• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KONSEP NASIONALISME

D. Nasionalisme di Malaysia

Nasionalisme di Malaysia pada mulanya timbul sebagai reaksi terhadap penjajahan Barat.42 Ini bisa dilihat ketika Malaysia berada di bawah kekuasaan Portugis dan Belanda sebelum menjadi wilayah jajahan Inggeris sejak akhir abad ke-18, kemudian Malaysia merdeka dari jajahan Inggeris pada 31 Agustus 1957.43

Gerakan kesadaran bangsa Melayu muncul dengan cara yang sistematis dibandingkan dengan penentangan awal yang dilakukan oleh bangsa Melayu pada abad ke-18 dan ke-19 dalam organisasi yang tersusun. Orang Melayu bisa melahirkan rasa tidak puas hati mereka terhadap kebijakan Inggeris di Tanah Melayu. Menjelang abad ke-20, gerakan kesadaran di kalangan orang Melayu semakin meluas, dan semangat nasionalisme semakin membara dalam jiwa mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebangkitan semangat nasionalisme orang Melayu di antara adalah: 1. Pengaruh nasionalisme Filipina yang berjaya mengusir penjajah Sepanyol.

2. Perang Rusia-Jepang memberi dampak yang mendalam atas semangat orang Melayu untuk bangkit melawan penjajah Inggeris.

42

Nazaruddin Sjamsuddin, Sorkarno Pemikiran Politik dan Kenyataan Praktek (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), Cet. Kedua, hlm.37.

43

Taufik Adnan Amal dan Samsul Rizal Panggabean, Politik Syariah Islam dari Indonesia Hingga Nigeria (Jakarta: Alvabet, 2004), Cet. Pertama, hlm.156.

3. Pengaruh Gerakan Pemuda Turki yang berjaya menebus kembali imej negara Turki.

4. Pengaruh dari Sarekat Islam Indonesia yang telah berhasil membangkitkan semangat nasionalisme di Indonesia, dan juga di Tanah Melayu.

Pada akhir abad ke-19, terdapat banyak mahasiswa Melayu yang telah melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar di Mesir. Modenisme dalam Islam yang diperkenalkan oleh Muhammad Abduh pada waktu itu, telah mempengaruhi pelajar-pelajar Melayu. Menerusi penerbitan majalah Al-Imam, mereka menyebarkan pemikiran baru dalam Islam di Tanah Melayu.44

Gerakan kesadaran ini juga mempengaruhi kaum elit Melayu yaitu kaum Melayu yang berpendidikan. Efek positif dari pendidikan sekular Inggeris, terdapat satu kelas elit Melayu yang beranggotakan guru-guru yang berkualifikasi dari Maktab Perguruan Sultan Idris (MPSI) atau SITC, Tanjung Malim, Perak. MPSI merupakan pusat yang melahirkan banyak nasionalis Melayu seperti Ibrahim Yaakob, Harun Aminurrashid, Isa Mahmud, dan lain-lain. Pada tahun 1929 dan 1930, kaum elit Melayu ini telah membentuk sebuah organisasi yang berbau politik yaitu Ikatan Pemuda Pelajar. Pendirian itu lahir efek dari pengaruh dan perjuangan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Soekarno.

Pada tahun 1938, Ibrahim Yaakob telah mendirikan Kesatuan Melayu Muda (KMM). Motif perjuangan organisasi tersebut adalah untuk melindungi hak-hak bangsa Melayu dan melawan penjajahan Inggeris. KMM juga berjuang untuk

44

Malaysia Kita (Singapura dan Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 2002), Cet. Pertama, hlm.90.

menggulingkan pihak Inggeris di Tanah Melayu melalui tindakan yang keras. Ini merupakan sifat radikal organisasi itu. Pemimpin-pemimpin KMM juga ingin untuk menyatukan Tanah Melayu dengan Indonesia di bawah Panji Melayu Raya jika mereka berjaya menumpas kekuasaan penjajah. Perjuangan radikal KMM ini menyebabkan pihak Inggeris menganggap mereka sebagai pejuang sayap kiri. Menjelang Perang Dunia Kedua, pejuang KMM menjadi lemah akibat banyak pemimpinnya telah ditangkap oleh pihak Inggeris. Kelemahan KMM makin jelas setelah Tanah Melayu dikuasai Jepang pada tahun 1942-1945. Namun demikian, KMM telah membantu serangan tentara Jepang ke Tanah Melayu pada sepanjang tahun 1941-1942.45

Meskipun usia KMM tidak panjang saat diharamkan oleh Inggeris, baik Inggeris maupun Jepang karena diklaim sebagai gerakan radikal yang dapat menggugat kepentingan pihak penjajah, namun semangat pejuang dan para pendukung gerakan KMM ini akhirnya terpaksa menggunakan strategi baru untuk melanjutkan perjuangan mereka. Akhirnya, mereka memilih untuk membentuk gerakan politik baru dan juga menggunakan strategi lain yaitu dengan menyerap masuk ke dalam beberapa organisasi politik yang memiliki jiwa perjuangan yang sama yaitu bersemangat kental dan radikal.46

Gerakan sayap kiri muncul kembali setelah Perang Dunia Kedua, sebagaimana tokoh-tokoh pimpinan yang suatu masa dahulu memimpin gerakan

45

Malaysia Kita, Ibid., hlm.91. 46

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran (Shah Alam, Selangor: Karisma Publications Sdn. Bhd., 2007), Cet. Pertama, hlm.85.

KMM. Setelah KMM diharamkan, mereka telah mendirikan dan menjaga gerakan-gerakan sayap kiri yang lain seperti Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung (KRIS) pada bulan Juli 1945 yang dipimpin oleh Ibrahim Yaakub, Dr. Burhanuddin al-Helmy, dan Ishak Hj. Muhammad. Kemudian, sejak itu terbentuknya Partai Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM) pada 17 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Moktaruddin Laso, Dr. Burhanuddin al-Helmy, Ishak Hj. Muhammad, dan Ahmad Boestamam yang suatu masa dahulu merupakan penggerak utama KMM. Kemudian lahir pula Partai Rakyat Malaya (PRM) pada 11 November 1955 dipimpin oleh Ahmad Boestamam yang baru saja dibebaskan dari Rumah Tahanan Politik Inggeris. Mereka merupakan pendukung perjuangan KMM yang berjiwa ideologi Kebangsaan Melayu radikal yang melawan penjajah Inggeris serta menuntut pemerintahan sendiri.47

UMNO adalah di antara organisasi politik terawal yang berpegang kepada nasionalisme konservatif. Ia bukan saja mempertahankan tradisi kebangsaan Melayu, malah mengekalkan tradisi kerjasama dengan pihak Inggeris. Hubungan baik dan sikap lunak terhadap Inggeris memberi banyak kebaikan kepada UMNO. Keistimewaan yang paling besar yang diterima oleh UMNO adalah bila pihak Inggeris sanggup mengadakan peundingan dengan UMNO dan Raja-raja Melayu. Pada tahun 1948, ketika Undang-undang Darurat dilaksanakan, banyak organisasi politik diharamkan tetapi UMNO diperbolehkan untuk bergerak dan hal ini telah

47

memungkinkan UMNO menjadi partai yang dominan dan berhasil pula menguasai Pemilihan umum atau Pemilu pada tahun 1955.48

Partai Perikatan telah dibentuk pada Januari 1952. Ia beranggotakan oleh dua partai komponen terbesar di Persekutuan Tanah Melayu yaitu UMNO dan Malayan Chinese Association (MCA). Partai itu dibentuk untuk menghadapi Pemilu Majelis Perbandaran Kuala Lumpur pada Februari 1952. Berdasarkan persetujuan yang telah dicapai oleh kedua partai, MCA tidak akan tanding di area UMNO dan begitu juga UMNO tidak akan tanding di area MCA. Hasil dari kerjasama ini, Partai Perikatan telah memenangkan 9 dari 13 kursi yang telah dipertandingkan. UMNO dan MCA telah mencapai satu persetujuan untuk pembentukan Partai Perikatan ditingkat nasional bagi bertanding dalam Pemilu 1955.

Pada tahun 1955, Malayan Indian Congress (MIC) bergabung dengan Partai Perikatan. Tujuan utama pergabungan tersebut adalah mengakhiri keadaan darurat, memperjuangkan Kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu dan memenangkan Pemilu 1955. Pada tahun 1953, Partai Perikatan muncul sebagai partai politik yang paling berpengaruh di Persekutuan Tanah Melayu. Partai ini telah mengajukan saran agar anggota-anggota Majelis Rapat Undangan Persekutuan dipilih melalui sistem pemilu dan tidak lagi dipilih oleh pihak Inggeris.49

Pada 27 Juli 1955, Pemilu yang pertama untuk Persekutuan Tanah Melayu telah diadakan. Partai Perikatan yang beranggotakan tiga partai terbesar yaitu UMNO, MCA, dan MIC telah menempatkan 35 orang calon, dengan 15 orang calon

48

Saadon Roslan, op. cit., hlm.19. 49

dari MCA dan dua orang calon dari MIC. Partai-partai lain yang ikut dalam pemilu ini ialah Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Partai Buruh, Partai Negara, dan Partai Progresif Rakyat.50

Partai Perikatan telah mendapat kemenangan yang cemerlang dalam Pemilu 1955, yaitu 51 dari jumlah 52 kursi yang telah dipertandingkan. PAS hanya memenangkan 1 kursi saja, sedangkan partai lain telah mengalami kekalahan teruk. Hasil dari kemenangan itu, Partai Perikatan berhasil mencapai tujuan untuk menjadi kelompok mayoritas dalam Majelis Rapat Undangan Persekutuan dan menciptakan bentuk pemerintahan dan dipimpin oleh Tunku Abdul Rahman Putra. Sejak itu. Persekutuan Tanah Melayu telah menjadi sebuah negara yang memiliki pemerintahan sendiri.51

Dalam kampanye Pemilu 1955, Partai Perikatan mengusulkan satu kebijakan politik, yaitu Kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu harus dicapai dalam waktu 4 tahun. Namun demikian, dalam waktu 2 tahun saja Persekutuan Tanah Melayu telah mencapai kemerdekaan. Faktor utama berhasilnya percapaian ini adalah persatuan dan gabungan tiga etnis terbesar di Tanah Melayu. Faktor kedua adalah keadaan darurat yang berlaku pada ketika itu. Inggeris telah mengajukan satu syarat untuk Persekutuan Tanah Melayu mencapai kemerdekaan yaitu tiga etnis utama di Tanah Melayu harus bersatu dan bekerjasama dalam bidang politik. Persatuan ini dapat mempercepatkan lagi proses kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu.52

50 Ibid., hlm.110. 51 Ibid., hlm.111. 52 Op. cit., hlm.111.

Kesimpulannya, nasionalisme di Malaysia bisa dikatakan mulai timbulnya adalah sebagai reaksi terhadap penjajah. UMNO telah membawa gerakan dan perjuangan nasionalisme dengan sangat concern berdasarkan slogan “Hidup Melayu”. Tanggal 31 Agustus 1957, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh pihak

penjajah Inggeris, Persekutuan Tanah Melayu mencapai kemerdekaan dan berakhirlah perjuangan menuntut kemerdekaan baik bagi gerakan sayap kanan maupun kiri dalam persoalan anti Inggeris. Dimulai dari tanggal keramat tersebut akhirnya seluruh gerakan sayap kiri berubah menjadi partai-partai oposisi di Malaysia. Namun, tidak kurang juga ada di antara gerakan tersebut yang bergabung dengan Partai Perikatan setelah merdeka.

Dokumen terkait