• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemegang Saham utama BRI adalah

Dalam dokumen Bank Rakyat Indonesia Tbk 2014 (Halaman 86-91)

Pemerintah Republik

Indonesia dengan

persentase 56,75%

30 Desember 2014

Pemilik Saham Komposisi

negara RI 1 14.000.000.000 56.75% Publik 13.205 10.669.162.000 43.25% Pemodal nasional 11.385 1.867.656.805 7.57% Perorangan 8.063 156.691.346 1.64% Karyawan 2.835 81.546.000 0.33% Pemerintah Daerah 1 318.000 0.00% Institusi 486 1.629.101.459 6.60% Bank 0 0 0.00% Koperasi 3 330.500 0.00% Yayasan 22 16.577.000 0.07% Dana Pensiun 119 143.098.800 0.58% Asuransi 59 463.098.800 1.88% Perseroan Terbatas 93 390.852.783 1.88% Lembaga Keuangan 0 0 0.00% Reksa Dana 190 614.902.776 2.49% Pemodal asing 1.820 8.801.505.195 35.68% Perorangan 68 1.143.400 0.005% Badan Usaha asing 1,752 8.800.361.795 35.67%

Total 13.206 24.669.162,000 100.00%

Komposisi Pemegang Saham

7,57

% Pemodal Domestik

56,75

% Negara RI

35,68

% Pemodal Asing

Hingga akhir tahun 2014, selain Pemerintah Republik Indonesia, tidak terdapat pemegang saham publik yang melebihi 5% dari total saham sebagaimana tercatat pada Biro

Administrasi Efek.

20 Pemegang Saham Terbesar

no. nama SahaM %

Kepemilikan

1 Negara Republik Indonesia 14,000,000,000 56.75

2 HSBC Bank Plc S/A Saudi Arabian Monetary Agency

434,784,378 1.76

3 BPJS Ketenagakerjaan-JHT 321,762,400 1.30

4 JPMCB-Franklin Templeton Investment Fund 291,768,500 1.18 5 GIC S/A Government of Singapore 214,697,171 0.87 6 BBH Boston S/A Vangrd Emg Mkts Stk Infd 202,096,000 0.82 7 JPMCB-Stichting Depositary Apg Eme Mrkt 195,634,800 0.79

8 PT Prudential Life Assurance 176,406,200 0.72

9 JPMorgan Chase Bank Na Re Non-Treaty Client

139,339,533 0.56 10 BBH Luxembourg S/A Fidelity Fd, Sicav-Em 124,798,100 0.51 11 The Northern Trust Co S/A Cantillon Fund 116,161,060 0.47 12 The Northern Tst Co Sa Fidelity Investment 98,284,100 0.40

13 JPMCB-JPMorgan Funds 96,321,766 0.39

14 SSB Obih S/A Ishares Msci Emerging Market 96,075,422 0.39

15 PT AIA Finl - Ul Equity 95,383,900 0.39

16 SSB 1Ba9 Acf Msci Equity Index Fund 84,212,614 0.34 17 Citibank New York Adr S/A Citibank N.A 83,459,280 0.34 18 JPMCB-Vanguard Total Interntnl Stock Ind 71,059,400 0.29 19 BBH Luxembourg S/A Fidelity Fd, Sicav 66,226,500 0.27 20 HSBC Bk Plc Re Agus Fund Manager S/A Abu

Dhabi

66,190,926 0.27

INFORM ASI BA GI INVEST TINJA U AN OPER ASIONAL ANALISIS D AN PEMBAHASAN M ANA JEMEN TA TA KEL OL A PERUSAHAAN TANGGUNGJA W AB SOSIAL PERUSAHAAN L APOR AN KEU ANGAN INFORM ASI PERUSAHAAN INFORM ASI BA GI

INVEST Berbagai sentimen yang berasal dari dalam

negeri maupun luar negeri telah mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2014. Akan tetapi ada faktor - faktor yang menggerakkan IHSG sepanjang tahun 2014 antara lain, ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dengan adanya pemerintah baru, dan industri penggerak IHSG seperti sektor perbankan dan infrastruktur mampu mempertahankan profitabilitas ditengah perlambatan ekonomi. Di hari terakhir transaksi di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Desember 2014, IHSG ditutup pada level 5.226,95, meningkat 22,29% dari angka akhir tahun 2013. Pertumbuhan tersebut tercatat sebagai yang kedua tertinggi di kawasan ASEAN setelah bursa Filipina (22,76%) dan posisi keempat di kawasan Asia setelah bursa Shanghai (49,72%), bursa India (28,52%) dan Filipina.

Selama 2014, tercatat sebanyak 24 perusahaan melakukan initial public offering (IPO) dengan nilai emisi Rp 9 triliun. Selain itu, sejumlah emiten juga melakukan aksi rights issue dan waran emiten masing-masing sebesar Rp 33,4 triliun dan Rp 1,4 triliun sehingga total hasil pencarian dana dari saham selama 2014 sebesar Rp 48,9 triliun. Untuk rata-rata nilai transaksi harian saham sepanjang Januari-Desember 2014 mencapai Rp 5,99 triliun, turun dari tahun lalu sebesar Rp 6,24

triliun. Namun rata-rata frekuensi transaksi harian saham pada periode Januari-Desember 2014 naik 38,36% dibandingkan tahun lalu, dari 153.686 kali transaksi menjadi 212.643 kali.

Sedangkan rata-rata volume transaksi harian saham periode Januari hingga Desember 2014 turun tipis sebesar 0,71% mencapai 5,46 miliar lembar saham, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2013 yang mencapai sebesar Rp5,50 miliar saham.

Saham BRI, dengan kode perdagangan BBRI, mulai tercatat dan diperdagangkan di BEI (dahulu BEJ) sejak tanggal 10 November 2003. Saat ini selain tercatat di papan utama, saham BBRI tercatat sebagai anggota saham blue chips LQ 45 (45 saham terlikuid di BEI), Indeks Bisnis-27, Indeks Kompas 100 dan Indeks Sri Kehati.

Sepanjang tahun 2014, kinerja saham BBRI berhasil melampaui pertumbuhan indeks harga saham gabungan dengan pertumbuhan sebesar 60,69% dibandingkan dengan IHSG yang tumbuh 22,29%. Fluktuasi harga saham BBRI di tahun 2014 berkisar dari harga terendah adalah Rp7.025,- dan harga tertinggi tercatat sebesar Rp 11.700,-. Pertumbuhan tinggi di harga saham tersebut tidak disertai dengan peningkatan volume transaksi dimana total volume transaksi selama tahun 2014 mengalami penurunan dari 8.619,4 juta lembar saham menjadi 7.871,5 juta di tahun 2013.

Pada akhir Desember 2014, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp287,39 triliun, BBRI tercatat sebagai saham dengan kapitalisasi keempat terbesar di Bursa Efek Indonesia setelah Bank BCA, Astra Internasional dan Telkom Sebagai salah satu saham unggulan, saham BBRI dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap gejolak ekonomi dan politik baik domestik maupun global. Beberapa isu domestik yang mempengaruhi sentimen pasar di antaranya pemilu presiden dan parlemen, kenaikan harga bbm, tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Sedangkan isu global di antaranya kemungkinan adanya kenaikan fed rate dan pengurangan stimulus oleh Federal Reserve Amerika Serikat, lambatnya penyelesaian krisis di Eropa, krisis di Ukraina dan jatuhnya harga minyak dunia. Isu-isu tersebut membuat investor cenderung berhati-hati dalam menanamkan investasinya ke Indonesia terutama saham keuangan sehingga menyebabkan volume transaksi mengalami penurunan sepanjang tahun 2014. Di sisi lain, secara keseluruhan investor asing tercatat melakukan net buy di IHSG sebesar 40,75 triliun lembar saham dan net buy untuk saham BBRI sebesar 538,25 juta lembar saham serta harga BBRI pada akhir 2014 di Rp. 11.650,- meningkat tajam dari posisi tahun 2013 di Rp. 7.250,-. Hal ini antara lain seiring dengan ekspektasi investor akan pemerintah Indonesia yang baru yang diharapkan untuk fokus pada pembangunan infrastruktur. Selain itu, di tengah kondisi makro ekonomi Indonesia yang penuh tantangan dan ketatnya likuiditas, kinerja perusahaan di tahun 2014 dapat terjaga. Sebagaimana diketahui fokus usaha BRI adalah sektor UMKM dengan pemasaran produk lebih berorientasi memenuhi kebutuhan domestik. Perkembangan bisnis perusahaan dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian memberikan hasil yang ditunjukkan oleh kenaikan laba bersih yang cukup tinggi dan di-informasikan secara rutin pada pelaku pasar. Hal tersebut direspon positif oleh investor sehingga saham BBRI di akhir tahun ditutup meningkat sebesar 60,69%% dari posisi penutupan akhir tahun 2012.

INFORM ASI BA GI INVEST TINJA U AN OPER ASIONAL ANALISIS D AN PEMBAHASAN M ANA JEMEN TA TA KEL OL A PERUSAHAAN TANGGUNGJA W AB SOSIAL PERUSAHAAN L APOR AN KEU ANGAN INFORM ASI PERUSAHAAN INFORM ASI BA GI

INVEST Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang

diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2014, BRI melakukan pembayaran dividen final tahun buku 2013 sebesar 30% dari laba bersih atau senilai Rp6.348.045,-. Rasio pembayaran dividen ini sama dengan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2012 yang ditetapkan oleh RUPST 2013, sebesar 30%. Nilai dividen persaham yang dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2014 adalah sebesar Rp, 257,33 atau naik 14,25% dari nilai pembayaran dividen persaham tahun 2012 yang sebesar Rp225,23.

Tabel Pembayaran Dividen BRI

Tahun Dividen operasional Tanggal Pembayaran Jumlah Dividen (Rp Miliar) Dividen per Lembar Saham* (Rp) Rasio Pembayaran Dividen 2003 23 Juli 2004 990 84.19 75.01% 2004 5 Juli 2005 1,816 152.88 50.00% 2005 10 Juli 2006 1,904 156.18 50.00% 2006 2 Juli 2007 2,129 173.04 50.00% 2007 7 Juli 2008 2,419 196.34 50.00% 2008 3 Juli 2009 2,085 168.82 35.00% 2009 15 Juli 2010 2,192 132.08 30.00% 2010 15 Juni 2011 2,294 70.04 20.00% 2011 15 Mei 2012 3,017 122.28 20.00% 2012 15 April 2013 5,556 225.23 30.00% 2013 4 Mei 2014 6,348 257.33 30.00% * Dividen per lembar saham merupakan data dividen setelah dilakukan stock split dengan rasio 1:2 pada

tanggal 11 Januari 2011

Pada tahun 2009 dan tahun 2010, BRI melakukan pembagian dividen interim, masing- masing sebesar Rp45,74 per lembar saham dan Rp45,93 per lembar saham yang pelaksanaannya sesuai dengan UU PT No.40 tahun 2007. Besarnya dividen interim tersebut sudah masuk di dalam perhitungan dividen tahunan yang telah disebutkan di atas.

Tahun Dividen Tanggal Pembayaran Dividen per Lembar

Saham (Rp)

2009 16 Desember 2009 45,74 2010 30 Desember 2010 45,93

Kebijakan pembagian dividen BRI diatur dalam Prospektus pada saat IPO, yakni pada bagian “Pembagian Dividen”, yang menyatakan bahwa BRI akan memberikan dividen dengan memperhatikan kondisi keuangan dan rencana pengembangan usaha. Ketetapan besaran dividend pay-out ratio dan/atau jumlah dividen tiap tahun buku dilakukan melalui RUPS.

Dalam dokumen Bank Rakyat Indonesia Tbk 2014 (Halaman 86-91)

Dokumen terkait