• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKB KS 06 01 Mod SMA 20170808

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PKB KS 06 01 Mod SMA 20170808"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MODUL 06

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

KEPALA SEKOLAH

KELOMPOK KOMPETENSI F

PENGELOLAAN KURIKULUM

Pengarah

Sumarna Surapranata, Ph.D. Penanggung Jawab

Dra. Garti Sri Utami, M.Ed. Penyusun

Slamet Priyono, S.Pd., M.M; 08121378654; slamtpriy@yahoo.com Dr. Ninik Kristiani, M.Pd.; 081334829403; ninik_sma5mlg@yahoo.co.id

Drs. Dwi Tjahjono Widajat, M.Si., M.Pd.; 081358038448; dwitwidajat@yahoo.com Drs. M. Nasor, M.M.; 08123487239; madnasor@gmail.com

Penelaah

Erry Utomo, Ph.D.; 081388094597; erry30.utomo@gmail.com

Prof. Dr. Djoko Saryono; 081333205341; djoko.saryono.fs@um.ac.id Prof. Dr. Arismunandar; 0811464813; arismunandar@unm.ac.id Eka Dewi Nuraeni, M.Pd.; 081906601500; ekadewi.nur@gmail.com

Yanti Dewi Purwanti, S.Psi., M.Si.; 081234562820; yanti.pkbks@gmail.com Dr. Ocih Setiasih, M.Pd.: 08121465790; setiasih@upi.edu

Dr. H. B. Suparlan; 081347348179; suparlanrmr@yahoo.co.id

Drs. Mujianto Paulus, M.Pd.: 081390570777; mujiyantopaulus@gmail.com

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright © 2017

Edisi ke-1: Juli 2017

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan individu maupun komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

(3)

SAMBUTAN

(4)
(5)
(6)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR BAHAN BACAAN ... viii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN KEPALA SEKOLAH ... ix

BAGIAN I. PENJELASAN UMUM ... 1

Pengantar ... 1

Peta Kompetensi Pengelolaan Kurikulum ... 2

Peta Kompetensi Penguatan Pendidikan Karakter ... 3

Target Kompetensi ... 4

Tujuan Pembelajaran ... 4

Organisasi Pembelajaran ... 4

Isi Modul ... 5

Strategi Pembelajaran ... 6

Prinsip Penilaian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah ... 6

BAGIAN II. TAHAP IN SERVICE LEARNING 1 ... 8

Pengantar ... 8

TOPIK 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ... 8

Kegiatan 1. Mengidentifikasi Komponen-komponen KTSP ... 9

Kegiatan 2. Mengkaji Mekanisme, Prinsip Pengembangan, dan Pengelolaan KTSP11 Kegiatan 3. Mengkaji Isi Dokumen 1 KTSP ...12

Kegiatan 4. Mengembangkan Muatan Lokal ...14

Kegiatan 5. Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Program Layanan BK serta Program Layanan Khusus ...16

Kegiatan 6. Mempelajari Program Peminatan, Lintas Minat, dan/atau Pendalaman Minat ...18

Kegiatan 7. Mempelajari Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) ...21

Kegiatan 8. Mengembangkan/Memperbaiki Kurikulum Secara Berkelanjutan ...22

Kegiatan 9. Menyempurnakan Isi Dokumen Buku 1 KTSP ...23

Rangkuman Materi ...24

Latihan Soal ...25

Bahan Bacaan Topik 1 ...29

TOPIK 2 PERANGKAT PEMBELAJARAN ...44

Kegiatan 10. Mengkaji Prinsip-prinsip dan Pendekatan Pembelajaran ...44

Kegiatan 11. Mengidentifikasi Komponen Silabus dan RPP ...46

Kegiatan 12. Memetakan Kesesuaian SK/KI-KD ...47

Kegiatan 13. Mengidentifikasi Prinsip-prinsip Penyusunan RPP ...49

Kegiatan 14. Menentukan Teknik Penilaian dan Menyusun Instrumen Penilaian ...50

Kegiatan 15. Mengkaji dan Mengembangkan Silabus dan RPP ...54

Rangkuman Materi ...61

Latihan Soal ...61

Bahan bacaan Topik 2 ...64

TOPIK 3 PENETAPAN KKM ...74

Kegiatan 16. Memahami Pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan ...75

Kegiatan 17. Memahami Konsep KKM dan Aspek Penetapannya ...76

(7)

Kegiatan 19. Melakukan Evaluasi dan Tindak Lanjut SKL Melalui KKM ...78

Rangkuman Materi ...80

Latihan Soal ...81

Bahan bacaan Topik 3 ...85

REFLEKSI ...89

RENCANA TINDAK LANJUT ...89

BAGIAN III TAHAP ON THE JOB LEARNING ...90

Pengantar ...90

TOPIK 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ...91

Kegiatan 1. Menyempurnakan Isi Dokumen 1 KTSP ...91

TOPIK 2 PERANGKAT PEMBELAJARAN ...92

Kegiatan 2. Mengkaji dan Mengembangkan Silabus dan RPP ...92

TOPIK 3 PENETAPAN KKM ...95

Kegiatan 3. Menetapkan KKM ...95

Kegiatan 4. Menyusun Laporan dan Bahan Presentasi ...97

REFLEKSI ...98

BAGIAN IV TAHAP IN SERVICE LEARNING 2 ...99

Kegiatan 1. Memaparkan Laporan Hasil Kegiatan ...99

Kegiatan 2. Sharing Good Practice dan Penguatan Konsep ...99

Kegiatan 3. Memberikan Penilaian dan Umpan Balik oleh Fasilitator ...99

Kegiatan 4. Menyusun Rencana Tindak Lanjut In-2 ... 100

REFLEKSI ... 100

KESIMPULAN MODUL ... 101

KUNCI JAWABAN ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

DAFTAR ISTILAH ... 105

SUPLEMEN ... 107

SUPLEMEN 1. PENGANTAR PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER ... 107

SUPLEMEN 2. PENGANTAR PENDIDIKAN INKLUSIF DAN PERLINDUNGAN KESEJAHTERAAN ANAK ... 111

(8)

DAFTAR TABEL

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR BAHAN BACAAN

Bahan Bacaan 1. Komponen KTSP ... 29

Bahan Bacaan 2. Mekanisme dan Prinsip Pengembangan KTSP ... 31

Bahan Bacaan 3. Pengelolaan KTSP, Pembuatan Visi, Misi, dan Tujuan... 33

Bahan Bacaan 4. Pengembangan Muatan Lokal ... 36

Bahan Bacaan 5. Ekstrakurikulr dan Pendidikan Kepramukaan ... 38

Bahan Bacaan 6. Bimbingan Konseling dan Program Kekhususan Layanan Khusus ... 39

Bahan Bacaan 7. Program Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat ... 41

Bahan Bacaan 8. Sistem Kredit Semester ... 42

Bahan Bacaan 9. Pengembangan kurikulum Bekelanjutan ... 43

Bahan Bacaan 10. Prinsip-prinsip dan Pendekatan Pembelajaran ... 64

Bahan Bacaan 11. Teknik Penilaian dan Instrumen Penilaian ... 67

Bahan Bacaan 12. Standar Penjaminan Mutu Pendidikan ... 85

(11)

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

KEPALA SEKOLAH

1. Modul Pengelolaan Kurikulum berisi kegiatan menyempurnakan dokumen 1/Buku I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mengembangkan perangkat pembelajaran, dan menetapkan KKM.

2. Setelah mempelajari Modul ini, Kepala Sekolah diharapkan dapat:

a. menyempurnakan Dokumen 1/Buku I KTSP sesuai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum;

b. mengembangkan perangkat pembelajaran untuk kurikulum tahun 2006 atau Kurikulum 2013.

c. menetapkan KKM sebagai salah satu proses penjaminan mutu Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

3. Modul ini terdiri atas 4 (empat) bagian yaitu: a. penjelasan Umum Modul;

b. tahap In service Learning 1 (yang selanjutnya disebut In 1) dilengkapi dengan latihan soal dan bahan bacaan;

c. tahap On the Job Learning (yang selanjutnya disebut On); dan d. tahap In Service Learning 2 (yang selanjutnya disebut In 2).

4. Modul ini dilaksanakan melalui tiga tahap pembelajaran yaitu In 1, On, dan In 2. Pada tahap In 1 Saudara bersama Kepala Sekolah yang lain akan dipandu oleh fasilitator untuk mempelajari modul ini secara umum dan menyiapkan dasar pengetahuan dan pengalaman Saudara sebagai bahan melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah saat kegiatan On. Pada tahap On, Saudara menerapkan kegiatan pembelajaran di tempat tugas Saudara dengan didampingi oleh Pengawas Sekolah. Pada tahap In 2, Saudara bersama Kepala Sekolah lain melaporkan tagihan dan mempresentasikan berbagai temuan, hikmah, kendala, dan solusi yang Saudara lakukan selama proses pembelajaran. Saudara juga bisa mendapatkan pelajaran dan berbagi pengalaman dengan kepala sekolah lain dari kegiatan ini.

(12)

a. Dokumen KTSP;

b. Dokumen Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); dan

c. Dokumen Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

6. Modul ini berkaitan dengan Modul-modul lain, yaitu Modul Supervisi Akademik, Modul Pengelolaan Peserta Didik Baru, Modul Pengelolaan Administrasi Sekolah, Modul Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Modul Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Oleh karena itu, untuk menguasasi modul ini tidak bisa lepas dari modul-modul tersebut.

7. Durasi Waktu yang dipergunakan untuk mempelajari modul ini diperkirakan 50 Jam Pembelajaran (JP), yang terdiri atas 28 JP untuk In 1, 20 JP untuk On, 2 JP untuk In 2. Satu JP setara dengan 45 menit. Waktu pelaksanaan yang direkomendasikan adalah dimulai pada awal semester ganjil dan diselesaikan selambat-lambatnya pada akhir sementer ganjil. Perkiraan waktu ini sangat fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. Penyelenggara pembelajaran bisa menyesuaikan waktu dengan model pembelajaran di Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Dinas Pendidikan Provinsi, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPPPTK KPTK), atau model pembelajaran lain dengan pemanfaatan teknologi lain.

8. Untuk melakukan kegiatan pembelajaran, Saudara harus mulai dengan membaca petunjuk dan pengantar modul ini, menyiapkan dokumen yang diperlukan, mengikuti tahap demi tahap kegiatan pembelajaran secara sistematis dan mengerjakan perintah-perintah kegiatan pembelajaran pada Lembar Kerja (LK). Setiap menyelesaikan kegiatan pembelajaran di masing-masing topik, Saudara akan mengerjakan latihan soal. Untuk membantu Saudara melaksanakan kegiatan itu, maka Saudara dapat membaca bahan bacaan dan sumber-sumber lain yang relevan, misalnya tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Pendidikan Inklusif, dan lain-lain.

(13)

10. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan pada modul ini, Saudara harus:

a. melakukan penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan peserta didik dengan cara mengintegrasikankan nilai-nilai utama pada Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang terdiri atas: 1) religius, 2) nasionalis, 3) mandiri, 4) gotong royong, dan 5) integritas melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM);

b. mempertimbangkan aspek inklusi sosial yang dapat menghargai perbedaan tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, penyandang HIV/AIDS, dan yang berkebutuhan khusus;

c. memperhatikan bahwa sekolah adalah institusi pendidikan yang memiliki peranan penting dalam membentengi generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya) yang secara nyata dapat merusak hati, rasa, pikir, dan fisik penggunanya;

d. mengingat bahwa generasi muda yang menjadi peserta didik di sekolah sangat rentan terhadap kekerasan, baik dalam bentuk verbal maupun perilaku, baik sebagai korban yang dirundung atau dirusak hasil karyanya maupun sebagai pelaku yang bertindak sebagai perundung (pelaku bully) atau perusakan (pelaku aksi vandal); dan

(14)
(15)

BAGIAN I.

PENJELASAN UMUM

Pengantar

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan/PKB terintegrasi PPK Pengelolaan Kurikulum memfasilitasi Saudara untuk menyempurnakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu Kurikulum 2006 atau Kurikulum 2013. Modul ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Saudara dalam mengelola kurikulum meliputi kegiatan merencanakan, melaksanakan, memantau, dan menilai KTSP.

Pembelajaran pengelolaan kurikulum akan dilakukan melalui serangkaian kegiatan mengkaji dan menyempurnakan dokumen I KTSP, mengembangkan Perangkat Pembelajaran meliputi: Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai salah satu proses penjaminan mutu untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kemampuan pengelolaan kurikulum ini penting agar Saudara mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum secara efektif, sehingga dapat dijadikan panduan bagi guru dalam menerapkan kurikulum untuk menciptakan proses pembelajaran yang mendidik, beragam, dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Dengan demikian, visi dan misi sekolah dapat dipahami serta diwujudkan ke dalam sikap, perilaku, kebiasaan, kinerja, dan profil lulusan sekolah yang mengacu pada tuntutan masyarakat “Indonesia Baru: Cerdas dan Kompetitif”.

Modul Pengembangan PKB terintegrasi PPK pengelolaan kurikulum meliputi tiga topik utama, yaitu: KTSP, dokumen Perangkat Pembelajaran, dan Penetapan KKM. Setiap topik terbagi menjadi sejumlah kegiatan pembelajaran yang dapat meliputi pengenalan komponen dokumen, pengkajian dokumen, revisi, dan penyusunan dokumen.

Kegiatan-kegiatan ini akan Saudara lakukan dalam satu tahap. Saudara akan melakukan kegiatan diskusi, curah pendapat (brainstorming), simulasi, dan lain-lain. Kegiatan ini dapat dilakukan secara mandiri jika jumlah peserta tidak memungkinkan. Saudara juga akan melakukan kegiatan: (1) praktik mengkaji dan menyempurnakan dokumen I KTSP; (2) mengembangkan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku; dan (3) menetapkan KKM.

(16)

pendidikan inklusif yaitu (1) kehadiran; (2) penerimaan; (3) partisipasi; dan (4) pencapaian baik akademik maupun non-akademik melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) untuk semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus sebagai langkah terbaik untuk memastikan pelaksanaan perlindungan kesejahteraan anak. Pendidikan inklusif mengakomodasi semua kebutuhan anak dengan tidak mempersoalkan keadaan fisik, kecerdasan, sosial, emosional atau kondisi-kondisi lain. Prinsip-prinsip pendidikan inklusif ini juga diberlakukan bagi pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.

Peta Kompetensi Pengelolaan Kurikulum

(17)

Peta Kompetensi Penguatan Pendidikan Karakter

Tabel 1. Peta Kompetensi Penguatan Pendidikan Karakter Kode

6 Mempelajari Program Peminatan

In-1 T-1 Religius (tidak

9 Menyempurnakan Isi Dokumen 1 KTSP

In-1

10 Mengkaji Prinsip-prinsip Pembelajaran

In-1 T-1 Mandiri

12 Memetakan Kesesuaian KI-KD In-1 T-1 Mandiri (kreatif)

(18)

Prinsip-Kode

17 Memahami Konsep KKM

dan Aspek Penetapannya

Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional (dirumuskan dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, kompetensi 2.10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional).

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, Saudara diharapkan mampu berikut.

1.

Menyempurnakan Dokumen 1/buku I KTSP sesuai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan diarahkan lebih inklusif dan ramah anak;

2.

Mengembangkan perangkat pembelajaran untuk Kurikulum 2006 atau Kurikulum 2013; dan

3.

Menetapkan KKM sebagai salah satu proses penjaminan mutu untuk mencapai SKL.

Organisasi Pembelajaran

Melalui modul ini, Saudara akan melakukan kegiatan-kegiatan, baik secara individu maupun secara kelompok. Kegiatan-kegiatan yang harus Saudara lakukan terdiri atas menyempurnakan KTSP, mengembangkan perangkat pembelajaran, dan menetapkan KKM.

(19)

komponen-komponen KTSP, mengkaji mekanisme, prinsip pengembangan, dan pengelolaan KTSP, mengkaji isi dokumen 1 KTSP, mengembangkan muatan lokal, menyusun kegiatan ekstrakurikuler dan program layanan Bimbingan Konseling (BK), mempelajari program peminatan, mempelajari penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS), mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan, kajian dan diskusi menyempurnakan isi dokumen 1 KTSP, mengkaji prinsip-prinsip dan pendekatan pembelajaran, mengidentifikasi komponen Silabus dan RPP, memetakan kesesuaian SK/KI-KD, mengidentifikasi prinsip-prinsip Silabus dan RPP, menentukan teknik penilaian dan menyusun instrumen penilaian, mengkaji dan mengembangkan silabus dan RPP, memahami pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, memahami konsep KKM dan aspek penetapannya, menetapkan KKM, melakukan evaluasi hasil ketercapaian SKL melalui KKM, melakukan refleksi, dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Pada kegiatan On, Saudara akan melakukan penyempurnaan isi dokumen 1 KTSP, mengkaji dan mengembangkan Silabus dan RPP, menetapkan KKM, menyusun laporan, membuat bahan presentasi, dan melakukan penilaian diri.

Pada kegiatan In 2, Saudara harus memiliki portofolio dokumen yang direkomendasikan penting dalam pelaksanaan pembekalan dan praktik serta melakukan presentasi dan diskusi. Selanjutnya Saudara harus menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan melaksanakan penilaian diri.

2. Perangkat Pembelajaran 450‟

195‟

3. Penetapan KKM 225‟ 135‟

4. Refleksi

5. Rencana Tindak Lanjut 1 45”

6 Penyusunan Laporan 135‟

7 Penyusunan Paparan Laporan 75‟

8 Pemaparan Laporan 10‟

9 Sharing Good Practice dan

Penguatan Konsep 20‟

10 Penilaian dan Umpan Balik oleh

(20)

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam modul ini adalah: diskusi kelompok, diskusi kelas, curah pendapat (brainstorming), acak kata, simulasi dan presentasi, dan penelusuran internet. Nilai-nilai utama PPK diajarkan pada kegiatan In 1, sedangkan pada kegiatan On nilai-nilai tersebut dibiasakan dan dilatihkan secara konsisten. Saudara harus mengupayakan nilai-nilai utama PPK prinsip Pendidikan Inklusif menjadi kebiasaan sehingga menjadi karakter dan menjadi budaya di sekolah Saudara.

Prinsip Penilaian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah

Penilaian terhadap peserta bertujuan untuk mengukur kompetensi peserta melalui ketercapaian indikator kompetensi dan keberhasilan tujuan program. Aspek yang dinilai mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

a. Nilai Sikap (NS)

Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pada aspek kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan. Sikap-sikap tersebut dapat diamati pada saat menerima materi, melaksanakan tugas individu dan kelompok, mengemukakan pendapat dan bertanya jawab, serta saat berinteraksi dengan fasilitator dan peserta lain.

Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi. Namun, untuk nilai akhir aspek sikap ditentukan di hari terakhir atau menjelang kegiatan berakhir yang merupakan kesimpulan fasilitator terhadap sikap peserta selama kegiatan dari awal sampai akhir berlangsung.

b. Nilai Keterampilan (NK)

Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan yang mendukung kompetensi dan indikator. Penilaian keterampilan menggunakan pendekatan penilaian autentik mencakup bentuk tes dan non tes. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh fasilitator. Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai dengan kebutuhan.

c. Tes Akhir (TA)

(21)
(22)

BAGIAN II.

TAHAP

IN SERVICE LEARNING

1

Pengantar

Pada kegiatan In 1, Saudara berkumpul bersama Kepala Sekolah lain untuk melakukan serangkaian kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi tiga topik, yaitu KTSP, perangkat pembelajaran, dan penetapan KKM. Topik tentang KTSP meliputi (1) mengidentifikasi komponen-komponen KTSP, (2) mengkaji mekanisme, prinsip pengembangan, dan pengelolaan KTSP, (3) mengkaji isi dokumen 1 KTSP, (4) mengembangkan muatan lokal, (5) menyusun kegiatan ekstrakurikuler, program layanan BK dan program layanan khusus, (6) mempelajari program peminatan, (7) mempelajari penyelenggaraan SKS, (8) mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan, (9) menyempurnakan isi Dokumen 1 KTSP. Topik tentang perangkat pembelajaran meliputi (1) mengkaji prinsip-prinsip dan pendekatan pembelajaran, (2) mengidentifikasi komponen Silabus dan RPP, (3) memetakan kesesuaian KI-KD, (4) mengidentifikasi prinsip-prinsip Silabus dan RPP, (5) menentukan teknik penilaian dan menyusun instrumen penilaian, dan (6) mengkaji dan mengembangkan silabus dan RPP. Sedangkan topik tentang penetapan KKM meliputi (1) memahami pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP), (2) memahami konsep KKM dan aspek penetapannya, (3) menetapkan KKM, dan (4) melakukan evaluasi hasil ketercapaian SKL melalui KKM. Kegiatan berikutnya Saudara akan melakukan refleksi dan menyusun RTL. Kegiatan-kegiatan tersebut dicapai melalui strategi diskusi kelompok, diskusi kelas, curah pendapat (brainstorming), acak kata, simulasi dan presentasi, dan penelusuran internet. Saudara dapat melakukannya secara berkelompok, namun Jika tidak memungkinkan karena jumlah peserta terbatas, silakan kerjakan kegiatan secara individual.

Pada akhir In 1 Saudara akan membuat RTL untuk dipraktikkan pada kegiatan On di sekolah Saudara masing-masing.

TOPIK 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(23)

panduan operasional bagi pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik. Dokumen 1/Buku I KTSP juga menjadi panduan bagi pelaksanaan proses pendidikan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional khususnya kesesuaian dengan Standar Isi. Untuk menguasai topik I, pada modul ini disajikan berbagai kegiatan seperti diskusi kelompok, diskusi kelas, mengkaji, merevisi, identifikasi, simulasi, curah pendapat, studi kasus, dan presentasi.

Saudara akan mengikuti beberapa kegiatan yang akan memberikan Saudara pengalaman belajar untuk memahami penyusunan Dokumen 1/Buku I KTSP yang baik sesuai standar yang berlaku.

Saudara diminta untuk melakukan/mengerjakan aktivitas yang ada pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LK yang disediakan. Apabila kolom jawaban pada LK tidak mencukupi, Saudara dapat mengerjakan pada lembar tersendiri atau dibaliknya. Kegiatan 1. Mengidentifikasi Komponen-komponen KTSP

(Diskusi Kelompok, 30 menit)

KTSP merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Pada kegiatan 1 ini yang akan Saudara lakukan beserta anggota kelompok Kepala Sekolah adalah berdiskusi untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan KTSP, antara lain mengapa dokumen tersebut penting, komponen apa saja yang ada di dalamnya dan apakah komponen KTSP yang Saudara susun sebelumnya telah sesuai dengan peraturan yang ada. Apabila belum sesuai dengan peraturan yang ada, maka Saudara harus menyesuaikannya.

Saudara dapat menggunakan LK 1 untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jika tidak memungkinkan diskusi karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri.

LK 1. Mengidentifikasi Komponen-kompenen KTSP

(24)

2. Berdasarkan KTSP yang sedang diterapkan di sekolah tempat Saudara bertugas, apa saja komponen yang terdapat di dalamnya?

3. Tuliskan komponen KTSP berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah! Apakah komponen KTSP sekolah Saudara sudah sesuai dengan komponen KTSP yang terdapat pada Permendikbud tersebut?

4. Apakah KTSP di sekolah Saudara sudah mengintegrasikan nilai-nilai PPK? Upaya konkret apa yang akan Saudara lakukan untuk merealisasikan hal tersebut? Jelaskan!

5. Apakah KTSP di sekolah Saudara sudah mengimplementasikan Pendidikan inklusif? Upaya konkret apa yang akan Saudara lakukan untuk merealisasikan hal tersebut? Jelaskan!

(25)

Kegiatan 2. Mengkaji Mekanisme, Prinsip Pengembangan, dan Pengelolaan KTSP (Diskusi, 45 menit)

Pada kegiatan 2 ini Saudara diminta untuk mempelajari tentang mekanisme dan prinsip pengembangan serta pengelolaan KTSP dengan berdiskusi, menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LK 2. Lakukan dengan sunguh-sungguh agar mekanisme tersebut dapat Saudara pahami dengan baik agar sesampai di sekolah Saudara dapat menerapkannya dengan baik. Jika tidak memungkinkan diskusi karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri.

LK 2. Mengkaji Mekanisme, Prinsip Pengembangan, dan Pengelolaan KTSP 1. Siapa yang seharusnya terlibat dalam mengembangkan dan mengelola KTSP?

2. Apa bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk pengembangan KTSP?

3. Bagaimana tahapan kegiatan pengembangan KTSP?

(26)

5. Jelaskan peran Saudara sebagai kepala sekolah dalam pengelolaan KTSP!

Rujukan tentang mekanisme dan prinsip pengembangan KTSP dapat Saudara temukan di bahan bacaan 2.

Setelah Saudara memahami jawaban dari pertanyaan pada LK 2 baik melalui diskusi maupun kerja secara mandiri, Saudara akan melakukan kegiatan yang lebih terfokus pada kajian isi Dokumen 1/Buku I KTSP yang minimal berisi visi, misi, tujuan, muatan/struktur kurikulum, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan.

Kegiatan 3. Mengkaji Isi Dokumen 1 KTSP (Diskusi Kelompok, 90 menit)

Pada kegiatan 3 ini Saudara akan mendiskusikan dalam kelompok berdasarkan contoh visi, misi, dan tujuan sekolah. Saudara juga diminta untuk merumuskan visi, misi, dan tujuan sesuai karakteristik sekolah Saudara. Saudara juga diminta untuk mengkaji Struktur Kurikulum, Beban Belajar, dan Kalender Pendidikan. Jika tidak memungkinkan diskusi kelompok karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri. Upayakan ketika melakukan kegiatan kajian isi Dokumen 1 KTSP ini, Saudara mengerjakannya dengan jujur dan tekun agar pada saat Saudara menerapkannya di sekolah dapat berjalan dengan baik. Saudara dapat menggunakan LK 3 untuk memudahkan mengkaji isi Dokumen 1/Buku I KTSP. Setelah Saudara mendiskusikan contoh visi, misi, dan tujuan sekolah, Saudara mempresentasikan hasil kerja kelompok Saudara kepada seluruh peserta dan peserta yang lain memberikan masukan, pendapat, dan saran untuk perbaikan.

LK 3. Mengkaji Isi Dokumen 1/Buku I KTSP

Perhatikan contoh visi, misi, dan tujuan sekolah berikut.

Visi: “Lulusan yang terpercaya kualitasnya, unggul, mandiri, berempati, serta menjunjung tinggi nilai moral bangsa.”

Misi:

1. Menciptakan lingkungan aman serta menyenangkan bagi peserta didik.

(27)

Tujuan Sekolah:

1. Meningkatkan dasar keimanan dan ketakwaan.

2. Membentuk kepribadian yang mantap dan berperilaku yang baik.

3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk bekal kehidupan dalam masyarakat.

A. Mengkaji Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

1. Apa pendapat Saudara tentang visi, misi, dan tujuan sekolah pada contoh tersebut?

2. Apa kelebihan dan kekurangan visi, misi, dan tujuan sekolah pada contoh tersebut?

3. Menurut Saudara, apa yang perlu disempurnakan dari visi, misi, dan tujuan sekolah pada contoh tersebut sehingga mengandung muatan inklusif?

4. Bagaimana rumusan visi hasil penyempurnaan Saudara dari contoh di atas?

(28)

B. Mengkaji Struktur Kurikulum, Beban Belajar, dan Kalender Pendidikan 1. Apa manfaat mempelajari dan mengkaji struktur kurikulum bagi Saudara?

2. Apa saja komponen yang terdapat pada struktur kurikulum? Jelaskan!

3. Bagaimana cara mengatur dan memetakan beban belajar agar lebih memperhatikan keberagaman peserta didik?

4. Bagaimanakah cara menyusun kalender pendidikan? Jelaskan dan berikan contoh!

Rujukan tentang pengelolaan KTSP, pembuatan visi, misi, dan tujuan dapat Saudara temukan di bahan bacaan 3. Setelah Saudara memahami dan mengkaji isi Dokumen 1/ Buku I KTSP, Saudara akan mengembangkan mata pelajaran muatan lokal di kegiatan 4.

Kegiatan 4. Mengembangkan Muatan Lokal

(Diskusi Kelompok, 45 menit)

(29)

LK 4. Mengembangkan Muatan Lokal

1. Jelaskan apa yang dimaksud muatan lokal?

2. Apa tujuan diajarkannya muatan lokal kepada peserta didik?

3. Prinsip-prinsip apa yang perlu diperhatikan dalam pengembangan muatan lokal?

4. Muatan lokal dapat diintegrasikan pada mata pelajaran di kelompok B dalam struktur kurikulum, diintegrasikan dalam konteks pembelajaran pada mata pelajaran yang relevan, dan/atau dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal. Pada mata pelajaran apa saja muatan lokal dapat diintegrasikan?

(30)

6. Apa tahapan mengembangkan muatan lokal?

7. Sebagai Kepala Sekolah, jelaskan peran Saudara dalam mengembangkan muatan lokal!

Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 4. Setelah menyelesaikan kegiatan 4, silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 5.

Kegiatan 5. Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Program Layanan BK serta Program Layanan Khusus

(Diskusi Kelas, 45 menit)

Pada kegiatan 5 ini Saudara diajak untuk memahami pedoman kegiatan ekstrakurikuler dan program layanan Bimbingan Konseling (BK) serta program layanan khusus. Kemudian, Saudara beserta Kepala Sekolah lain membentuk kelompok untuk menyusun panduan kegiatan ekstrakurikuler dan program layanan BK serta program layanan khusus. Panduan kegiatan ini harus Saudara pahami sebagai bentuk tanggung jawab Saudara sebagai Kepala Sekolah yang akan melakukan supervisi pada kegiatan tersebut di sekolah masing-masing.Tahapan yang harus Saudara dan kelompok lakukan adalah menjawab pertanyaan pada LK. 5. Jika tidak memungkinkan diskusi kelas karena keterbatasan jumlah peserta, maka Saudara dapat bekerja secara mandiri.

LK 5. Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Program Layanan BK dan

Program Layanan Khusus

A. Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler dan Pendidikan Kepramukaan

(31)

2. Susunlah panduan program ekstrakurikuler sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014!

3. Susunlah program kerja Pendidikan Kepramukaan (Sistem Blok, Sistem Aktualisasi, dan Sistem Reguler) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014!

B. Mengembangkan Program Layanan BK dan Program Layanan Kekhususan 1. Program apa saja yang ada dalam Pedoman Bimbingan dan Konseling?

2. Bidang Layanan apa saja yang termasuk dalam BK? jelaskan!

3. Kegiatan layanan BK dapat dibedakan antara layanan di dalam kelas dan layanan di luar kelas. Coba Saudara jelaskan layanan di dalam kelas dalam hal tempat, volume kegiatan, materi, dan pelaksanaan kegiatan!

(32)

5. Bagaimana menghitung ekuivalensi jam kegiatan layanan BK di luar kelas dengan jam kerja?.

6. Siapakah pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pelayanan BK?

7. Jika sekolah Saudara menerapkan Kurikulum 2013, program layanan apa yang harus dikembangkan BK agar dapat mendukung implemetasi Kurikulum 2013?

8. Jelaskan kegiatan-kegiatan yang termasuk program layanan kekhususan!

Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 5 tentang Ekstrakurikuler dan Pendidikan Kepramukaan, dan bahan bacaan 6 tentang Bimbingan Konseling dan Program Layanan Kekhususan Setelah menyelesaikan kegiatan 5, silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 6.

Kegiatan 6. Mempelajari Program Peminatan, Lintas Minat, dan/atau Pendalaman Minat

(Diskusi, 90 menit)

(33)

LK 6. Mempelajari Program Peminatan

1. Apa yang dijadikan dasar pertimbangan dalam pemilihan peminatan?

2. Apakah setiap peserta didik wajib mengambil semua mata pelajaran yang menjadi pilihan peminatannya? Jelaskan!

3. Pelajari studi kasus berikut!

a. Skenario A untuk Kepala Sekolah yang menggunakan Kurikulum Tahun 2006 Seorang ibu dari orang tua peserta didik bernama Mawar yang memiliki hambatan pendengaran dan berada di kelas X SMA Teladan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif. Beliau menginginkan puterinya dapat menjadi peserta didik pada program Ilmu Pengetahuan Alam karena anaknya kelak akan melanjutkan ke Fakultas Peternakan. Nilai rapor Mawar di sejumlah mata pelajaran sebagai berikut:

b. Skenario B untuk Kepala Sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013

Seorang ibu dari orang tua peserta didik bernama Budi menginginkan puteranya yang baru lulus SMP dapat diterima di SMA Bintang dengan peminatan Matematika dan

No. Mata Pelajaran Sem 1 Sem 2

1 Pendidikan Agama 80 85

2 Pendidikan Kewarganegaraan 80 80

3 Bahasa Indonesia 80 80

4 Bahasa Inggris 78 80

5 Matematika 70 80

6 Fisika 74 78

7 Biologi 85 85

8 Kimia 70 75

9 Sejarah 80 80

10 Geografi 70 76

11 Ekonomi 70 83

12 Sosiologi 73 80

13 Seni Budaya 75 80

14 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 80 80 15 Teknologi Informasi dan Komunikasi 80 75

(34)

Ilmu Pengetahuan Alam, karena menginginkan anaknya kelak melanjutkan ke Fakultas Pertanian. Nilai rapor SMP Budi Semester 1 dan Semester 2 Kelas IX sebagai berikut:

No Mata Pelajaran Sem 1 Sem 2

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 85 85 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 80 80

3 Bahasa Indonesia 80 80

4 Matematika 70 75

5 Ilmu Pengetahuan Alam 74 80

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 80

7 Bahasa Inggris 80 80

8 Seni Budaya 80 85

9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 80 80 10 Prakarya dan Kewirausahaan 80 85

Nilai Ujian Nasional SMP untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia 80, Matematika 80, IPA 80, Bahasa Inggris 80. Rekomendasi guru BK SMP, peserta didik tersebut dapat memilih peminatan apa pun di SMA. Hasil tes penempatan yang dilakukan di SMA Bintang sebagai berikut: Matematika 75, IPA 80, IPS 75, Bahasa Indonesia 75, dan bahasa Inggris 80. Budi lebih menyukai peminatan Ilmu Sosial atau Ilmu Bahasa dan Budaya. Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 1) Bagaimana Saudara mengambil keputusan mengenai penjurusan (Kurikulum tahun

2006) dan peminatan (Kurikulum 2013) peserta didik berdasarkan skenario tersebut di atas? Kapan Saudara melaksanakan menjurusan/menempatkan peserta didik tersebut?

2) Mengapa pada implementasi Kurikulum 2013 perlu adanya lintas minat?

(35)

Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 7 tentang Program Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat. Setelah menyelesaikan kegiatan 6, silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 7 tentang penyelenggaraan SKS.

Kegiatan 7. Mempelajari Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) (Diskusi, 30 menit)

Pada kegiatan 7 ini Saudara bersama Kepala Sekolah lainnya akan melakukan kegiatan diskusi yang berkaitan dengan penyelenggaraan SKS. Untuk memandu Saudara mempelajari penyelenggaraan SKS Saudara dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LK 7. Jika jumlah peserta tidak memungkinkan untuk melakukan diskusi, maka Saudara dapat melakukannya secara mandiri.

LK 7. Mempelajari Penyelenggaraan SKS 1. Apa persyaratan penyelenggaraan SKS?

2. Apa yang menjadi pertimbangan penyelenggaraan SKS?

3. Apa prinsip penyelenggaraan SKS? Bagaimana implikasi dari prinsip penyelenggaraan tersebut?

(36)

Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 8 tentang Penyelenggaraan SKS. Setelah menyelesaikan kegiatan 7 silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 8 berikut.

Kegiatan 8. Mengembangkan/Memperbaiki Kurikulum Secara Berkelanjutan

(Diskusi, 45 menit)

Pada kegiatan 8 ini Saudara akan melakukan kegiatan mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan di sekolah Saudara melalui pertanyaan-pertanyaan pada LK. 8. Dalam proses pengembangan dan/atau perbaikan kurikulum ini Saudara diminta mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan khusus peserta didik, nilai-nilai budaya masyarakat dan tantangan global, dengan mengintegrasikan pembelajaran yang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi, kecakapan hidup Abad 21 (berpikir kritis, bertindak kreatif, kolaboratif, dan komunikatif), budaya literasi, dan PPK.

LK 8. Mengembangkan/Memperbaiki Kurikulum secara Berkelanjutan

1. Jelaskan pemahaman Saudara tentang pengembangan kurikulum secara berkelanjutan!

2. Prinsip-prinsip apa yang harus diperhatikan dalam mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan?

3. Sebagai Kepala Sekolah, Saudara perlu mengetahui nilai-nilai dan budaya masyarakat sebagai potensi pengembangan muatan lokal. Bagaimana Saudara melihat peluang nilai-nilai dan budaya masyarakat tersebut dalam upaya mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan?

(37)

Bahasa Inggris), literasi (misalnya teknologi informasi), soft skill (PPK), kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), kecakapan hidup Abad 21 (berpikir kritis, bertindak kreatif, kolaboratif, dan komunikatif). Sebagai Kepala Sekolah bagaimana Saudara memfasilitasi pengembangan kemampuan tersebut dalam kaitannya dengan upaya mengembangkan/memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan?

5. Sebagai kepala sekolah Saudara perlu mengetahui mata pencaharian masyarakat di sekitar lingkungan sekolah. Bagaimana Saudara menentukan muatan lokal berdasarkan mata pencaharian masyarakat di sekitar lingkungan sekolah untuk memberikan bekal keterampilan hidup peserta didik?

Sebagai bahan rujukan, Saudara dapat membaca bahan bacaan 9 tentang Pengembangan kurikulum Bekelanjutan. Setelah menyelesaikan kegiatan 8 silahkan Saudara melanjutkan kegiatan 9 yaitu kegiatan menyempurnakan isi Dokumen 1/Buku 1 KTSP.

Kegiatan 9. Menyempurnakan Isi Dokumen Buku 1 KTSP

(Diskusi, 105 menit)

(38)

dihadapi sekolah dari analisis konteks maupun EDS. Lakukan analisis konteks maupun EDS dengan sunggguh-sungguh dan kreatif. Sebagai acuan yang mendukung kegiatan ini, maka bacalah kembali bahan bacaan 3 tentang Pengelolaan KTSP, Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah.

LK 9.a. Melakukan Analisis Konteks untuk Penyempurnaan Isi Dokumen KTSP

No Komponen / aspek Deskripsi Kondisi

Ideal Kondisi Riil

Rencana Tindak Lanjut

1 Kerangka dasar kurikulum

2 Struktur kurikulum

3 Beban belajar 4 Kalender pendidikan 5 Dst...

LK 9.b Menyempurnakan Isi Dokumen 1 KTSP Isi Dokumen

1 KTSP

Kesesuaian Dengan Konsep

(*)

Keterlaksanaan dan Kesesuaian dengan Kondisi Sekolah (**)

Usulan Perbaikan

(*) diisi dengan: √ bila isi dokumen sesuai dengan konsep dan kebijakan KTSP secara substansi.

x bila isi dokumen tidak sesuai dengan konsep dan kebijakan KTSP secara substansi.

- bila isi dokumen tidak ada dalam dokumen 1 KTSP.

(**) diisi dengan: √ bila isi dokumen dapat diterapkan di sekolah karena sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah.

x bila isi dokumen tidak dapat diterapkan di sekolah karena kurang sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah

- bila isi dokumen tidak ada dalam dokumen 1 KTSP.

Rangkuman Materi

(39)

memahami komponen KTSP, mekanisme dan prinsip pengembangan KTSP, pengelolaan KTSP termasuk strategi mengembangkan visi, misi, dan tujuan sekolah, muatan lokal, kegiatan ektarkuriuler dan pendidikan kepramukaan, program layanan BK dan layanan kekhususan, peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat, penyelenggaraan SKS, sehingga Saudara mampu mengembangkan kurikulum berkelanjutan yang dilakukan atas prinsip (1) kesesuaian dengan perkembangan peserta didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan global. Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut dapat terintegrasi pada dimensi-dimensi seperti (1) nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kepada kearifan lokal; (2) lingkungan; (3) ekonomi; (4) penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi, dan (5) keberagaman peserta didik.

Latihan Soal (15 menit) PETUNJUK

1. Latihan Soal digunakan untuk mengukur ketuntasan Saudara dalam mempelajari materi.

2. Tulis jawaban yang paling tepat diantara jawaban yang tersedia. 3. Soal dikerjakan di lembar jawaban yangdisediakan oleh panitia.

SOAL

1 Berikut adalah komponen KTSP yang disajikan secara acak. a. tujuan,

b. misi, c. visi, d. muatan, e. Silabus f. RPP

g. pengaturan beban belajar, dan h. kalender pendidikan

Urutan komponen isi dokumen 1 KTSP berdasarkan Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 yang benar adalah….

a. a, b, c, d, e, f b. a, c, d, f, g, h c. c, b, a, d, g, h d. c, b, a, e, f, d

2 Prinsip pengembangan KTSP yang logis sebagimana dimandatkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014

(40)

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang; Belajar sepanjang hayat; Menyeluruh dan berkesinambungan

b. Berpusat pada potensi, belajar sepanjang hayat; menyeluruh dan berkesinambungan, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.

c. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang; menyeluruh dan berkesinambungan; dan belajar sepanjang hayat

d. Berpusat pada potensi, menyeluruh dan berkesinambungan, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang, belajar sepanjang hayat.

3 Perhatikan dan analisis nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat di lingkungan sekolah Saudara!. Apa yang akan Saudara lakukan sebagai Kepala Sekolah terhadap nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang telah Saudara analisis tersebut saat melakukan pengembangan kurikulum secara berkelanjutan?

a. Mempelajari nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kearifan lokal sebagai salah satu keunggulan sekolah dalam pengembangan kurikulum secara berkelanjutan. b. Mengidentifikasi nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kearifan lokal sebagai

salah satu keunggulan sekolah dalam pengembangan kurikulum secara berkelanjutan

c. Merencanakan nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kearifan lokal sebagai salah satu keunggulan sekolah dalam pengembangan kurikulum secara berkelanjutan

d. Mengimplementasikan nilai-nilai sosial dan budaya yang terkait kearifan lokal sebagai salah satu keunggulan sekolah dalam pengembangan kurikulum secara berkelanjutan

e.

4 Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013. Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam berbagai model, yaitu model model blok, model aktualisasi, dan reguler di Gugus Depan. Untuk melaksanakan model blok seyogyanya dilakukan hal berikut sebagai berikut:

a. Diikuti oleh seluruh peserta didik, dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran, Untuk kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilaksanakan selama 36 Jam.

b. Diikuti oleh seluruh peserta didik, dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran, Untuk kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dilaksanakan selama 40 Jam.

c. Diikuti oleh seluruh peserta didik, dilaksanakan setiap satu minggu satu kali dan Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.

(41)

5 Komponen program yang ada dalam Pedoman Bimbingan dan Konseling secara keseluruhan dikemas dalam empat komponen layanan. Dari 5 komponen yang disajikan berikut,

a) layanan dasar;

b) layanan peminatan dan perencanaan individual; c) layanan responsif; dan

d) dukungan system

e) dukungan kepala sekolah

Urutan empat komponen layanan Bimbingan dan Konseling yang benar adalah….

a. a, b, c, d b. a, b, d, e c. b, c, d, e d. b, d, e, a

6 Dalam KTSP, kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah, di dalam KTSP kegiatan ini

merupakan kegiatan….

a. pengembangan keunggulan lokal b. kecakapan hidup

c. pengembangan diri d. pendidikan karakter

7 KTSP Sekolah A telah ditandatangani oleh Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi. Sekolah tersebut bermaksud menyempurnakan KTSP-nya, karena isi KTSP tersebut dipandang kurang sesuai dengan kondisi kekinian. Untuk memecahkan masalah tersebut Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab KTSP harus melakukan berikut ini:

a. memerintahkan wakil kepala bidang kurikulum segera merevisi KTSP sesuai kekurangan yang ada.

b. menugaskan kepada tim penyusun KTSP untuk melakukan evaluasi dokumen KTSP dan segera dibenahi kekurangan yang ada

c. menugaskan kepada tim penyusun KTSP untuk segera merevisi KTSP sesuai kekurangan yang ada, sehingga dalam tahun berjalan KTSP lebih sempurna d. membentuk tim monitoring keterlaksanaan KTSP dan segera melakukan kegiatan

sehingga diperoleh informasi tentang kekurangan yang ada dan digunakan sebagai bahan revisi KTSP pada tahun berikutnya.

8 Kegiatan pelayanan konseling sangat diperlukan oleh peserta didik, untuk kepentingan tersebut guru BK meminta mengajar 1 jam tatap muka dan dituliskan dalam jadwal pelajaran. Sikap kepala sekolah yang tepat adalah sebagai berikut: a. mengabulkan permintaan tersebut meskipun menambah beban balajar peserta

didik

b. tidak mengabulkan permintaan tersebut meskipun kegiatan tersebut sangat penting

c. tidak mengabulkan permintaan tersebut karena akan menambah beban belajar peserta didik.

(42)

jam tersebut bukan merupakan beban belajar peserta didik.

9 Berdasarkan kebijakan pemerintah daerah, setiap sekolah wajib menyelenggarakan pendidikan inklusif dan menerima peserta didik yang berkebutuhan khusus (PDBK). Beberapa PDBK berminat untuk mendaftar di sekolah A, salah seorang diantaranya adalah peserta didik X yang memiliki hambatan motorik/hambatan gerak . Lingkungan sekolah belum ramah dan aman bagi peserta didik , KTSP Sekolah A yang telah disusun sebelumnya belum mencerminkan akomodasi yang dapat diberikan kepada peserta didik tersebut, menurut Saudara apa yang harus dilakukan?

a. Menerima ABK tanpa memperhatikan kemampuan sekolah dengan kondisi seadanya.

b. Memusyawarahkan dengan guru dan Komite Sekolah agar dapat membuat penyesuai-penyesuaian terkait lingkungan sekolah dan KTSP sehingga lebih ramah dan aman bagi peserta didik termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. c. Memohon kepada Dinas pendidikan untuk melengkapi fasilitas sekolah termasuk

pengadaan guru pembimbing khususnya sebelum menerima peserta didik tersebut.

d. Merekrut guru khusus dengan biaya ditangung oleh orang tua dari PDBK, walaupun tidak semua orang tua PDBK memiliki kemampuan secara finansial. 10 Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib diikuti

oleh peserta didik. Selain mengikuti mata pelajaran di Kelompok Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti matapelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X dan 4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII. Di Kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan antar kelompok peminatan per minggu 6 jam pelajaran, dapat diambil dengan pilihan sebagai

berikut….

a Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan Pilihan, atau Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan Pilihan. Khusus yang mengambil pilihan Kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya, dua mata pelajaran lintas minat dapat diambil dari Kelompok Peminatan Pilihan.

b Dua mata pelajaran (masing-masing 4 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan pilihan.

c Dua mata pelajaran (masing-masing 2 jam pelajaran) dari satu Kelompok Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok Peminatan pilihan.

(43)

Bahan Bacaan Topik 1

Bahan Bacaan 1. Komponen KTSP

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP berfungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional sesuai dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Kurikulum 2013 atau kurikulum tahun 2006 bagi yang belum menerapkan Kurikulum 2013.

Komponen KTSP sebagaimana dimaksudkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tersebut meliputi (1) dokumen 1 disebut dengan Buku I KTSP, penyusunan Buku I KTSP menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah bersama Tim Pengembang Kurikulum, (2) dokumen 2 disebut dengan Buku II KTSP berisi silabus, penyusunan Buku II KTSP oleh guru sesuai dengan kondisi satuan pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi/SK untuk kurikulum tahun 2006 atau Kompetensi Inti/KI untuk Kurikulum 2013 dan Kompetensi Dasar/KD. (3) dokumen 3 disebut dengan Buku III KTSP berisi rencana pelaksanaan pembelajaran, penyusunan Buku III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing guru. Sedangkan Isi dokumen KTSP sekurang-kurangnya memuat (1) Bab I menguraikan tentang (a) latar belakang, (b) landasan dasar, dan (c) tujuan penyusunan KTSP; (2) Bab II menguraikan tentang (a) tujuan satuan pendidikan mencakup, tujuan pendidikan menengah, visi, misi, dan (b) tujuan satuan pendidikan; (3) Bab III menguraikan tentang: (a) kerangka dasar yang memuat landasan filosofis, yuridis dan, teoritis, dan (b) struktur kurikulum yang menguraikan tentang muatan nasional dan muatan lokal, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas dan kelulusan, kriteria peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kewirausahaan, kegiatan ekstrakurikuler dan aktualisasi mapel dalam kegiatan kepramukaan; (4) Bab IV menguraikan tentang kalender pendidikan, mencakup; (a) permulaan tahun ajaran, (b) minggu efektif belajar, (c) waktu pembelajaran efektif, dan (d) hari libur.

(44)

Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Ketiga peraturan perundangan tersebut mengamatkan bahwa Pendidikan Inklusif dan Perlindungan Anak (PIPKA) wajib diakomodasi oleh setiap satuan pendidikan. Upaya ini relevan juga dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP bahwa acuan konseptual pengembangan KTSP adalah (a) peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia; (b) toleransi dan kerukunan umat beragama; (c) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan; (d) peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik; (e) pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal; (f) memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik, kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu, kebutuhan kompetensi masa depan, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (g) keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan; (h) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; dinamika perkembangan global; dan (i) karakteristik satuan pendidikan.

(45)

Bahan Bacaan 2. Mekanisme dan Prinsip Pengembangan KTSP

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP bahwa KTSP dikembangkan oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) satuan pendidikan, yang anggotanya terdiri atas: tenaga pendidik, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan KTSP, TPK satuan pendidikan dapat mengikutsertakan komite sekolah/madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan bahwa tahapan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1) penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi; serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh TPK satuan pendidikan. Dinas Pendidikan atau kantor Kementerian agama Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya berkewajiban melakukan koordinasi dan supervisi. Kepala Sekolah dan ketua Komite Sekolah menandatangani dokumen kurikulum hasil review, revisi, dan finalisasi untuk diverifikasi kelayakannya oleh Pengawas Pembina, selanjutnya direkomendasi ke Dinas Pendidikan Provinsi. TPK provinsi melakukan validasi dokumen KTSP, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk menandatangani dokumen KTSP yang telah divalidasi tersebut. Selanjutnya, Kepala Sekolah menetapkan pemberlakuan KTSP dan mensosialisasikan kepada semua warga sekolah dan stakeholders. TPK satuan pendidikan menggandakan dan mendistribusikan dokumen KTSP kepada pihak-pihak yang berkepentingan, selanjutnya KTSP siap untuk diimplementasikan.

Contoh tabel analisis konteks:

N O

KOMPO

NEN DESKRIPSI KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

(46)

N O

KOMPO

NEN DESKRIPSI KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

RENCANA TINDAK LANJUT

2 Struktur

Kurikulum

3 Beban

Belajar

4 Penyusunan

/pengemban gan silabus

5 Kalender

Pendidikan

Prinsip pengembangan KTSP sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP adalah (1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang; (2) belajar sepanjang hayat yang diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat; (3) menyeluruh dan berkesinambungan di mana substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan. Salah satu kompetensi manajerial Kepala Sekolah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah adalah Kepala Sekolah kompeten dalam menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan tentunya termasuk mengembangkan KTSP. Untuk itu, optimalisasi peran Kepala Sekolah dalam pengembangan KTSP menentukan keberhasilan mulai dari penyusunan draft dari hasil analisis konteks, implementasi KTSP hingga evaluasi dan tindak lanjut. Hal tersebut diperkuat oleh amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2009 tentang Standar Pengelolaan bahwa Kepala Sekolah/Madrasah bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP. Dengan demikian, tersusunnya KTSP menjadi tanggung jawab penuh setiap Kepala Sekolah.

(47)

Bahan Bacaan 3. Pengelolaan KTSP, Pembuatan Visi, Misi, dan Tujuan

(48)

Dalam Dokumen 1/Buku KTSP di samping memuat visi, misi, dan tujuan sebagaimana telah diungkapkan di atas, juga memuat struktur kurikulum. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti/KI, Kompetensi Dasar/KD, muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar. Mata pelajaran memuat semua mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok C yang terdiri atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/MIPA, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial/IPS, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sedangkan mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri, misalnya Bahasa Daerah.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah disebutkan bahwa peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Pemilihan peminatan dan pemilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat disusun berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik dan satuan pendidikan terkait dengan upaya pencapaian SKL yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan struktur kurikulum.

(49)

Beban belajar satu minggu untuk kelas X adalah 42 jam pelajaran; kelas XI adalah 44 jam pelajaran; dan kelas XII adalah 44 jam pelajaran. Beban belajar satu semester di kelas X dan XI masing-masing paling sedikit 18 minggu efektif. Beban belajar di kelas XII semester ganjil paling sedikit 18 minggu efektif dan semester genap paling sedikit 14 minggu efektif. Beban belajar dalam KTSP jenjang SMA diatur dalam bentuk Sistem Kredit Semester (SKS) atau Sistem Paket. Ketentuan tentang Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri untuk SKS dan Sistem Paket disesuaikan dengan ketentuan masing-masing. Beban belajar tambahan disesuaikan dengan hasil analisis kondisi riil sekolah yang menjadi tanggungjawab sekolah masing-masing.

Untuk mata pelajaran Seni Budaya dan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.

(50)

Bahan Bacaan 4. Pengembangan Muatan Lokal

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 bahwa muatan lokal dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau kab/kota sesuai dengan kewenangannya dan/atau satuan pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya yang menjadi bagian mata pelajaran kelompok B dan/atau mata pelajaran yg berdiri sendiri pada kelompok B sebagai mata pelajaran muatan lokal dalam hal pengintegrasian tidak dapat dilakukan.

Disebutkan pula bahwa muatan lokal yang dikembangkan dapat berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar (1) mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya; (2) memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan (3) memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Selanjutnya, dalam Panduan Pengembangan Muatan Lokal SMA (2015) disebutkan bahwa terdapat dua strategi dalam pengembangan muatan lokal sebagai mapel berdiri sendiri, yaitu:

1. Dari bawah ke atas (bottom up)

Penyelenggaraan pendidikan muatan lokal dapat dibangun secara bertahap tumbuh dari satuan-satuan pendidikan. Hal ini berarti bahwa satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan jenis muatan lokal sesuai dengan hasil analisis konteks. Penentuan jenis muatan lokal kemudian diikuti dengan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan identifikasi kebutuhan dan/atau ketersediaan sumber daya pendukung. Jenis muatan lokal yang sudah diselenggarakan satuan pendidikan kemudian dianalisis untuk mencari dan menentukan bahan kajian umum/ besarannya.

2. Dari atas ke bawah (top down)

Pada tahap ini pemerintah daerah) sudah memiliki bahan kajian muatan lokal yang diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan satuan pendidikan di daerahnya. Tim pengembang muatan lokal dapat menganalisis core and content dari jenis muatan lokal secara keseluruhan. Setelah core and content umum ditemukan, maka tim pengembang kurikulum daerah dapat merumuskan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerahnya.

(51)

pembelajaran yang relevan; (6) penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri; (7) penyusunan silabus; dan (8) penyusunan buku teks pelajaran.

Merujuk pada Panduan Pengembangan Muatan Lokal SMA (2016) jenis muatan lokal meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik), meliputi (a) budaya lokal mencakup pandangan-pandangan yang mendasar, nilai-nilai sosial, dan artifak-artifak (material dan perilaku) yang luhur yang bersifat lokal; (b) kewirausahaan dan pra-vokasional adalah muatan lokal yang mencakup pendidikan yang tertuju pada pengembangan potensi jiwa usaha dan kecakapannya; (c) pendidikan lingkungan dan kekhususan lokal lainnya adalah mata pelajaran muatan lokal yang bertujuan untuk mengenal lingkungan lebih baik, mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan, dan mengembangkan potensi lingkungan; (d) perpaduan antara budaya lokal, kewirausahaan, pra-vokasional, lingkungan hidup, dan kekhususan lokal lainnya yang dapat menumbuhkan suatu kecakapan hidup.

(52)

Bahan Bacaan 5. Ekstrakurikulr dan Pendidikan Kepramukaan

Kegiatan ekstrakurikuler meliputi ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler disebutkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tahapan dalam mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler meliputi (1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; (4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya; dan (5) menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler. Kemudian, pengembangan berbagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilakukan melalui tahapan (1) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; (2) analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya; (3) pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya; (4) penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler; dan (5) penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan. Disebutkan pula bahwa komponen yang dimuat dalam panduan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan lain sekurang-kurangnya memuat (1) rasional dan tujuan umum; (2) deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler; (3) pengelolaan; (4) pendanaan; dan (5) evaluasi.

Ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh semua peserta didik adalah Pendidikan Kepramukaan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tetang Pendidikan Kepramukaan disebutkan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Pendidikan Kepramukaan meliputi 3 (tiga) sistem, yaitu Blok, Aktualisasi, dan Reguler. Yang terakhir inilah Pramuka. Sistem Blok dan aktualisasi wajib diikuti setiap peserta didik, sedangkan regular (Pramuka) bersifat pilihan. Program Pendidikan Kepramukaan yang disusun sekolah harus memperhatikan sifat dan pengorganisasian ketiga sistem Pendidikan Kepramukaan sebagimana ditunjukkan pada Tabel 3 berikut

Tabel 3 Model, Sifat, dan Pengorganisasian Pendidikan Kepramukaan No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan 1. Model Blok Wajib, setahun sekali, berlaku

bagi seluruh peserta didik, terjadwal, penilaian umum

 Kolaboratif

 Bersifat intramural atau ekstramural (di luar dan/atau didalam lingkungan

 Bersifat intramural (dalam lingkungan satuan pendidikan)

3. Reguler di Gugus Depan

Gambar

Gambar 1. Peta Kompetensi Pengelolaan Kurikulum
Tabel 1. Peta Kompetensi Penguatan Pendidikan Karakter
Tabel 2. Isi Modul
Tabel 3 Model, Sifat, dan Pengorganisasian Pendidikan Kepramukaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR GURU PROFESIONAL DALAM BINAAN DIREKTORAT PENDIDIKAN

DAFTAR PESERTA KULIAH DAN NILAI AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Mata Kuliah

Hasilnya menunjukan terdapat 118 komponen penyusun minyak atsiri dan terdapat 8 komponen utama penyusun minyak atsiri berdasarkan %area dan %quality yang tinggi

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada rumusan masalah yang pertama, bahwa program KPS berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan di Kecamatan Sibolga

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat yang memiliki hak pilih tetapi tidak menggunakan hak pilihnya dikarenakan memiliki pemikiran tidak akan merubah

Logika fuzzy digunakan sebagai suatu cara untuk memetakan permasalahan dari input menuju ke output , dalam proses pengambilan keputusan penerimaan tenaga pengajar digunakan

Memimpin dan mengoordinasikan kegiatan Subbagian Tata Usaha dan melakukan ketatausahaan berdasarkan ketentuan untuk pelaksanaan tugas agar dapat berjalan

Astaxanthin, tepung wortel dan spirulina merupakan sumber beta karoten alami yang dapat meningkatkan kualitas dan kecerahan warna pada ikan hias.. Sejauh ini belum