Buka Wawasan Kebiasaan Menulis yang Baik
A. Mendengarkan dan Mengungkapkan Isi Puis
Di antara kalian, adakah yang tidak tahu yang dimaksud puisi? Ketika kalian belajar di jenjang SD dan SMP, kalian telah belajar membaca dan menulis puisi. Tentunya, kalian sudah memahami berbagai bentuk dan bahasa puisi.
Pada pelajaran kali ini, kalian akan kembali mempelajari bentuk puisi remaja. Tahukah kalian yang dimaksud puisi remaja? Puisi remaja adalah puisi yang mengangkat tema kehidupan remaja dan ditulis oleh remaja.
Cobalah kalian perhatikan puisi remaja berikut!
Generasiku
Yanthi Kala mentari bersinar terang Menerangi alam maya Cerah cerianya dunia ini Embun pagi menyejukkan hati
Hai remaja! Bangunkanlah jiwamu, segera! Masa depanmu untuk generasi terpuji
Langkah maju ke muka, berkarya dan berjasa Isi jiwa sesama manusia
Secerah mentari pagi Sinarnya datang
Nama bangsa masyhur di penjuru dunia Bangkitkan jiwamu wahai remaja
Sambutlah masa depan untuk meraih C I T A ...
Sumber: Riris K. Toha Sarumpaet. 2002. Apresiasi Puisi Remaja: Catatan Mengolah Cinta. Jakarta: Grasindo
Apakah kalian memahami isi puisi tersebut? Salah satu cara untuk memahami isi puisi tersebut adalah dengan memparafrasakan puisi tersebut. Memparafrasakan puisi adalah mengubah puisi menjadi bentuk cerita. Ada dua cara memparafrasakan puisi. 1. Memparafrasakan puisi dengan menambahkan kata atau kalimat
di antara baris puisi.
2. Memparafrasakan puisi dengan langsung menerjemahkan isi puisi ke dalam bentuk cerita.
Perhatikan cara memparafrasakan puisi dengan menggunakan cara yang pertama!
Generasiku
Yanthi (Aku sedang tertidur nyenyak).
(Mana) kala mentari bersinar terang. (Sinarnya) Menerangi alam maya.
Sumber: Buku Apresiasi Puisi Remaja Gambar 4.1Kover Buku Apresiasi Puisi Remaja
(Aku merasakan) cerah cerianya dunia ini. Embun pagi menyejukkan hati(ku).
(Saat aku sedang tertidur itu aku mendengarkan sebuah seruan). (”)Hai(,) remaja! Bangunkanlah jiwamu, segera!(”)
(Suara itu terus terngiang di telingaku).
(”)Masa depanmu (berguna) untuk generasi terpuji.
Langkah (kan) (kakimu) maju ke muka, (untuk) berkarya dan berjasa. Isi (lah) jiwa sesama manusia.
(Agar hati mereka) secerah mentari pagi
Sinarnya datang (menerangi hati seluruh manusia) (sehingga) Nama bangsa masyhur di penjuru dunia
Bangkitkan jiwamu (,) wahai remaja
Sambutlah masa depan untuk meraih C I T A (”)
Setelah kalian membaca parafrasa tersebut, kalian dapat memahami isi puisi tersebut secara utuh. Puisi tersebut mengung- kapkan seruan kepada seluruh generasi muda untuk bangkit, berjuang, dan berkarya demi meraih cita-cita membentuk generasi terpuji.
Cara kedua adalah dengan menyimpulkan garis besar isi puisi tersebut. Puisi ”Generasiku” bercerita tentang semangat yang tumbuh pada diri si Aku untuk meraih cita-citanya.
Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu memiliki penafsiran yang sama tentang puisi tersebut? Jika penafsiranmu berbeda, kamu tidak perlu takut. Puisi bersifat poliinterpretasi sehingga pembaca bebas menafsirkan isi puisi tersebut.
Simaklah dua puisi yang ditulis oleh dua penyair (penulis puisi) dari generasi yang berbeda.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Pelatihan 1
Puisi 1
Renungan
Elin S. Bila bulan bisa kupindahkan Aku tak ingin malam
Ia mengajak buka lembar dimensi Hingga menutup jendela masa depanku Tanpa pamit
Bila matahari bisa kupindahkan Aku mau terang selalu
Ia balon gemilang
Puisi 2
Enigma*
Ilham Halimsyah 1/ Begitu lama bunga berguguran
membuai musim yang tak henti mengadu pada laut pada gunung pada langit 2/ Barangkali kita telah lama saling mencaci
sehingga seringkali lupa warna pelangi 3/ Tak ada garis dan lengkung
tak ada wangi dan aroma tak ada kata dan suara semua dalam belenggu kedunguan kita sendiri-sendiri
4/ Masih saja engkau’menahan rintih di pucak pinus Agar dapat
Mencapai awan tepis mendung Menggapai nyata kikis duga
Mengukir renungan di bingkai langit Betapa kita sebesar debu
Di matanya
Sumber: Sarumpaet, 2002
Jawablah dan kerjakan pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah tema yang diangkat pada Puisi 1 dan Puisi 2? 2. Bagaimana persajakan pada kedua puisi itu?
3. Bagaimana susunan baris dan baitnya?
4. Gaya bahasa apa yang menonjol pada kedua puisi itu? 5. Nilai-nilai apa yang terungkap pada Puisi 1 dan Puisi 2? 6. Puisi mana yang termasuk puisi remaja?
7. Parafrasakan salah satu puisi di atas sehingga kalian dapat memahami maknanya!
Agar kalian dapat menentukan ciri-ciri puisi remaja, kalian perlu membaca lebih banyak puisi remaja. Kalian dapat menemukan berbagai bentuk puisi remaja di majalah yang terbit setiap hari Minggu. Secara berkelompok, cobalah kalian mencari sebanyak-banyaknya puisi remaja dari majalah dan surat kabar. Kalian dapat pula membaca buku kumpulan puisi remaja!
1. Kumpulkan puisi tersebut menjadi sebuah kliping!
2. Bandingkan nilai-nilai dalam puisi remaja yang kalian temukan! ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
3. Tentukan ciri-ciri puisi remaja berdasarkan contoh puisi yang kalian dapatkan! a. tema, b. pilihan kata, c. gaya bahasa, d. bentuk, dan
e. nilai-nilai yang terkandung.
Lakukan pengamatan bersama kelompokmu. Kemudian, buatlah laporan hasil pengamatan dengan membuat tabel pengamatan seperti berikut di buku tulismu!
No. Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan
1. Bagaimana bentuknya?
a. Apakah masih menggunakan rima
yang tetap? ... b. Apakah masih terikat jumlah baris
dan bait? ... c. Apakah susunan barisnya sama? ... d. ... ... e. ... ... (Buatlah pertanyaan lain)
2. Bagaimana bahasanya?
a. Apakah diungkapkan secara lugas? ... b. Apakah disampaikan dengan bahasa
simbolis? ... c. Apakah menggunakan kata-kata
yang puitis? ... d. ... ... e. ... ... (Buatlah pertanyaan lain)
3. Bagaimana temanya?
a. Apakah temanya selalu tentang cinta? ... b. Apakah ada tema yang lain?
(Jika ada sebutkan) ... c. ... ... d. ... ... (Buatlah pertanyaan lain)
Kalian telah melakukan pengamatan terhadap berbagai bentuk puisi remaja, yang dimuat di majalah, surat kabar, atau buku kumpulan puisi. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, silakan kalian jawab pertanyaan ini!
1. Apa yang dimaksud puisi remaja? 2. Apa ciri-ciri puisi remaja?
3. Parafrasakan puisi berikut!
Epilog
Nanang Suryadi Sempurnalah sempurna segala ingin Di ambang surup matahari mendingin Segala senja telah kau beri tanda
Di padang padang buru di tebing tebing cuaca Telah disemayamkan segala kelakar
Terbakar bersama belukar julai akar Ke dalam diri ke luar diri
Menembus batas segala mimpi Demikian, sunyi tak terbagi Milikku sendiri
Sumber: Sutardji Calzoum Bachri, Hijau Kelon dan Puisi 2002. Jakarta: Kompas
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Pelatihan 2