• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III BIOGRAFI TUNKU ABDUL RAHMAN

B. Perjuangan Tunku Abdul Rahman Sebelum dan Sesudah

3. Memperjuangkan Agama Islam

Tunku telah banyak memberi kontribusinya terhadap perkembangan Islam di negara Malaysia malah mengharumkan nama negara di persada dunia. Selain itu, dengan satu ketentuandalam Perlembagaan Malaysia yang menjadikan agama Islam sebagai agama resmi negara. Malaysia juga memainkan peran dalam gerakan dakwah dengan membuatkan agama Islam berkembang secara terhormat di seluruh negerinya.

Organisasi Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) merupakan satu-satunya organisasi yang bergiat cergas dalam bidang kebajikan dan dakwah baik kepada orang-orang Islam maupun bukan Islam. Pembentukan ini lahir dari pemikiran Tunku Abdul Rahman Putra saat beliau berada di Padang Arafah. Di situ, beliau beliau melihat sendiri persatuan universal di kalangan umat Islam dalam satu ikatan akidah yang menyingkirkan sama sekali batas-batas bangsa, warna kulit, darejat, pangkat, dan usia.106

PERKIM telah didirikan di kediaman resmi Tunku Abdul Rahman, yaitu di Kuala Lumpur pada 19 Agustus 1960. Pada hari tersebut, Tunku telah mengadakan pertemuan dengan beberapa orang Islam yang berminat, dengan tujuan ingin mendirikan sebuah badan yang akan berusaha mengembangkan agama Islam di Semenanjung Tanah Melayu (Malaya). Pada hari yang sama juga, Tunku berpendapat

106

Sejarah Hidup Tunku Abdul Rahman, Artikel diakses pada 23 April 2011 dari

bahwa tujuan utama mereka adalah ingin menyampaikan seruan Islam kepada mereka yang belum beragama Islam dari semua etnis di Malaya, terutamanya dari kalangan orang Cina. Maka, dari hasil diskusi itu, nama yang dipilih ialah Organisasi Kebajikan Islam Malaya (PERKIM).

Beberapa tahun kemudian kat Malaya diubah ke Malaysia. Selain dari Tunku, yang hadir di perjumpaan itu juga, adalah Tuan S.O.K Ubaidulla, Tuan Haji Mohamed Ali Taib, Ustaz Nik Mahyudin Musa, Tuan Haji Ally Maricar, Tuan Sheikh Ahmad, Tuan Haji Ahmad Damanhuri, Tuan Syed Jaafar Albar, Tuan Haji Ali Raya, Tuan Wan Kadir dan Tuan Haji Abdul Mubin Sheppard. Pada petang itu juga, Tunku telah menyerahkan selembar cek bernilai dua puluh ribu ringgit sebagai sumbangan peluncuran organisasi itu.107

Sebelum pertemuan itu berakhir, Tunku memberitahu bahwa beliau akan menyerahkan laporan terkait pembentukan PERKIM ke bawah Raja-raja Melayu, dan meminta dukungan dari pemerintahan negeri masing-masing. Maka sebagaimana yang dijanjikan, Tunku telah membawa laporan pembentukan PERKIM tersebut kepada kedua pihak yang dinyatakan dan telah mendapat restu dari mereka. Meskipun Tunku senantiasa sibuk dengan tugas Perdana Menteri dan lawatan ke luar negeri, Tunku tetap memperhatian perjalanan dan perkembangan PERKIM dan akan membantunya jika perlu.108

Di antara masalah yang dihadapi oleh PERKIM dari awal ialah ketiadaan orang Cina di Malaya yang layak bertugas sebagai guru atau mubaligh dan

107

Abdul Aziz Ishak, Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman (Kuala Lumpur: Karya Bistari, 1983), Cet. Pertama, hlm.115.

108

dapat menyampaikan seruan kepada etnis Cina. Tuan Haji Ibrahim T.Y. Ma. adalah mantan konsul Cina di Malaya sebelum Perang Dunia Kedua. Beliau tinggal di Singapura dan hanya diundang datang ke Kuala Lumpur serta memberi tenaga dan layanannya kepada PERKIM sekitar tiga bulan sekali.

Anggota Kerja memutuskan untuk mengundang beberapa tokoh orang Cina Islam dari Taiwan. Tunku telah memberi arahan khusus agar kebenaran masuk dari luar bisa diberi kepada orang yang berkelayakan. Meskipun kebenaran ini telah diberikan, Anggota Kerja mengalami kesulitan untuk memilih tokoh Cina Islam yang layak kerena mereka hanya mengerti bahasa Cina dan tidak dapat berhubung dan berkonsultasi dengan Anggota Kerja atau Pegawai-pegawai Negeri Sipil. Masalah ini terus menghalangi usaha PERKIM. Namun, sekitar setahun kemudian, Anggota Kerja memutusan untuk mengadakan Pusat Pelatihan Mubaligh di mana orang Melayu akan belajar bahasa Cina di samping mendalami agama Islam dan cara menyampaikannya kepada publik.

Pada awal tahun 1962, Tunku telah memberi perhatian khusus kepada masalah orang Islam di Sarawak yang tidak diberi layanan langsung oleh Inggeris. Tunku telah setuju supaya PERKIM memberi pertolongan kepada Persatuan Islam Sarawak.109

Dengan daya usaha Tunku, nama PERKIM dikenal sebagai lembaga Islam yang berpengaruh luas di negara Islam dan menjadi anggota di Badan Muktamar Islamiah sedunia. Badan itu berpusat di Beirut dan Mufti Besar Palestin, Syed Amin

109

PERKIM, Artikel diakses pada 26 April 2011 dari, http://www.perkim.net.my/content. cfm?ID= CCF1B74FEEAE5ECC97434FFC499180.html.

al-Husaini adalah Yang DiPertuanya. Maka dua orang wakil PERKIM telah diundang hadir di pertemuan Muktamar di Baghdad pada tahun 1962 dan Sekretaris Jeneral lembaga itu telah mengunjungi ke Kuala Lumpur serta diberi layanan baik oleh PERKIM.

Hasil dari kunjungan itu, dengan persetujuan Tunku Abdul Rahman, Kuala Lumpur telah dipilih sebagai tempat konsultasi wakil-wakil Islam dari 19 buah negara di Asia Tenggara. Konsultasi itu telah diadakan di Dewan Tunku Abdul Rahman, Kuala Lumpur dan diresmikan oleh beliau pada 28 Januari 1964. Usaha menyiapkan dan menguruskan konsultasi itu diserahkan kepada Anggota Kerja PERKIM. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri Malaysia telah dipilih sebagai Ketua Majelis. Mufti Besar Palestin telah dibawa oleh wakil PERKIM berkunjung ke beberapa tempat di mana PERKIM menjalankan usahanya termasuk Pusat Pelatihan Mubaligh dan Galeri Islam Kuala Lumpur.110

Rancangan PERKIM ingin mendirikan Galeri Islam di Kuala Lumpur senantiasa diberi dukungan oleh Tunku. Masalah utama adalah usaha mencari modal untuk pembangunannya. Tetapi, Tunku telah memberikan bantuan dengan beberapa cara seperti meminta jutawan Runme Shaw dari Singapura memberikan bantuan keungan kepada PERKIM. Bantuan tersebut adalah dari hasil tayangan perdana film yang berjudul "Lawrence of Arabia" di Kuala Lumpur, dengan syarat kutipan dari tayangan itu akan digunakan untuk tabung pembangunan galeri tersebut.

Kutipan hasil yang diperoleh dari film itu berjumlah RM 26.000.00 sekali tayangan. Dengan adanya Tunku sebagai Yang DiPertuan, berbagai rancangan dapat

110

diaktifkan kembali, khususnya terhadap rancangan pembangunan Markas PERKIM di Jalan Ipoh, Kuala Lumpur, yaitu tanah yang telah diberikan oleh Menteri Besar Selangor atas permintaan Tunku.111

Kesimpulannya, meskipun Tunku Abdul Rahman sangat sibuk dengan berbagai tanggung jawab lain, namun beliau telah memberi dukungan penuh kepada PERKIM demi memperkokohkan agama Islam di Malaysia. Begitulah sosok seorang tokoh negara yang harus dijadikan contoh baik bagi pemimpin-pemimpin negara maupun masyarakat sekarang yang ingin maju ke depan, bukan semakin menoleh ke belakang.

Dokumen terkait