• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

F. Prosedur Analitik dalam Tahap Perencanaan Audit

1. Mengidentifikasi Penghitungan dan Perbandingan yang

Kecanggihan dan luasnya prosedur analitik yang digunakan dalam

ketersediaan data, dan pertimbangan auditor. Jenis perhitungan dan

perbandingan yang digunakan secara umum termasuk hal-hal berikut : a. Perbandingan data absolut (absolute data comparations). Prosedur ini

melibatkan perbandingan sederhana suatu jumlah saat ini, seperti saldo

akun, dengan suatu jumlah yang diharapkan atau diprediksi,

b. Laporan keuangan ukuran umum (common-size financial statement).

Juga dikenal sebagai analisis vertikal, teknik ini melibatkan

penghitungan persentase dari total yang berhubungan yang

direpresentasikan oleh komponen laporan keuangan (misalnya, kas

sebagai persentase dari total aktiva, atau marjin kotor sebagai suatu

persentase dari penjualan). Persentase kemudian dibandingkan dengan

jumlah yang diharapkan,

c. Analisis rasio (ratio analysis). Sejumlah rasio yang seringkali digunakan oleh manajemen atau analisis keuangan dapat dihitung dan

dibandingkan dengan nilai yang diharapkan untuk rasio tersebut,

jumlah dari hasil perhitungan dapat dianalisis secara individual atau

dalam kelompok yang berhubungan seperti rasio solvabilitas, efisiensi,

dan profitabilitas,

d. Analisis tren (tren analysis). Analisis tren melibatkan perbandingan

beberapa data (absolute, ukuran umum, atau rasio) bagi lebih dari dua

periode akuntansi untuk mengidentifikasi perubahan penting yang

mungkin tidak nyata dari perbandingan yang terbatas pada periode saat

e. Hubungan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang

relevan (relationships of financial information with relevant

nonfinancial information). Data nonkeuangan seperti jumlah karyawan, luas ruang penjualan, dan volume barang yang diproduksi

mungkin berguna dalam memperkirakan saldo akun yang berhubungan

seperti beban gaji, penjualan dan harga pokok produksi. Informasi

keuangan adalah penting karena mengukur aktivitas ekonomi yang

memicu hasil keuangan (Boynton dan Johnson, 2006:325).

2. Mengembangkan Ekspetasi

Dasar pemikiran yang mendasari penggunaan prosedur analitik

dalam audit adalah hubungan antar data dapat diharapkan untuk terus

berlanjut dalam ketidakberadaan kondisi yang diketahui atau sebaliknya

(Boynton dan Johnson, 2006:328).

Contoh estimasi yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:

informasi keuangan klien yang dapat dibandingkan dengan periode-

periode sebelumnya yang akan memberikan isyarat pertimbangan untuk

mengetahui/mengenali perubahan-perubahan, mengantisipasi penghasilan

berdasarkan budget formal ataupun budget ramalan, hubungan diantara

unsur-unsur informasi keuangan dalam periode yang bersangkutan, data

industri, dan hubungan informasi keuangan yang relevan dengan informasi

keuangan. Pengembangan estimasi pada tingkat lebih terinci akan

memberikan kesempatan yang lebih besar bagi auditor untuk menemukan

Selain itu, penting bagi auditor untuk mengembangkan secara

independen ekspektasi sebelum melaksanakan perhitungan mengenai data klien sehingga perbandingan akhir tidak bias. Dasar pemikiran ini

digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dari berbagai sumber.

Sumber-sumber ini termasukdata histories dan data internal yang

berorientasi pada masa mendatang (klien) dan data eksternal (industri).

a. Informasi keuangan klien untuk periode masa lalu yang dapat

dibandingkan (comparable prior method) memberikan pertimbangan

bagi perubahan yang diketahui. Menurut pendekatan ini, dengan tidak

adanya kondisi yang diketahui, secara sederhana diasumsikan bahwa

suatusaldo akun periode berjalan, persentase ukuran umum, rasio, atau

hubungan antara data keuangan dan data nono keuangan harus

memperkirakan jumlah peride masa lalu,

b. Hasil yang diantisipasi berdasarkan anggaran formal (formal budgets)

dan peramalan (forecast). Pendekatan ini termasuk penggunaan

anggaran yang disiapkan klien, dan peramalan untuk periode berjalan

baik peramalan yang disiapkan oleh auditor. Hal yang terakhir dapat

termasuk ekstrapolasi dari data interim masa lalu atau data tahunan,

atau hasil dari jasa bernilai tambah lain yang dilaksanakan untuk klien,

c. Hubungan antara elemen-elemen informasi keuangan dalam suatu

period (relationship among elements of financial information within

perubahan dalam satu akun diharapkan akan mempengaruhi akun

lainnya,

d. Data industri (industry data). Persentase ukuran umum, rasio, dan data

tren perusahaan dalam suatu industri tersedia untuk tujuan

perbandingan dari sumber-sumber (Boynton dan Johnson, 2006:328).

3. Melaksanakan Perhitungan/Perbandingan

Langkah ini termasuk mengakumulasi data yang akan digunakan

dalam menghitung jumlah absolut dan persentase perbedaan antara jumlah

saat ini dan tahun lalu, menghitung data ukuran umum serta data rasio, dan

lain sebagainya. Karena perencanaan dilakukan beberapa bulan sebelum

saldo akun akhir tahun berjalan tersedia, maka langkah ini melibatkan

penggunaan data satu tahun hingga tanggal saat ini aktual dan/atau

proyeksi akhir tahun. Langkah ini juga termasuk pengumpulan data industri untuk tujuan perbandingan. Perangkat lunak komputer telah secara

umum digunakan dalam membuat perhitungan dan perbandingan, serta

dapat juga digunakan dalam memperoleh informasi dari database industri

dan organisasi (Boynton dan Johnson, 2006:329).

4. Menganalisis Data dan Mengidentifikasi Perbedaan Signifikan

Analisis atas perhitungan dan perbandingan harus membuat auditor

lebih memahami bisnis klien. Sebagai contoh, analisis mengenai rasio

yang tepat menyediakan penilaian berkelanjutan atas solvabilitas, efisiensi,

dan profitabilitas relatif terhadap tahun lalu dan terhadap perusahaan lain

berjalan dan tahun lalu akan membantu auditor untuk memahami dampak

kejadian atau keputusan penting terhadap laporan keuangan entitas. Bagian terpenting dari analisis tersebut adalah mengidentifikasi fluktuasi dalam

data yang tidak diharapkan atau tidak adanya fluktuasi yang diharapkan

yang dapat memberikan pertanda adanya peningkatan risiko salah saji.

Beberapa perusahaan menggunakan model statistik sebagai alat bantu

keputusan dalam menentukan kapan sebuah perbedaan dianggap cukup

besar sehingga diperlukan penyelidikan. Namun demikian, kebanyakan

perusahaan tetap menggunakan peraturan sederhana seperti menyelidiki

perbedaan yang melebihi dari, (1) suatu jumlah dollar yang ditentukan, (2)

persentase perbedaan, atau (3) kombinasi dari keduanya. Auditor

seharusnya waspada bahwa suatu persentase perubahan yang kecil

sekalipun antara jumlah tahun lalu dengan jumlah tahun berjalan dari suatu akun dengan suatu saldo yang besar seperti penjualan dapat menghasilkan

perubahan persentase yang lebih besar dalam laba bersih. Akhirnya, proses

untuk menentukan kapan suatu perbedaan adalah signifikan melibatkan

pertimbangan dan konsep materialitas (Boynton dan Johnson, 2006:329-

330).

5. Menyelidiki Perbedaan Signifikan yang tidak Diharapkan

Perbedaan signifikan yang tidak diharapkan harus diselidiki. Hal ini

biasanya melibatkan pertimbangan ulang metode-metode dan faktor-faktor

yang digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dan mengajukan

mendukung perbaikan ekspektasi, yang pada akhirnya akan

menghilangkan perbedaan signifikan. Sebelum tindakan tersebut dilakukan berdasarkan jawaban manajemen terhadap pertanyaan yang diajukan,

jawaban harus dikuatkan dengan bahan bukti lainnya.oleh karena itu,

perbedan signifikan harus dipertimbangkan ketika menentukan dampak

atas perencanaan audit dan ketika mengevaluasi bukti audit (Boynton dan

Johnson, 2006:330).

Menurut Taylor dan Glezen, yang dikutip Akhmad (1993:30),

jumlah tidak biasa atau tidak diharapkan, akan memberi kesan tentang

keberadaan risiko kesalahan yang lebih tinggi, sehingga auditor harus

membuat rencana perluasan prosedur audit atas jumlah-jumlah tersebut.

6. Menentukan Dampak Atas Perencanaan Audit

Perbedaan signifikan yang tidak dapat dijelaskan biasanya dianggap sebagai indikasi suatu peningkatan risiko salah saji dalam akun-akun yang

terlibat dalam perhitungan perbandingan. Dalam kasus ini, auditor

biasanya akan merencanakan untuk melaksanakan pengujian yang lebih

mendetail terhadap akun-akun tersebut. Prosedur analitik sering

menyediakan auditor petunjuk mengenai apakah suatu akun lebih mungkin

dinyatakan lebih saji atau kurang saji. Dengan mengarahkan perhatian

auditor terhadap bidang-bidang yang memiliki risiko lebih tinggi, prosedur

analitik dapat memberikan kontribusi bagi pelaksanaan audit yang lebih

G. Prosedur Analitik Sebagai Pengujian Subtantif

Kepercayaan auditor terhadap pengujian subtantif untuk mencapai tujuan audit yang berhubungan dengan suatu asersi dapat berasal dari pengujian rinci,

dari prosedur analitik, atau dari kombinasi keduanya. Keputusan mengenai

prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan audit tertentu didasarkan

pada pertimbangan auditor terhadap efektivitas dan efisiensi yang diharapkan

dari prosedur audit yang ada (IAI, 2006:329.4)

Tdk Ya Tdk Ya Gambar.2.2

Langkah-langkah Auditor Dalam Pembuatan Keputusan Untuk Prosedur Analitik

Sumber: William F Messier Jr 2003:193).

Menurut IAI dalam SPAP seksi 329, efektivitas dan efisiensi yang

diharapkan dari suatu prosedur analitik dalam mengidentifikasikan Dokumen akhir

Apakah manajemen dapat meberi penjelasan dan bukti uang

mendukung mencukupi? Membuat pertanyaan kepada manajemen dan memperoleh bukti yang mendukung Apakah terdapat perbedaan material? Membandingkan ekspektasi dengan jumlah transaksi masa lalu Pengembangan ekspektasi Menerima jumlah tersebut Lakukan prosedur audit lainnya

kemungkinan salah saji tergantung atas, antara lain: sifat asersi, kelayakan dan

kemampuan untuk memprediksikan suatu hubungan, ketersediaan dan keandalan data yang digunakan untuk mengembangkan harapan, ketepatan

harapan.

Dokumen terkait