BAGIAN II. TAHAP IN SERVICE LEARNING 1
Kegiatan 15. Mengkaji dan Mengembangkan Silabus dan RPP
…. …………. …………
(*) KI dan KD diambil dari mata pelajaran PPKn Kelas X semester 1
Setelah Saudara memahami prinsip penilaian, teknik penilaian, bentuk penilaian hingga menyusun instrumen penilaian, selanjutnya Saudara akan mengembangkan silabus dan RPP melalui kegiatan 15 berikut.
Kegiatan 15. Mengkaji dan Mengembangkan Silabus dan RPP (Diskusi, 135 menit)
Saudara akan melakukan kegiatan mengkaji dan mengembangkan silabus dan RPP. Kegiatan diawali dengan mengkaji Silabus dan RPP, kemudian dilanjutkan dengan bekerja sama dan berdiskusi dengan Kepala Sekolah lain untuk mengembangkan silabus dan RPP sesuai dengan kurikulum tahun 2006 atau Kurikulum 2013. Jika dalam kegiatan ini tidak memungkinkan berdiskusi karena keterbatasan peserta, Saudara dapat melakukan kegiatan secara mandiri. Setelah kembali ke sekolah Saudara akan mengembangkan silabus dan RPP bersama dengan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) dengan profesional dan penuh tanggung jawab.
A. Mengkaji Silabus dan RPP
Setelah Saudara bersama kelompok mempelajari Silabus dan RPP pada kegiatan 11 dan 13, selanjutnya Saudara lakukan penilaian terhadap Silabus dan RPP yang Saudara bawa atau yang disediakan oleh fasilitator menggunakan LK 15.a. berikut.
LK 15.a. Mengkaji Dokumen Silabus 1) Mengkaji Dokumen Silabus
1. Apakah contoh silabus yang telah Saudara kaji sudah baik? Tuliskan beberapa alasan dan bukti yang mendukung pernyataan Saudara!
2. Apa saran Saudara agar contoh silabus yang telah Saudara kaji menjadi lebih baik? Tuliskan daftar saran untuk perbaikan!
3. Apakah silabus yang Saudara kaji dapat digunakan sebagai acuan penyusunan RPP? Jelaskan alasan Saudara!
2) Mengkaji Dokumen RPP
1. Apakah contoh RPP yang telah Saudara kaji sudah baik? Tuliskan beberapa alasan dan bukti yang mendukung pernyataan Saudara!
2. Apa saran Saudara agar contoh RPP yang telah Saudara kaji menjadi lebih baik? Tuliskan daftar saran untuk perbaikan!
3. Apakah RPP yang Saudara kaji merupakan RPP yang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi, mengintegrasikan kecakapan hidup Abad 21, budaya literasi dan PPK? Jelaskan!
4. Tuliskan masukan, pertanyaan, saran dari kelompok lain!
Selanjutnya Saudara dapat mendiskusikan hasil kajian Silabus dan RPP bersama kelompok Saudara, kemudian hasilnya dipresentasikan kepada kelompok lain. Saudara dapat meminta kelompok lain untuk membaca dan mengkaji hasil kelompok yang sudah ditempelkan di papan atau di dinding kelas. Berilah kesempatan kepada kelompok lain untuk memberi tanggapan, masukan, dan pendapatnya terhadap hasil kerja kelompok Saudara. Setelah Saudara mampu mengkaji Silabus dan RPP yang ada, Saudara diminta untuk mengembangkan Silabus dan RPP melalui kegiatan berikut.
B. Mengembangkan Silabus dan RPP
Saudara akan berlatih mengembangkan Silabus dan RPP dengan memanfaatkan pengalaman belajar pada kegiatan sebelumnya sesuai dengan kurikulum yang Saudara terapkan di sekolah menggunakan LK 15.b. berikut.
LK 15.b. Mengembangkan Dokumen Silabus 1. Pelaksana Kurikulum Tahun 2006
Bagi pelaksana kurikulum tahun 2006 gunakan contoh format Silabus dan RPP berikut.
Contoh Format Silabus Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ... Standar Kompetensi : ... Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas/Semester : Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Indikator : Alokasi Waktu : B. Tujuan Pembelajaran C. Materi Ajar D. Metode Pembelajaran E. Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah : Pertemuan 1 • Kegiatan Pendahuluan • Kegiatan Inti • Kegiatan Penutup Pertemuan 2 • Kegiatan Pendahuluan • Kegiatan Inti • Kegiatan Penutup Pertemuan 3. dst F. Sumber Belajar
G. Penilaian Hasil Belajar
……….,……..,……..
Mengetahui
Kepala Sekolah. Guru Mata Pelajaran,
... ... NIP NIP
2. Pelaksana Kurikulum 2013 a. Silabus
Kepala Sekolah perlu mengetahui komponen minimal yang harus ada pada silabus dan mengembangkannya sehingga mampu membantu guru dalam mengembangkan Silabus sebagai acuan menyusun RPP. Setiap guru harus mengembangkan silabus sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
1. Apa yang menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan alokasi waktu pada setiap silabus mata pelajaran?
2. Apa saja komponen silabus? Jelaskan!
3. Pada akhir satu atau beberapa pertemuan dapat dilaksanakan kegiatan proyek bersama. Berikan contoh kegiatan proyek bersama yang mengaitkan beberapa mata pelajaran dengan melibatkan seluruh peserta didik termasuk peserta didik berkebutuhan khusus!
b. RPP
2. Kompetensi apa saja yang harus dimuat dalam RPP? Jelaskan masing-masing kompetensi tersebut!
3. Komponen apa saja yang dimuat dalam RPP?
4. Prinsip-prinsip apa saja yang diperhatikan dalam penyusunan RPP?
5. Bagaimana Saudara mengadaptasi RPP jika di sekolah Saudara ada peserta didik yang berkebutuhan khusus?
6. Bagaimana cara menjabarkan pasangan KD menjadi IPK? Berikan contoh IPK dari pasangan KD yang Saudara pilih!
7. Susunlah RPP berdasarkan silabus yang telah Saudara kembangkan menggunakan pendekatan saintifik, dan gunakan model dan/atau metode pembelajaran yang relevan dengan materi dan mata pelajaran yang Saudara ampu!
Mata Pelajaran : ... Sekolah : ……… Kelas/Semester : ... Kompetensi Inti : ... Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran (*) Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
(*) memuat faktual, konseptual/prinsip, dan/atau procedural
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (*) Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Kelas/ Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI) (semua Mapel menuliskan KI yang dikutip dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 21 Tahun 2016)
KI 1 KI 2 KI 3 KI 4
B. Kompetensi Dasar (KD) (Rumusan dikutip dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 24 Tahun 2016)
1. KD pada KI-1 (Untuk Mapel Agama dan PPKn saja) 2. KD pada KI-2 (Untuk Mapel Agama dan PPKn saja) 3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI-1 (Untuk Mapel Agama dan PPKN saja) 2. Indikator KD pada KI-2 (Untuk Mapel Agama dan PPKN saja) 3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4 D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran (memuat faktual, konseptual/prinsip, dan/atau prosedural) F. Metode Pembelajaran
G. Media Pembelajaran H. Sumber Belajar
I. Langkah-langkah Pembelajaran (berisi pembelajaran yang mendorong HOTS, kecakapan hidup Abad 21, literasi, dan PPK)
J. Penilaian Hasil Pembelajaran
K. Lampiran RPP (berisi uraian materi pembelajaran bilamana diperlukan, intrumen penilaian, dan lain-lain)
Catatan: (*) Komponen RPP diolah dari Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rangkuman Materi
Pada topik 2 ini Saudara telah mempelajari perangkat pembelajaran berupa Silabus dan RPP. Sebelum mengembangkan Silabus dan RPP harus memahami terlebih dahulu tentang prinsip dan pendekatan pembelajaran, komponen Silabus dan RPP, pemetaan SK/KI-KD, prinsip penyusunan RPP, dan penilaian. Silabus pada kurikulum tahun 2006 komponennya mencakup SK, KD, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, IPK untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Sedangkan silabus Kurikulum 2013 komponennya minimal memuat identitas mata pelajaran, identitas sekolah, KI, KD, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Pengembangan silabus berdasarkan langkah-langkah (1) mengkaji SK/KI-KD; (2) mengidentifikasi materi pokok/materi pembelajaran; (3) mengembangkan kegiatan pembelajaran; (4) merumuskan IPK (pada Kurikulum 2013 bagian ini dikembangkan pada saat menyusun Silabus); (5) menentukan penilaian; (6) menentukan alokasi waktu; dan 7) menentukan sumber belajar.
RPP disusun mengacu kepada Silabus dan berdasarkan program semester dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP. Penilaian yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk (a) mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan (c) memperbaiki proses pembelajaran.
Latihan Soal (15 menit) PETUNJUK
4. Latihan Soal digunakan untuk mengukur ketuntasan Saudara dalam mempelajari materi.
5. Tulis jawaban yang paling tepat diantara jawaban yang tersedia. 6. Soal dikerjakan di lembar jawaban yangdisediakan oleh panitia. SOAL
1 Rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan pada Standar Isi dalam silabus adalah... .
a. Program semester b. Model Pembelajaran c. Strategi pembelajaran
2 Manakah pernyataan berikut yang menggambarkan muatan kompetensi dasar yang benar?
a. satu kompetensi dasar terdiri atas 1 (satu) indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan.
b. satu kompetensi dasar terdiri atas 2 (dua) indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan c. satu kompetensi dasar terdiri atas 2 (dua) indikator untuk 2 (kali) kali pertemuan d. satu kompetensi dasar terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk
1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
3 Dalam kaitannya dengan penilaian hasil belajar, perumusan tujuan pembelajaran yang benar adalah... .
a. merupakan pengembangan dari SK dan KD b. memungkinkan untuk diamati dan diukur c. merupakan bukti hasil belajar
d. sesuai dengan indikator.
4 Yang termasuk komponen silabus pada Kurikulum 2013 adalah ... . a. Standar kompetensi, Kompetensi dasar, dan materi pembelajaran b. Kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran c. Kompetensi Inti, kompetensi dasar, dan kegiatan pembelajaran d. Standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar
5 Prinsip pengembangan silabus adalah sebagai berikut:
a. aktual dan kontekstuaal, fleksibel, menyeluruh, relevan, akuntabel dan sistematis b. ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, menyeluruh, kontekstual dan
fleksibel
c. ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, actual dan kontekstual, fleksibel dan menyeluruh.
d. ilmiah, relevan, sistematis, actual, memadai, menyeluruh, fleksibel, akuntabel dan konstektual.
6 Yang menjadi fokus utama dari penilaian autentik adalah... . a. sikap, pengetahuan dan keterampilan
b. masalah dunia sekolah c. masalah dunia nyata d. data dan fakta
7 Sekolah akan menerapkan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Konsekuensi logis dari kegiatan tersebut adalah .... a. meningkatkan kegiatan MGMP sekolah untuk semua mata pelajaran
b. membuat surat edaran yang ditandatangani semua guru tentang kesediaan melakukan pembelajaran kontekstual.
c. menugasi wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk mengumpulkan Silabus dan RPP semua mata pelajaran dan diperiksa tentang kegiatan pembelajarannya. d. sekolah mengadakan In House Training (IHT) tentang pembelajaran kontekstual
dan ditindaklanjuti pembuatan perangkat pembelajaran, serta dievaluasi tingkat efektifitas dan efisiensinya.
8 Proses pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar berikut...
a. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mensosialisasikan, mengembangkan
b. Mengamati,menanya,mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengomunikasikan c. Mengamati, menanya, menalar, mensosialisasikan, mencipta
d. Mengamati, menanya, menalar, mengembangkan, mencipta. 9 Komponen silabus pada kurikulum tahun 2006 adalah... .
a. Standar Kompetensi, Materi Pokok, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber Belajar
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, dan Alokasi Waktu
c. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber Belajar
d. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber Belajar
10 Dalam mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai barikut …
a. urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu, keterkaitan antara SK dan Indikator dalam mata pelajaran.
b. urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu, keterkaitan antara SK dan KD dalam dan antar mata pelajaran.
c. urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu, keterkaitan antara SK dan Indikator antar mata pelajaran.
d. urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu, keterkaitan antara SK dan KD dalam mata pelajaran.
Bahan bacaan Topik 2
Bahan Bacaan 10. Prinsip-prinsip dan Pendekatan Pembelajaran
A. Prinsip-prinsip dan Pendekatan Pembelajaran pada Kurikulum Tahun 2006 Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Mendukung hal itu, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses menyatakan bahwa proses pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik, untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik yang dilaksanakan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK).
Dalam Peraturan Menteri tersebut juga memuat tentang silabus yang dinyatakan sebagai bagian dari perangkat pembelajaran yang berfungsi sebagai acuan pengembangan RPP yang memuat (a) identitas mata pelajaran; (b) SK, (c) KD; (d) materi pembelajaran; (e) kegiatan pembelajaran; (f) indikator pencapaian kompetensi; (g) penilaian; (h) alokasi waktu; dan (i) sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di bawah supervisi dinas pendidikan provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan SMA.
Setelah mengembangkan silabus, langkah berikutnya adalah menyusun RPP. RPP dijabarkan dari Silabus. Sebelum menyusun RPP terlebih dahulu melakukan pemetaan SK/KD. RPP yang disusun harus mengacu pada prinsip sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tersebut, yaitu (a) memperhatikan perbedaan individu peserta didik (perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik; (b) mendorong partisipasi aktif peserta didik (mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar); (c) mengembangkan budaya membaca dan menulis; (d) memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP yang memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi; (e) memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar; (f) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi).
B. Prinsip-prinsip dan Pendekatan Pembelajaran pada Kurikulum 2013
Prinsip-prinsip pembelajaran yang ditekankan dalam implementasi Kurikulum 2013 merujuk pada Peraturan Mentari Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses yaitu menggunakan prinsip (1) peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; (2) peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; (3) proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis kompetensi;
(5) pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; (7) pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; (8) peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills; (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; (13) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; (14) suasana belajar menyenangkan dan menantang; (15) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; dan (16) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Seperti halnya pada Kurikulum tahun 2006, pada Kurikulum 2013 proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang mengacu kepada Standar Proses tersebut diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan harus melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan pada Kurikulum 2013 juga mengacu kepada Standar Proses tersebut, yaitu menggunakan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan atau pendekatan lain yang relevan dengan materi dan mata pelajaran. Pengorganisasian pengalaman belajar pada pendekatan saintifik memberikan pengalaman berupa (a) mengamati; (b) menanya; (c) mengumpulkan informasi/mencoba; (d) menalar/mengasosiasi; dan (e) mengomunikasikan atau disingkat 5M. 5M ini bukan prosedur mengajar, sehingga pemerolehan pengalaman belajar tersebut tidak harus urut, dan dapat diperoleh melalui berbagai penggunaan model dan/atau metode pembelajaran. Pembelajaran yang diutamakan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah adalah pembelajaran berbasis aktivitas yaitu interaktif dan inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kontekstual dan kolaboratif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik, sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Seperti halnya pada kurikulum tahun 2006, silabus pada Kurikulum 2013 juga digunakan sebagai acuan dalam pengembangan RPP. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 komponen silabus paling sedikit memuat (a) Identitas mata pelajaran; (b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; (c) Kompetensi inti; (d) kompetensi dasar; (f) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; (g) pembelajaran; (h) penilaian; (i) alokasi waktu; dan (j) sumber belajar.
Sedangkan RPP yang disusun berdasarkan silabus minimal terdiri atas (a) identitas sekolah; (b) identitas mata pelajaran; (c) kelas/semester; (d) materi pokok; (e) alokasi waktu; (f) tujuan pembelajaran; (g) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; (h) materi pembelajaran (memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi); (i) metode pembelajaran (digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai); (j) media pembelajaran (berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran); (k) sumber belajar (dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan); (l) langkah-langkah pembelajaran (tahapan pendahuluan, inti, dan penutup); dan (m) penilaian hasil pembelajaran.
Sama halnya dengan kurikulum tahun 2006, pada Kurikulum 2013 mengawali penyusunan RPP guru perlu melakukan pemetaan KI/KD untuk mengetahui keterkaitan antara SKL, KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran hingga penilaian. Kegiatan ini dikenal dengan analisis kompetensi. Kegiatan penting pada analisis kompetensi adalah mengkaji muatan kompetensi yang terdapat pada pasangan KD. Hasil kajian ini akan digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi (IPK).
Prinsip-prinsip penyusunan RPP sesuai Standar Proses adalah (a) secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4) untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP) dan PPK, sedangkan mata pelajaran lainnya secara utuh memuat kompetensi dasar pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4); (b) satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih; (c) memperhatikan perbedaan individu peserta didik (perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik); (d) berpusat pada peserta didik; (e) berbasis konteks; (f) berorientasi kekinian; (g) mengembangkan kemandirian belajar; (h) memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan; (i) memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP yang memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi; (j) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Bahan Bacaan 11. Teknik Penilaian dan Instrumen Penilaian
A. Teknik Penilaian dan Penyusunan Instrumen Penilaian pada Kurikulum Tahun 2006
Prinsip penilaian hail belajar peserta didik sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 adalah (a) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; (b) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; (c) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender; (d) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; (e) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; (f) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik; (g) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku; (h) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan (i) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Aspek yang dinilai pada kurikulum tahun 2006 meliputi afektif, kognitif, dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Sedangkan teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.
Sesuai dengan Standar Proses tersebut, instrumen penilaian hasil belajar yang dilakukan pendidik, satuan pendidikan, maupun pemerintah harus memenuhi persyaratan (a) substansi, berarti merepresentasikan kompetensi yang dinilai; (b) konstruksi, berarti memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; (c) bahasa, berarti menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik; dan (d) memiliki bukti validitas empirik. Khususnya penilaian yang dilakukan oleh pemerintah harus menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun.
B. Teknik Penilaian dan Penyusunan Instrumen Penilaian pada Kurikulum 2013 Penilaian pada Kurikulum 2013 lebih menonjolkan pada penilaian otentik yang mengukur atau memberikan penghargaan atas kemampuan seseorang yang benar-benar menggambarkan apa yang dikuasainya. Menurut Khaira dan Yambo (2005) penilaian otentik berkaitan dengan konteks dunia nyata dan melibatkan tugas-tugas kehidupan nyata peserta didik. Penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara seperti tes tertulis, kolokium, portofolio, unjuk kerja, unjuk tindak (berdikusi, berargumentasi, dan lain-lain), observasi dan lain-lain terhadap aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Glosarium pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses).
Seperti pada kurikulum tahun 2006, prinsip penilaian pada Kurikulum 2013 yang merujuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian adalah (a) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; (b) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; (c) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender; (d) terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen