PUNYA CERITA
4.1 Menemukan Tindak Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi
Setelah data terkumpul, maka akan ditemukan jenis-jenis tindak tutur dalam dialog film Perempuan Punya Cerita sebagai berikut:
a. Jenis-jenis Kalimat Tindak Tutur dalam Dialog Film Perempuan Punya
Cerita bagian Cerita Pulau
Dalam bagian Cerita Pulau, peneliti mengambil beberapa dialog yang secara langsung dilakukan oleh pemeran utama khususnya dalam cerita tersebut. Pada bagian ini, pemeran utamanya, yaitu Sumantri (Rieke Diah Pitaloka) dan suami Sumantri (Arswendy Nasution). Jenis-jenis kalimat tindak tutur yang terdapat dalam dialog film
Perempuan Punya Cerita bagian Cerita Pulau, antara lain:
Contoh 1. Data Percakapan 1
(1) Dokter : Kenapa ibu baru datang sekarang untuk dicek? (2) Sumantri : Saya tidak sempat, Dok. Banyak pekerjaan.
(3) Dokter : Saya takut kankernya sudah menyebar. Hasil tes kamu baru bisa selesai hari Senin. Jadi, ibu harus kembali lagi minggu depan.
Kemudian Sumantri mengangguk dan terdiam setelah mendengar pernyataan dokter tersebut.
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 1, 03: 21)
Table 1. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat dalam data Percakapan 1
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
baru sekarang Sumantri datang untuk memeriksa keadaan tubuhnya.
tahu mengapa baru sekarang ini Sumantri melakukan
pemeriksaan kesehatan.
dengan memberikan keterangan jawaban.
2 Sumantri menyatakan
tidak sempat datang ke klinik karena banyak pekerjaan.
beralasan bahwa keterlambatannya
dalam melakukan pemeriksaan karena ia sedang sibuk dengan pekerjaannya.
muncul pada tuturan (3) dengan memberikan keterangan tambahan mengenai kekhawatiran Dokter terhadap perkembangan penyakit Sumantri. 3 Dokter menyatakan
ketakutannya bila kanker yang diderita Sumantri telah menyebar. Ia juga memberitahukan bahwa hasil tes kesehatan Sumantri akan selesai hari Senin sehingga Sumantri harus kembali ke klinik kesehatan tersebut minggu depan.
menyatakan
kekhawatirannya akan penyebaran kanker yang diderita oleh Sumantri sehingga dapat membahayakan nyawanya. Ia juga menghimbau Sumantri agar datang kembali ke klinik untuk mengambil hasil tes kesehatannya.
mendengar pernyataan dokter tersebut Sumantri langsung terdiam dan hanya menanggapinya dengan anggukan kepala saja.
Contoh 2. Data Percakapan 2.
(1) Pria Pendatang : Ssst..cewek!
(2) Sumantri : Dia punya nama dan namanya bukan cewek. (3) Pria Pendatang : Weiss..jangan galak-galak donk buk!
Lalu Sumantri langsung pergi mendekati wanita yang sebelumnya dipanggil-panggil oleh pria-pria pendatang tersebut.
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 1, 04: 43)
Tabel 2. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada percakapan 2.
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Pria pendatang memanggil
seorang wanita yang tepat berada tidak jauh dari tempat di mana mereka berada, yaitu di sekitar dermaga.
mencoba
memberikan sinyal dengan memanggil wanita yang berada didekat mereka agar dapat menoleh ke arah mereka.
Wanita tersebut tidak mendengar panggilan mereka, namun reaksi tersebut ditanggapi oleh Sumantri pada tuturan (2) berikut. 2 Sumantri memberitahukan
bahwa wanita yang dipanggil para pria pendatang tersebut memiliki sebuah nama.
menanggapi apa yang dilakukan oleh pria pendatang tersebut terhadap wanita yang ada di hadapan mereka.
muncul pada tuturan
(3) dengan menanggapi
pernyataan dari Sumantri
sebelumnya.
3 Pria pendatang tersebut
memberitahukan Sumantri agar tidak galak kepada mereka.
memperingatkan Sumantri agar tidak galak atau bersikap kasar kepada mereka.
Sumantri hanya diam
dan langsung menghampiri wanita tersebut.
Contoh 3. Data Percakapan 3.
(2) Sumantri : Saya ini bidan, Pak. Saya bisa jadi saksi. Jelas buktinya anak ini diperkosa.
(3) Polisi : Alah…ibu bidan, kasus aborsi ibu aja belum kelar. Lah kok mau jadi saksi? Siapa yang bakal percaya?
(4) Sumantri : Terserah orang mau bilang apa. Saya bidan, saya tahu kapan saya harus melakukan aborsi. Kalau waktu itu saya tidak lakukan, mungkin ibu itu sudah mati.
(5) Polisi : Tapi, aborsi itu dosa!
Sumantri hanya menanggapi pernyataan Polisi tersebut dengan tatapan menantang. (Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 1, 08: 38)
Tabel 3. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 3
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Polisi mempertanyakan
bagaimana kasus tersebut dapat diproses bila keadaannya seperti itu.
menyangsikan cara dalam
memproses kasus tersebut dengan keadaan
yang kacau seperti itu.
muncul pada tuturan
(2) dengan menanggapi sikap pesimis yang dimunculkan oleh polisi dalam memproses kasus tersebut. 2 Sumantri memberitahukan
kepada Polisi bahwa ia adalah seorang bidan dan dapat menjadi saksi
menanggapi pernyataan
polisi tersebut sebelumnya dengan menekankan bahwa ia tahu apa yang telah
muncul pada tuturan (3) dengan menanggapi
penekanan dari Sumantri tersebut.
dari kasus tersebut. Ia juga menyatakan bahwa wanita tersebut sudah jelas diperkosa.
terjadi dan peristiwa
pemerkosaan itu sudah jelas terbukti.
3 Polisi menyatakan
bahwa kasus aborsi yang telah dilakukan oleh Sumantri belum tuntas, namun mengapa ia malah mau jadi saksi
pada kasus pemerkosaan tersebut.
menyangsikan kesaksian Sumantri karena ia juga masih terjerat kasus aborsi yang hingga saat ini belum rampung.
Muncul pada tuturan
(4) dengan menanggapi semua pernyataan Polisi yang menyangsikan kesaksian Sumantri dalam kasus perkosaan itu. 4 Sumantri memberitahukan bahwa ia tidak peduli dengan pernyataan orang lain terhadapnya. Karena ia seorang bidan, dan ia
menyatakan dirinya
tahu kapan ia harus melakukan aborsi. Ia juga memberitahukan bila dia tidak melakukan aborsi pada saat itu, maka mungkin ibu tersebut sudah meninggal saat ini.
mengacuhkan tudingan orang lain terhadapnya dan menganggap bahwa dengan profesinya sebagai bidan, jadi ia tahu kapan ia harus melakukan aborsi.
muncul pada tuturan
(5) dengan menanggapi alasan
yang dikemukakan oleh Sumantri terhadap kasus aborsi yang menjerat dirinya.
5 Polisi memberitahukan bahwa perbuatan aborsi itu adalah dosa.
menekankan kepada Sumantri bahwa aborsi itu adalah salah dan merupakan perbuatan dosa. Sumantri menatap Polisi tersebut dengan tatapan menantang setelah mendengar pernyataannya.
Contoh 4. Data Percakapan 4
(1) Sumantri : Minum dulu, Mas.
(2) Suami Sumantri : Makasih,Tri. Tri, kenapa sih kamu terus-menerus mikirin si Ulan? Kini sudah waktunya kamu mikirin dirimu sendiri.
(3) Sumantri : Kamu gimana sih, Mas? Kamu kan tahu dia itu berbeda. Mak Tua enggak mungkin bisa mengurus dirinya!
Kemudian, Sumantri langsung pergi meninggalkan suaminya dengan wajah murung. (Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 1, 11: 45)
Tabel 4. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 4
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Sumantri memberikan
suaminya minuman.
menawarkan agar suaminya dapat meminum minuman yang telah dibawa olah Sumantri.
Suaminya mengambil gelas yang berisi minuman dari tangan Sumantri dan kemudian meminumnya serta mengatakan tuturan (2) kepada Sumantri.
terima kasih kepada Sumantri. Ia juga bertanya mengapa Sumantri selalu
memikirkan Ulan dan ia juga memberitahukan kepada Sumantri bahwa sekarang sudah saatnya Sumantri memikirkan dirinya sendiri. Sumantri dengan mengatakan terima kasih. Namun, ia khawatir karena Sumantri terus menerus memikirkan orang lain (Ulan) padahal sudah saatnya bagi Sumantri untuk memikirkan keadaanya sendiri.
dengan menanggapi pertanyaan serta pernyataan yang
dikatakan oleh suaminya kepadanya.
3 Sumantri mengatakan
bahwa suaminya sudah tau bahwa Ulan adalah wanita yang berbeda, sedangkan Mak Tua tidak mungkin bisa mengurusnya, namun mengapa Suaminya bertanya seperti itu.
Sumantri merasa terganggu dengan pernyataan suaminya tersebut dan ia memberikan alasan bahwa Ulan itu berbeda dan Mak Tua tidak mungkin dapat mengurusnya.
Suaminya terdiam melihat Sumantri menanggapi semua pernyataannya dengan wajah murung dan kemudian pergi meninggalkan percakapan mereka.
Contoh 5. Data Percakapan 5
(1) Pak Haji: Oiya, ini DP-nya, Pak. Silahkan dihitung kembali. (Disc 1, 13: 41). (2) Suami Sumantri: Oya, saya hitung ya.
Kemudian suami Sumantri langsung membuka amplop yang berisi uang yang baru saja diberikan oleh pak Haji.
Tabel 5. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 5
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Pak Haji menyerahkan
amplop berisi uang DP kepada suami Sumantri.
bermaksud untuk memberi uang kepada suami Sumantri dan menyuruhnya untuk menghitung kembali uang tersebut
Muncul pada tuturan (2) yang menanggapi pemberian dari pak Haji tersebut.
2 Suami Sumantri
menyatakan
kesediaannya untuk menghitung kembali uang DP yang ada di dalam amplop tersebut.
menyatakan dengan maksud memperjelas tindakan yang akan ia lakukan terhadap uang tersebut.
suami Sumantri dengan segera melakukan apa yang sebelumnya ia
katakan, yaitu menghitung jumlah uang
yang ada di dalam amplop pemberian dari pak Haji.
b. Jenis-jenis Kalimat Tindak Tutur dalam Dialog Film Perempuan Punya
Cerita bagian Cerita Yogya
Dalam bagian Cerita Yogya, peneliti mengambil beberapa dialog yang secara langsung dilakukan oleh pemeran utama khususnya dalam cerita tersebut. Pada bagian ini, pemeran utamanya, yaitu Safina (Kirana Larasati) dan Jay Anwar (Fauzi Badilah). Jenis-jenis kalimat tindak tutur yang terdapat dalam dialog film Perempuan Punya Cerita bagian Cerita Yogya, antara lain:
Contoh 6. Data Percakapan 6.
(1) Safina : Dimas, sini koe!
(2) Dimas : Duh, Safina, ganggu aja! Ini lagi enak, jadi buyar nih!
(3) Safina : Heh, lihat ini, Rahma nangis. Siapa yang ngebuntingi? Ngaku! (4) Dimas : Wong digilir kok! (sambil tertawa)
(5) Safina : Eh, jangan main-main ya, koe harus tanggung jawab!
Kemudian Safina, Rahma dan teman-temannya pergi dari tempat itu, sedangkan Dimas dan teman-temannya hanya tertawa geli mendengar perkataan Safina tersebut. (Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 1, 26: 50)
Tabel 6. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 6
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Safina memanggil
Dimas agar mendekat ke arah Safina.
menekankan kepada Dimas agar mendekat ke arah Safina.
Dimas mengalihkan perhatiannya dari layar komputer menjadi ke
arah Safina dan
mengatakan tuturan (2) menanggapi panggilan Safina tersebut.
2 Dimas memberitahukan
kepada Safina bahwa ia merasa terganggu karena konsentrasinya menjadi buyar.
merasa terganggu karena kegiatan yang dilakukan Dimas yang menimbulkan rasa nikmat di dirinya menjadi buyar karena panggilan Safina
muncul pada tuturan (3) yang menanggapi pernyataan Dimas tersebut.
tersebut.
3 Safina memberitahukan
Dimas agar melihat Rahma sambil bertanya prihal siapa yang telah menghamili Rahma.
menyuruh Dimas untuk melihat keadaan Rahma yang sedang hamil dan mencari tahu siapa
yang telah menghamilinya.
muncul pada tuturan (4) dengan menanggapi penekanan dan pertanyaan Safina.
4 Dimas hanya berkata
digilir.
bermaksud tindakan seks yang dilakukan terhadap Rahma sebelumnya dilakukan secara bergilir antara Dimas dan teman-temannya.
Safina memberikan wajah kesal kepada
Dimas sambil mengujarkan tuturan (5).
5 Safina berkata agar
Dimas tidak main-main dan harus bertanggung jawab.
kesal dan menyuruh dimas agar tidak main-main serta memintanya agar bertanggung jawab atas kehamilan Rahma.
Dimas dan teman-temannya hanya tertawa gelid an menyoraki Safina yang kemudian pergi meninggalkan Warnet (warung internet) tersebut.
Contoh 7. Data Percakapan 7.
(1) Safina : Lagian kamu kok mau-maunya sih digilir? Enggak romantis amat. Emangnya pacarmu, si Bagas itu di mana?
(2) Temen Safina : Ma, apa toh rasanya digilir? (sambil tertawa geli) (3) Safina : Eh, lagian emangnya enggak pakai kondom?
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 1, 28: 30)
Tabel 7. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 7
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Safina bertanya kepada
Rahma, mengapa ia mau digilir dan mempertanyakan di mana pacarnya, Bagas itu.
bermaksud memarahi Rahma karena ia mau digilir oleh Dimas dan teman-temannya.
Rahma hanya terdiam sambil bersedih ketika mendengar perkataan Safina.
2 Teman Safina bertanya
kepada Rahma, apa rasanya digilir.
bermaksud canda sambil mempertanyakan
bagaimana rasanya digilir.
Rahma hanya terdiam menanggapi pertanyaan itu.
3 Safina bertanya apakah
Rahma tidak memakai kondom.
bermaksud menekankan apakah Rahma tidak memakai pengaman ketika melakukan seks tersebut.
Rahma tetap menanggapinya dengan
diam dan wajah penuh rasa malu.
Contoh 8. Data Percakapan 8.
(1) Jay : Halo, Sapina. Eh, kenalin, saya Jay dari Jakarta. (sambil menjabat tangan Safina)
(2) Safina : Mas yang kemarin di Warnet ya? Namaku Safina. Mereka aja yang bodoh manggilnya Sapina.
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc1, 30:44)
Tabel 8. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 8
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Jay menyapa Safina
sambil berkenalan dengannya.
bermaksud ingin berkenalan dengan Safina
sambil menjabat tangannya.
Safina menanggapi sapaan Jay dengan menyambut uluran tangan darinya sambil mengujarkan tuturan (2).
2 Safina bertanya apakah
Jay orang yang juga berada di Warnet
kemarin. Ia menyebutkan namanya
dan berkata bahwa temannya bodoh karena menyebut namanya menjadi Sapina.
bermaksud memperjelas keberadaan Jay yang sepertinya pernah dilihat Safina di Warnet sebelumnya. Safina juga menyebutkan namanya yang sebenarnya.
Jay hanya tersenyum manis mendengar perkataan Safina sambil menatap wajah Safina.
Contoh 9. Data Percakapan 9
(1) Jay : Teman-teman kamu kalau lagi having sex, check in di mana? Di hotel?
(2) Safina : Hmm..check in? emangnya anak Jakarta. Mereka langsung tersenyum dan kemudian terdiam. (Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 1, 35: 34)
Tabel 9. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 9
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Jay bertanya kepada
Safina, biasanya bila teman-temannya
melakukan seks bertempat di mana.
bermaksud mencari tahu tempat di mana seks dilakukan oleh teman-temannya
Safina.
muncul pada tuturan (2)
yang menanggapi pertanyaan dari Jay.
2 Safina mengucapkan
kembali kata check in
dan berkata emangnya seperti anak Jakarta.
bermaksud
memperjelas bahwa remaja Yogya tidak mengenal kata check in
yang biasanya
digunakan oleh anak Jakarta.
Jay hanya menanggapinya dengan senyum dan menatap bingung ke arah Safina.
Contoh 10. Data Percakapan 10
(1) Rahma : Fin, pie iki? Aku wes tiga hari loh, tapi enggak luntur-luntur juga. (2) Safina : Ya pie? (sambil memegang perut Rahma dan menatap wajahnya
dengan tatapan kosong)
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 1, 37: 20)
Tabel 10. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 10
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Rahma berkata kepada
Safina, bagaimana
mengkhawatirkan apa
yang harus
muncul pada tuturan (2) yang menanggapi
sekarang, padahal sudah tiga hari tapi kandungannya masih belum gugur juga.
dilakukannya lagi, padahal sudah tiga
hari namun kandungannya masih
belum gugur juga.
pernyataan Rahma.
2 Safina berkata mau
bagaimana lagi.
pasrah tidak tahu harus bagaimana lagi mengatasinya.
Rahma terdiam lesu sambil melihat perutnya yang semakin hari tambah besar.
c. Jenis-jenis Kalimat Tindak Tutur dalam Dialog Film Perempuan Punya
Cerita bagian Cerita Cibinong
Dalam bagian Cerita Cibinong, peneliti mengambil beberapa dialog yang secara langsung dilakukan oleh pemeran utama khususnya dalam cerita tersebut. Pada bagian ini, pemeran utamanya, yaitu Esi (Shanty). Jenis-jenis kalimat tindak tutur yang terdapat dalam dialog film Perempuan Punya Cerita bagian Cerita Cibinong, antara lain:
Contoh 11. Data Percakapan 11
(1) Saroh : Mak, kenapa pulangnya telat terus sih?
(2) Esi : Aduh Saroh, kan emak udah ninggalin uang jajan, ada apa lagi sih?
(3) Saroh : Iya udah. Tapi Saroh enggak nyaman kalau enggak ada emak di rumah.
Setelah itu, Saroh langsung menyium tangan emaknya sambil berpamitan untuk pergi ke sekolah.
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 2, 00:55)
Tabel 11. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 11
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Saroh bertanya kepada
ibunya mengapa ia sering terlambat pulang ke rumah.
mencari tahu mengapa ibunya selalu pulang terlambat.
muncul pada tuturan (2) yang menanggapi pertanyaan Saroh.
2 Esi berkata kepada
Saroh bahwa ia sudah meninggalkan uang jajan. bermaksud mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa uang jajan sudah ditinggalkannya
untuk Saroh.
muncul pada tuturan (3) yang menanggapi jawaban Esi.
3 Saroh berkata bahwa
memang ibunya sudah meninggalkan uang jajan untuknya. Tetapi ia merasa tidak nyaman kalau ibunya tidak berada di rumah.
bermaksud mengeluh karena walaupun sudah diberi uang jajan, ia masih merasa tidak nyaman karena ibunya tidak berada di rumah bersamanya.
muncul pada tuturan (4) yang menanggapi pernyataan Saroh tersebut.
4 Esi bertanya kepada Saroh, tidak nyaman bagaimana dan ia juga memberitahukan bahwa nanti sekolahnya bisa terlambat.
mencari tahu maksud perkataan dari Saroh dan kemudian mengalihkannya dengan menyuruhnya pergi sekolah karena nanti bisa terlambat
Saroh hanya diam dan kemudian menyium tangan Esi sambil berpamitan
Contoh 12. Data Percakapan 12
(1) Esi : Astaghfirullahal ‘azim…Narto, lu apain anak gue? Gue bunuh lu! (2) Narto : Diam…kalau enggak diam, gue patahin kaki lu!
Kemudian Esi memukul kepala Narto dengan pot bunga sehingga ia terjatuh pingsan di teras rumah Esi.
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 2, 05:00)
Tabel 12. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 12
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Esi mengucap istighfar
dan bertanya apa yang telah dilakukan Narto kepada anaknya sambil
berkata akan membunuh Narto.
terkejut dan bermaksud memarahi Narto atas apa yang dilakukannya terhadap Saroh.
terkejut dan langsung bangun dari tempat tidur sambil menahan pukulan yang dilakukan oleh Esi
terhadapnya dan kemudian mengucapkan
tuturan (2).
untuk diam dan kalau tidak, ia akan mematahkan kaki Esi.
diam dan menghentikan serangan yang dilakukan Esi terhadap dirinya.
dengan emosi dan memukul kepala Narto dengan pot bunga sehingga Narto jatuh pingsan.
Contoh 13. Data Percakapan 13
(1) Saroh : Mak, emak marah ya dengan Saroh? (2) Esi : Enggak kok, nak!
Kemudian Esi memeluk Saroh dengan sangat erat sambil menangis. (Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 2, 06: 18)
Tabel 13. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 13
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Saroh bertanya kepada
ibunya, apakah ibunya marah kepadanya?
bermaksud mencari tahu bagaimana suasana hati ibunya saat ini.
Esi langsung memeluknya dengan
tangisan dan mengujarkan tuturan
(2)
2 Esi hanya berkata dia
tidak marah. bermaksud mengalihkan perhatian dengan mengatakan bahwa ia tidak marah. Saroh menyambut peluka hangat Esi terhadapnya
Contoh 14. Data Percakapan 14
(2) Esi : Enggak apa-apa!
Kemudian Cicih langsung membawakan barang-barang Esi dan memasukkannya ke dalam mobilnya.
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 2, 07:17)
Tabel 14. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 14
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Cicih bertanya
mengapa Esi bisa tidur di tempat tersebut.
bermaksud mencari tahu apa yang terjadi terhadap Esi.
Esi hanya menunduk terdiam dan kemudian mengujarkan tuturan (2).
2 Esi mengatakan bahwa
tidak ada apa-apa.
bermaksud menutupi masalah yang terjadi terhadapnya dengan berkata tidak ada apa-apa.
tanpa banyak kata, Cicih langsung membawakan tas Esi ke menuju ke mobilnya.
Contoh 15. Data Percakapan 15
(1) Cicih : Ini kenapa lagi?
(2) Esi : Cih, Jangan ke rumah gue ya!
(3) Cicih : Udah, diem aja deh. Masuk ke mobil! Kemudian Esi dan Saroh masuk ke dalam mobil Cicih. (Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 2, 07: 29)
Tabel 15. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 15
Tuturan Tindak
1 Cicih bertanya apa lagi yang terjadi terhadap Esi.
mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi terhadap Esi.
muncul pada tuturan (2)
yang menanggapi pernyataan Cicih.
2 Esi meminta Cicih
untuk tidak ke rumahnya.
bermaksud agar ia tidak dihantarkan kembali ke rumahnya.
muncul pada tuturan (3)
yang menanggapi permintaan Esi
3 Cicih menyuruh Esi
untuk diam dan masuk ke dalam mobil.
bermaksud agar Esi tidak perlu khawatir dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil.
Esi menuruti perintah Cicih untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
d. Jenis-jenis Kalimat Tindak Tutur dalam Dialog Film Perempuan Punya
Cerita bagian Cerita Jakarta
Dalam bagian Cerita Jakarta, peneliti mengambil beberapa dialog yang secara langsung dilakukan oleh pemeran utama khususnya dalam cerita tersebut. Pada bagian ini, pemeran utamanya, yaitu Laksmi (Susan Bachtiar). Jenis-jenis kalimat tindak tutur yang terdapat dalam dialog film Perempuan Punya Cerita bagian Cerita Jakarta, antara lain:
Contoh 16. Data Percakapan 16
(1) Belinda : Mama kenapa? Menangisi papa ya mami? (2) Laksmi : Enggak apa-apa.
Laksmi berusaha menahan air matanya dan kemudian memeluk Belinda dengan sangat erat.
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 2, 32: 38)
Tabel 16. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 16
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Belinda bertanya
mengapa ibunya menangis.
bermaksud mencari tahu apa yang membuat ibunya menangis.
muncul pada tuturan (2) dengan menanggapi pertanyaan Belinda.
2 Laksmi hanya berkata
tidak ada apa-apa kepada Belinda.
bermaksud menahan rasa sedihnya dengan mengatakan tidak ada apa-apa kepada anaknya sambil memeluknya.
Belinda menyambut pelukan hangat ibunya tersebut.
Contoh 17. Data Percakapan 17
(1) Belinda : Mi, kenapa sih kita berangkatnya pagi banget?
(2) Laksmi : Kita udah enggak punya mobil lagi, Bey. Ntar macet lagi di jalan. Udah deh…yuk!
Kemudian Belinda langsung menghabiskan minumannya dengan segera agar dapat langsung pergi ke sekolah.
(Sumber: film Perempuan Punya Cerita, disc 2, 33:10)
Tabel 17. Jenis-jenis Tindak Tutur yang terdapat pada Percakapan 17
Tuturan Tindak
Lokusi Ilokusi Perlokusi
1 Belinda bertanya kepada
ibunya mengapa ia pergi ke sekolah pagi sekali.
bermaksud mencari tahu mengapa harus berangkat kesekolah pagi sekali.
muncul pada tuturan (2) yang menanggapi pertanyaan Belinda tersebut.
2 Laksmi mengatakan
bahwa ia sudah tidak
bermaksud menjelaskan apa yang terjadi dan
Belinda menanggapi pernyataan itu dengan
punya mobil lagi., nanti macet di jalan dan langsung mengajak Belinda pergi. mengalihkan pembicaraan dengan mengajaknya pergi kesekolah secepatnya. menghabiskan minumannya dengan segera dan berbenah agar secepatnya berangkat ke sekolah.
Contoh 18. Data Percakapan 18
(1) Pembantu : kenapa jadi begini ya, buk?
(2) Laksmi : Enggak apa-apa, Ra. Bebey juga senang kok jalan-jalan sama Mami. (3) Pembantu : Oiya buk, saya Cuma bisa bawa barang ibu seadanya. Soalnya buk,
sebelum saya ke sini, saya diperiksa sama Nyonya besar. Jadi, saya Cuma bisa bawa baju Bebey, baju ibu, sama obat-obatannya ibu. Nih