1.1 Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak
1.1.2.3 Mengumpulkan Informasi
1.1.1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat mengetahui instalasi dan pengaturan perangkat lunak serta sistem operasi.
1.1.2. Aktivitas Belajar Siswa
1.1.2.1. Mengamati / Observasi
Setelah mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat mengamati :
Manual instalasi/setup
Koneksi kendali ke piranti.
Pengaturan fungsi jaringan
Pengaturan fungsi peripheral lain.
Melakukan back-up
1.1.2.2. Menanya
Selama mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat :
Mendiskusikan manual instalasi / setup
Mendiskusikan koneksi kendali ke piranti.
Mendiskusikan pengaturan fungsi jaringan
Mendiskusikan pengaturan fungsi peripheral lain.
Mendiskusikan proses back-up
1.1.2.3. Mengumpulkan Informasi
Perangkat lunak/piranti lunak adalahprogram komputer yang berfungsi
sebagai sarana interaksi antara
pengguna dan perangkat keras. Atau
boleh juga diartikan sebagai
„penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk
diteruskan ke atau diproses oleh
perangkat keras.
Program komputer ini, isinya dapat diubah dengan mudah. Pada komputer, perangkat lunak dimuat ke dalam RAM kemudian dieksekusi di dalam CPU. Pada level paling bawah, perangkat
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 7 lunak berisi bahasa mesin yang bersifat
spesifik terhadap suatu processor.
Ada banyak model penggolongan perangkat lunak, namun secara umum perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. System Software
System Software adalah perangkat
lunak yang digunakan untuk
membantu menjalankan perangkat keras dan sistem komputer. Tujuan dari system software adalah
membatasi semaksimal mungkin
programmer aplikasi dari
kompleksitas sebuah komputer,
terutama yang berhubungan dengan akses memori dan perangkat keras secara langsung. Termasuk dalam kelompok ini adalah sistem operasi, driver perangkat keras, perangkat
lunak pendiagnosa, windowing
system, utilities dan lain-lain. Dari
kelompok ini sistem operasi
merupakan perangkat lunak yang paling penting. Perangkat lunak ini bekerja sebagai antar muka antara komputer dengan dunia luar. Pada bagian hardware, sistem operasi
akan mendiskripsikan perangkat
keras yang ada atau terhubung dengan komputer.
Sistem operasi menyediakan antar muka pada perangkat keras ini menggunakan “driver” tertentu sehingga perangkat ini dapat dikenali dan bekerja sebagai mana mestinya.
b. Programming Software
Programming Software adalah
perangkat lunak yang menyediakan alat bantu atau fungsi yang dapat
membantu programmer dalam
membuat program komputer.
Software ini sangat bergantung pada
bahasa pemrograman yang
digunakan. Alat bantu ini meliputi editor teks, compiler, interpreter, linkers, debugger dan lain-lain.
Sebuah Integrated Development
Environment (IDE) atau lingkungan
pengembangan terpadu
menggabungkan alat-alat bantu ini untuk mempermudah programmer. c. Application Software
Application Software adalah
perangkat lunak yang digunakan membantu manusia mengerjakan
tugas-tugas tertentu. Tipe-tipe
application software antara lain, perangkat lunak otomatisasi industri, perangkat lunak bisnis, perangkat lunak pendidikan, perangkat lunak
software, database, dan game
komputer.
Perangkat lunak dalam sebuah
jaringan komputer terdiri dari dua perangkat utama, yaitu perangkat lunak
sistem operasi jaringan (Network
Operating System) dan sistem aplikasi yang digunakan untuk bekerja dalam jaringan komputer tersebut. Proses
8 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 konfigurasi perangkat lunak jaringan
komputer merupakan pekerjaan yang
menentukan bentuk dari jaringan
komputer yang akan dibangun, terutama proses konfigurasi perangkat lunak
sistem operasi jaringannya. Besar
kecilnya kapasitas komputer yang
dipergunakan, baik komputer server maupun komputer workstation ditentukan oleh kedua jenis perangkat lunak ini.
Ada bermacam-macam sistem operasi jaringan yang beredar saat ini,
masing-masing dengan kelebihan dan
kekurangannya, baik sistem operasi jaringan peer-to-peer maupun sistem operasi client/server. Pada prinsipnya proses instalasi setiap sistem operasi ini sama, yaitu meliputi proses copy file-file sistem operasi, instalasi device driver perangkat yang digunakan pada sistem
operasi tersebut dan pengaturan
konfigurasi sistem jaringan, serta
pengaturan konektivitas pada workstation yang ada.
1. Virtualisasi
Dalam ilmu komputer, virtualisasi adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Virtualisasi bisa diartikan
sebagai pembuatan suatu bentuk
simulasi dari sesuatu yang asalnya bersifat fisik, misalnya sistem operasi,
perangkat penyimpanan data atau
sumber daya jaringan. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal terlihat berfungsi sebagai beberapa
sumber daya logikal atau membuat beberapa sumber daya fisik terlihat sebagai satu sumber daya logikal.
Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan instalasi sistem operasi dilakukan diatas sistem operasi yang ada saat ini, tidak dalam partisi tertentu namun dalam suatu file tertentu dan file tersebut merupakan perwakilan dari suatu sistem komputer virtual. Satu komputer dapat memiliki lebih dari satu komputer virtual. Oleh karena itu, instalasi lebih dari satu sistem operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini.
Dalam ilmu komputer, Ada dua jenis virtualisasi yaitu virtualisasi penuh dan virtualisasi paruh. Virtualisasi penuh
maksudnya mensimulasikan secara
lengkap hal-hal yang mendasari suatu perangkat, sedangkan virtualisasi paruh hanya mensimulasikan beberapa hal dari perangkat tersebut. Virtualisasi paruh
lebih mudah dijalankan daripaada
virtualisasi penuh, akan tetapi virtualisasi paruh memiliki kekurangan dalam hal compatibility atau kesesuaian.
Platform virtualisasi atau virtual computer dapat digambarkan melalui sebuah hardware komputer dengan sistem operasinya bertindak sebagai host yang menciptakan simulasi dari komputer lain dengan sistem operasinya sendiri sebagai guest software dan kemudian akan terhubung dengan hardware yang dimiliki komputer host. Akses dari guest ke system resources seperti akses jaringan, keyboard, disk storage dan
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 9 sebagainya secara umum akan dikontrol
oleh host dengan penggunaan prosesor dan sistem memori yang terbatas.
Beberapa alasan pengunaan
virtualisasi:
Dalam hal penggabungan server,
banyak server kecil yang
digantikan dengan satu server
besar dengan tujuan untuk
mengurangi jumlah hardware
yang memiliki harga tinggi seperti
CPU. Meskipun hardware
dijadikan satu seperti itu, sistem
operasinya tidak digabung.
Masing-masing sistem operasi yang berjalan pada satu server tersebut akan menjadi sebuah sistem operasi yang berjalan
sendiri secara virtual. Jadi satu server yang besar itu dapat menjadi host bagi beberapa guest.
Kemudahan dalam pengaturan
konfigurasi untuk membuat
sebuah sistem operasi secara virtual yang dapat dilakukan dengan cepat.
Error atau kesalahan yang terjadi pada mesin virtual tidak akan membahayakan sistem komputer host, sehingga mesin virtual sangat cocok digunakan untuk mempelajari cara install sebuah
sistem operasi baru tanpa
merusak sistem operasi yang telah ada.
Gambar 1.1. Virtualisasi Sistem Operasi 2. Virtual Box
VirtualBox adalah paket perangkat
lunak virtualisasi untuk komputer
berbasis x86 dan AMD64/Intel64 dari Oracle Corporation. Paket VirtualBox menginstal pada sistem operasi host yang ada sebagai aplikasi dan aplikasi
host ini memungkinkan sistem operasi tamu tambahan yang dikenal dengan
Guest OS, untuk memuat dan
menjalankan sistem operasi pada
lingkungan virtual masing-masing. Sistem operasi host yang didukung termasuk Linux, Mac OS X, Windows XP, Windows
10 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 Vista, Windows 7, Windows 8, Solaris,
dan OpenSolaris sementara untuk sistem operasi tamu yang didukung termasuk versi dan derivasi dari Windows, Linux, BSD, OS / 2, Solaris, Haiku dan lainnya.
Untuk instalasi sistem operasi akan dilakukan melalui virtual box sehingga
dapat mencoba untuk menginstall
berbagai versi sistem operasi baik untuk sistem operasi untuk komputer server maupun untuk komputer client atau workstation. Versi virtual box yang digunakan adalah versi 4.3.18 yang
dapat diunduh melalui
https://www.virtualbox.org/wiki/Download s dan memilih sesuai dengan sistem operasi yang digunakan.
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 11
Gambar 1.3. Instalasi Virtual Box Setelah mengunduh versi virtual box
yang akan dipergunakan, maka tahap
selanjutnya adalah terlebih dahulu
menginstall aplikasi yang telah diunduh
tersebut dan dilanjutkan dengan
konfigurasi virtual box. Berikut langkah-langkah untuk instalasi virtual box pada sistem operasi windows :
1) Dimulai dengan menjalankan aplikasi virtual box yang telah diunduh dan memilih Next untuk memulai proses instalasi.
2) Dapat memilih lokasi direktori untuk lokasi penyimpanan hasil instalasi,
membutuhkan ruang sebesar
140MB.
12 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.5. Peringatan Reset Koneksi
3) Akan tampil peringatan yang
menyatakan bahwa koneksi jaringan akan direset dan koneksi tersebut akan terputus sementara selama proses instalasi berlangsung.
4) Setelah pengaturan instalasi selesai maka dilanjutkan dengan memilih
Install untuk memulai proses
menyalin file aplikasi ke harddisk.
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 13
Gambar 1.7. Install Driver USB
5) Akan tampil permintaan untuk
menginstall driver USB.
6) Lalu tampil permintaan untuk
menginstall driver perangkat
jaringan.
7) Dan terakhir akan tampil permintaan untuk menginstall aplikasi layanan jaringan untuk manajemen dan konfigurasi jaringan.
Gambar 1.8. Install Driver
14 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.10. Instalasi Virtual Box Selesai
1) Selesai proses penyalinan file
aplikasi dan instalasi driver maka pilih Finish untuk mengakhiri proses instalasi.
Setelah proses instalasi virtual box telah selesai maka tahap selanjutnya adalah mempersiapkan konfigurasi yang akan dipergunakan untuk menginstall beberapa sistem operasi. File konfigurasi dipergunakan oleh virtual box untuk pengaturan hardware virtual untuk sistem operasi antara lain nama dan versi sistem operasi, alokasi memori RAM, alokasi media penyimpanan harddisk, sumber file instalasi sistem operasi, dan lain sebagainya. Sistem operasi virtual yang berjalan pada vitual box sering disebut sebagai Guest OS atau sistem operasi tamu.
Komputer yang dipergunakan
disarankan memiliki alokasi memori RAM
yang lebih besar begitu juga untuk harddisk yang digunakan agar Guest OS dapat berjalan dengan baik, tetapi jika tidak dapat memenuhi kedua hal tersebut maka dapat diatur lewat file konfigurasi virtual box agar alokasi RAM dan harddisk tidak menghabiskan seluruh sumber daya yang ada. Untuk file sumber instalasi dari sistem operasi
biasanya menggunakan file image
berformat iso yang dapat diunduh dari situs sumber sistem operasi atau dapat diperoleh lewat media optical disk seperti CD dan DVD. Untuk keperluan instalasi ini akan menggunakan file image dalam format iso yang telah disalin ke harddisk terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk
mempersiapkan file konfigurasi virtual box :
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 15
Gambar 1.11. Tampilan Awal Virtual Box 1) Saat pertama kali menjalankan
virtual box akan menampilkan
beberapa pilihan, pilih New untuk membuat mesin virtual baru yang akan digunakan untuk menginstall sistem operasi.
2) Mengisi nama mesin virtual,
contohnya Ubuntu_Server karena akan menginstall sistem operasi Ubuntu Server 12.04 serta memilih juga tipe dan versi sistem operasi.
16 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.13. Menentukan Ukuran RAM Virtual 3) Menentukan ukuran memori virtual,
disesuaikan dengan jumlah memori utama dari perangkat keras yang dipergunakan. Ukuran memori virtual
yang direkomendasikan adalah
512MB.
4) Selain memori virtual, diperlukan
juga harddisk virtual untuk
menyimpan file sistem operasi serta penyimpanan data lainnya. Ukuran
harddisk virtual yang
direkomendasikan adalah 8 GB.
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 17
Gambar 1.15. Membuat Harddisk Virtual (2) 5) Terdapat beberapa versi harddisk
virtual yang dapat dipilih.
Direkomendasikan untuk
menggunakan format VDI karena merupakan format dengan tingkat kompabilitas yang lebih baik untuk virtual box.
6) Ada dua pilihan dalam cara
penyimpanan virtual harddisk yaitu dynamically allocated yang akan
mengembang ukurannya secara
dinamis atau fixed size yang memiliki ukuran tetap. Untuk menghemat ruang dapat menggunakan versi dinamycally allocated.
18 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.17. Membuat Harddisk Virtual (4) 7) Masukkan nama virtual harddisk,
sebaiknya disesuaikan dengan
nama mesin virtual sehingga tidak
bingung dalam menggunakan.
Untuk ukuran direkomendasikan sebesar 8GB atau lebih besar lagi
jika ingin menginstall sistem
operasi Windows.
8) Setelah memilih Create di langkah sebelumnya maka mesin virtual telah siap untuk dijalankan, tetapi sebelumnya akan dilakukan dulu
beberapa pengaturan melalui
setting.
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 19
Gambar 1.19. Memilih File Image 9) Untuk menginstall sebuah sistem
operasi maka harus menambahkan dulu file image dari sistem operasi tersebut, biasanya dalam format iso. File tersebut dapat dipilih lewat choose disk dan memilih lokasi penyimpanannya.
10) Mesin virtual telah selesai dibuat
dan siap dijalankan untuk
menginstall sistem operasi, untuk
menjalankannya dapat memilih
start. Langkah-langkah menginstall
sistem operasi akan dibahas
berikutnya.
20 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 3. Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah perangkat
lunak yang bertugas mengelola
penggunaan sumberdaya dalam
komputer dan menyediakan antarmuka
bagi pengguna untuk mengakses
sumberdaya tersebut.
Fungsi-fungsi sebuah sistem operasi secara umum antara lain :
a. Antar muka pengguna
Fungsi ini merupakan fungsi yang paling mudah dikenali oleh pengguna karena melalui fungsi ini pengguna dapat berinteraksi dengan sistem operasi, perangkat keras maupun perangkat lunak yang lain. Sistem operasi pada dasarnya menunggu input atau instruksi dari pengguna dan kemudian menerjemahkan perintah-perintah tersebut dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Antar muka
pengguna menjadi tempat bagi
pengguna untuk menuliskan atau menyampaikan perintah tersebut. Secara garis besar ada dua model antar muka pengguna yaitu Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI). CLI memberikan
fasilitas bagi pengguna untuk
memberikan perintah dalam bentuk teks sedangkan GUI lebih berbasis pada tampilan grafis. Dewasa ini hampir semua sistem operasi modern menyediakan model GUI sebagai antar muka pengguna.
b. Manajemen memori
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh
CPU dan perangkat Masukan
/Keluaran. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile (tidak permanen) yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:
Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
Memilih program yang akan di-load ke memori.
c. Manajemen file
File (berkas) adalah kumpulan
informasi yang berhubungan, sesuai
dengan tujuan pembuat berkas
tersebut. Umumnya file
merepresentasikan program dan data. File dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume). Sistem operasi mengimplementasikan konsep abstrak dari file dengan mengatur media penyimpanan.
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 21 Sistem operasi bertanggung-jawab
dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen file :
Pembuatan dan penghapusan file.
Pembuatan dan penghapusan
direktori.
Mendukung manipulasi berkas
dan direktori.
Memetakan berkas ke
secondary-storage.
Mem-back-up berkas ke media
penyimpanan yang tidak
permanen (non-volatile)
d. Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya
untuk menyelesaikan tugasnya.
Alokasi sumber daya tersebut dikelola
oleh Sistem Operasi. Misalnya,
penggunaan memori oleh CPU, file-file yang terbuka, dan penggunaan oleh perangkat-perangkat input/output lain.
Ketika proses tersebut berhenti
dijalankan, sistem operasi akan
mendapatkan kembali semua sumber daya yang bisa digunakan kembali.
Sistem operasi
bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan manajemen
proses seperti:
Membuat dan menghapus proses
pengguna dan sistem proses.
Menunda atau melanjutkan
proses.
Menyediakan mekanisme untuk
sinkronisasi proses.
Menyediakan mekanisme untuk
komunikasi proses.
Menyediakan mekanisme untuk
penanganan deadlock.
e. Manajemen I / O
Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam
(membuka, membaca, menulis,
menutup). Contoh: pengguna
menggunakan operasi yang sama
untuk membaca berkas pada
perangkat keras, CD-ROM dan
harddisk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem Masukan/Keluaran:
Penyangga: menampung
sementara data dari atau ke perangkat Masukan/Keluaran.
Spooling: melakukan penjadwalan
pemakaian Masukan/Keluaran
sistem supaya lebih efisien
(antrian)
Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan atau Keluaran tertentu.
4. Sistem Operasi Jaringan
Sebagaimana halnya dengan
22 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 setelah ada sistem operasi, maka sebuah
jaringan pun dapat bekerja setelah ada sistem operasi yang mengatur jaringan tersebut. Sistem operasi pula yang mampu membedakan arsitektur suatu jaringan dan mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada pada jaringan.
Misalnya, sistem operasi bisa
membedakan antara jaringan Ethernet dan Token-Ring. Sistem operasi itu juga dapat mengatur pemanfaatan fasilitas jaringan seperti print sewer untuk berbagi
pakai perangkat printer, dan lain
sebagainya.
Saat ini banyak beredar sistem operasi untuk jaringan. Mulai dari sistem operasi jaringan untuk workgroup sampai sistem operasi untuk sebuah jaringan
yang sangat besar. Mengingat
pemanfaatan jaringan komputer yang sudah sedemikian besar, maka beberapa sistem operasi seperti Microsoft Windows menyediakan fasilitas untuk membangun sebuah workgroup.
Seluruh komponen jaringan di atas saling berhubungan satu sama lain dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Namun
demikian hubungan
komponen-komponen tersebut tidaklah mengikat. Maksudnya adalah bahwa perubahan
pada salah satu komponen bisa
dilakukan tanpa harus melakukan
perubahan pada komponen yang lain. Misalnya, mengganti sistem operasi jaringan tanpa harus mengganti instalasi jaringan yang sudah ada. Dan bisa mengganti instalasi kabel tanpa harus menginstalasi ulang seluruh komponen
jaringan yang ada. Hal ini bisa
dimungkinkan karena masing-masing komponen menempati lapisan tersendiri dalam jaringan.
Oleh sebab itu untuk menjaga konektivitas di antara lapisanlapisan tersebut, ISO (International Standard Organization) sebagai sebuah lembaga yang bertugas menjaga standarisasi di bidang teknologi mengeluarkan suatu standar yang dikenal dengan OSI (Open System Interconnection).
Dalam kegiatan belajar ini akan menunjukkan beberapa sistem operasi yang luas digunakan baik untuk komputer server maupun komputer workstation antara lain :
Sistem operasi untuk server : o Ubuntu Server 12.04 LTS o Microsoft Windows Server
2012
Sistem operasi untuk workstation :
o Ubuntu Desktop 12.04
Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak 23 5. Komputer Server
Komputer server bertugas dan
berfungsi untuk melayani dan mengontrol seluruh jaringan. Komputer ini melayani permintaan-permintaan dari komputer
workstation di samping mengontrol
hubungan antara komputer satu dengan
komputer lainnya dalam jaringan,
termasuk hubungannya dengan
perangkat-perangkat lain yang terdapat di dalam jaringan tersebut.
Mengingat tugas dan fungsinya yang sedemikian rupa maka sebuah komputer server harus memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan komputer lain yang ada dalam jaringan. Jika sebuah
komputer server digunakan untuk
melayani jaringan secara nonstop, maka sebuah komputer server juga harus memiliki daya tahan yang tinggi. Namun demikian pada dasarnya pertimbangan dalam memilih sebuah komputer server tidak berbeda jauh dan pertimbangan dalam memilih komputer workstation, selain bahwa untuk komputer server memiliki kemampuan yang lebih besar.
Untuk memilih sebuah komputer server harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sistem operasi jaringan yang akan dipergunakan.
Sistem aplikasi yang akan
dijalankan.
Arsitektur jaringan yang
diterapkan.
Jumlah komputer workstation
dalam jaringan yang dilayani.
Kemampuan atau daya tahan
beroperasi dalam jangka waktu tak terbatas.
Kompatibilitas terhadap produk jaringan lainnya.
Dukungan teknis dari vendor
perangkat tersebut.
Sistem operasi jaringan dan sistem aplikasi yang akan dipergunakan sangat mempengaruhi besar kecilnya kapasitas
dan kemampuan sebuah komputer
server yang harus disediakan. Seperti halnya pada komputer workstation, sebuah sistem operasi jaringan maupun sistem aplikasi akan dapat berjalan dengan baik dalam sebuah jaringan jika komputer yang digunakan mampu untuk menjalankannya. Mungkin juga bisa
menggunakan spesifikasi komputer
server di bawah spesifikasi ideal yang disyaratkan oleh sistem operasi maupun sistem aplikasi jaringan namun tentu dengan berbagai konsekuensinya seperti turunnya kinerja sistem operasi dan sistem aplikasi tersebut atau tidak berfungsinya sistem tersebut dengan sebagaimana mestinya.
Arsitektur sebuah jaringan juga ikut menentukan besar kecilnya kapasitas dan kemampuan komputer server yang harus disediakan. Untuk menghasilkan kinerja yang hampir sama, maka jaringan
dengan arsitektur bus akan
membutuhkan komputer server yang lebih besar jika dibandingkan dengan arsitektur ring atau star. Berbeda pula jika menggunakan arsitektur Ethernet
24 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 (Fast Ethernet) dengan arsitektur Token
Ring. Hal ini dikarenakan kecepatan atau unjuk kerja masing-masing arsitektur tersebut memang berbeda.
Selain semakin banyak jumlah
komputer workstation yang dikontrol, maka semakin besar pula komputer server yang harus digunakan karena semakin banyak komputer workstation yang terhubung, maka semakin besar pula tingkat permintaan yang harus dilayani oleh komputer server dan semakin rumit pula lalu lintas jaringan yang harus dikontrol oleh komputer server tersebut.