METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Menetapkan rencana kerja yang baik untuk dapat mencapai target penjualan
Agar suatu perusahaan dapat mencapai target baik dalam produksi maupun penjualan maka diperlukan sebuah rencana kerja yang baik berisi guidelines
yang perlu dituruti oleh seluruh komponen pada struktur organisasi. Dengan membuat target secara tertulis maka akan menjadi reminder bagi pimpinan perusahaan dan petani akan target apa yang perlu dicapai yang akan dijadikan sebagai check point untuk terus berkembang. Di dalam upaya meningkatkan produktivitas dan penjualan diperlukan promosi yang baik untuk menyampaikan informasi yang dimiliki oleh usaha Baby French Farmer Group kepada konsumen, dan dengan membuat perencanaan mengenai promosi yang baik dilakukan untuk menggapai konsumen tersebut akan menjadi pacuan bagi usaha Baby French Farmer Group untuk memperluas jangkauan penjualan. Rencana kerja ini juga meliputi berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan dan darimana tenaga kerja tersebut
49 didapatkan, juga berisi tentang alokasi penggunaan subsidi yang diterima agar dapat digunakan secara optimal oleh usaha Baby French Farmer Group.
Formulasi alternatif strategi yang dirumuskan dengan mengombinasikan faktor-faktor kunci internal dan eksternal dari usaha Baby French Farmer Group
dengan menggunakan Matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 8.
Kekuatan (S)
1.Koordinasi yang baik dari Ketua Gapoktan selaku pimpinan dengan anggota
2.Kecepatan proses pengambilan keputusan
3.Kestabilan dan profitabilitas harga jual Baby Buncis 4.Lokasi usaha yang strategis 5.Optimalisasi penggunaan lahan
pertanian
6.Ketersediaan sarana produksi 7.Kontrol rantai pasok yang baik 8.Kemerataan informasi dalam
struktur organisasi
Kelemahan (W) 1.Keterbatasan upaya mencapai
kegiatan promosi yang efektif dan efisien
2.Penanganan produk reject yang belum optimal
3.Keterbatasan menemukan sumber keuangan yang stabil dan terpercaya
4.Arus pembayaran yang tersendat
5.Kepemilikan lahan pertanian yang terbatas
Peluang (O)
1.Permintaan Baby Buncis tinggi 2.Kesempatan memperluas pasar
ASEAN melalui akses perdagangan bebas 3.Keadaan geografis lahan
pertanian di Bandung Barat 4.Dinas dan Perguruan Tinggi mengakomodasi dan menjadi fasilitator
5.Perkembangan pesat teknologi pasca-panen
6.Banyak perusahaan yang bersedia untuk bermitra
Strategi SO
1.Meningkatkan skala produksi tanaman Baby Buncis. (S4, S5, S6, O3, O4, O5)
2.Memperluas ruang lingkup penjualan Baby Buncis. (S3, S7, O1, O2, O6)
Strategi WO
1.Membuat sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra bisnis. (W2, O2, O6)
2.Meminta bantuan pada dinas untuk menyelesaikan permasalahan keuangan dan ketenagakerjaan. (W3, W4, W5, O3, O4)
Ancaman (T) 1.Kebutuhan TK harian
2.Subsidi pemerintah yang tidak optimal dan tidak tepat sasaran 3.Keterbatasan pemenuhan
kebutuhan teknologi pasca panen 4.Keberadaan kompetitor
5.Pemutusan hubungan kerja oleh petani
Strategi ST
1.Meningkatkan kualitas tanaman
Baby Buncis sesuai spesifikasi permintaan pasar. (S1, S2, S8, T3, T4)
Strategi WT
1.Menetapkan rencana kerja yang baik untuk dapat mencapai target penjualan. (W1, T1, T2, T5)
Gambar 10 Matriks SWOT pada usaha Baby French Farmer Group
Sumber: Data Primer (2015)
Tahap Pengambilan Keputusan
Pada tahap pengambilan keputusan di penelitian ini akan digunakan matriks QSP (Quantitative Strategic Planning) sebagai alat dalam proses pengambilan keputusan alternatif strategi sebagai tahap akhir dari analisis perumusan/formulasi strategi pada usaha Baby French Farmer Group. Pada matriks QSP, informasi yang telah didapat melalui tahap input akan digunakan untuk melakukan proses
50
evaluasi terhadap strategi-strategi alternatif yang telah diidentifikasi dalam tahap pencocokan melalui penggunaan matriks SWOT pada usaha Baby French Farmer Group.
QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Setelah diperoleh enam buah alternatif strategi dari matrik SWOT, yaitu: (1) Meningkatkan skala produksi tanaman Baby Buncis (2) Memperluas ruang lingkup penjualan Baby Buncis (3) Membuat sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra bisnis (4) Meminta bantuan pada dinas untuk menyelesaikan permasalahan keuangan dan ketenagakerjaan (5) Meningkatkan kualitas tanaman
Baby Buncis sesuai spesifikasi permintaan pasar, dan (6) Menetapkan rencana kerja yang baik untuk dapat mencapai target penjualan, maka tahap akhir dari analisis perumusan/formulasi strategi adalah pemilihan strategi yang terbaik untuk digunakan dalam pengembangan usaha Baby French Farmer Group
menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning (QSP).
Pada matriks QSP strategi yang memiliki nilai STAS (Sum Total Attractiveness Score) atau jumlah keseluruhan daya tarik total paling tinggi maka menunjukkan bahwa strategi tersebut lah yang paling menarik bagi pengambil keputusan pada usaha Baby French Farmer Group dibandingkan dengan strategi lainnya. Berdasarkan analisis matriks QSP, maka diperoleh lah prioritas strategi dari yang tertinggi hingga terendah dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Urutan alternatif strategi usaha Baby French Farmer Group
Strategi STAS Prioritas
Strategi 1 (SO1)
5,7945705 6 Meningkatkan skala produksi tanaman Baby Buncis
Strategi 2 (SO2)
6,1949047 3 Memperluas ruang lingkup penjualan Baby Buncis
Strategi 3 (WO1)
6,3373275 1 Membuat sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra
bisnis Strategi 4 (WO2)
6,0416548 5 Meminta bantuan pada dinas untuk menyelesaikan
permasalahan keuangan dan ketenagakerjaan Strategi 5 (ST)
6,2123453 2 Meningkatkan kualitas tanaman Baby Buncis sesuai
spesifikasi permintaan pasar Strategi 6 (ST)
6,0723048 4 Menetapkan rencana kerja yang baik untuk dapat
mencapai target penjualan
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan hasil perhitungan QSPM yang telah didapatkan dan diperlihatkan pada Tabel 13, maka enam alternatif strategi yang menjadi prioritas
51 bagi usaha Baby French Farmer Group dan dapat di implementasikan pada bisnis yang di jalankan saat ini adalah:
1. Membuat sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra bisnis dengan STAS sebesar 6,3373275.
2. Meningkatkan kualitas tanaman Baby Buncis sesuai spesifikasi permintaan pasar dengan STAS sebesar 6,2123453.
3. Memperluas ruang lingkup penjualan Baby Buncis dengan STAS sebesar 6,1949047.
4. Menetapkan rencana kerja yang baik untuk dapat mencapai target penjualan dengan STAS sebesar 6,0723048.
5. Meminta bantuan pada dinas untuk menyelesaikan permasalahan keuangan dan ketenagakerjaan dengan STAS sebesar 6,0416548.
6. Meningkatkan skala produksi tanaman Baby Buncis dengan STAS sebesar 5,7945705.
Dari output yang di dapatkan oleh matriks QSP, maka strategi yang sebaiknya diutamakan oleh usaha Baby French Farmer Group yaitu dengan membuat sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra bisnis. Hal ini dilakukan dengan cara memastikan komponen kontrak secara rinci dan berisi poin-poin penting perihal hak dan kewajiban yang perlu dilakukan oleh kedua belah pihak yang melakukan kerjasama, yaitu usaha Baby French Farmer Group dan perusahaan eksportir dengan tujuan mencapai keuntungan bersama dan hubungan kerja jangka panjang yang baik. Keberhasilan pengimplementasian strategi prioritas utama ini diharapkan mampu memberikan efek domino kepada pergerakkan strategi-strategi lainnya sehingga dapat saling mendukung dan memberikan dampak positif pada perkembangan usaha Baby French Farmer Group di masa mendatang baik dari segi lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.