• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Dan Tingkat Efektivitas Komunikasi Dalam Kegiatan Pengelolaan Dan Tingkat Efektivitas Komunikasi Dalam Kegiatan Pengelolaan

Jumlah 41.192 42.788 83.980 100,00 Sumber : Monografi Kecamatan Rembang Tahun 2008

C. Hubungan Antara Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Dan Tingkat Efektivitas Komunikasi Dalam Kegiatan Pengelolaan Dan Tingkat Efektivitas Komunikasi Dalam Kegiatan Pengelolaan

Tanaman Terpadu (PTT) Padi Varietas Ciherang

Penelitian ini mengkaji hubungan antara faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi varietas Ciherang. Untuk mengetahui hubungan antara faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi varietas Ciherang digunakan uji korelasi Rank Spearman (rs), sedangkan untuk menguji tingkat signifikansi terhadap nilai yang diperoleh dengan menggunakan besarnya nilai t hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan 95 % (a = 0,05). Analisis mengenai hubungan antara faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi varietas Ciherang dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Hubungan Antara Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Dengan Tingkat Efektivitas Komunikasi Dalam Kegiatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Varietas Ciherang

No. Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas

Komunikasi

Rs Thitung Keterangan

1. Kertampilan berkomunikasi (X1.1) 0,259 1,696 NS

2. Kebutuhan responden terhadap pesan (X1.2) 0,194 1,251 NS

3. Tujuan yang diinginkan (X1.3) 0,303 2,011 NS

4. Sikap terhadap diri sendiri (X1.4) 0,553 4,198 SS

5. Pihak petani sebagai komunikan (X1) 0,455 3,232 SS

6. Manfaat pesan (X2.1) 0,440 3,099 SS

7. Struktur pengelolaan pesan (X2.2) 0,346 2,332 S

8. Kekinian pesan (X2.3) 0,003 0,019 NS 9. Unsur pesan (X2) 0,450 3,187 SS 10 Tersedianya media (X3.1) -0,050 -0,317 NS 11. Kesesuaian media (X3.2) -0,031 -0,196 NS 12. Unsur media (X3) -0,003 -0,019 NS 13. Kredibilitas PPL (X4.1) -0,022 -0,139 NS

14. Kedekatan sumber dengan komunikan (X4.2) 0,321 2,144 S

15. Cara penyampaian pesan (X4.3) -0,121 -0,771 NS

16. Pihak PPL sebagai sumber (X4) 0,129 0,823 NS

Sumber : Analisis Data Primer 2010

Keterangan :

NS : non signifikan Rs : korelasi rank spearman SS : sangat signifikan T tabel : 2,021 (taraf kepercayaan 95%) S : signifikan

commit to user

Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan dan tidak signifikan antar variabel. Hasil analisis di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Hubungan antara ketrampilan berkomuniasi dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Ketrampilan berkomunikasi (communication skill) yaitu

kemampuan dalam menyusun tujuan komunikasi dan kemampuan dalam menerjemahkan pesan ke dalam bentuk signal atau ekspresi tertentu (Widiyanti, 2005). Seseorang yang trampil dalam berkomunikasi dapat diartikan bahwa orang tersebut akan mudah mengadopsi inovasi yang ada.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara ketrampilan berkomunikasi dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rs sebesar 0,259 dan t hitung 1,696 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Hubungan yang tidak signifikan ini terjadi karena tingkat efektivitas komunikasi terutama dalam ketrampilan melaksanakan kegiatan PTT lebih banyak diterapkan oleh petani yang tunjuk sebagai Laboratorium lapang (LL) dimana setiap kegaiatan pengelolaan mendapatkan pendampingan dari penyuluh. Selain itu, tidak adanya komunikasi yang aktif antara penyuluh dengan petani dampak dari kurangnya ketrampilan dalam berkomunikasi.

Berdasarkan pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi dengan ketrampilan berkomunikasi memiliki rata-rata yang hampir sama dengan yang lain atau dalam kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25 sehingga data yang dihasilkan menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara ketrampilan berkomuniasi dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

commit to user

2. Hubungan antara kebutuhan terhadap pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Kebutuhan terhadap pesan disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh petani. Mardikanto (1993), materi sampaikan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran. Pembagian materi sesuai dengan kebutuhan yaitu materi pokok, materi yang penting, dan materi penunjang. Pengelolaan Tanaman terpadu bagi petani yang ada di Kecamatan Rembang termasuk inovasi baru.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kebutuhan terhadap pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT. Berdasarkan dari nilai rs sebesar 0,194 dan t hitung 1,251 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Petani yang ada kurang membutuhkan informasi tentang PTT karena dianggap sebagai inovasi baru. Mereka lebih menyukai pegelolaan tanaman yang sudah ada. Dari hasilnya pengelolaan dengan terpadu membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dengan cara tradisional sehingga petani menolak untuk mengadopsi PTT.

Berdasarkan pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi dengan ketrampilan berkomunikasi memiliki rata-rata yang hampir sama dengan yang lain atau dalam kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25 sehingga data yang dihasilkan menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara kebutuhan terhadap pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

3. Hubungan antara tujuan yang diinginkan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Keuntungan penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu antara lain meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil usahatani, efisiensi biaya usahatani dengan penggunaan teknologi yang tepat untuk masing-masing lokasi, dan kesehatan lingkungan tumbuh tanaman secara

commit to user

keseluruhan akan terjaga (Dinas Pertanian dan Kehutanan Rembang, 2009). Sedangkan tujuan yang diinginkan petani itu sendiri yaitu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tujuan yang diinginkan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Berdasarkan nilai dari rs sebesar 0,303 dan t hitung 2,011 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan nilai yang ada Tujuan yang dicapai dalam kegiatan PTT bukan untuk melaksanakan PTT tetapi sekedar mengetahui cara Pengelolaan Tanaman Terpadu. Sehinggga tujuan yang diharapkan dari kegiatan tidak dapat tercapai sesuai dengan keinginan.

Berdasarkan pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi dengan tujuan yang diinginkan memiliki rata-rata yang hampir sama dengan yang lain atau dalam kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25 sehingga data yang dihasilkan menunjukan tujuan yang diinginkan tidak berpengaruh terhadap tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

4. Hubungan antara sikap terhadap diri sendiri dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Sikap terhadap diri sendiri dapat diartikan keyakinan dalam diri seseorang dapat melakukan sesuai dengan yang diharapkan. Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya (Mar’at, 1881). Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara sikap terhadap diri sendiri dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rs sebesar 0,553 dan t hitung 4,198 lebih besar dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%.

Berdasarkan data yang ada, sikap pada diri seseorang mempengaruhi dalam diri untuk melakukan sesuatu. Semakin tinggi

commit to user

kepercayaan yang ada dalam diri seseorang akan mempengaruhi dalam memotivasi diri dalam mengadopsi suatu inovasi. Sikap yang dimiliki petani di Kecamatan Rembang aktif dalam kegiatan PTT, ini dapat dilihat dari keikutsertaan dalam kegiatan rutin setiap bulan yang dilakukan untuk menerima materi tentang PTT.

5. Hubungan antara pihak petani sebagai komunikan dengan tingkat

efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi non hibrida (varietas Ciherang)

Pihak petani sebagai komunikan dapat diukur dari ketrampilan berkomunikasi, kebutuhan terhadap pesan, tujuan yang diinginkan, dan sikap terhadap diri sendiri. Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pihak petani sebagai komunikan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rs sebesar 0,455 dan t hitung 3,232 lebih besar dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%.

Berdasarkan data yang ada maka antara variabel dapat mempengaruhi, ini dapat diketahui dari adanya hubungan yang sangat signifikan antara tingkat efektivitas komunikasi terutama dalam pihak petani sebagai komunikan dalam melaksanakan kegiatan PTT.

Berdasarkan pada tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi dengan ketrampilan berkomunikasi memiliki rata-rata yang hampir sama dengan yang lain atau dalam kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25 sehingga data yang dihasilkan menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara ketrampilan berkomuniasi dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

6. Hubungan antara manfaat pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Manfaat pesan berhubungan dengan penggunaan pesan yang diterima dengan kegiatan yang dilakukan. Kategori yang dapat dilihat jika dapat memanfaatkan pesan dari kemampuan menggunakan pesan

commit to user

secara tepat dan dapat memberikan saran terhadap permasalahan yang ada dalam kegiatan PTT.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa nilai rs sebesar 0,440 dan t hitung 3,099 lebih besar dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara manfaat pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Berdasarkan pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi dengan ketrampilan berkomunikasi memiliki rata-rata dalam kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25. Hal ini dapat dilihat dari Hubungan yang sangat signifikan ini terjadi karena tingkat efektivitas komunikasi terutama dalam ketrampilan memanfaatkan pesan dalam melaksanakan kegiatan PTT. Petani dengan materi tentang PTT dapat membantu dalam kegiatan pengelolaan tanaman padi.

7. Hubungan antara struktur pengelolaan pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Struktur pengelolaan pesan merupakan cara pemberian pesan secara jelas dan tidak menimbulkan salah tafsir terhadap materi yang disampaikan. Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara struktur pengelolaan pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Berdasarkan nilai rs sebesar 0,346 dan t hitung 2,332 lebih besar dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Hubungan yang signifikan ini terjadi karena tingkat efektivitas komunikasi terutama dalam ketrampilan melaksanakan kegiatan PTT penyamapaian materi dengan cara sedikit demi sedikit sehingga petani mudah dalam menyerap materi yang diberikan. Selain itu, pemberian materi dilakukan sesuai dengan urutan dalam pengelolaan tanaman dari pemilihan bibit, pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pengairan, pemupukan, penanggulangan hama dan gulma, serta penangganan panen dan pasca panen.

commit to user

Berdasarkan pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi antara petani dengan struktur pengelolaan pesan memiliki kategori trampil, kurang trampil, dan tidak trampil. Rata-rata tingkat efektivitas komunikasi yang dimiliki hampir sama dengan yang lain atau dalam kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25 sehingga data yang dihasilkan menunjukan hubungan yang signifikan antara struktur pengeloloaan pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

8. Hubungan antara kekinian pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kekinian pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. berdasarkan nilai rs sebesar 0,003 dan t hitung 0,019 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini terjadi karena materi yang diberikan kepada petani adalah keseluruhan informasi baru sehingga ada kesulitan dalam penerimaan materi dan ketrampilan PTT.

Berdasarkan pada Tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi antara petani dengan kekinian pesan memiliki kategori trampil, kurang trampil, dan tidak trampil. Tingkat efektivitas komunikasi yang dimiliki rata-rata dalam kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25 sehingga data yang dihasilkan menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara kekinian pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. 9. Hubungan antara unsur pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi

dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Pesan merupakan suatau yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi (Berlo dalam Cangara, 2009). Unsur pesan terdiri dari manfaat pesan, struktur pengelolaan pesan, dan kekinian pesan. Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa nilai rs sebesar 0,045

commit to user

dan t hitung 3,187 lebih besar dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga ada hubungan yang sangat signifikan antara unsur pesan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang.

Berdasarkan data yang ada, unsur pesan dapat mempengaruhi seseorang dalam tingkat efektivitas komunikasi terutama dalam ketrampilan melaksanakan kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Pemanfaatan pesan, struktur pengelolaan berpengaruh terhadap ketrampilan petani dalam melaksanakan kegiatan PTT. Semakin baik dalam pemanfaat pesan, dan kejelasan pesan yang disampaikan akan mempermudah petani dalam mengadopsi.

10. Hubungan antara tesedianya media dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Tersedianya media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penerimaan materi. Dengan adanya media atau alat bantu penyuluhan ini akan mempermudah dalam penyampaian materi. Media yang diguanakan dalam kegiatan ini adalah brosur, leaflet, majalah/koran pertanian, CD rekaman tentang pertanian, dan buku petunjuk PTT. Penyedia media berasal dari penyuluh, swadaya petani dan lembaga pertanian lainnya (distributor pupuk,benih).

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tersedianya media dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi non hibrida (varietas Ciherang). Hal ini dapat dilihat dari nilai rs sebesar 0,500 dan t hitung -3,651 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Hubungan yang tidak signifikan ini terjadi karena tersedianya media yang ada tidak menarik bagi petani sehingga berpengaruh tingkat efektivitas komunikasi dalam penerimaan materi yang disampaikan. Berdasarkan data yang ada nilai rs adalah negatif menunjukan bahwa ada hubungan yang tidak searah atau berlawanan antara tersedianya media dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas

commit to user

Ciherang yaitu semakin tinggi tersedianya media yang ada belum tentu diimbangi dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang yang akan juga semakin tinggi.

Berdasarkan pada Tabel 13 dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi antara petani dengan tersedianya media memiliki kategori trampil, kurang trampil, dan tidak trampil. Tingkat efektivitas komunikasi yang dimiliki kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25. Sehingga data yang dihasilkan menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara tersedianya media dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

11. Hubungan antara kesesuaian media dengan tingkat efektivitas

komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Kesesuaian media akan berpengaruh dalam menarik perhatian petani dalam mengikuti kegiatan PTT padi. Media yang ada sebagai sarana untuk meningkatkan ketrampilan petani dalam kegiatan PTT. Berdasarkan pada Tabel 14 dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara kesesuaian media dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT dengan arah negatif. Hal ini dapat dilihat dari nilai rs sebesar -0,031 dan t hitung -0,196 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%.

Berdasarkan pada tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi adalah kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25. Hal ini menunjukan bahwa tidak beda antara petani dengan kesesuaian media yang sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai dalam ketrampilan PTT sehingga data yang dihasilkan menunjukan hubungan yang tidak signifikan antara kesesuaian media dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

commit to user

12. Hubungan antara unsur media dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Unsur media merupakan saluran komunikasi tempat

berlangsungnya pesan dari komunikator kepada komunikan (Effendy, 2003). Unsur pesan dapat diukur dari tersedianya media dan kesesuaian media.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara unsur media dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT dengan arah negatif. Hal ini dapat dilihat nilai rs sebesar -0,003 dan t hitung –0,019 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Hubungan yang tidak signifikan terjadi antara ketrampilan dalam kegiatan PTT tidak dipengaruhi oleh unsur media.

13. Hubungan antara kredibilitas sumber dengan tingkat efektivitas

komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Kredibilitas sumber mempunyai arti kemmpuan yang dimiliki sumber dalam kegiatan penyuluhan. Kemampuan ini dapat diukur dari ketrampilan, penguasaan materi, dan kompetensi sumber. Semakin tinggi kredibilitas sumber maka kemampuan dalam kegiatan PTT akan semakin trampil.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa nilai rs sebesar -0,022 dan t hitung -0,139 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Hubungan yang ada adalah tidak signifikan antara kredibilitas sumber dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang dengan arah negatif. Hubungan yang tidak signifikan ini terjadi karena tingkat efektivitas komunikasi terutama dalam ketrampilan melaksanakan kegiatan PTT tidak dipengaruhi terhadap kredibilitas sumber. Kemampuan yang dimiliki sumber tidak membuat petani menjadi trampil dalam kegaiatan PTT.

Adanya hubungan yang berlawanan antara kredibilitas sumber dengan tingkat efektivitas komunikasi menunjukan bahwa semakin tinggi

commit to user

kredibilitas sumber tidak menentukan semakin tinggi juga tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan Pengelolaan tanaman Terpadu padi varietas Ciherang.

Berdasarkan pada tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi adalah kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara petani dengan kredibilitas sumber dalam ketrampilan PTT sehingga data yang dihasilkan hubungan yang tidak signifikan antara kredibilitas sumber dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

14. Hubungan antara kedekatan dengan komunikan dengan tingkat

efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Kedekatan dengan komunikan merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki sumber untuk dapat mengetahui kondisi sasarannya. Dengan adanya kedekatan ini maka sumber akan tahu ketrampilan yang dimiliki oleh sasaran sehingga sumber mudah dalam memberikan materi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah setempat.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedekatan dengan komunikan dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT. Hal ini dapat dilihat dari nilai rs sebesar 0,321 dan t hitung 2,144 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan data yang ada maka kedekatan dengan komunikan berpengaruh dalam tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Kedekatan ini dapat dilakukan dengan sumber dapat merasakan, mendengarakan dan dapat menempatkan diri sebagai komunikan jika terjadi permasalahan terutama tentang PTT.

15. Hubungan antara cara penyampaian dengan tingkat efektivitas

komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Sumber dalam menyampaiakan materi tentang PTT berpengaruh dalam penerimaan petani dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Cara penyamapaian yang jelas dari segi vokal serta mudah dimengerti

commit to user

penjelasan yang diberikan akan berdampak pada peningkatkan ketrampilan petani dalam kegiatan PTT.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa nilai rs sebesar -0,121 dan t hitung -0,771 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%. Hubungan yang ada adalah tidak signifikan antara cara penyamapaiannya dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT dengan arah negatif. Berdasarkan pada tabel 13, dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efektivitas komunikasi adalah kategori kurang trampil atau rata-rata 24-25. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara petani dengan cara penyamapaian yang dilakukan sumber terhadap ketrampilan PTT sehingga data yang dihasilkan hubungan yang tidak signifikan antara cara penyamapaian yang dilakukan sumber dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT.

16. Hubungan antara pihak PPL sebagai sumber dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang

Pihak PPL sebagai sumber merupakan salah komponen yang dapat meningkatkan ketrampilan petani dalam kegiatan PTT. PPL dianggap sebagai faktor penting untuk menyampaiakan materi kepada petani. Kemampuan yang dimiliki dapat diukur dari kredibilitas, kedekatan dengan komunikan, serta cara penyamapaiannya.

Berdasarkan pada Tabel 14, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pihak PPL sebagai sumber dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan PTT padi varietas Ciherang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rs sebesar 0,129 dan t hitung 0,823 lebih kecil dari t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 95%.

Kegiatan yang dilakukan PPL kurang berdampak pada tingginya ketrampilan petani, sehingga tidak ada pengaruh antara pihak PPL sebagai sumber dengan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan Pengelolaan Tanaman terpadu.

commit to user

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang mengkaji hubungan antara faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dan tingkat efektivitas komunikasi dalam kegiatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi varietas Ciherang di kecamatan Rembang Kabupaten Rembang maka dapat disimpulkan bahwa:

1.Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi adalah : a. Pihak petani sebagai sumber

1) Kertampilan berkomunikasi termasuk dalam kategori sedang.

2) Kebutuhan responden terhadap pesan termasuk dalam kategori

rendah.

3) Tujuan yang diinginkan termasuk dalam kategori kurang sesuai. 4) Sikap terhadap diri sendiri termasuk dalam kategori biasa. b. Unsur pesan

1) Manfaat pesan termasuk dalam kategori kurang bermanfaat. 2) Struktur pengelolaan pesan termasuk dalam kategori menarik. 3) Kekinian pesan termasuk dalam ketegori baru.

c. Unsur media

1) Tersedianya media termasuk dalam kategori kurang tersedianya media yang digunakan.

2) Kesesuaian media termasuk dalam kategori kurang sesuai. d. Pihak PPL sebagai sumber

1) Kredibilitas sumber termasuk dalam kategri tinggi.

2) Kedekatan dengan komunikan termasuk dalam kategori dekat.

3) Cara penyamapain pesan termasuk dalam kategori menarik.

2.Tingkat Efektivitas Komunikasi Dalam Kegiatan PTT Padi Varietas Ciherang adalah sebagai berikut:

a. Tingkat Efektivitas Komunikasi Dalam Kegiatan PTT Padi Varietas