• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Faktor-faktor kunci internal dan eksternal yang dimiliki Baby French Farmer Group adalah: (A) Internal. Analisis lingkungan internal menghasilkan 13

faktor kunci internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada usaha usaha

Baby French Farmer Group. Kekuatan yang dimiliki usaha Baby French Farmer Group terdiri dari delapan faktor, yaitu: (1) Koordinasi yang baik dari Ketua

Gapoktan selaku pimpinan dengan anggota (2) Kecepatan proses pengambilan keputusan (3) Kestabilan dan profitabilitas harga jual Baby Buncis (4) Lokasi

usaha yang strategis (5) Optimalisasi penggunaan lahan pertanian (6) Ketersediaan sarana produksi (7) Kontrol rantai pasok yang baik, dan (8) Kemerataan informasi dalam struktur organisasi. Sedangkan faktor kelemahan yang dimiliki oleh usaha Baby French Farmer Group antara lain: (1) Keterbatasan

upaya mencapai kegiatan promosi yang efektif dan efisien (2) Penanganan produk reject yang belum optimal (3) Keterbatasan menemukan sumber keuangan yang

52

pertanian yang terbatas. Usaha Baby French Farmer Group memiliki kondisi

internal perusahaan rata-rata atau sedang karena skor faktor kunci internal berada di antara 2.0-2.99 yaitu sebesar 2.518258422. Kekuatan utama yang dimiliki usaha Baby French Farmer Group adalah pada koordinasi yang baik dari Ketua

Gapoktan selaku pimpinan dengan anggota, kestabilan dan profitabilitas harga jual Baby Buncis dan ketersediaan sarana produksi, sedangkan kelemahan utama

pada usaha Baby French Farmer Group adalah pada keterbatasan menemukan

sumber keuangan yang stabil dan terpercaya serta lahan pertanian, (B) Eksternal. Analisis lingkungan eksternal menghasilkan 11 faktor kunci internal yang menjadi peluang dan ancaman pada usaha usaha Baby French Farmer Group. Peluang

yang dimiliki usaha Baby French Farmer Group terdiri dari enam faktor, yaitu:

(1) Daya beli konsumen Baby Buncis yang tinggi (2) Kesempatan memperluas

pasar internasional melalui kegiatan ekspor (3) Keadaan geografis lahan pertanian di Bandung Barat (4) Dinas dan Perguruan Tinggi mengakomodasi dan menjadi fasilitator (5) Perkembangan pesat teknologi pasca panen, dan (6) Banyaknya perusahaan yang bersedia untuk bermitra. Sedangkan faktor ancaman yang dimiliki oleh usaha Baby French Farmer Group antara lain: (1) Kebutuhan

memeroleh tenaga kerja harian (2) Subsidi pemerintah yang tidak optimal dan tidak tepat sasaran (3) Keterbatasan pemenuhan kebutuhan teknologi pasca panen (4) Keberadaan kompetitor, dan (5) Pemutusan hubungan kerja oleh petani. Usaha

Baby French Farmer Group memiliki posisi eksternal yang baik dan merespon

kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan karena skor faktor kunci internal berada di antara 3.0-4.0 yaitu sebesar 3.08702532. Peluang utama yang dimiliki usaha Baby French Farmer Group adalah pada daya beli

konsumen Baby Buncis yang tinggi, sedangkan ancaman utama pada usaha Baby French Farmer Group adalah pada kebutuhan memeroleh tenaga kerja harian dan

pemutusan hubungan kerja oleh petani.

Alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan dalam usaha

Baby French Farmer Group berdasarkan analisis faktor-faktor internal dan

eksternalnya dari hasil analisis dengan menggunakan matriks SWOT, maka didapatkan enam alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh usaha Baby French Farmer Group, yaitu: (1) Meningkatkan skala produksi tanaman Baby Buncis

(SO) (2) Memperluas ruang lingkup penjualan Baby Buncis (SO) (3) Membuat

sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra bisnis (ST) (4) Meminta bantuan pada dinas untuk menyelesaikan permasalahan keuangan dan ketenagakerjaan (ST) (5) Meningkatkan kualitas tanaman Baby Buncis sesuai spesifikasi

permintaan pasar (ST), dan (6) Menetapkan rencana kerja yang baik untuk dapat mencapai target penjualan (WT).

Urutan prioritas strategi pengembangan bisnis yang sebaiknya dilakukan oleh usaha Baby French Farmer Group dari hasil analisis dengan menggunakan

matriks QSP, maka didapatkan enam prioritas strategi yang dapat di implementasikan oleh usaha Baby French Farmer Group, yaitu:

a. Membuat sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra bisnis dengan STAS sebesar 6,3373275.

b. Meningkatkan kualitas tanaman Baby Buncis sesuai spesifikasi permintaan

pasar dengan STAS sebesar 6,2123453.

c. Memperluas ruang lingkup penjualan Baby Buncis dengan STAS sebesar

53 d. Menetapkan rencana kerja yang baik untuk dapat mencapai target penjualan

dengan STAS sebesar 6,0723048.

e. Meminta bantuan pada dinas untuk menyelesaikan permasalahan keuangan dan ketenagakerjaan dengan STAS sebesar 6,0416548.

f. Meningkatkan skala produksi tanaman Baby Buncis dengan STAS sebesar

5,7945705.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis strategi pengembangan pada bisnis tanaman Baby Buncis usaha Baby French Farmer Group, maka saran yang

dapat diberikan kepada perusahaan untuk melaksanakan tiga prioritas utama alternatif strategi yang dihasilkan pada penelitian ini, alternatif strateginya dianta lain untuk melaksanakan strategi pemembuatan sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra bisnis, diperlukan hubungan yang baik antara perusahaan dan mitra bisnis, karena mitra bisnis perlu merasakan adanya loyalitas yang diberikan oleh perusahaan sehingga diharapkan mau menyetujui komponen yang terdapat dalam kontrak bisnis.

Lain halnya dengan strategi peningkatan kualitas tanaman Baby Buncis

sesuai spesifikasi permintaan pasar, ketua gapoktan perlu senantiasa memberi pengetahuan dan mengontrol seluruh aktivitas petani pada saat budidaya untuk selalu mengarah pada perbaikkan kualitas. Perlu dilakukan evaluasi rutin untuk menilai sampai manakah kemampuan petani untuk meningkatkan kualitas tanaman Baby Buncis. Untuk melaksanakan strategi pemperluasan ruang lingkup

penjualan Baby Buncis, baik tim pengambil keputusan maupun petani perlu

bergerak secara aktif memperoleh informasi pasar mulai dari segementasi pasar, target pasar dan posisi produk di pasar. Selain itu juga diperlukan srategi pemasaran yang baik dengan memerhatikan bauran pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan mulai dari produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses.

Penting bagi perusahaan untuk memperhatikan aspek operasional perusahaan untuk mengurangi jumlah produk reject untuk menekan risiko dan

kerugian. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan secara rinci faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada proses penjualan, mulai dari memperhatikan kualitas Baby Buncis yang akan di ekspor, bahan kemasan Baby Buncis yang

sesuai hingga alat transportasi yang sesuai untuk Baby Buncis untuk senantiasa

menjaga kesegaran Baby Buncis dan menjadi solusi alternatif agar produk dapat

dijual kembali apabila ditolak oleh eksportir.

Dokumen terkait