• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENDIDIK MANUSIA WIRAUSAHA DI LINGKUNGAN SEKOLAH Peranan Sekolah Dalam Mempersiapkan Manusia Wiraswasta

Dalam dokumen MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN (Halaman 33-44)

Pada dasamya kekuatan pribadi anak sudah mulai terlatih dan bahkan terbentuk dari lingkurigan keluarga. Dasar-dasar bagi perkembangan pribadi anak telah dibawa oleh anak daii lingkungan keluarganya. Namun demikian sekolah tetap diberi ke-percayaan oleh masyarakat untuk mampu membentuk manusia wiraswasta, sehingga tanggung jawab sekolah cukup berat.

Terbatasnya kemampuan. sekolah untuk membentuk manusia wiraswasta di-sebabkan karena :

1. Sekolah mengliadapi anak-anak yang dasar perkembangan pribadinya sudah terbentuk dari hngkungan keluarga.

2. Keluarga dan sekolah sering mempunyai perbedaan pendapat dan keinginan mengenai masa depan anak.

3. Sekolah mengemban nusi yang cukup berat, anatara misi keluarga dan misi pe-merintah yakni untuk menjadi warga masyarakat yang beq^ribadi dan sebagai warga negara yang baik.

Untuk mewujudkan kekiginan tersebut maka diperlukan pengertian, dukungan serta kerjasama yang efektif antara sekolah, keluarga, masyarakat dan pemerintah.

34 Sekolah-sekolah telah mencoba untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang merupakun pengembangan berbagai aspek kepribadian anak didik, tetapi belum juga mampu untuk mewujudkan manusia wiraswasta itu. Karena masih terdapat berbagai kelemahan antara lain : proses belajar mengajar (belum tertuju pada tujuan siswa, belajar siswa lebih bersifat stalls dan pasif), pengorganisasian pengalaman belajar (pengembangan berbagai methode mengajar), dan pengembangan kurikulum (penambah pelajaran kewiraswastaan).

Dewasa ini telah terdapat langkah-langkah yang cukup memberikan harapan kepada kita, antara lain :

1. Adanya perbaikan kurikulum yang berorientasi kepada tujuan. 2. Digalakannya proses belajar dengan cara belajar siswa aktif (CBS A).

3. Telah dibenahinya lembaga seita program pendidikan gum yang berorientasi kepada kompetensi dan kebutuhan lapangan.

Mempersiapkan Manusia Wirausaha Di lingkungan Sekolah

1. Pembenahan proses belajar-mengajar untuk membelajarkan siswa secara aktif. Agar para siswa di sekolah dapat aktif membelajarkan diri sehingga plibadi mereka dapat berkembang secara dinamis dan kreatif, maka dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Pembenahan terhadap diri gum, yakni menghilangkan sifat statis, kurang terbuka terhadap inovasi, kurang peka terhadap kenyataan dan tantangan hidup di dalam masyarakat, serta kurang bertumbuh di dalam jabatan mereka.

35 b. Pembenahan terhadap sistem birnbingan belajar.

Pembenahan dapat dilakukan dengan jalan memperbaiki administrasi sekolah yang memungkinkan adanya kondisi dan kesempatan bagi guru-gum untuk memberikan bimbingan belajar secara individual.

c. Pembenahan dalam haknethode mengajar, melalui : pengenalan terhadap pribadi siswa, pengertian tentang hasil belajar yang dicapai (nilai-nilai moral, sikap mental wiraswasta, apresiasi sent budaya, kepekaan terhadap arti lingkungan, fakta-fakta dan pengetahuan fungsional, dan keterampilan wiraswasta), berbagai aktivitas belajar siswa dan penggunaan berbagai methode mengajar.

2. Pembenahan dalam pengorganisasian pengalaman belajar. Salah satu cara untuk mengenibangkan organisasi pengalaman belajar siswa adalah dengan melaksanakan pengajaran unit, yakni : suatu bentuk organisasi pengalaman belajar dimana peng-alaman-pengalaman belajar dipelajari secara terpadu dengan beipusatkan pada aktivitas-aktivitas siswa untuk merumuskan dan memecahkan masaiah nidup secara ilniiah, seita menggunakan segenap potensi kepribadian siswa.

3. Pembenahan terhadap kurikuium pendidikan formal, yang dapat dilakukan dengan cara melengkapi kurikuium yang sudah ada dengan bidang studi kewiraswastaan.

Dalam rarigka pelaksanaan dan pengembangari kurikuium kewiraswastaan, maka perlu dilakukan latihan-latihan dan diskusi-diskusi kelas oleh para siswa yang mencakup hal-hal sebagai berikut : A. Watak Wiraswasta, yaitu :

36 1. Berwatak maju

2. Bergairah dan matnpu menggunakan daya penggerak diiinya. 3. Berpandangan positif dan krealif.

4. Selalu mengutamakan memberi dari pada meminta, apalagi mengemis. 5. Ulet dan tekun, tidak lekas putus asa.

6. Pandai bergaul.

7. Memelihara kepercayaan^ang diberikan kepadanya. 8. Berkepribadian menyenangkan.

9. Selaiu ingin meyakinkan diri sebehim bertindak.

10. Memberanias benih-benih kebiasaan cara berfikir, bersikap dan berbuat negatif, dan lebih mengiitamakan benih kebiasaan cara berfikir, bersikap mental dan berbuat positif.

11. Sangat menghargai dan mendayagunakan waktu sampai pada satuan waktu yang kecil sekalipun.

12. Memelihara seni berbicara dan kesopanan.

13. Tidak ragu-ragu atau khawatir terhadap saingan yang timbul dari bawali ataupun dari atas.

14. Bersedia melakukan pekerjaan kasar atau rendahan.

15. Tidak akan pernah mementingkan diii sendiri dan tidak akan pernah rakus atau serakah.

16. Setia kepada pemimpin, sebagai peserta yang baik dan penuh rasa kesetiakawanan.

17. Menghormati tertib hukum.

37 19. Tidak gila pangkat dan gelar.

20. Tidak gila kekuasaan

21. Memiliki tenggang rasa yang kuat.

22. Selalu mengejar maitabat, kehormatan dan harga diii yang semakin tinggi, bukan menjualnya.

23. Menahan diri dari kemginan berbelanja yang tidak terkendali, namun meningkatkan keinginan berproduksi dan kalau perlu menggalakkan aktivitas jual.

24. Selalu mensyukuri yang kecil-kecil yang dialami atau ada pada diri sendirit 25. Beriman dan beramal baik sebagai syarat kepnbadian yang jujur dan

berlanggung jawab.

26. Berusaha memperkuat daya kemauan, sanggup bekerja keras dengan tidak mengenal lelah.

B. Jiwa Wiraswasta, yaitu : 1. Beriman dan berbuat kebaikan. 2. Percaya pada diii sendiri.

3. Tidak suka tergantung pada pihak lain, selalu mengutamakan tindakan berdikari.

4. Berinisialif, suka berkreasi dan menemukan ha-hal baru. 5. Mempunyai rasa tanggung jawab, tidak suka mengingkari janji. 6. Berdisiplin diri sendiri.

7. Bertekad untuk dapat memajukan Lingkungan.

38 9. Bertekad untuk menyebailuaskan segala hal yang positif kepada kepentingan

umum.

10. Rasa keadilan yang sedapat mutigkin diusahakan seimbang. 11. Mempunyai tujuan-tujuan hidup dan cita-cita yang jelas. 12. Memilild kemauan yang kuat untuk hidup maju.

C. Daya ptkir dan keterampilan wiraswasta, yaitu :

1. Mampu mengendalikan kemauan untuk merencanakan kehidupan masa depan. 2. Suka mengajak orang lain untuk bekerjasama.

3. Bermotivasi tinggi untuk berprestasi.

4. Suka belajar dengan membaca dan berpraktek untuk memperoleh hasil yang me-muaskan,

5. Menjadikan pelajaran dan kegagalati-kegagalah dalam petuaiangan dan perjuangan.

6. Suka belajar dari pengalaman orang lain dan pengalaman diri sendiri,

7. Suka mendengarkan pendapat dan nasehat dari orang lain untuk disaring dan di-martfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan hidup.

8. Suka mengikuti kursus-kursus atau latihan-latihan. 9. Dapat beipiidr merdeka dalam arti obyektif dan positif.

10. Leblli mengutamakan kesuksesan berkaiya dan memperoleh kepuasan atas hasil pe-kerjaan sendiri.

11. Lebih mengutamakan hasil kerjasama dalam usahanya dari pada sekedar gaji atau upah melulu.

39 12. Melayani dunia yang senantiasa haus akan barang-barang baru atau penemuan

baru.

13. Memperhatikan efisiensi atau efektilitas.

14. Bersedia membeiikan secara etisien sebagian hasil jerih payahnya untuk memajukan kehidupan lingkungannya.

15. Mepersiapkan diri dalam menghadapi resiko, persaingan, kerjasama dan kerugian, dengan daya saing yang kuat namuti bermanfaat.

40 V.MENDIDIK MANUSIA .WIRAUSAHA DILINGKUNGAN

MASYARAKAT.

Peranan Masyarakat Dalam Mewujudkan Manusia Wiraswasta.

Masyarakat disamping sebagai korisumen pendidikan luar sekolah juga dapal menjadi produscn tcnaga-tenaga pendidikan luar sekolah.

Didalam masyarakat terdapnt minat-niiiiat, kebutuhan-kebutuhan, dan tujuan-tujuan hidup yang berbeda-beda dan bahkan sering terjadi konflik antar nilai, ke-pentingan. dan tiijuan hidup dari. anggota masyarakat tersebut. Oleh karena itu, masyarakat dapat merupakan taktor penghambat dari usaha-usaha memajukan hidup manusia.

Masyarakat mempunyai peranan dan tanggung jawab besar didalam mewujud-kan manusia-manusia wiraswasta. Masyarakat menghadapi tantangan untuk mengem-bangkan diii dalam memajukan kehidupan yang lebih baik. Untuk itu diperlukan langkah-langkah untuk menggali serta mendayagunakan potensi masyarakat, antara lain:

1. Identifikasi kebutuhan masyarakat:

Semua kondisi kehidupan masyarakat yang menimbulkan permasalahan liidup seperti : politik, sosial, ekonomi, budaya (poleksosbud) perlu ditek'ti dan dikaji dalam rangka pemenuhan kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

2. Motivasi kehidupan masyarakat;

Masyarakat akan dapat berkembang secara dinamis apabila kesadarari, minat dan inisiatif telah tumbuh dari kalangan mereka sendiri.

41 3. Pengembangan kehidupan masyarakat;

Yakni usaha pengembangan kualitas pribadi para anggota masyarakat untuk menghadapi dan mengatasi pentiasalahan hidup mereka dengan kekuatan sendiii

Memotivasi Kehidupan Berwirausaha Dikalangan Masyarakat.

Kegiatan kewiraswastaan dikalangan masyarakat akan lebih berhasil apabila masyarakat memiliki minat dan dorongan untuk hidup maju. Untuk itu perlu adanya motivasi kehidupan berwiraswasta bagi segenap anggota masyarakat. Kegiatan me-tnotivasi dapat dilaksanakan dengan cara :

a. Langsung, yakni : kegiatan-kegiatan keteladanan (permagangan), penataran-penataran tentang kewiraswastaan. kejar usaha wiraswasta dan lain-lain. b. Tidak langsung, yaitu : menggimakan media pendidikan (radio, televlsi, dan

surat khabar).

Pengembangan Praktek Kehidupan Berwirausaha Diiwilangan Masyarakat. Didalam masyarakat terdapat berbagai jalur polensial untuk pengembangan praktek-praktek kewiraswastaan, yakni keiuarga, dan perkumpulan-perkumpulan masyarakat.

Berbagai bentuk perkumpulan masyarakat seperti perkumpulan-perkumpulan usaha ekonomi (koperasi, kelompok tani, himpunan pengusaha dan lain-lain), perkumpulan-perkumpulan sosial (panti asuhan, pramuka dan lain-lain), perkumpulan wanita (PKK, ISWI, dan lain), perkumpulan pemuda dan lain-lain dapat dimanfaat-kan untuk pengembangan praktek-praktek kewiraswastaan.

42 Sasaran utama dalam pengembangan kewiraswastaan ini adalah seluruh sektor vang bergerak dalam usaha peningkatan ekonomi, terutama para pengusaha kecil atau para calon pengusaha, baik daii kalangan swasta maupun pemenntah (pegawai negeri).

Praktek-praktek kegiatan wiraswasta pada perkumpulan-perkumpulan atau organisasi-organisasi masyarakat dapat dikembangkan melalui pendiiian dan pembinaan usaha bersarna dibidang peningkatan ekonomi, misalnya dalam bentuk perusahaan kecil, usaha dagang, koperasi, simpan-pinjam dan iain-lain. Dengan demikian diharapkan masing-masing anggota perkumpulan dalam masyarakat akan memperoleh kesempatan untuk membelajarkan diri menjadi manusia-manusia wiraswasta.

Untuk menghindaii kemungkinan kemacetan usaha ekonomi suatu perkumpulan tertentu atau wilayah pengembangan tertentu, maka perlu diusahakan variasi pemilihan bidang dan jenis usaha, antara lain : berusaha kerajinan tangan, usaha petemakan ayam, perbankan, perdagangan, jasa transpoitasi dan Iain-lain.

Pertanyaan :

1. Mengapa sekolah cukup berat dalam inembeniuk mannsia wiraswasta?.

Jalaskan!

2. Usaha-usaha apa yang dapat dilakukan sekolah untuk dapat mengarahkan

pada pembentukan manusia -wiras\vsta?. Jelaskan ?.

3. Apa vang dimaksud dengan mempimyai watak wiraswasta?. Jelaskan!. 4. Apa vang dimaksud dengan mempunyai jiwa wiraswasta?. Jelaskan?.

43 5. Apa yang dimaksud dengan mempunyai daya pikir dan keterampilan

wiraswasta?. Jelaskan!.

6. Mengapa masyarakat dikatakan mempunyai peranan didalam

mewujudkan manusia wiraswasta?. Jelaskan!.

7. Bagairnana car a terbaik untuk mengembangkan praktek kewirawastaan

dikalang-an masyarakat?. Jelaskan'.

8. Diantara keluarga, sekolah, dan masyarakat, adakah yang lebih

penting peranannya dalam me\\nqitdkan manusia-manusia wiraswasta?. Uraikanl.

DAFTARPUSTAKA

Wasty Soemanto, 1989. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta, Bina Aksara, Jakarta.

Suparman Sumahamijaya, ... . Pengembangan Masyarakat Pancasila Melalui Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Dengan Sistem Pendidikan Sikap Mental Wiraswasta, Lembaga Bina Wiraswasta, Jakarta.

44 V.POKOK BAHASAN

KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

Dalam dokumen MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN (Halaman 33-44)

Dokumen terkait