• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisi/jabatan saya saat ini sangat memotivasi untuk bekerja lebih baik

(%) 1 Pendapatan yang diterima menjadi motivas

4. Posisi/jabatan saya saat ini sangat memotivasi untuk bekerja lebih baik

Setuju 56.57

2. Atasan menghargai hasil kerja karyawan sehingga termotivasi untuk bekerja lebih baik

Setuju 59.60

3. Program promosi jabatan yang dilakasanakan di tempat kerja sangat memotivasi karyawan untuk berkinerja dengan lebih baik

Setuju 52.53

4. Posisi/jabatan saya saat ini sangat memotivasi untuk bekerja lebih baik

Setuju 68.69

5. Sistem penilaian kinerja yang telah

diterapkan sangat memotivasi karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja

Setuju 62.63

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa hasil persepsi karyawan terhadap motivasi secara keseluruhan menunjukkan persepsi karyawan terhadap penyataan setuju.

1. Sebesar 56.57% karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan pendapatan yang diterima memotivasi karyawan untuk berkinerja lebih baik. Pendapatan merupakan bayaran yang diterima karyawan atasa hasil kerja yang dilakukan dan kedudukannya dalam organisasi. PT Beesco Indonesia telah menetapkan gaji yang diterima setiap karyawan, dimana semakin besar tingkatan atau kedudukan yang dimiliki karyawan maka gaji yang diterimanya akan tinggi. Disamping itu PT Beesco Indonesia juga mengadakan lembur setiap harinya dan uang dari hasil lembur tersebut akan diakumulasikan pada saat penrimaan gaji setiap bulannya.

2. Karyawan merasa atasan menghargai hasil kerja sehingga karyawan termotivasi untuk berkinerja lebih baik. Manajer maing-masing divisi PT Beesco Indonesia akan memperhatikan setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, jika menajer melihat kekurangan dari laporan hasil kerja dari masing-masing karyawan maka karyawan tersebut dipanggil ke ruangan dan diberikan nasehat serta motivasi kepada karyawan yang bersangkutan.

3. Sebesar 52.53% karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan program promosi jabatan yang dilaksanakan ditempat kerja sangan memotivasi untuk berkinerja dengan baik. Program promosi di PT Beesco Indonesia diberikan kepada karyawan yang memiliki kompetensi yang sesuai syarat dan ketentuan yang ditetapkan perusahaan. Atasan memperhatikan kinerja dari bawahan kemudian menawarkan jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. 4. Karyawan merasa posisi/jabatan saat ini sangat memotivasi untuk berkinerja lebih baik. Sebesar 68.69% karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, sedangkan 31.31% karyawan lainnya tidak merasakan hal tersebut. 5. Sebesar 62.63% karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan sistem

penilaian kinerja yang telah diterapkan sangat memotivasi saya untuk meningkatkan prestasi kerja. PT Beesco Indonesia melakukan sistem penilaian kinerja terhadap karyawan dimana karyawan yang dirasakan tidak sesuai, dengan kriteria perusahan pertama akan diberikan teguran atau surat peringatan, sehingga setiap karyawan harus bekerja dengan optimal sesuai dengan kempamuan yang dimilikinya.

23 Persepi Karyawan Terhadap Peran

Faktor kinerja karyawan pada PT Beesco Indonesia memilki empat indikator kinerja pada perusahaan, dimana empat indikator tersebut diantaranya Pengetahuan, Keterampilan, Motivasi, Peran. Pada indikator peran merupakan salah satu indikator yang dibutuhkan dalam kerja yang berpengaruh pada pengikatan hasil dan mutu dari perusahaan. Hal ini terlihat dari peran karyawan pada saat menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Berdasarkan penilaian dari karyawan, diperoleh beberapa kesimpulan mengenai motivasi yang dapat dilihat persepsi karyawan pada Tabel 10.

Tabel 10. Persepsi karyawan terhadap Peran

No Pernyataan Mayoritas Jawaban Persentase

(%)

1. Peran kinerja berpengaruh dalam

meningkatkan kinerja kelompok

Setuju 64.65%

2. Peran kinerja berpengaruh dalam

meningkatkan kinerja organisasi

Setuju 54.55%

3. Menawarkan bantuan kepada rekan kerja

untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan

Setuju 65.66%

4. Mengutamakan kepentingan kelompok

diatas kepentingan pribadi dalam

pelaksanaan pekerjaan

Setuju 56.57%

Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat hasil mayoritas jawaban karyawan terhada peran secara keseluruhan berdasarkan pernyataan diatas menyatakan jawaban setuju.

1. Sebesar 64.65% karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan peran kinerja karyawan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja kelompok. Karyawan PT Beesco Indonesia dalam melakukan segala pekerjaannya tidak lepas dari masalah adanya bantuan dari kelompok untuk menyelesaikan pekerjaan. Kinerja karyawan dalam kelompok memudahkan untuk menyelesaikan segala pekerjaan yang ada dalam kelompok itu.

2. Karyawan merasa peran kinerja berpengaruh dalam meningkatkan kinerja organisasi. Sebesar 54.55% karyawan menyatakan setuju bahwa karyawan dalam perusahaan selalu memiliki dampak untuk keberlanjutan suatu perusahan.

3. Karyawan merasa menawarkan bantuan kepada rekan kerja untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Sebesar 65.66% karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan dengan memperhatikan bahwa tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan profit untuk keberlanjutan perusahaan.

4. Sebesar 56.57% karyawan menyatakan setuju terhadap pernyataan karyawan sangat setuju untuk mengutamakan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi dalam pekerjaanya. Adanya kordinasi yang baik dari karyawan sehingga masing-masing karyawan PT Beesco Indonesia membuat karyan saling membantu satu sama lain. Namun, hal ini tidak dirasakan 43.43% karyawan lainnya dikarenakan lebih menikmati bekrja dengan sendiri sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.

24

Hubungan Komunikasi Formal Organisasi dengan Faktor Kinerja Karyawan

Uji korelasi Pearson Product Moment adalah antara pola komunikasi formal organisasi dengan kinerja karyawan. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment

dapat dilihat pada tabel 11 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 11. Hubungan Pola Komunikasi Formal Organisasi dengan Kinerja

Karyawan No Variabel Nilai Korelasi Nilai Signifikansi Kategori Korelasi

1. Komunikasi Formal 0.682 0.000 Kuat

2. Faktor-faktor Kinerja 0.682 0.000 Kuat

Berdasarkan Tabel 11 hasil pengolahan data dengan uji korelasi Pearson memperlihatkan bahwa nilai korelasi antara Pola komunikasi formal organisasi dengan kinerja karyawan adalah sebesar 0.682. Hal ini mengindikasikan adanya hubungan kuat dan positif antara pola komunikasi formal dengan kinerja, yaitu semakin baik pola komunikasi yang diterpakan pada PT Beesco Indonesia maka akan semakin baik juga kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tingkat signifikansi koefisien yang dihasilkan pada tabel sebesar 0.000. Dengan demikian, output signifikansi kedua variabel tersebut kurang dari α = 0.05 maka dapat diambil keputusan bahwa ditolak. Artinya ada hubungan antara pola komunikasi dengan faktor-faktor kinerja karyawan yang di terapkan di PT Beesco Indonesia, dimana dengan adanya komunikasi yang baik antara karyawan mampu meningkatkan motivasi kerja bagi karyawan seperti pemberian reward kepada karyawan dan pelaksanaan makan besar bersama yang dilakukan setiap sebulan sekali dalam peusahaan mampu meningkatkan karyawan memberikan kinerja yang optimal.

Hubungan Komunikasi Atas ke Bawah dengan Faktor Kinerja

Analisis hubungan komunikasi atas ke bawah dengan faktor kinerja dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Hubungan Komunikasi Atas ke Bawah dengan Faktor Kinerja Karyawan

No Faktor-faktor Kinerja Nilai Korelasi Nilai Sginifikansi Kategori Korelasi

1. Pengetahuan 0.530 0.000 Kuat

2. Keterampilan 0.371 0.000 Lemah

3. Motivasi 0.451 0.000 Kuat

4. Peran 0.343 0.001 Lemah

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment pada Tabel 12, angka nilai korelasi pengetahuan terhadap komunikasi atas ke bawah adalah sebesar 0.530. Angka ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan kuat antara dua indikator tersebut. Korelasi positif menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik dan semakin tinggi maka akan memiliki komunikasi dari atas ke bawah yang baik. Nilai signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara kedua indikator.

Nilai korelasi sebesar 0.371 menunjukkan hubungan yang lemah antara indikator keterampilan dengan komunikasi atas ke bawah. Korelasi positif antara

25 keduanya berarti semakin baik komunikasi atas ke bawah maka pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki karyawan sebaik mungkin. Nilai signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkann bahwa terdapat hubungan yang nyata antara kedua indikator.

Hasil perhitungan pada motivasi kerja karyawan adalah sebesar 0.451. Angka ini menunjukkan hubungan yang kuat antara dua indikator komunikasi atas ke bawah dengan motivasi karyawan. Korelasi positif menunjukkan bahwa semakin tinggi atau sering melakukan komunikasi terhadap bawahan berarti karyawan termotivasi untuk berkinerja optimal. Hal ini didasarkan bahwa setiap tugas yang yang didapatkan karyawan langsung diberikan atasan dengan jelas sehingga dapat memaksimalkan kemampuan karyawan. Jika hasil kerja si karyawan baik maka karyawan akan diberikan reward, yang bertujuan untuk memotivasi karyawan. Nilai signifikan di dapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata diantara kedua indikator.

Nilai korelasi dalam Indikator peran dengan komunikasi atas ke bawah adalah sebesar 0.343. Angka nilai korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan lemah antara kedua indikator tersebut. Korelasi positif antara keduanya bahwa semakin tinggi atau sering melakukan komunikasi dengan memberikan informasi mengenai suatu pekerjaan yang harus dilakukan sehingga karyawan merasa peran kinerjanya berpengaruh dalam meningkatkan organisasi. Nilai signifikan di dapatkan adalah sebesar 0.001 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata diantara kedua indikator.

Hubungan komunikasi Bawah ke Atas dengan Faktor Kinerja

Analisis hubungan komunikasi bawah ke atas dengan faktor kinerja dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Hubungan Komunikasi Bawah ke Atas dengan Faktor Kinerja Karyawan

No Faktor-faktor Kinerja Nilai Korelasi Nilai Sginifikansi Kategori Korelasi

1. Pengetahuan 0.564 0.000 Kuat

2. Keterampilan 0.522 0.000 Kuat

3. Motivasi 0.373 0.000 Lemah

4. Peran 0.497 0.000 Kuat

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment pada Tabel 13, angka nilai korelasi pengetahuan terhadap komunikasi bawah ke atas adalah sebesar 0564. Angka ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan kuat antara dua indikator tersebut. Korelasi positif menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik dan semakin tinggi maka akan memiliki akibat komunikasi dari bawah ke atas yang baik, dimana karyawan mengutarakan pendapat mengenai permasalahan dalam perusahaan kepada atasan yang membuat karyawan bersemangat menambah pengetahuan dan wawasan untuk lebih baik lagi dalam bekerja. Nilai signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara kedua indikator.

Nilai korelasi sebesar 0.522 menunjukkan hubungan yang kuat antara indikator keterampilan dengan komunikasi bawah ke atas. Korelasi positif antara keduanya berarti semakin baik komunikasi bawah ke atas maka pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki karyawan dan mengajukan

26

gagasan kepada atasan secara langsung. Nilai signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkann bahwa terdapat hubungan yang nyata antara kedua indikator.

Hasil perhitungan pada motivasi kerja karyawan adalah sebesar 0.373. Angka ini menunjukkan hubungan yang lemah antara dua indikator komunikasi bawah ke atas dengan motivasi karyawan. Korelasi positif menunjukkan bahwa semakin tinggi atau sering melakukan komunikasi terhadap bawahan berarti karyawan termotivasi untuk bekerkinerja optimal. Hal ini didasarkan bahwa karyawan langsung memberikan laporan hasil pekerjaan secara langsung sehingga berpengaruh dalam meningkatkan kinerja organisasi. Jika hasil kerja si karyawan baik maka karyawan akan diberikan reward, yang bertujuan untuk memotivasi karyawan. Nilai signifikan di dapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata diantara kedua indikator.

Nilai korelasi dalam Indikator peran dengan komunikasi atas ke bawah adalah sebesar 0.495. Angka nilai korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat antara kedua indikator tersebut. Korelasi positif antara keduanya bahwa semakin tinggi atau sering melakukan komunikasi dengan memberikan informasi mengenai suatu pekerjaan yang harus dilakukan sehingga karyawan merasa peran kinerjanya berpengaruh dalam meningkatkan organisasi. Nilai signifikan di dapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata diantara kedua indikator.

Hubungan komunikasi Diagonal dengan Faktor kinerja

Analisis hubungan komunikasi diagonal dengan faktor kinerja dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Hubungan Komunikasi Diagonal dengan faktor Kinerja Karyawan No Faktor-faktor Kinerja Nilai Korelasi Nilai Siginifikansi Kategori Korelasi

1. Pengetahuan 0.377 0.000 Lemah

2. Keterampilan 0.422 0.000 Kuat

3. Motivasi 0.277 0.006 Lemah

4. Peran 0.388 0.000 lemah

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment pada Tabel 14, angka nilai korelasi pengetahuan terhadap komunikasi Diagonal adalah sebesar 0.377. Angka ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan lemah antara dua indikator tersebut. Korelasi positif menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik dan semakin tinggi maka akan memiliki akibat komunikasi dari bawah ke atas yang baik, dimana karyawan dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah organisasi dan bekerjasama dengan rekan lain . Nilai signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara kedua indikator.

Nilai korelasi sebesar 0.422 menunjukkan hubungan yang kuat antara indikator keterampilan dengan komunikasi diagonal. Korelasi positif antara keduanya berarti semakin baik komunikasi diagonal antara karyawan departemen berbeda ikut membantu sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai keterampilan karyawan dengan baik. Nilai signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara kedua indikator.

27 Hasil perhitungan pada motivasi kerja karyawan adalah sebesar 0.277. Angka ini menunjukkan hubungan yang lemah antara dua indikator komunikasi diagonal dengan motivasi karyawan. Korelasi positif menunjukkan bahwa semakin tinggi atau sering melakukan komunikasi diagonal atara bagian-bagian yang saling ketergantungan dalam perusahaan membuat suatu sistem penilaian yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja dengan lebih baik dan optimal. Nilai signifikan di dapatkan adalah sebesar 0.006 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak nyata diantara kedua indikator.

Nilai korelasi dalam Indikator peran dengan komunikasi diagonal adalah sebesar 0.388. Angka nilai korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat antara kedua indikator tersebut. Korelasi positif antara keduanya bahwa semakin tinggi atau sering melakukan komunikasi dengan mengadakan rapat antar unit untuk berbagi informasi dan menawarkan bantuan kepada rekan kerja untuk pencapaian tujuan organisasi. Nilai signifikan di dapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata diantara kedua indikator.

Hubungan Komunikasi Horizontal dengan Faktor Kinerja

Analisis hubungan komunikasi diagonal dengan faktor kinerja dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Hubungan Komunikasi Diagonal dengan Faktor Kinerja Karyawan

No Faktor-faktor Kinerja Nilai Korelasi Nilai Sginifikansi Kategori Korelasi

1. Pengetahuan 0.537 0.000 Kuat

2. Keterampilan 0.484 0.000 Kuat

3. Motivasi 0.388 0.001 Lemah

4. Peran 0.393 0.000 Lemah

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment pada Tabel 15, angka nilai korelasi pengetahuan terhadap komunikasi Horizontal adalah sebesar 0.537. Angka ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan kuat antara dua indikator tersebut. Korelasi positif menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik dan semakin tinggi maka akan memiliki akibat komunikasi dari horizontal yang baik, dimana karyawan suatu unit bertemu dengan karyawan unit lain untuk berbagi informasi dan menyelesaikan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Nilai signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara kedua indikator.

Nilai korelasi sebesar 0.484 menunjukkan hubungan yang kuat antara indikator keterampilan dengan komunikasi Horizontal. Korelasi positif antara keduanya berarti semakin baik komunikasi horizontal antara karyawan departemen yang memiliki kedudukan sejajar melakaukan pekerjaan sesuai keterampilan karyawan dengan baik. Nilai signifikansi yang didapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata antara kedua indikator.

Hasil perhitungan pada motivasi kerja karyawan adalah sebesar 0.388. Angka ini menunjukkan hubungan yang lemah antara dua indikator komunikasi Horizontal dengan motivasi karyawan. Korelasi positif menunjukkan bahwa semakin tinggi atau sering melakukan komunikasi Horizontal maka dalam tukar menukar informasi untuk mengatasi masalah yang muncul dalam kerja diperlukan motivasi kerja yang membuat karyawan semakin kompeten. Nilai signifikan di

28

dapatkan adalah sebesar 0.001 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak nyata diantara kedua indikator.

Nilai korelasi dalam Indikator peran dengan komunikasi Horizontal adalah sebesar 0.393. Angka nilai korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan lemah antara kedua indikator tersebut. Korelasi positif antara keduanya bahwa semakin tinggi atau sering melakukan komunikasi horizontal dimana karyawan dalam tingkatan yang sama rapat untuk mendiskusikan konflik kerja dan menawarkan bantuan kepada rekan kerja untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Nilai signifikan di dapatkan adalah sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata diantara kedua indikator.

Implikasi Manajerial

Hasil Penelitan mengenai hubungan komunikasi formal organisasi memberikan beberapa hal yang dapat diimplementasikan pada perusahaan agar kinerja karyawan perusahaan semakin baik. Penerapan komunikasi formal organisasi pada PT Beesco Indonesia perlu ditingkatkan lagi karena memiliki hubungan dengan faktor-faktor kinerja karyawan, dimana komunikasi yang baik akan berdampak pada kinerja karyawan yang optimal. Maka perusahaan perlu menjaga hubungan komunikasi baik antara atasan, bawahan, sesama dan unit lain.

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment pola komunikasi formal dengan kinerja karyawan memiliki hubungan yang signifikan dan terdapat hubungan diantara keduanya. Sebaiknya untuk mengoptimalkan kerja para pengawai perusahaan, perusahaan mengadakan rapat sebelum pekerjaan nya dilakukan, memberikan karyawan ruang untuk menyampaikan aspirasi, serta menigkatkan komunikasi antar bagian dalam perusahaan serta perusahaan perlu mengadakan kegiatan yang dapat meningkat kamampuan interpersonal yaitu kemampuan berinteraksi dengan orang lain maupun rekan kerja, menjadi pendengar yang baik. Hasil uji korelasi Pearson juga melihat hubungan diantara setiap indikator komunikas formal dengan faktor-faktor kinerja. Adapun indikator komunikasi atasan ke bawahan terhadap faktor-faktor kinerja yaitu pengetahuan, keterampilan, motivasi dan peran berhubungan secara positif dan sudah terlaksana dengan baik. Indikator komunikasi bawah ke atas yang memiliki hubungan yang positif dengan faktor-faktor kinerja begitu juga dengan hubungan komunikasi diagonal dan horizontal memiliki hubungan yang positif dengan faktor-faktor kinerja karyawan. Dalam hal ini perusahaan harus menjaga dan mempertahankan komunikasi dengan karyawan yang sudah terlaksana dengan baik, sehingga komunikasi dapat berjalan efektif dan tidak ada hambatan yang berarti dalam penerapannya

Upaya peningkatan kinerja karyawan, persepsi karyawan terhadap kinerja sangat baik dimana karyawan memberikan tanggapan setuju terhadap kinerja karyawan yang ditetapkan di PT Beesco Indonesia. Perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan sebaiknya memberikan motivasi bagi karyawan seperti menilai kerja karyawan dengan evaluasi yang dilakukan bagi karyawan dan memberikan promosi jabatan atau rewad bagi karyawan yang kerjanya setiap harinya mengalami peningkatan dimana dengan adanya perlakuan seperti maka akan meningkatkan perannya dalam perusahaan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan dapat diberikan pelatihan untuk menggunakan layanan

29 internet misalnya dalam pengiriman email, sehingga akan mempermudah jalur komunikasi dan tidak adanya karyawan yang mondar-mandir untuk bertanya ke pimpinan yang lain tentang tugas dan tanggung jawabnya dan mempermudah dalam setiap mengerjakan maupun menyelesaikan beragam pekerjaan.

Dokumen terkait