• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III CITRA DIRI WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL

3.1.2 Citra Diri Wanita Tokoh K’tut Tantri dalam Aspek

3.1.2.6 Mencintai Bali dan Indonesia

K’tut Tantri menyadari bahwa dirinya sudah melupakan tujuan utama datang

ke Pulau Bali. Setelah mendengar kisah dari Anak Agung Nura yang mengisahkan

tentang penjajahan Belanda di Bali, K’tut Tantri menyadari hal itu dan menyesalinya karena tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Pulau Bali. Karena itu, K’tut merasa perlu mengetahui lebih banyak tentang Bali. Hal ini terdeskripsikan dalam

kutipan berikut:

(76) Saat itu aku sudah merasa pasti, tempatku yang sebenarnya di dunia ini memang di Bali, tanah air pilihanku. Aku berpendapat bahwa lebih banyak lagi yang perlu kuketahui. Lebih banyak lagi dari yang bisa kuperoleh dengan memakai sudut pandang puri. Aku harus pergi sendiri, hidup di tengah rakyat kampung. Kata-kata Agung Nura sangat menyentuh perasaanku (hlm. 78).

Citra diri wanita tokoh K’tut Tantri dalam aspek psikis terdeskripsi jelas pada kutipan di atas. Sikap K’tut Tantri semakin menunjukkan bahwa dirinya semakin mencintai Bali. Ia merasa bahwa dirinya harus lebih banyak lagi mengetahui tentang

Bali. K’tut Tantri memutuskan untuk tinggal di tengat-tengah rakyat kampung dan hidup menyatu dengan rakyat Bali. Kutipan di atas menunjukkan bahwa K’tut Tantri seorang yang rasa keingintahuannya sangat besar dan semakin lama ada dorongan

untuk lebih mengenal tentang Pulau Bali. Ia merasa keputusannya sudah tidak bisa

ditunda lagi dan benar-benar pergi.

Ketika mendapat kabar bahwa Jepang akan segera mendarat di Jawa, banyak

karena Bali telah menjadi tanah airnya yang ke dua. Hal ini terdeskripsikan dalam

kutipan berikut:

(77) Semua menasehati aku agar dengan segera pergi meninggalkan Bali, walau bermacam-macam pendapat yang ada mengenai kapan Jepang akan sampai di Jawa. Tetapi aku sudah bertahun-tahun tinggal di Bali. Pulau itu sudah menjadi tanah airku yang ke dua. Jika Belanda tidak berhasil memaksa aku pergi, masakan Jepang akan bisa? Aku datang ke Bali, karena mendambakan kedamaian dan kebebasan. Mungkin kebebasan yang sebenarnya bagiku akan bisa kucapai dengan jalan menempatkan diri di garis depan perjuangan (hlm. 116).

Citra diri wanita tokoh K’tut Tantri dalam aspek psikis terdeskripsi sebagai

wanita yang kecintaannya sangat besar terhadap Pulau Bali sehingga ia tidak akan

pergi meninggalkan tanah airnya yang ke dua. Ia merasakan bahwa kedamaian dan

kebebasan akan datang jika ikut dalam perjuangan di Bali. Keyakinan dan kecintaan

K’tut Tantri terhadap Pulau Bali yang dianggapnya sebagai tanah air yang ke dua

membuatnya tidak ingin pergi atau meninggalkan Pulau Bali hanya demi

keselamatannya.

K’tut Tantri marah ketika mendengar kabar bahwa Surabaya telah dibom oleh tentara Inggris. K’tut Tantri bertekad untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Ia

merasa malu dengan tindakan bangsanya, Inggris. Hal ini terdeskripsikan dalam

kutipan berikut:

(78) Kurasa pemboman terhadap Surabaya merupakan titik balik dalam perkembangan revolusi Indonesia. Sebelumnya, aku hanya memakai ban lenganku di stasiun pemancar radio. Tetapi sejak kejadian itu, ke mana-mana aku selalu memakainya. Merdeka atau mati. Aku bertekad memakainya dengan banga dan tanpa kenal takut, tanpa memedulikan nyawa. Menang atau kalah, aku akan tetap mendampingi rakyat Indonesia. Selaku wanita kelahiran Inggris, mungkin aku bisa menyumbangkan

darma baktiku untuk sedikit mengimbangi penderitaan yang ditimbulkan orang-orang yang sebangsa dengan aku (hlm. 231).

K’tut Tantri terdeskripsikan dalam kutipan di atas sangat merasa marah

dengan tindakan Inggris, negara sebangsanya. Kejadian itu membuat K’tut Tantri bertekad selalu membela Indonesia. Ia juga tidak memikirkan menang atau kalah,

mati atau selamat. K’tut Tantri merasa bahwa, ia harus menjadi orang kelahiran

Inggris yang baik dan berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Sikap ini menunjukkan

bahwa, citra diri wanita tokoh K’tut Tantri dalam aspek psikis terdeskripsi sebagai

wanita asing yang sangat mencintai Indonesia.

Kecintaan K’tut Tantri terhadap Indonesia membawanya pergi ke Australia

untuk menyuarakan kemerdekaan Indonesia. Di Sydney, K’tut Tantri banyak menyuarakan tentang keadaan Indonesia yang sebenarnya. Hal ini menunjukkan

bahwa, K’tut Tantri adalah wanita asing yang benar-benar mencintai Indonesia. Hal ini terdeskripsikan dalam kutipan berikut:

(79) Walau ada serangan yang bertubi-tubi dalam surat kabar atau mungkin pula justru karena itu, aku dibanjiri undangan di Sydney. Aku begitu sibuk, sehingga menolak berbagai undangan yang sebetulnya ingin kuterima. Aku berbicara di depan sejumlah pertemuan serikat buruh. Dengan kata-kata sederhana kupaparkan kisah perjuangan bangsa Indonesia, yang ingin semerderka bangsa Australia. Kulukiskan keadaan sengsara yang diakibatkan karena adanya blokade Belanda, begitu pula tentang peralatan dan bahan obat-obatan yang sangat langka. Kuceritakan nasib orang-orang tak bersalah yang menjadi korban (hlm. 350).

Kutipan di atas mendeskripsikan mengenai citra diri wanita tokoh K’tut Tantri

K’tut Tantri terlihat sangat memahami dan mengerti apa yang terjadi dan dialami serta yang diinginkan Indonesia. Ia juga dapat dengan cepat memberi saran kepada

mahasiswa ketika berpidato di Sydney University. Para mahasiswa bertanya apa yang

bisa mereka lakukan untuk Indonesia. K’tut Tantri menjawab dengan tegas dan memberikan saran kepada mahasiswa. Hal ini terdeskripsikan dalam kutipan berikut:

(80) Akan kukatakan bagaimana kalian bisa membantu perjuanganrakyat Indonesia, kataku. Kalian mahasiswa Sydney University, visa mengadakan pawai ke konsulat Belanda di kota ini. Kalian mengajukan suatu petisi, memprotes agresi Belanda di Indonesia. Kalian juga bisa mengirim telegram pada Perdana Menteri Australia, dengan permintaan agar ia mengajukan persoalan Indonesia ke depan sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (hlm. 351).

Dalam kutipan di atas, K’tut Tantri terdeskripsikan tetap melakukan

perjuangan untuk Indonesia dengan cara memberikan saran terhadap para mahasiswa

yang ingin membantu perjuangan rakyat Indonesia. Selain itu, ia juga terdeskripsi

dapat dengan cepat membuat rencana untuk membantu perjuangan Indonesia.

Dokumen terkait