• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendengarkan Pembacaan Puisi dan Mengidentifikasi Unsur-unsur Puis

5. Berikan tanggapan dan saran pada paragraf deskriptif yang telah disusun oleh temanmu! Sertakan pula alasan dan argumentasi yang mendukung tanggapanmu!

6. Perbaiki hasil tulisanmu berdasarkan tanggapan dan saran dari temanmu!

Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari materi tentang membaca puisi dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat membacakan puisi. Pada pelajaran kali ini kamu akan mendengarkan pembacaan puisi dan mengidentifikasi unsur-unsur dalam puisi.

Ada banyak definisi puisi yang diberikan para ahli, dan hal tersebut sangat berterima. Namun secara umum puisi diartikan sebagai salah satu bentuk karya sastra yang berbeda dengan bentuk karya sastra yang lain yang berupa prosa. Secara lebih rinci, sebuah puisi memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Menggunakan bahasa yang singkat dan padat yang dituangkan dalam bentuk bait-bait.

b. Bersifat konotatif dan imajinatif.

c. Memanfaatkan perlambangan (majas).

d. Ambiguitas (memberikan banyak penafsiran).

Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan atas dua bagian, yaitu puisi konvensional dan puisi inkonvensional. Puisi konvensional merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya adalah jenis-jenis puisi lama, misalnya pantun, syair, gurindam, bidal, talibun dan banyak lagi yang lainnya. Sedangkan puisi inkonvensional merupakan jenis puisi yang tidak terikat oleh pengaturan dalam penciptaan puisi. Meskipun demikian, dalam kedua bentuk puisi tersebut tetap terkandung ritme, rima, dan musikalitas (Waluyo, 2003).

Sebagaimana dengan kegiatan membacakan puisi, mendengar- kan pembacaan puisi juga merupakan kegiatan mengapresiasi karya sastra. Selain menikmati pembacaan isi puisi, pendengar puisi juga bisa melakukan perenungan terhadap unsur-unsur puisi, isi puisi, objek yang dimanfaatkan dalam isi puisi, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta pesan yang ingin disampaikan pengarang puisi dan banyak lagi yang lainnya. Sama halnya dengan kegiatan mendengarkan sebagai kegiatan berbahasa, kegiatan mendengarkan puisi dikatakan berhasil jika sang pendengar mampu menyebutkan isi puisi secara garis besar, makna yang terkandung di dalamnya, tema penulis, nilai-nilai dan pesan yang ada dalam puisi dan banyak lagi yang lainnya.

1. Dengarkan pembacaan puisi yang dilakukan oleh gurumu berikut! Dengarkan pembacaan tersebut dengan saksama dan upayakan buku teksmu berada dalam kondisi tertutup!

Sungai SungaiSungai Sungai Sungai

sungai paling panjang mengalir dalam mimpiku misteri dan keliaran amazon atau kekeruhan ciliwung ribuan piranha dan muntahan limbah,

di antara kehausan dan rasa ingin menyelam -sungai paling panjang mengalir dalam terjagaku airmata yang bisu melimpah dalam gemuruh airterjun kata-kata

kesedihan paling tawar dan membosankan lahir dari kenyataan pahit masyarakat terbata. melimpah di permukaan limbah kemanusiaan yang gaduh dalam nyanyian bisu

bencana paling mencekam mencuri pesonaku pada kenyataan hidup

seperti bah yang mengambing perahu nuh atau badai gurun menggulung kemah-kemah para pejalan dan unta

atau kegelisahan dan ketakpastian paling memabokkan sungai paling panjang mengkaramkan segala dalam mimpiku : batu karang nurani dan sampah kemanusiaan

mengalir sepanjang hidup

menghanyutkan kesadaran hari demi hari sungai paling panjang mengalir dalam hidupku menjadi darah yang menggerakkan rasa hidup

usia tua kepalsuan dalam setumpuk catatan para nelayan yang mengecoh ikan-ikan

di antara taburan racun dan ledakan dinamit mengalir dalam nyanyi dan igauan rindu dendam hasrat paling purba buat mengakhiri segala kebekuan

(Sumber: dikutip dari karya Dorothea Rosa Herliany, Membaca Sastra, Melani Budianta, dkk, 2002)

2. Ceritakan kembali isi puisi yang telah kamu dengarkan secara garis besar!

3. Baca dan pahami teks puisi yang telah kamu dengarkan tersebut! Selanjutnya lakukan analisis terhadap unusr-unsur puisi tersebut, baik dari segi fisik puisi maupun dari segi isi puisi! Sertakan bukti dan alasan yang mendukung analisismu!

4. Bacakan hasil analisis yang telah kamu lakukan di depan kelas! Berikan tanggapan pada analisis yang telah dilakukan oleh temanmu tersebut!

5. Cari sebuah puisi yang bertema pendidikan! Selanjutnya lakukan analisis terhadap unsur-unsur puisi tersebut, baik dari segi fisik puisi!

Menceritakan secara langsung merupakan salah satu bentuk kegiatan berbahasa, tepatnya berbicara. Kegiatan menceritakan pengalaman (atau yang lainnya) pada orang lain dikatakan tercapai jika pendengar mampu mengungkapkan kembali cerita pengalaman yang didengarkan, menjawab pertanyaan seputar cerita pengalaman yang disampaikan, dan banyak lagi yang lain. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan kegiatan menceritakan pengalaman (atau yang lainnya) pada orang lain.

1. Substansi dan urutan pengalaman yang akan disampaikan. 2. Tempat di mana kamu akan bercerita (forum resmi atau tak

resmi).

3. Siapa yang akan menjadi pendengar.

4. Persiapkan mental saat menceritakan dan pertanyaan yang akan diajukan.

Membaca cepat merupakan keterampilan memilih isi bahan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan, keperluan, dan tidak membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian yang tidak perlu. Oleh karena itu biasanya proses membaca cepat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Membaca cepat merupakan satu dari sekian jenis kegiatan membaca ekstensif. Paragraf deskriptif merupakan salah satu dari sekian jenis paragraf yang ada. Paragraf deskriptif merupakan paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas sehingga pembaca seolah- olah menyatakan atau mengalami sendiri hal atau peristiwa yang digambarkan. Paragraf deskriptif memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Berupa pemerian objek tertentu.

b. Objek yang dideskripsikan bersifat faktual. c. Sifat-sifat objek yang dideskripsikan jelas.

d. Bertujuan memberikan pengalaman pada pembaca.

e. Memberikan sugesti pada pembaca sehingga pembaca

memiliki kesan atau interpretasi tertentu

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang ditulis dalam bentuk larik-larik yang membentuk bait dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan ambiugitas. Mendengarkan pembacaan puisi merupakan salah satu bentuk kegiatan mengapresiasi terhadap karya sastra. Selain menikmati pembacaan, mendengarkan puisi merupakan kegiatan perenungan terhadap unsur yang ada dalam puisi yang didengarkan.

Ketika seseorang yang memiliki pengalaman bertemu dengan orang yang memiliki uang, dalam waktu singkat orang yang memiliki pengalaman itu akan memiliki uang tersebut (Estee Lauder). Coba pahamilah ungkapan bijak Estee Lauder itu! Uang ternyata bukan segala-galanya dan terbukti bahwa pengalamanlah (dan tentu saja pengetahuan) yang akan mendatangkan uang. Oleh karena itu, mulai sekarang janganlah segan menceritakan pengalamanmu kepada orang lain, karena pada saatnya nanti kamu pasti juga mendapat pengalaman dari orang lain.

“Selamat kepada Anda berdua yang telah dengan berani menulis alasan-alasan orang mencintai Bapak Soeharto. Seharusya, kamu juga menulis alasan-alasan orang mem- bencinya”, kata Sys NS. Bagaimana dengan kamu? Setuju dengan pernyataan Sys NS itu. Apa pun pendapatmu, yang pasti tidak ada manusia yang sempurna. Pasti ada sisi baik dan sisi buruk atau sisi kelebihan dan kelemahan. Dengan banyak membaca, kamu akan dapat memperoleh informasi tentang segala macam jenis perilaku manusia. Dan, itu semua penting untuk menjadikan diri kamu menjadi orang yang berguna.

Evaluasi

1. Baca dan pahami teks yang menceritakan pengalaman berikut ini dengan teknik membaca cepat!

Pesantren “Tiban” di Sananrejo

Salah satu kejutan di Turen adalah kompleks pondok pesantren yang lain daripada yang lain. Nama lengkap pesantren di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu cukup panjang, yakni Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah.

Masyarakat setempat menyebutnya dengan pondok pesantren Kyai Derup. Entah dari mana sebutan itu berasal, tetapi sebagian warga percaya pondok pesantren itu “jatuh dari langit”. “Masyarakat tidak tahu kegiatan pembangunannya, tahu-tahu sudah ada. Akses jalan ke sana cuma satu jalan kampung yang kecil, tetapi bangunannya sangat besar. “Bagaimana ya bawa tulangan beton dan semenya?” kata Nanang Setyo Herono (47), warga Turen asli.

Ukuran bangunan pondok milik KH Ahmad Bahru Mafloluddin Sholeh (64) tersebut memang luar biasa, apalagi untuk sebuah pesantren di kampung. Seluruh kompleks pesantren tersebut terletak di lahan seluas lima hektar dengan bangunan utama terdiri atas 10 lantai, dilengkapi lift dan ragam hias rumit berwarna-warni.

Hingga saat ini pembangunan gedung pesantren tersebut belum selesai. Menurut salah seorang santri yang memandu kami, Imam Ghozali (28), pondok pesantren tersebut sudah berdiri sejak 1978, tetapi pembangunan secara intensif baru dilakukan sejak 1999. “Konsep dan rancangannya dibuat Pak Kiai sendiri, dan pembangunannya dikerjakan sendiri para santri yang jumlahnya sekitar 200 orang dari berbagai daerah”, tutur Imam yang berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.

Beberapa bagian ruangan di lapis marmer impor dari Italia. Di bagian lain terdapat deretan toko suvenir. Dan di depan bangunan utama didirikan tiang bendera setinggi 60 meter untuk mengibar- Sumber: Kompas, 10 Februari 2008

kan bendera Merah Putih berukuran 30 x 20 meter. “Butuh 99 orang untuk mengibarkannya”, ungkap Imam.

Setiap akhir pekan dan hari libur nasional, pesantren ini dipadati pengunjung dari berbagai daerah. Dibutuhkan listrik berdaya 21.000 watt untuk menyalakan lampu dan seluruh perangkat elektronik di pondok tersebut.

Menyusuri pesantren tersebut bagaikan menjelajah sebuah labirin. Lorong-lorong dan tangga dari satu ruangan ke ruangan lain seolah dibuat tanpa perencanaan dan desain matang sebelumnya. Seolah setiap ada ide baru tinggal ditempelkan dengan bangunan yang sudah ada.

Ketidakteraturan itu justru mengingatkan pada perjalanan hidup, penuh hal-hal tak terduga yang kadang rumit tak terpahami, tetapi juga memberi kejutan-kejutan indah menyenangkan di sana-sini. (DHF)

(Sumber: Kompas, 10 Februari 2008)

2. Jawab pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

a. Apa nama lengkap nama pesantren “Tiban”?

b. Di mana letak pesantren “Tiban”?

c. Apa keistimewaan dari pesantren “Tiban”? d. Siapa nama pemilik pesantren “Tiban”?

e. Bagaimana desain bangunannya?

3. Lakukan identifikasi terhadap penggunaan paragraf deskriptif pada teks di atas! Sertakan bukti dan alasan yang mendukung identifikasi yang kamu lakukan!

4. Baca dan pahami puisi berikut dengan apresiatif!

Engkau kah Bangun Istana itu Kembali?

Jiwa yang bernaung kesedihan

Jiwa yang mengemis hidup di bawah jembatan Jiwa yang terombang ambing lumpur kehidupan dan jiwa yang berlindung dalam pilar kemegahan tiada satupun kupandang istanamu di sana yang katanya warisan tanah kelahiran

di mana terbentang dalam zamrud khatulistiwa yang konon berlimpah emas dan intan

“terampas”, kau katakan demikian “terhempas”, kau relakan begitu saja “tertindas”, tiada perlawanan kau berikan “terkubur”, dan kau pun hilang dan kembali

Kiranya hidup datang dua kali

engkau kah bangun istana itu kembali? maka bila terjadi, pasti kuhadirkan kembali jiwa raga ini

meski ribuan tahun lama menanti

5. Lakukan identifikasi atas unsur-unsur dari puisi tersebut! Sertakan bukti dan alasan yang mendukung identifikasi yang kamu lakukan!

KEHIDUPAN SOSIAL