari anggota perusahaan terlebih dahulu dilakukan training sebagai bekal pengetahuan untuk melakukan kerja sesuai bagian yang menjadi tanggung jawabnya. Pengetahuan karyawan akan bertambah bila karyawan dengan tekun mempelajari segala sesuatu yang yang telah diajarkan oleh trainer.

2. Sebesar 59.60% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan bekerjasama dengan rekan lain (kerjasama tim) sangat membantu saya untuk mengetahui seluk beluk pekerjaan. Hubungan yang baik antar tim akan membantu proses kerja yang lebih cepat. Adanya tolong menolong diantara karyawan disaat seorang karyawan meninggalkan pekerjaanya karena adanya halangan yang mendesak membuat kerja sama diantaranya semakin baik. Namun, hal ini tidak dirasakan oleh 40.40% karyawan lainnya karena mereka mengganggap akan terasa merepotkan untuk bekerja dengan orang lain dibanding sendiri. 3. Karyawan beranggapan bahwa belajar dan mencari informasi merupakan

suatu cara untuk menambah pengetahuan, yaitu sebesar 52.53% karyawan menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Pembelajaran yang didapat karyawan yaitu disaat karyawan mendapatkan proses pelatihan sehingga informasi pekerjaaan semakin meningkat dan membuat pengetahuan

20

karyawan semakin bertambah. Disamping itu karyawan bisa mempelajari pekerjaan lainnya dengan bertanya kepada patner kerja yang beda departemen dengan karyawan tersebut.

4. Evaluasi dan hasil kerja menjadi suatu tolak ukur bagi karyawan untuk mengetahui sebagai mana hasil kerja yang dicapai sudah mencapai target produksi atau tidak. Sebesar 60.61% karyawan menjawab setuju dengan pernyataan hasil evaluasi membuat saya bersemangat memperbaiki pengetahuan dan wawasan saya untuk lebih baik lagi dalam bekerja. Evaluasi kerja biasanya dilakukan oleh manajer tiap unit terhadap mandor yang dipercayakan mengatur produksi karyawan, setalah itu mandor memberikan arahan kepada karyawan untuk berkinerja dengan maksimal. Jika hasil yang diberikan oleh mandor mengalami penurunan maka manajer memberikan teguran kepada mandor beserta karyawan di setiap unit kerja tersebut.

5. Pekerjaan baru atau tugas baru yang diberikan perusahaan menambah pengetahuan karyawan, dimana jawaban karyawan menunjukkan 63.64% menyatakan setuju. Proses penambahan pekerjaan baru pada PT Beesco Indonesia ini yaitu terjadi pada saat pemberian posisi jabatan karyawan, misalnya dari karyawan biasa beralih menjadi mandor. Hal ini mengakibatkan pekerjaan lebih banyak dari sebelumnya. Serta pada saat seorang karyawan melakukan perpindahan divisi kerja akan menjadikan pengetahuan karyawan meningkat dengan adanya pekerjaan baru yang dilakukannya.

Pesepsi Karyawan terhadap Keterampilan

Faktor kinerja karyawan pada PT Beesco Indonesia memiliki empat indikator kinerja pada perusahaan salah satunya indikator keterampilan menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki setiap karyawan dalam menjalankan tugas dan perannya dalam perusahaan. Persepsi karyawan terhadap keterampilan terhadap pernyataan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Persepsi karyawan terhadap keterampilan

No Keterampilan Mayoritas Jawaban Persentase

(%)

1. Pekerjaan dapat diselesaikan sesuai

keterampilan yang dimiliki

Setuju 67.68

2. Semua keterampilan yang dimiliki

digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin

Setuju 60.61

3. Selalu dapat menemukan ide baru dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan dengan efektif

Setuju 73.74

4. Pekerjaan yang baru selain pekerjaan rutin

yang diberikan dapat menambah

ketrerampilan saya

Setuju 70.71

5. Keterampilan yang dimiliki akan meningkat selama bekerja di perusahaan

Setuju 73.74

Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa hasil persepsi karyawan terhadap keterampilan secara keseluruhan terhadap pernyatan menunjukkan jawaban setuju.

1. Sebesar 67.68% karyawan menjawab setuju terhadap pernyataan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Setiap pekerjaan dapat diselesaikan oleh karyawan dengan sesuai dengan apa yang mereka

21 dapatkan setelah diberikan training oleh trainer masing-masing departemen. Sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai

Dokumen terkait