• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengoptimalkan potensi segmen Mikro, diserta

Dalam dokumen Bank Rakyat Indonesia Tbk 2014 (Halaman 51-53)

terjaganya kualitas kredit

Kredit BRI pada tahun 2014 tercatat tumbuh 13,91% atau meningkat Rp 62,3 triliun menjadi Rp 510,7 triliun, dengan jumlah rekening pinjaman juga meningkat 711.2 ribu rekening menjadi 8.8 juta rekening.

Kredit Mikro juga mencatatkan pertumbuhan kredit diatas pertumbuhan total kredit BRI secara konsisten selalu menjadi fokus pengembangan bisnis BRI, sehingga porsi-nya terhadap total pinjaman BRI tetap terjaga diatas 30%. Berbagai strategi yang diambil BRI untuk mengembangkan bisnis ini, diantaranya adalah pengembangan unit kerja BRI yang khusus menangani bisnis mikro, yaitu Teras BRI. Pada tahun 2014, BRI telah menambah 251 Teras BRI dan 145 Teras BRI Keliling, sehingga total Teras BRI yang dimiliki BRI mencapai 3.067 Buah. Konsistensi program perluasan jaringan kerja tersebut juga diikuti dengan peningkatan produktifitas outlet sepanjang tahun 2014, khususnya pada TerasBRI. Total pinjaman melalui TerasBRI naik 36,16% dan total simpanan naik 26,58%. Sehingga produktifitas TerasBRI juga naik menjadi Rp4,4 miliar per teras untuk kredit dan Rp2,0miliar per TerasBRI untuk simpanan, meningkat dari posisinya di tahun 2013 yang sebesar Rp3,7 miliar per Teras untuk kredit dan Rp1,9 miliar per Teras untuk simpanan.

Melalui penerapan strategi bisnis tersebut, BRI membukukan pertumbuhan kredit yang fokus pada keunggulan kompetitifnya. Outstanding kredit mikro BRI selama tahun 2014 meningkat Rp 21.1 triliun (bank only), atau naik 15.99% menjadi Rp153.2 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, BRI mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader di segmen mikro.

Pertumbuhan di segmen SoE dan Korporasi yang cukup tinggi, menunjukkan upaya BRI untuk mengoptimalkan yield yang dapat diperoleh dengan tidak meninggalkan upaya menjaga kualitas kredit. Apalagi dengan melihat fakta bahwa penyaluran kredit ritel dan menengah hasil dari trickle down business tetap meningkat 15.64% menjadi sebesar Rp 7.0 triliun di tahun 2014 dari sebelumnya Rp 6.0 Triliun di tahun 2013. Hal ini menunjukkan adanya penerapan strategi integrasi pertumbuhan antar segmen bisnis yang membuat keseimbangan pertumbuhan segmen bisnis tetap terjaga.

Pada kondisi ekonomi seperti saat ini, yaitu rezim suku bunga tinggi dengan ancaman tingkat inflasi tinggi yang masih membayang, maka konsolidasi, cross selling antar produk segmen bisnis dan trickle down business dari segmen korporasi kepada segmen UMKM di BRI, telah menghasilkan capaian strategis yang patut disyukuri, yaitu terjaganya kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis. Hal tersebut mengandung arti, BRI berhasil menjaga kualitas asetnya, sebagaimana ditunjukkan oleh tingkat Non Performing Loan (NPL) yang masih mampu terjaga di

INFORM ASI BA GI INVEST TINJA U AN OPER ASIONAL ANALISIS D AN PEMBAHASAN M ANA JEMEN TA TA KEL OL A PERUSAHAAN TANGGUNGJA W AB SOSIAL PERUSAHAAN L APOR AN KEU ANGAN INFORM ASI PERUSAHAAN

bawah 2%, yaitu sebesar 1,78% sedikit meningkat dari posisi tahun 2013 yang tercatat sebesar 1,63%, namun tetap jauh dibawah batasan maksimum NPL BI yang sebesar 5%*.

TaTa KeLoLa PeRuSahaan

– MenIngKaTKan KuaLITaS

gCg EXCELLENCE

Komitmen Perusahaan dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) tertuang dalam visi dan misi BRI. Visi BRI untuk menjadikan BRI sebagai Bank Komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah, diperjelas dalam misi BRI yaitu memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan Teknologi Informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko yang baik serta praktik Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik. Konsekuensi dari komitmen tersebut adalah implementasi prinsip-prinsip GCG di semua kegiatan usaha BRI, ditunjukkan dalam core value, strategi kebijakan maupun implementasi GCG dalam kegiatan operasional Perusahaan. Penerapan praktek terbaik Good Corporate Governance (GCG) bagi BRI tidak hanya dalam bentuk mematuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku namun telah berkembang menjadi upaya untuk melakukan inovasi dan penyempurnaan pengelolaan secara berkelanjutan guna meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG.

BRI meyakini, melalui penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat, sehingga Bank memiliki daya saing yang kuat baik di lingkup nasional maupun internasional. Hal tersebut akan lebih menjamin kelangsungan usaha dalam jangka panjang sehingga tujuan perusahaan untuk memberi manfaat maksimal kepada para pemangku kepentingan akan tercapai.

Sepanjang tahun 2014, dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan GCG, BRI merealisasikan sejumlah kegiatan lanjutan, meliputi: penyempurnaan transparansi implementasi GCG melalui website, penyempurnaan dan pemutakhiran kebijakan- kebijakan Manual GCG BRI, pengembangan sistem informasi manajemen untuk menunjang proses bisnis dan pengendalian, serta internalisasi dan eksternalisasi prinsip tata nilai perusahaan yang baik.

Untuk mendapatkan umpan balik guna meningkatkan kualitas penerapan di masa mendatang, BRI secara berkala melakukan penilaian kualitas penerapan GCG. Melalui program penilaian tersebut, akan terlihat sejauh mana perkembangan penerapan prinsip- prinsip GCG yang telah dilakukan, seberapa besar pengaruhnya terhadap kegiatan bisnis dan operasional BRI serta program perbaikan yang perlu dilaksanakan di masa mendatang.

BRI melakukan peninjauan, penyusunan dan pelaksanaan

*) sesuai ketentuan BI

prinsip-prinsip GCG dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, The Indonesian

Corporate Governance Code dan GCG Charter serta memperhatikan perkembangan terkini termasuk pemenuhan kaidah Asean Corporate Governance Scorecard untuk mendapatkan feed- back peningkatan kualitas penerapan GCG. Melalui penilaian tersebut dapat pula diketahui adanya peningkatan kualitas penerapan prinsip GCG secara berkesinambungan

Penerapan GCG yang konsisten di BRI telah dibuktikan dengan diperolehnya predikat sebagai The Most Trusted Indonesian Companies in Good Corporate Governance dari The Indonesian Institute for Corporate Governance. Selain itu, keberhasilan BRI menjadi juara umum Annual Report Award Tahun 2013 juga menjadi suatu bukti nyata keberhasilan BRI dalam usahanya meningkatkan standar penerapan GCG secara internal. Upaya-upaya tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari partisipasi BRI dalam menjalankan sistem perbankan yang sehat di Indonesia dengan berlandaskan pada penerapan prinsip-prinsip GCG.

PengeLoLaan RISIKo –

MITIgaSI KeJaDIan RISIKo

MeLaLuI DeTeKSI DInI

Manajemen Risiko memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pengelolaan bank melalui dua aspek, yaitu melindungi modal dan mengoptimalkan return terhadap risiko. Dengan skala operasi yang luas dan volume usaha yang terus meningkat, maka

BRI menerapkan pola pengelolaan risiko secara terpadu (enterprise- wide risk management) untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan eksposur risiko di seluruh lini

Dalam dokumen Bank Rakyat Indonesia Tbk 2014 (Halaman 51-53)

Dokumen terkait