• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang

AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran 5 “Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang

bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar”

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas kinerja puskesmas dan validasi data dinkes dan pukesmas dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00 % dengan predikat sangat baik.

1. Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu

Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik, dengan jumlah PKM yang memiliki SIK sebanyak 32 Puskesmas. Selanjutnya pada akhir

dipertahankan dan terus ditingkatkan 2. Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan

Target tahun 2016 sebesar 100 % terealisasi 100 % maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100 %, dengan ketegori sangat baik

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan sebagai berikut :

a. Kualitas alat medis dan non medis yang meningkat sehingga memperpanjang umur alat.

b. Penggunaan alat kesehatan dan sistem pemeliharaan yang lebih baik.

Hambatan/masalah:

a. Banyak jenis alat kesehatan yang belum terkalibrasi dikarenakan keterbatasan sumber anggaran.

b. Tenaga yang berkompetensi untuk melakukan kalibrasi belum ada.

Strategi/upaya pemecahan:

a. Melakukan pelatihan kalibrasi alat bagi tenaga kesehatan minimal untuk kegiatan alat-alat yang sederhana.

b. Menyarankan Puskesmas untuk menganggarkan kalibrasi alat melalui kegiatan Puskesmas masing-masing.

Selanjutnya pada akhir Renstra di tahun 2018 diharapkan keberhasilan dari indikator ini dapat terus dipertahankan dan terus ditingkatkan

Perkembangan pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Banyuasin perlahan-perlahan menunjukkan kemajuan yang positif. Saat ini, berbagai fasilitas kesehatan sudah tersedia, diantaranya sejumlah puskesmas di Kabupaten Banyuasin sudah memiliki fasilitas rawat inap. Tak hanya itu, dipelbagai pelosok desa saat ini sudah tersedia Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang lengkap dengan tenaga kesehatannya, telah dibangunnya jamban keluarga, puskesmas terapung, meluncurkan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) bagi masyarakat yang kurang mampu, menerapkan dokter keluarga serta memberdayakan Rumah Sakit Kundur.

Secara umum pencapaian sasaran dapat terealisasi dengan baik (mencapai keberhasilan) sesuai dengan perencanaan. Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran

startegis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dapat dijelaskan bahwa nilai capaian kinerja rata-rata indikator diperoleh angka sebesar 114.28% dengan kategori SANGAT BAIK.

Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama Tahun 2016 sudah dilaksanakan dengan baik. Beberapa indikator nilai capaian kinerjanya belum optimal dikarenakan dalam pelaksaannya mengalami kendala dan hambatan.

d. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Analisis atas Efisiensi atas penggunaan sumber daya percapaian sasaran sebagai berikut :

Sasaran 1 “Meningkatnya Usia Harapan Hidup”

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui program utama, sebagai berikut :

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Sasaran ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 21.255.350.100,- (63,63%) dari anggaran sebesar Rp. 33.314.645.369,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 63.80% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 36,2 %. hal ini disebabkan ada realisasi anggaran kegiatan yang masih jauh dari 100% seperti kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya yang masih terhutangnya klaim pencairan. SP2D tidak bisa diterbitkan.

2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 6.800.114.133,- (65,55%) dari anggaran sebesar Rp. 10.373.616.391,-, dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 65,55% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 34,45 %. adapun kendala yang terjadi dalam kegiatan pemesanan obat tersebut baru bisa dimulai pertengahan tahun anggaran dikarenakan menunggu updating harga obat pada e-catalog serta diakibatkan terjadinya pengurangan transfer dana bagi hasil pajak dari pusat

SP2D

3. Program Pengembangan Obat Asli Daerah.

Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 98.970.000,- (99,90%) dari anggaran sebesar Rp. 99.070.000,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar 0,1%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada Belanja Perjalanan Dinas. 4. Program Pengawasan Obat dan Makanan.

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 162.050.000,- (94.76%) dari anggaran sebesar Rp. 171.010.000,-,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar 5.24%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli dan Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan yang tidak diambil.

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Sasaran ini didukung oleh 10 (sepuluh) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 2.213.156.784,- (98.99%) dari anggaran sebesar Rp. 2.235.698.150,- Dalam Program ini Dana hampir semuanya terserap dengan baik.

6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Sasaran ini didukung oleh 4 (empat). Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 1.315.684.900,- (45.89%) dari anggaran sebesar Rp. 2.866.754.000,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar 54,10 %, Pada Tahun Anggaran 2015 ini terjadi peningkatan Pagu anggaran yang didapat dari Dana Pajak Rokok, sayangnya dalam hal ini anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %, Karna kekosongan Kas daerah.

7. Program Peningkatan Pelayanan Lansia

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 81.227.000,- (94.94%) dari anggaran sebesar Rp. 81.278.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.

8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

Sasaran ini didukung oleh 4 (empat) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 449.274.050,- (93.54%) dari anggaran sebesar Rp. 480.282.954,- sehingga terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran sebesar 6.45%, hal ini disebabkan adanya sisa saldo pada belanja paket kegiatan/pertemuan di luar kantor yang tidak diambil. Dan perkembangan fisik sudah 100%.

9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan.

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 57.390.000,- (99.80%) dari anggaran sebesar Rp. 57.505.000,- Realisasi anggaran terserap semua.

10. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Puskesmas, Pustu dan Jaringannnya.

Sasaran ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 27.914.866.050,68,- (86,85%) dari anggaran sebesar Rp. 32.141.365.076,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 86,85% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 13,15 %. sayangnya dalam hal ini anggaran tidak terserap sempurna, meski fisik sudah dilaksanakan 100 %, diakibatkan terjadinya pengurangan transfer dana bagi hasil pajak dari pusat sehingga terjadi kekosongan rekening kas daerah sehingga tidak diterbitkannya SP2D.

11. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata. Sasaran ini didukung oleh 2 (dua) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 30.394.525.749,- (77,69%) dari anggaran sebesar Rp. 26.252.721.700,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 74.25% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 22,31 %. Sisa angsuran dana yang tersedia sudah diterbitkan SPMnya tetapi SP2D tidak bisa diterbitkan sehingga sisa dana tidak bisa direalisasikan , Kas daerah kosong.

Sasaran ini didukung oleh 3 (tiga) kegiatan. Untuk mencapai sasaran ini didukung dana sebesar Rp. 677.505.000,- (93,25) dari anggaran sebesar Rp. 726.520.000,- Anggaran hampir terserap sempurna.

13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

Sasaran ini didukung oleh 1 (satu) kegiatan. Capaian program ini sudah mencapai dari PAGU anggaran Rp. 20.957.737.012,- (77,69%) dengan realisasi sebesar Rp. 26.922.899.075,- dari realisasi output kegiatan rata-rata mencapai 100% namun demikian realisasi anggaran hanya mencapai 77,69% sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar 22,31 %. Dana Bantuan Gubernur tidak ditranfer ke kas daerah.