• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Kontrol Waktu Loading

6. Mengalokasikan Apotik ke Rute

1. Horizon perencanaan (Tanggal 18 April 2016)

Dengan menggunakan Tabel 5.8. dapat dilakukan alokasi apotik ke dalam rute. Dari rute yang terbentuk dapat dilakukan pengabungan sampai pada batas kapasitas armada yang digunakan. Dimana armada yang digunakan adalah mobil dengan kapasitas 7m3. Penggabungan akan dilakukan dari nilai penghematan yang paling besar. Penghematan terbesar dimulai dari 46.900 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan Apotik Dian Farma (A6) dengan Apotik Menteng (A11). Jumlah beban adalah (3,07 m3 + 2,22 m3) = 5,29 m3 ≤ 7m3 sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan beban. Maka, dipilih Apotik Bilal (A7) karena lebih dekat dengan Apotik Dian Farma (A6) dan Apotik Menteng (A11) dengan penggabungan ini maka jumlah beban menjadi (5,29 m3 + 1,68m3) = 6,97 m3 ≤ 7 m3

Kapasitas maksimal alat angkut adalah 7m3, sedangkan beban dari ketiga apotik yang digabungkan adalah 6,97m3, sehingga subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan apotik lain.

Untuk menentukan urutan apotik yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 1 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor dengan dari melihat graph awal.

Iterasi 1

Perjalanan dari pabrik ke subrute yang terbentuk memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama, yaitu:

2. Menuju apotik Apotik Bilal (A7) dengan jarak 22.100 meter 3. Menuju apotik Apotik Menteng (A11) dengan jarak 23.900 meter

Dari 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah Apotik Apotik Bilal (A7) karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik dengan jarak 22.100 meter dan urutan sementara sub rute adalah :

(Pabrik → A7)

Iterasi 2

Perjalanan dari Apotik Bilal (A7) memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu:

1. Menuju apotik Apotik Dian Farma (A6) dengan jarak 6.900 meter 2. Menuju apotik Apotik Menteng (A11) dengan jarak 3.100 meter

Dari 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya dari Apotik Bilal (A7) adalah Apotik Menteng (A11) karena memiliki jarak paling dekat dengan jarak 3.100 meter dan urutan sementara sub rute adalah :

(Pabrik → A7→ A11)

Maka untuk kunjungan berikutnya dari Apotik Menteng (A11) adalah Apotik Dian Farma (A6) dengan jarak 3.900 meter, Maka subrute 1 adalah:

Gambar 5.4. Subrute 1

Tabel 5.10. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 1

Apotik A1 A2 A3 A4 A5 A8 A9 A10 A12 A13 A14 A15 A16

A1 24300 25100 27400 22800 23600 17800 27700 27500 26000 21400 25000 24700 A2 23200 31200 21600 21500 27600 26100 30400 27000 21000 31100 31300 A3 31600 33200 31700 17400 31600 32000 34200 31900 29200 25800 A4 30100 29400 26100 33700 41400 36800 27900 38800 35200 A5 29300 15200 29500 31900 36600 33000 26900 22500 A8 15600 30200 29900 29800 27500 27400 23900 A9 19700 25400 22400 14100 26100 26400 A10 34500 33400 28800 31900 28400 A12 39300 30100 37800 34400 A13 30900 32800 29400 A14 25800 22400 A15 37400 A16 Permintaan (m3) 2,14 2,36 2,41 3,23 2,56 2,34 2,25 2,21 3,34 2,20 2,22 3,69 3,23

Penghematan terbesar selanjutnya setelah apotik A6,A7, dan A11 dihapus dari matriks penghematan adalah 41.000 meter yang merupakan penghematan jarak dari Apotik Bromo (A4) dengan Apotik Asean Jaya (A12). Jumlah beban adalah (3,23 m3 + 3,34 m3) = 6,57 m3 ≤ 7 m3 dan rute tersebut telah memenuhi kapasitas maksimal kendaraan angkut.

Sehingga didapatkan subrute 2 :

(Pabrik → A12 → A4 → Pabrik)

Tabel 5.11. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 2

Apotik A1 A2 A3 A5 A8 A9 A10 A13 A14 A15 A16

A1 24300 25100 22800 23600 17800 27700 26000 21400 25000 24700 A2 23200 21600 21500 27600 26100 27000 21000 31100 31300 A3 33200 31700 17400 31600 34200 31900 29200 25800 A5 29300 15200 29500 36600 33000 26900 22500 A8 15600 30200 29800 27500 27400 23900 A9 19700 22400 14100 26100 26400 A10 33400 28800 31900 28400 A13 30900 32800 29400 A14 25800 22400 A15 37400 A16 Permintaan (m3) 2,14 2,36 2,41 2,56 2,34 2,25 2,21 2,20 2,22 3,69 3,23

Penghematan terbesar selanjutnya setelah apotik A4, A6,A7,A11, dan A12 dihapus dari matriks penghematan adalah 37.400 meter yang merupakan penghematan jarak dari Apotik Satria (A15) dengan Apotik Kowiba (A16). Jumlah beban adalah (3,69 m3 + 3,23 m3) = 6,29 m3≤ 7 m3. Untuk menentukan urutan apotik yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 3 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal. Sehingga didapatkan subrute 3

Gambar 5.6 Subrute 3

Tabel 5.12. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 3

Apotik A1 A2 A3 A5 A8 A9 A10 A13 A14

A1 24300 25100 22800 23600 17800 27700 26000 21400 A2 23200 21600 21500 27600 26100 27000 21000 A3 33200 31700 17400 31600 34200 31900 A5 29300 15200 29500 36600 33000 A8 15600 30200 29800 27500 A9 19700 22400 14100 A10 33400 28800 A13 30900 A14 Permintaan (m3) 2,14 2,36 2,41 2,56 2,34 2,25 2,21 2,20 2,22

Penghematan terbesar selanjutnya setelah apotik A4, A6,A7,A11, A12,A15 dan A16 dihapus dari matriks.adalah 36.600 meter yang merupakan penghematan jarak dari Apotik Jawak Farma (A5) dengan Apotik City (A13).

Jumlah beban adalah (2,56 m3+ 2,20 m3) = 4,76 m3≤ 7 m3 Dilihat dari jumlah beban tersisa, sub rute yang terbentuk masih layak lagi ditambah dengan apotik lain. Maka, dipilih Apotik Pinang Baris (A14) karena lebih dekat dengan Apotik Jawak Farma (A5), maka jumlah beban yang dihasilkan (4,76 m3 + 2,22 m3) = 6,98 m3≤ 7 m3. Untuk menentukan urutan apotik yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 4 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal.

Iterasi 1

Perjalanan dari pabrik ke subrute yang terbentuk memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama, yaitu:

1. Menuju Apotik Jawak Farma (A5) dengan jarak 18.900 meter 2. Menuju Apotik City (A13) dengan jarak 25.300 meter

3. Menuju Apotik Pinang Baris (A14) dengan jarak 18.800 meter

Dari 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah Apotik Apotik Pinang Baris (A14) karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik dengan jarak 18.800 meter dan urutan sementara sub rute adalah :

(Pabrik → A14)

Iterasi 2

Perjalanan dari Apotik Pinang Baris (A14) memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu:

1. Menuju Apotik Jawak Farma (A5) dengan jarak 4.700 meter 2. Menuju Apotik City (A13) dengan jarak 13.200 meter

Dari 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya dari Apotik Pinang Baris (A14) adalah Apotik Jawak Farma (A5) karena memiliki jarak paling dekat dengan jarak 4.700 meter dan urutan sementara sub rute adalah :

(Pabrik → A14→ A5)

Maka untuk kunjungan berikutnya dari Jawak Farma (A5) adalah Apotik City (A13)

dengan jarak 7.600 meter, Maka subrute 4 adalah:

( Pabrik→ A14→ A5 → A13→ Pabrik)

Gambar 5.7 Subrute 4

Tabel 5.13. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 4

A1 24300 25100 23600 17800 27700 A2 23200 21500 27600 26100 A3 31700 17400 31600 A8 15600 30200 A9 19700 A10 Permintaan (m3) 2,14 2,36 2,41 2,34 2,25 2,21

Penghematan terbesar selanjutnya setelah apotik A4, A5,A6,A7,A11, A12,A3,A14, A15 dan A16 adalah 31.700 meter yang merupakan penghematan jarak Apotik Mitra Agung (A3) dan Apotik Kalimas (A8) dengan jumlah beban (2,41 m3 + 2,34 m3) = 4,75 m3 ≤ 7 m3 maka layak untuk dapat ditambahkan beban lagi, Dan, dipilih Apotik Peringgan (A10) karena lebih dekat dengan Apotik Kalimas (A8) dengan jumlah beban (4,75 m3 + 2,21 m3 ) = 6,96 m3≤ 7 m3, Untuk menentukan urutan apotik yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 5 terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal yaitu:

Iterasi 1

Perjalanan dari pabrik ke subrute yang terbentuk memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama, yaitu:

1. Menuju Apotik Mitra Agung (A3) dengan jarak 17.800 meter 2. Menuju Apotik Kalimas (A8) dengan jarak 15.400 meter 3. Menuju Apotik Peringgan (A10) dengan jarak 17.600 meter

Dari 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah Apotik Kalimas (A8) karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik dengan jarak 15.400 meter dan urutan sementara sub rute adalah :

Iterasi 2

Perjalanan dari Apotik Kalimas (A8) memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu:

1. Menuju apotik Apotik Mitra Agung (A3) dengan jarak 1.500 meter 2. Menuju Apotik Peringgan (A10) dengan jarak 2.800 meter

Dari 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya dari Apotik Kalimas (A8) adalah Apotik Mitra Agung (A3) karena memiliki jarak paling dekat dengan jarak 1.500 meter dan urutan sementara sub rute adalah :

(Pabrik → A8→ A3)

Maka untuk kunjungan berikutnya dari Mitra Agung (A3) adalah Apotik Peringgan (A10) dengan jarak 3.800 meter, Maka subrute 5 adalah:

Gambar 5.8 Subrute 5

Tabel 5.14. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 5

Apotik A1 A2 A9 A1 24300 17800 A2 27600 A9 Permintaan (m3) 2,14 2,36 2,25

Penghematan terbesar selanjutnya setelah apotik A3,A4,A5,A6,A7,A8,A10,A11, A12,A3,A14, A15 dan A16 adalah 27.600 meter yang merupakan penghematan jarak Apotik Karya Raya (A2) dan Apotik Deli (A9) dengan jumlah beban (2,36 m3 + 2,25 m3) = 4,61 m3 ≤ 7 m3 maka layak untuk dapat ditambahkan beban lagi, dipilih yang tersisa yaitu Apotik Bakti (A1) karena lebih dekat dengan Apotik Karya Raya (A2) dengan jumlah beban (4,61 m3 + 2,14 m3 ) = 6,75 m3 ≤ 7 m3, Untuk menentukan urutan apotik yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 6 terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal yaitu:

Iterasi 1

Perjalanan dari pabrik ke subrute yang terbentuk memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama, yaitu:

1. Menuju Apotik Karya Raya (A2) dengan jarak 17.400 meter 2. Menuju Apotik Deli (A9)dengan jarak 16.200 meter

3. Menuju Apotik Bakti (A1) dengan jarak 13.900 meter

Dari 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah Apotik Bakti (A1) karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik dengan jarak 13.900 meter dan urutan

(Pabrik → A1)

Iterasi 2

Perjalanan dari Apotik Bakti (A1) memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu:

1. Menuju Apotik Karya Raya (A2) dengan jarak 7.000 meter 2. Menuju Apotik Deli (A9) dengan jarak 12.300 meter

Dari 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya dari Bakti (A1) adalah Apotik Karya Raya (A2) karena memiliki jarak paling dekat dengan jarak 7.000 meter dan urutan sementara sub rute adalah :

(Pabrik → A1→ A2)

Maka untuk kunjungan berikutnya dari Karya Raya (A2) adalah Apotik Deli (A9) dengan jarak 6.000 meter, Maka subrute 6 adalah:

(Pabrik→ A1→ A2 → A9→ Pabrik)

7 . Pemeriksaan Waktu Tersedia

Berikut merupakan perhitungan waktu total pada Horizon. a. Sub rute 1 (Armada 1)

Maka subrute 1 ( Pabrik→ A7→ A11 → A6→ Pabrik) Jumlah Permintaan = 6,97 m3

Jarak total = (22.100 + 3.100 + 3.900 + 26.900) = 56.000 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 56.000/40 km per jam= 1,4 jam = 84 menit Waktu loading = 6,97 x 6,35 = 44,25 menit

Waktu unloading = 6,97 m3 x 1,80 = 12,54 menit

Waktu total = (84+ 44,25 + 12,54 ) = 140,79 menit

b. Sub rute 2 (Armada 2)

Maka subrute 2 (Pabrik → A12 → A4→ Pabrik)

Jumlah Permintaan = 6,57 m3

Jarak total = (22.000 + 3.200 + 22.600) = 47.800 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 47.800 /40 km per jam= 1,19 jam = 71,7 menit Waktu loading = 6,57 m3 x 6,35 menit = 41,71 menit

Waktu unloading = 6,57 m3 x 1,80 menit = 11,82 menit

Maka subrute 3 (Pabrik → A15 → A16→ Pabrik)

Jumlah Permintaan = 6,29 m3

Jarak total = (20.400 + 12.100 + 29.100) = 61.600 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 61.600 /40 km per jam= 1,54 jam = 92,4 menit Waktu loading = 6,29 m3 x 6,35 = 39,94 menit

Waktu unloading = 6,29 m3 x 1,80 = 11,32 menit

Waktu total = (92,4 + 39,94 + 11,32 ) = 143,66 menit d. Sub rute 4 ( Armada 4)

Maka subrute 4 ( Pabrik→ A14→ A5 → A13→ Pabrik)

Jumlah Permintaan = 6,98 m3

Jarak total = (18.800 + 4.700 +7.600 + 25.300) = 56.400 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 56.400 /40 km per jam= 1,41 jam = 84,6 menit Waktu loading = 6,98 m3 x 6,35= 44,32 menit

Waktu unloading = 6,98 m3 x 1,80 = 125,64 menit

Waktu total = (84,6 + 44,32 + 125,64) = 254,56 menit

e. Sub rute 5 (Armada 5)

Maka subrute 5 ( Pabrik→ A8→ A3 → A10→ Pabrik)

Jumlah Permintaan = 6,96 m3

Jarak total = (15.400 + 1.500 + 3.800 + 17.600) = 38.300 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 38.300 /40 km per jam= 0,95 jam = 57,45 menit Waktu loading = 6,96 m3 x 6,35 = 44,19 menit

Waktu unloading = 6,96 m3 x 1,80 = 12,52 menit

Waktu total = (57,45 + 44,19 + 12,52 ) = 114.16 menit

f. Sub rute 6 (Armada 6)

Maka subrute Subrute 6 ( Pabrik→ A1→ A2 → A9→ Pabrik) Jumlah Permintaan = 6,75 m3

Jarak total = (13.900 + 7.000 + 12.300) = 33.200 meter Perhitungan waktu total

Waktu perjalanan total = 33.200 /40 km per jam= 0,83 jam = 49,8 menit Waktu loading = 6,75 m3 x 6,35= 42,86 menit

Waktu unloading = 6,75 m3 x 1,80 = 12,15 menit

Waktu total = (4,98 + 42,86 + 12,15) = 59,99 menit

Tabel 5.15. Rekapitulasi Perhitungan Pemeriksaan Waktu Tersedia

Subrute Jarak (m) Waktu Distribusi (menit) Waktu Tersedia 1 56.000 140,79 360 2 47.800 125,23 360 3 61.600 143,66 360 4 56.400 254,56 360 5 38.300 114.16 360 6 33.200 59,99 360

BAB VI

Dokumen terkait