BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pengolahan Data
4.2.4 Membuat Diagram Pencar Data Permintaan
4.2.4.3 Menentukan Peramalan Demand Bulanan
Setelah dilakukan uji verifikasi dengan Moving Range Chart (MRC),
langkah selanjutnya adalah merekapitulasi hasil peramalan yang nantinya
merupakan demand bulanan.
Peramalan demand bulanan untuk setiap produk dari masing-masing
distributor menggunakan metode yang berbeda-beda. Kriteria pemilihan metode
peramalan didasarkan bentuk pola data dan berdasarkan minimasi nilai MSE.
Antisipasi terhadap adanya kesalahan permintaan dilakukan dengan menyediakan
stok pengaman (safety stock) untuk tiap item pada masing-masing warehouse,
dimana besarnya safety stock didasarkan atas besarnya standard deviasi kesalahan
peramalan.
Hasil peramalan demand bulanan warehouse Kediri untuk tiap produk dapat
Tabel 4.27. Hasil Peramalan Demand Bulanan Warehouse Kediri Tahun 2011 JENIS PRODUK BULAN 5/8" 2" Januari 948 798 Februari 948 798 Maret 948 798 April 948 798 Mei 948 798 Juni 948 798 Juli 948 798 Agustus 948 798 September 948 798 Oktober 948 798 Nopember 948 798 Desember 948 798 Jumlah 11376 9576 MAD 13,64 50,628 = 1,25 MAD 17,05 63,285 R 948 798 Sumber:Pengolahan data(Lampiran J)
Untuk hasil peramalan demand bulanan warehouse lain dapat dilihat pada
Lampiran J.
4.2.4.4 Menghitung Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS)
Economic Order Quantity (EOQ) digunakan untuk menentukan jumlah
pemesanan yang paling ekonomis, dimana dalam DRP EOQ disebut sebagai lot
size. Sedangkan Safety Stock (SS) digunakan untuk menentukan tingkat stock
pengaman.
4.2.4.4.1 Menghitung Economic Order Quantity (EOQ)
Penentuan ukuran lot pemesanan dalam suatu sistem distribusi dipengaruhi
oleh frekuensi pengiriman. Frekuensi pengiriman oleh pemesanan perusahaan
Formulasi EOQ yang digunakan adalah : H C Rm 2 EOQ
Rm = Rata – rata permintaan tiap bulan (unit)
=
12
D
C = Biaya Pengiriman (Rp./kirim)
H = Biaya Penyimpanan (Rp./unit/bulan)
Perhitungan EOQ untuk warehouse Kediri produk pipa 5/8” adalah sebagai
berikut: unit 1832 500 000 . 885 948 2 EOQ 4.10) (tabel unit 500/bulan/ Rp. H 4.8) (tabel rim 885.000/ki Rp. C ) ( 948 Rm lampiranJ
Perhitungan EOQ untuk masing – masing warehouse selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran K. Sedangkan hasil perhitungan EOQ disajikan pada tabel
4.28.
Tabel 4.28. EOQ pada masing-masing warehouse (unit)
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
Produk
Kediri Malang Jombang Ponorogo Banyuwangi
5/8” 1832 1750 1701 1835 2132
2” 1488 1517 1424 1793 1963
4.2.4.4.2 Menghitung Safety Stock (SS)
Besarnya Safety Stock yang harus dibebankan pada setiap level distribusi
tergantung kuantitas permintaan, lamanya lead time dan service level yang ingin
dicapai perusahaan. Formulasi untuk menghitung Safety Stock adalah :
L . D -B S
Sedangkan Reorder (B) dapat diperoleh berdasarkan permintaan selama
periode pengisian kembali (lead time), rumusnya adalah sebagai berikut :
L Z DL
B
Pihak manajemen menentukan tingkat service level yang dipergunakan
dalam Safety Stock adalah sebesar 90 %. Sehingga Zα dapat ditentukan dengan
melihat tabel distribusi normal yaitu sebesar 1,28. Data Lead Time dapat dilihat
pada tabel 4.5. yang menunjukkan waktu pemesanan produk sampai pada
warehouse.
Perhitungan Safety Stock untuk produk Pipa 5/8” warehouse Kediri :
Unit 22 1 948 952 . 969 S 952 . 969 1 05 . 17 1,28 1 948 σ α Z B 1,28 Z ) ( 05 . 17 σ bulan 1 L J) (lampiran 948 D α DL B L DL J lampiranPerhitungan Safety Stock untuk masing-masing warehouse selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran L. Untuk hasil akhir dari perhitungan Safety Stock
pada setiap warehouse disajikan pada Tabel 4.29.
Tabel 4.29. SafetyStock masing-masing warehouse
Safety Stock (SS)
Produk
Kediri Malang Jombang Ponorogo Banyuwangi
5/8” 22 105 83 100 78
2” 81 81 76 149 121
Sumber:Pengolahan Data(Lampiran L)
DRP masing - masing warehouse seperti yang tertera pada lampiran M
diperoleh berdasarkan permintaan bulanan pada masing-masing warehouse.
Langkah – langkah perhitungan DRP dapat ditentukan dengan rumus sebagai
berikut :
- Gross Requirement merupakan hasil peramalan permintaan bulan Januari hingga Desember 2011 pada masing – masing warehouse ( Lampiran J)
- Project on Hand = (PoH periode sebelumnya + Scheduled Reciepts (SR) +
Planned Order Reciepts) – Gross requirement.
- Net Requirement = (GR + SS) – (SR + PoH periode sebelumnya) - Planned Order Reciepts = EOQ (sebagai Lot size)
- Planned Order Release merupakan Planned Order Receipts yang diisikan sebelum periode Planned Order Receipts sebesar Lead time
Adapun perhitungan Project on Hand dan Net Requirement bulan Januari
Warehouse Kediri Pipa 5/8” :
Berdasarkan data Persediaan bulan Desember 2010 (tabel 4.6), data
hasil peramalan (lampiran J), Scheduled Recievied, Planned Order
Receipts (EOQ Tabel 4.28), dan safety stock (tabel 4.29), dapat dihitung
untuk :
- Bulan Januari 2011
Project on Hand on didapat dari
(Data persediaan bulan Desember 2010 (tabel 4.6) + SR + Planned
Order Receipts (EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan Januari
2011 (lampiran J)
(501 + 0 +1832) – 948 = 1385
Net Requirement didapat dari
(hasil peramalan bulan Januari 2011 (lampiran J) + Safety stock ) –
(SR + Data persediaan bulan Desember 2010 (tabel 4.6))
(948 + 22) – (0 + 501) = 469
- Bulan Februari 2011
Project on Hand didapat dari
PoH bulan Januari 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order Receipts
(EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan Februari 2011
(lampiranJ)
- Bulan Maret 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan Februari 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order
Receipts (EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan Maret 2011
(lampiran J)
(437 + 0 + 1832) – 948 = 1321
Net Requirement didapat dari
(hasil peramalan bulan Maret 2011 (lampiran J) + Safety stock ) –
(SR + PoH bulan Maret 2011 (tabel 4.30))
(948 + 22) – (0 + 437) = 533
- Bulan April 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan Maret 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order Receipts
(EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan April 2011 (lampiran J)
(1321 + 0 +0) – 948 = 373
- Bulan Mei 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan April 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order Receipts
(EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan Mei 2011 (lampiran J)
(373 + 0 +1832) – 948 = 1257
Net Requirement didapat dari
(hasil peramalan bulan Mei 2011 (lampiran J) + Safety stock ) – (SR
+ PoH bulan April 2011 (tabel 4.30))
- Bulan Juni 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan Mei 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order Receipts
(EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan Juni 2011 (lampiran J)
(1257 + 0 +0) – 948 = 309
- Bulan Juli 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan Juni 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order Receipts
(EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan Juli 2011 (lampiran J)
(309+ 0 + 1832) – 948 = 1193
Net Requirement didapat dari
(hasil peramalan bulan Juli 2011 (lampiran J) + Safety stock ) – (SR
+ PoH bulan Juni 2011 (tabel 4.30))
(948 + 22) – 309 = 661
- Bulan Agustus 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan Juli 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order Receipts
(EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan Agustus 2011
(lampiranJ)
- Bulan September 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan Agustus 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order
Receipts (EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan September
2011 (lampiran J)
(245 + 0 + 1832) – 948 = 1129
Net Requirement didapat dari
(hasil peramalan bulan September 2011 (lampiran J) + Safety stock )
– (SR + PoH bulan Agustus 2011 (tabel 4.30))
(948 + 22) (0 – 245) = 725
- Bulan Oktober 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan September 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order
Receipts (EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan Oktober 2011
(lampiran J)
(1129 + 0 + 0) – 948 = 181
- Bulan November 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan Oktober 2011 (tabel 4.20) + SR + Planned Order
Receipts (EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan November 2011
(lampiran J)
Net Requirement didapat dari
(hasil peramalan bulan November 2011 (lampiran J) + Safety stock )
– (SR + PoH bulan Oktober 2011 (tabel 4.30))
(948 + 22) (0 – 181) = 789
- Bulan Desember 2011
Project on Hand didapat dari
(PoH bulan November 2011 (tabel 4.30) + SR + Planned Order
Receipts (EOQ Tabel 4.28)) – hasil peramalan bulan November 2011
(lampiran J)
(1065 + 0 + 0) – 948 = 117
Tabel 4.30 DRP Pipa 5/8” Kediri
Project On Hand : 501 Lead Time :1
Lot Size : 1832 Safety Stock :22
2011
Period Past
Due Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Total
Gross Requirement 948 948 948 948 948 948 948 948 948 948 948 948 11376 Schedule Receipts
Projected On Hand 501 1385 437 1321 373 1257 309 1193 245 1129 181 1065 117 9513 Net Requirements 469 533 597 661 725 789 3774 Planned Order Receipts 1832 1832 1832 1832 1832 1832 10992 Planned Order Release 1832 1832 1832 1832 1832 1832 10992
Sumber : Pengolahan data (Lampiran M)
Jumlah persediaan = 9513 unit
Biaya penyimpanan = 9513 x Rp. 500,- = Rp. 4.756.500,-
Biaya pengiriman = 6 x Rp. 885.000,- = Rp. 5.310.000,-
Total Cost = Rp. 4.756.500,- + Rp. 5.310.000,-
Tabel 4.31 DRP Pipa 2” Kediri
Project On Hand : 833 Lead Time :1
Lot Size : 1488 Safety Stock :81
2011
Period Past
Due Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Total
Permintaan kotor 798 798 798 798 798 798 798 798 798 798 798 798 9576
Jadwal penerimaan
Persediaan di tangan 833 35 725 1415 617 1307 509 1199 401 1091 293 983 185 9593
Permintaan bersih 844 154 262 370 478 586 2694
Rencana penerimaan produk 1488 1488 1488 1488 1488 1488 8928
Rencana pelepasan pesanan 1488 1488 1488 1488 1488 1488 8928
Sumber : Pengolahan data (Lampiran M)
Jumlah persediaan = 9593 unit
Biaya penyimpanan = 9593 x Rp. 750,- = Rp. 7.194.750,-
Biaya pengiriman = 6 x Rp. 1.041.000,- = Rp. 9.242.000,-
Total Cost = Rp. 7.194.750,- + Rp. 9.242.000,-
= Rp. 16.436.750,-
Total Cost untuk Kediri adalah :
Dengan cara yang sama, maka didapatkan perhitungan DRP untuk produk
dan kota lain yang disajikan pada lampiran M dan untuk hasil perhitungan
ditunjukkan pada tabel 4.32, sehingga didapatkan total biaya distribusi dengan
metode DRP sebesar Rp. 130.119.500
,-Tabel 4.32. Total Cost Distribution Tahun 2011 dengan DRP
Kota Tujuan Total Cost
Distribution Kediri Rp. 26.503.250,-Malang Rp. 22.555.750,-Jombang Rp. 23.444.750,-Ponorogo Rp. 26.507.500,- Banyuwangi Rp.
31.108.250,-Grand Total Cost Rp. 130.119.500,-
Sumber :Pengolahan Data(Lampiran M)
4.2.5. Pembuatan Total Kebutuhan Seluruh Produk
Total kebutuhan seluruh produk diperoleh dari total kebutuhan (planned
order release) pada tiap-tiap bulannya. Pembuatan total kebutuhan seluruh produk
berguna dalam pembuatan jadwal distribusi dengan menggunakan metode
penghematan, untuk menentukan berapa kapasitas yang dibutuhkan oleh
Tabel 4.32. Total Kebutuhan Seluruh Produk untuk Warehouse Kediri
(Planned Order Release)
Produk Periode 5/8” 2” 2010 Desember 1832 0 Januari 0 1488 Februari 1832 1488 Maret 0 0 April 1832 1488 Mei 0 0 Juni 1832 1488 Juli 0 0 Agustus 1832 1488 September 0 0 Oktober 1832 1488 Nopember 0 0 2011 Desember 0 0 Sumber:Pengolahan Data(Lampiran N)
Total kebutuhan seluruh produk untuk warehouse yang lain dapat dilihat
pada Lampiran N.
4.3. Analisa Dan Pembahasan
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil yang akan
dianalisa dan dibahas pada sub bab ini (sub bab 4.3.). Adapun analisa dan
pembahasan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
4.3.1 Perbandingan Perencanaan dan Penjadwalan Distribusi Metode Perusahaan (Sekarang) Dan Metode DRP (Usulan)
Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan perencanaan dan penjadwalan
distribusi antara metode perusahaan (sekarang) dengan metode DRP (usulan)
untuk mengetahui apakah metode DRP lebih baik. Perbandingan yang dilakukan
Perencanaan dan penjadwalan distribusi metode yang digunakan perusahaan
yaitu perencanaan dan penjadwalan distribusi didasarkan atas permintaan dari
masing-masing distributor tanpa memperhatikan kebutuhan distributor lain dan
rute kendaraan. Perencanaan dan penjadwalan distribusi dengan metode
perusahaan terdapat pada pengumpulan data permintaan dari tiap-tiap warehouse.
Total Cost (TC) dengan metode perusahaan adalah sebesar Rp. 184.157.500,-.
Perencanaan dan penjadawal distribusi dengan metode DRP sangat
bermanfaat dalam melakukan simulasi perhitungan sistematis terhadap kondisi
persediaan dan perencanaan kebutuhan produk dimasa yang akan datang.
Sehingga apabila terjadi stock out maupun over stock dapat diketahui lebih awal
dan diantisipasi oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan dapat mengetahui
perkiraan total kebutuhan produk setiap minggunya. Total Cost dengan metode
DRP adalah sebesar Rp. 135.454.500,-
Dari hasil perbandingan Total Cost didapatkan bahan Total Cost dengan
metode DRP lebih kecil bila dibandingkan dengan metode perusahaan dan terjadi
penurunan sebesar 26.45 %. Hal ini membuktikan bahwa metode DRP lebih
efisien bila diterapkan pada PT. Tjakrindo Mas, sehingga digunakan untuk
memperkirakan kebutuhan pada periode berikutnya yaitu pada bulan
Januari-Desember 2011.
4.3.2 Perencanaan Distribusi Hasil Peramalan Dengan Metode DRP
Perencanan distribusi hasil peramalan dengan metode DRP dimulai
dengan menghitung Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS). EOQ
stock pengaman. Setelah didapatkan EOQ dan SS maka mulai dilakukan
perencanaan dan penjadwalan distribusi dengan menggunakan metode DRP.
Perencanaan dan penjadwalan aktifitas distribusi produk pada bulan
Januari sampai Desember 2011 adalah sebagai berikut :
1) Bulan Januari 2011
Pipa 5/8” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1750 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Jombang, pengiriman ke warehouse Ponorogo
sebanyak 1835 unit, ke warehouse Banyuwangi tidak ada
pengiriman.
Pipa 2” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1488 unit, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang, tidak ada pengiriman
ke warehouse Jombang, tidak ada pengiriman ke warehouse
Ponorogo, ke warehouse Banyuwangi tidak ada pengiriman.
2) Bulan Februari 2011
Pipa 5/8” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1832 unit, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang, pengiriman ke
warehouse Jombang sebanyak 1701 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Ponorogo, ke warehouse Banyuwangi tidak ada
pengiriman.
Pipa 2” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1488 unit, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1517 unit, pengiriman
warehouse Ponorogo sebanyak 1793 unit, pengiriman ke
warehouse Banyuwangi sebanyak 1963 unit.
3) Bulan Maret 2011
Pipa 5/8” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1750 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Jombang, tidak ada pengiriman ke warehouse
Ponorogo, pengiriman ke warehouse Banyuwangi sebanyak 1232
unit.
Pipa 2” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, Malang, Jombang, Ponorogo dan Banyuwangi.
4) Bulan April 2011
Pipa 5/8” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1832 unit, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang, pengiriman ke
warehouse Jombang sebanyak 1701 unit, pengiriman ke
warehouse Ponorogo sebanyak 1835 unit, ke warehouse
Banyuwangi tidak ada pengiriman.
Pipa 2” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1488 unit, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1517 unit, pengiriman
ke warehouse Jombang sebanyak 1424 unit, pengiriman ke
warehouse Ponorogo sebanyak 1793 unit, ke warehouse
Banyuwangi pengiriman sebanyak 1963 unit.
5) Bulan Mei 2011
Pipa 5/8” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1750 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Jombang, tidak ada pengiriman ke warehouse
Ponorogo, ke warehouse Banyuwangi pengiriman sebanyak 2132
unit.
Pipa 2” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, Malang, Jombang, Ponorogo dan Banyuwangi.
6) Bulan Juni 2011
Pipa 5/8” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1832 unit, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang, pengiriman ke
warehouse Jombang sebanyak 1701 unit, pengiriman ke
warehouse Ponorogo sebanyak 1835 unit, ke warehouse
Banyuwangi tidak ada pengiriman.
Pipa 2” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1488 unit, pengiriman ke warehouse Malang Sebanyak 1517 unit, pengiriman
ke warehouse Jombang sebanyak 1424 unit, pengiriman ke
warehouse Ponorogo sebanyak 1793 unit, ke warehouse
Banyuwangi pengiriman sebanyak 1963 unit.
7) Bulan Juli 2011
Pipa 5/8” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1750 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Jombang, tidak ada pengiriman ke warehouse
Ponorogo sebanyak, ke warehouse Banyuwangi tidak ada
pengiriman.
Pipa 2” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1517 unit, tidak ada
pengiriman ke warehouse Jombang,tidak ada pengiriman ke
warehouse Ponorogo sebanyak, ke warehouse Banyuwangi tidak
ada pengiriman.
8) Bulan Agustus 2011
Pipa 5/8” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1832 unit, tidak pengiriman ke warehouse Malang, pengiriman ke warehouse
Jombang sebanyak 1701 unit, pengiriman ke warehouse Ponorogo
sebanyak 1835 unit, ke warehouse Banyuwangi pengiriman
sebanyak 2132 unit.
Pipa 2” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1488 unit, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang, pengiriman ke
warehouse Jombang sebanyak 1424 unit, pengiriman ke
warehouse Ponorogo sebanyak 1793 unit, ke warehouse
Banyuwangi pengiriman sebanyak 1963 unit.
9) Bulan September 2011
Pipa 5/8” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1750 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Jombang, tidak ada pengiriman ke warehouse
Ponorogo, ke warehouse Banyuwangi tidak ada pengiriman.
Pipa 2” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1517 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Jombang, tidak ada pengiriman ke warehouse
10)Bulan Oktober 2011
Pipa 5/8” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1832 unit, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang, pengiriman ke
warehouse Jombang sebanyak 1701 unit, pengiriman ke
warehouse Ponorogo sebanyak 1835 unit, ke warehouse
Banyuwangi pengiriman sebanyak 2132 unit.
Pipa 2” : Pengiriman ke warehouse Kediri sebanyak 1488 unit, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang, pengiriman ke
warehouse Jombang sebanyak 1424 unit, pengiriman ke
warehouse Ponorogo sebanyak 1793 unit, ke warehouse
Banyuwangi pengiriman sebanyak 1963 unit.
11)Bulan November 2011
Pipa 5/8” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, pengiriman ke warehouse Malang sebanyak 1750 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Jombang, tidak ada pengiriman ke warehouse
Ponorogo, ke warehouse Banyuwangi tidak ada pengiriman.
Pipa 2” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, pengiriman ke
warehouse Malang sebanyak 1517 unit, tidak ada pengiriman ke
warehouse Jombang,tidak ada pengiriman ke warehouse Ponorogo
sebanyak, ke warehouse Banyuwangi tidak ada pengiriman.
12)Bulan Desember 2011
Pipa 5/8” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, Malang, Jombang, Kediri, Banyuwangi.
Pipa 2” : Tidak ada pengiriman ke warehouse Kediri, tidak ada pengiriman ke warehouse Malang, pengiriman ke warehouse
Jombang sebanyak 1424 unit, tidak ada pengiriman ke warehouse
Ponorogo, ke warehouse Banyuwangi tidak ada pengiriman.
Dengan metode DRP didapatkan total biaya distribusi untuk tahun 2011
,-BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dalam penelitian ini didapatkan perencanaan dan penjadwalan serta total cost distribusi untuk bulan Januari sampai Desember 2011 sebagai berikut :
1. Perencanaan dan penjadwalan distribusi produk pada bulan Januari sampai Desember 2011 adalah sebagai berikut :
- Warehouse Kediri
Untuk pipa 5/8” dilakukan pengiriman pada bulan Januari, Februari, April, Juni, Agustus, dan Oktober sebanyak 1832 unit untuk setiap pengiriman, sedangkan untuk pipa 2” dilakukan pengiriman pada bulan Januari, Februari, April, Juni, Agustus, dan Oktober, sebanyak 1488 unit untuk setiap pengiriman.
- Warehouse Malang
Untuk pipa 5/8” dilakukan pengiriman pada bulan Januari, Maret, Mei, Juli, September, dan November sebanyak 1750 unit untuk setiap pengiriman, sedangkan untuk pipa 2” dilakukan pengiriman pada bulan Februari, April, Juni, Juli, September, dan November, sebanyak 1517 unit untuk setiap pengiriman.
- Warehouse Jombang
Untuk pipa 5/8” dilakukan pengiriman pada bulan Februari, April, Juni, Agustus, dan Oktober sebanyak 1701 unit untuk setiap pengiriman, sedangkan untuk pipa 2” dilakukan pengiriman pada
bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember sebanyak 1424 unit untuk setiap pengiriman.
- Warehouse Ponorogo
Untuk pipa 5/8” dilakukan pengiriman pada bulan Januari, April, Juni, Agustus, dan Oktober sebanyak 1835 unit untuk setiap pengiriman, sedangkan untuk pipa 2” dilakukan pengiriman pada bulan Februari, April, Juni, Agustus, dan Oktober, sebanyak 1793 unit untuk setiap pengiriman.
- Warehouse Banyuwangi
Untuk pipa 5/8” dilakukan pengiriman pada bulan Maret, Mei, Agustus, dan Oktober sebanyak 2132 unit untuk setiap pengiriman, sedangkan untuk pipa 2” dilakukan pengiriman pada bulan Februari, April, Juni, Agustus, dan Oktober, sebanyak 1963 unit untuk setiap pengiriman.
2. Total cost tahun 2010 dengan menggunakan metode Distribution
Requirement Planning (DRP) sebesar Rp. 135.454.500,-. Sedangkan total cost tahun 2010 dengan metode perusahaan sebesar Rp. 184.436.750,-. Apabila dibandingkan, maka Total Cost dengan metode DRP lebih kecil bila dibandingkan dengan metode perusahaan dan terjadi penurunan sebesar 26.45 %, sehingga metode DRP digunakan untuk menghitung Total Cost tahun 2011. Dan total cost untuk tahun 2011 dengan metode DRP sebesar Rp. 130.119.500
,-5.2. Saran
Adapun saran-saran yang bisa kami berikan pada perusahaan yaitu antara lain :
1. Perusahaan disarankan untuk menggunakan DRP dalam melakukan
perencanaan kegiatan distribusi untuk bulan Januari – Desember 2011.
2. Untuk memudahkan perhitungan sebaiknya menggunakan software
komputer sehingga lebih sistematis dan memudahkan perusahaan dalam melakukan perencanaan dan apabila ada perubahan mendadak dapat diantisipasi lebih awal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Adib Fahrozi, (2009), ” Perencanaan dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi
Hasil Perikanan Dengan Menggunakan Distribution Requiremant Planning (DRP) (Studi Kasus Di UD. Retro Gemilang Internasional – Sidoarjo) 2009”.
Tugas Akhir. Universitas Pembangunan Nasional ’’Veteran” Jawa Timur. Assauri, Sofjan, 2008, Manajemen Produksi dan Operasi, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.
Biegel, Jhon E., 1992, Pengendalian Persediaan Suatu Pendekatan Kuantitatif, CV. Akademika Pressina: Jakarta.
Gaspersz, Vincent., 2004, Production Planning and Inventory Control, PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Indrajit, Eko & Djokopranoto, Richardus, (2003), Manajemen Operasi, Grasindo: Jakarta
Istianingrum, Dona S., (2006), “Perencanaan Dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi
Dengan Menggunakan Distribution Requirement Planning (DRP) (Studi Kasus : di Perusahaan Genteng “Super Jaya” - Magetan). Tugas Akhir. Universitas
Pembangunan Nasional ’’Veteran” Jawa Timur.
Iswahyudi., (2007), “Perencanaan Dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi Dengan
Menggunakan Distribution Requirement Planning (DRP) (Studi Kasus : di PT. Pertani (Persero) SBU Hortikultural - Sidoarjo). Tugas Akhir. Universitas
Pembangunan Nasional ’’Veteran” Jawa Timur.
Nasution, A. H. 2003, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Guna Widya: Surabaya.
Rangkuti, F., 2004, Manajemen Persediaan, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta Spyros, Makridakis, (1995), Metode dan Aplikasi Peramalan . Edisi Kedua. Erlangga.
Jakarta.
Tersine, R.J., 1998, Principles of Inventory and Materials Management, North Holland, New York.