• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menguji dan Memaknai Sub-Struktur I Gambar 4.7 Gambar 4.7

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

C. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Korelasi 1.Analisis Korelasi

2. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur I Gambar 4.7 Gambar 4.7

Gambar Paradigma Struktur I

(Kerangka konseptual diambil dari model Riduwan dan Engkos, 2008:5)

ε1 r12 ρX1Y1 ρY1ε r13 ρX2Y1 r14 r23 ρX3Y1 r24 r34 ρX4Y1 Persamaan Struktur I

Y1 = ρy1X1 X1 + ρy1X2 X2 + ρy1X3 X3 +ρy1X4 X4 + ε1

Return = 0,468 Rate - 0,282 Kurs + 0,749 PDB – 0,835 M2+ 0,585ε 1 1. Uji F

Untuk melihat pengaruh variabel Suku Bunga Riil, Kurs, PDB dan Uang Beredar terhadap Return LQ 45 secara gabungan atau

Suku Bunga Riil Kurs Uang Beredar PDB Return LQ 45

bersama-sama, ditunjukkan pada tabel summary, khususnya angka R square dibawah ini :

Tabel 4.9

Koefisien Determinasi Strukutur I Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .644a .415 .380 .408985

a. Predictors: (Constant), M2, KURS, RATE, PDB Sumber: Data Diolah

Besarnya angka R square adalah 0,415. Dalam penelitian ini LQ 45 dapat dijelasakan oleh variabel Suku Bunga Riil, Kurs, PDB dan Uang Beredar secara gabungan adalah sebesar 41,5% sedangkan sisanya sebesar 58,5% (100% - 41,5%) dijelaskan oleh faktor lain atau variabel – variabel lain diluar model ini.

Tabel 4.10

Analisis Varian (ANOVA) Strukuktur I ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.953 4 1.988 11.887 .000a

Residual 11.207 67 .167

Total 19.160 71

a. Predictors: (Constant), M2, KURS, RATE, PDB

b. Dependent Variable: RETURN Sumber: Data Diolah

Pada tabel analisis varian (ANOVA) struktur I diatas ditampilkan uji F yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel

Suku Bunga Riil, Kurs, PDB dan Uang Beredar berpengaruh terhadap Return LQ 45.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator makro ekonomi yang terdiri dari Suku Bunga Riil, Kurs, PDB dan Uang Beredar tersebut secara bersama – sama terbukti mempengaruhi tingkat keuntungan yang dilihat dalam bentuk Return LQ 45 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena tingkat probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 0,000<0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara bersama – sama variabel bebas (eksogen) berpengaruh terhadap variabel terikat (endogen).

Hasil penelitian tersebut tidak terlalu mengejutkan, Tandellin (2007:211) mengungkapkan bahwa lingkungan ekonomi makro adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan investor dalam eramalkan dan memahami kondisi ekonomi makro di masa datang, akan sangat berguna untuk pengambilan keputusan investasi yang menguntungkan.

.Hasil penelitian sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Samsul (2006:200) bahwa faktor makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Prospek perusahaan sangat tergantung dari peluang keuntungan yang dimiliki perusahaan. Karena prospek perusahaan sangat

tergantung dari keadaan ekonomi secara keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang dilakukan oleh investor harus mempertimbangkan variabel makro yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro. Karena nilai investasi ditentukan oleh aliran kas yang diharapkan serta tingkat retur yang disyaratkan atas investasi tersebut. Fluktuasi yang terjadi di pasar modal terkait dengan perubahan yang terjadi pada variabel makro. Harga saham merupakan cerminan dari ekspektasi investor terhadap faktor earning, aliran kas, dan tingkat return yang disyaratkan investor, yang mana ketiga faktor tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kinerja ekonomi makro.

2. Uji t

Tabel 4.11

Hasil Uji Parsial (t-test) Stuktur I Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.626 .714 2.277 .026 RATE 7.771 1.819 .468 4.273 .000 KURS .000 .000 -.282 -2.852 .006 PDB 3.885E-6 .000 .749 4.427 .000 M2 -8.705E-7 .000 -.835 -4.632 .000

a. Dependent Variable: RETURN Sumber: Data Diolah

Koefisien – koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut :

ρy1X1 = 0,468

ρy1X2 = -0,282 ρy1X3 = 0,749

ρy1X4 = -0,835

Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Y1 = ρy1X1 X1 + ρy1X2 X2 + ρy1X3 X3 +ρy1X4 X4 + ε1

Return = 0,468Rate - 0,282 Kurs + 0,749 PDB – 0,835 M2+ 0,585ε 1

Harga koefisien jalur keseluruhan variabel dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini :

Gambar 4.8

Diagram Analisis Jalur Struktur I

(Kerangka konseptual diambil dari model Riduwan dan Engkos, 2007:5)

ε1 -0,212 0,468 0,585 0,202 -0,282 0,428 -0,274 0,749 -0,232 0,810 -0,835

a) Pengaruh Suku Bunga Riil terhadap Return LQ 45

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Suku Bunga Riil berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan dalam bentuk Return LQ 45. Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sedangkan koefisien regresinya sebesar 0,468. Hal ini menunjukkan bahwa Suku Bunga Riil memiliki pengaruh yang positif terhadap Return LQ 45 karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Suku Bunga Riil Kurs Uang Beredar PDB Return LQ 45

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi Suku Bunga Riil yang diterapkan oleh Bank Indonesia akan menaikan jumlah Return LQ 45. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,468 yang berarti setiap kenaikan Suku Bunga Riil sebesar 1% akan menaikan Return LQ 45 sebesar 0,468%.

Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Eduardus Tandelilin dalam bukunya yang berjudul Analisis Investasi (2001:214) yang menyatakan bahwa indikator makro ekonomi yang terdiri dari inflasi, suku bunga, pdb dan nilai tukar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, dalam hal ini ditujukan kepada perusahaan di LQ 45.

b) Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) terhadap Return LQ 45 Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar (Kurs) berpengaruh negatif terhadap tingkat keuntungan dalam bentuk Return LQ 45. Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006, sedangkan koefisien regresinya sebesar -0,282. Hal ini menunjukkan bahwa Kurs memiliki pengaruh yang negatif terhadap Return LQ 45 karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,006. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi Nilai Tukar (Kurs) yang diterapkan oleh Bank Indonesia akan

menurunkan jumlah Return LQ 45. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar -0,282 yang berarti setiap kenaikan Kurs sebesar satu-satuan akan menurunkan Return LQ 45 sebesar -0,282 kali.

Hasil Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Adiningsih dkk (1998:155), nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Sitinjak dan Kurniasari (2003:11) Kurs inilah sebagai indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun uang karena investor cenderung berhati-hati untuk melakukan investasi. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian menurut Sri Adiningsih (1998:160-161) dalam Moh.Mansur (2009:3) bahwa, menurunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar US memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi ekonomi secara keseluruhan termasuk pasar modal. c) Pengaruh Produk Domestik Bruto terhadap Return LQ

45

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan dalam bentuk Return LQ 45.Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sedangkan koefisien regresinya sebesar 0,749. Hal ini menunjukkan bahwa PDB memiliki

pengaruh yang positif terhadap Return LQ 45 karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi PDB yang diterapkan oleh pemerintah menaikan jumlah Return LQ 45. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,749 yang berarti setiap kenaikan PDB sebesar satu-satuan akan menaikan Return LQ 45 sebesar 0,749 kali.

Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Eduardus Tandelilin dalam bukunya yang berjudul Analisis Investasi (2001:214) yang menyatakan bahwa indikator makro ekonomi yang terdiri dari inflasi, suku bunga, pdb dan nilai tukar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, dalam hal ini ditujukan kepada perusahaan di LQ 45.

d) Pengaruh Uang Beredar terhadap Return LQ 45

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uang Beredar berpengaruh negatif terhadap tingkat keuntungan dalam bentuk Return LQ 45.Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sedangkan koefisien regresinya sebesar -0,835. Hal ini menunjukkan bahwa Uang Beredar memiliki pengaruh yang negatif terhadap Return LQ 45 karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi

Uang Bereadar yang diterapkan oleh Bank Indonesia akan menurunkan jumlah Return LQ 45. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar -0,835 yang berarti setiap kenaikan Uang Beredar sebesar satu-satuan akan menurunkan Return LQ 45 sebesar -0,835 kali.

Teori kuantitas menyatakan bahwa “jika pertumbuhan uang naik sebesar satu persen maka akan menyebabkan kenaikan inflasi satu persen” (Mankiw, 2003:87).Dari penjelasan tersebut menerangkan bahwa jumlah uang beredar berkaitan dengan inflasi. Dalam penelitian ini uang beredar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return LQ 45 karena ada kemungkinan bahwa dengan terjadinya inflasi maka kecenderungan masyarakat untuk berinvestasi menurun. Karena masyarakat lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan primernya dari pada berinvestasi.

3. Menguji dan Memaknai Sub-Stuktur II

Dokumen terkait