SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
SASARAN 3. Meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran
Meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran adalah komponen yang sangat penting dalam proses pendidikan. Karena kurikulum merupakan substansi utama dalam materi yang diajarkan. Dengan adanya kurikulum maka proses belajar mengajar di perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik dan teratur. Kurikulum tentu wajib diterapkan di setiap perguruan tinggi yang ada di Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan.
22
Komponen-komponen yang ada di kurikulum diantaranya terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Kurikulum akan berjalan sesuai tujuan pendidikan dengan adanya kerja sama diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu variable kurikulum tidak berfungsi dengan baik, maka kurikulum akan berjalan kurang maksimal. Pengelolaan kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau cara bersama untuk mencapai tujuan pengajaran terkhususnya dalam usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman belajar yang membutuhkan strategi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas belajar bagi mahasiswa. Sedangkan manajemen pembelajaran adalah suatu sistem atau cara dengan komponen-komponen yang saling berkaitan, meliputi: peserta didik, dosen, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran.
Tabel 3.2. Capaian Sasaran Meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran
Sasaran/Indikator Kinerja Kegiatan
Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
3. Meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran
a. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja sama dengan mitra
35% 15 42
b. Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project) sebagian bobot evaluasi
2,50% 1,10 44
c. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikasi internasional yang diakui pemerintah.
2,50% - -
a. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja sama dengan mitra
Salah satu upaya mengembangkan daya saing perguruan tinggi di Indonesia adalah melalui kolaborasi yang kuat antar perguruan tinggi untuk menghadapi tantangan bersama. Peningkatan mutu perguruan tinggi melalui kerjasama saling menguntungkan diharapkan akan meningkatkan kapasitas dan daya saing bangsa yang pada gilirannya akan memperkuat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
23
Sebagai implementasi dari salah satu pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, yaitu penyelenggaraan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan potensi manusia, masyarakat dan sumber daya alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka Universitas Papua mempunyai peran untuk ikut memeratakan pendidikan di Indonesia. Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu kerjasama trasfer kredit mahasiswa dengan universitas lain di Indonesia. Kegiatan transfer kredit adalah penyelenggaraan perkuliahan di UNIPA, yang diikuti oleh mahasiswa perguruan tinggi mitra untuk menempuh sejumlah satuan kredit semester (SKS) yang mendapatkan pengakuan di perguruan tinggi mitra tersebut berdasarkan kesetaraan kurikulum.
Tujuan Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia di daerah maupun UNIPA. Lebih jauh lagi, kerjasama ini dapat menghasilkan mahasiswa yang mempunyai kompetensi sesuai bidang pendidikan mahasiswa. Selain itu, dengan dilaksanakan transfer kredit mahasiswa dari universitas mitra di lain dapat bertukar ilmu pengetahuan maupun budaya yang dimiliki masing-masing pihak.
Target indikator kinerja kegiatan yang ditetapkan belum mencapai target dimana persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja sama dengan mitra yang ditargetkan sebesar 35% namun realisasi 15% dengan capaian sebesar 42 %.
b. Persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project) sebagian bobot evaluasi
Project-based learning atau yang biasa di sebut pembelajaran perbasis proyek menekankan pendidikan yang memberi peluang pada sistem pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (peserta didik), secara kolaboratif dan mengintegrasikan masalah-masalah nyata dan praktis, pengajarannya efektif dalam membangun pengetahuan dan kreatifitas. Penerapan project based
learning pada mata pelajaran produktif multimedia akan sangat membantu siswa
24
siswa untuk digunakan dalam penyelesaian project. Diharapkan dengan digunakannya model pembelajaran project based learning berorientasi soft skills mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar sebagai tindak lanjut pemecahan masalah kurangnya penerapan soft skills dan motivasi belajar di UNIPA.
Target indikator kinerja kegiatan persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project) sebagian bobot evaluasi ditetapkan dalam target IKK sebesar 2,50% namun terrealisasi sebesar 1,10% sehingga capaiannya 44%.
c. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikasi internasional yang diakui pemerintah
Akreditasi program studi adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen program studi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan kelayakan program akademiknya. Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi program studi dilakukan oleh tim asesor yang terdiri atas pakar sejawat dan/atau pakar yang memahami penyelenggaraan program akademik program studi. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada evaluasi dan penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat. Bukti-bukti yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh program studi yang diakreditasi, diverifikasi dan divalidasi melalui kunjungan atau asesmen lapangan tim asesor ke lokasi program studi.
Persentase Program Studi terakreditasi
Program studi merupakan kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dana atau pendidikan vokasi. Sebagai kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran, UU Dikti mengamanatkan bahwa program studi dapat diselenggarakan atas izin Menteri bila telah memenuhi
25
persyaratan minimum akreditasi dan wajib diakreditasi ulang saat jangka waktu akreditasinya berakhir.
Salah satu penilaian mutu Perguruan Tinggi adalah peringkat akreditasi setiap program studi yang ada di UNIPA. Dengan demikian, peringkat akreditasi program studi mencerminkan kualitas sebuah Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, menjadi kewajiban UNIPA untuk mengawal peningkatan prodi menjadi unggul dan menjadikan peningkatan jumlah prodi unggul menjadi salah satu indikator sasaran strategisnya.
Jumlah Prodi terakreditasi unggul merupakan indikator untuk mengukur kinerja program studi yang telah terakreditasi minimal B dan telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri lainnya dengan merujuk pada standar nasional pendidikan tinggi. Kriteria prodi unggul adalah Prodi tersebut sudah mendapatkan akreditasi “baik” dan “sangat baik” dari BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri. Hal itu berarti bahwa Standar Mutu Perguruan Tinggi tersebut sudah dapat melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Capaian Persentase prodi terakreditasi tahun 2020 sebesar 77,36%, artinya telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 35%. Dengan demikian persentase capaian kinerja pada tahun 2020 ini melebihi target yang ditentukan oleh Kemendikbud sebesar 221%.
Tabel 3.3. Daftar Nilai Akreditasi Program Studi di UNIPA No Program Studi Strata No. SK Tahun
SK Peringkat
Status Akreditasi 1. Budidaya Perikanan D-III
8520/SK/BAN- PT/Akred/Dipl-III/XII/2020 2020 B Masih berlaku 2. Teknologi Hasil Pertanian S1 3031/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/V/2020 2020 B Masih berlaku 3. Budidaya Hutan D-III
1631/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/Dipl-III/III/2020
2020 B Masih berlaku 4. Teknik Pertambangan S1
2369/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/IV/2020
2020 C Masih berlaku 5. Teknik Pertambangan D-III
5894/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/Dipl-III/IX/2020
26
6. Ilmu Lingkungan S2 5895/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/M/IX/2020 2020 B Masih berlaku 7. Agroteknologi S1 2969/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/V/2020 2020 B Masih berlaku 8. Manajemen Sumber Daya Perairan S1 2958/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/V/2020 2020 B Masih berlaku 9. Akuntansi S1 748/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/I/2020 2020 C Masih berlaku 10. Ilmu Peternakan S2
9/SK/BAN-PT/Ak-PKP/M/I/2021
2021 Baik Masih berlaku 11. Biologi S1 8526/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2020 2020 Baik Sekali Masih berlaku 12. Kimia S1 2971/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/V/2020 2020 B Masih berlaku 13. Manajemen Hutan Alam Produksi D-III 7258/SK/BAN-PT/Ak-PKP/Dipl-III/XI/2020
2020 Baik Masih berlaku 14. Kehutanan S2
5093/SK/BAN-PT/Ak-PKP/M/XII/2019
2019 C Masih berlaku 15. Kesehatan Hewan D3
4789/SK/BAN- PT/Akred/Dipl-III/XII/2019 2019 B Masih berlaku 16. Antropologi S1 4662/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2019 2019 C Masih berlaku 17. Ekonomi Pembangunan S1 4478/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/XI/2019 2019 C Masih berlaku 18. Teknik Informatika S1
3690/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2019
2019 B Masih berlaku 19. Ilmu Kelautan S1
3401/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2019
2019 B Masih berlaku 20. Peternakan S1
2548/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2019
2019 B Masih berlaku 21. Sastra Inggris S1
2432/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2019 2019 B Masih berlaku 22. Pendidikan Bahasa Indonesia S1 278/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2019 2019 B Masih berlaku 23. Pendidikan Bahasa Inggris S1 852/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2019 2019 C Masih berlaku 24. Fisika S1 61/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2018 2018 C Masih berlaku 25. Pendidikan Fisika S1
62/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2018
2018 B Masih berlaku 26. Teknik Perminyakan
Dan Gas Bumi
D-III
188/SK/BAN-PT/Akred/Dipl-III/I/2018
2018 C Masih berlaku 27. Pendidikan Kimia S1
311/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2018
2018 C Masih berlaku 28. Manajemen S1
312/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2018
2018 C Masih berlaku 29 Teknik Elektro S1
337/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2018
27
30. Kehutanan S1 2294/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2017
2017 B Masih berlaku 31. Ilmu Pertanian S2
3221/SK/BAN-PT/Akred/M/IX/2017
2017 B Masih berlaku 32. Matematika S1
3861/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2017
2017 C Masih berlaku 33. Teknik Geologi S1
4632/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017 2017 C Masih berlaku 34. Pendidikan Matematika S1 4633/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017 2017 B Masih berlaku 35. Konservasi Sumberdaya Hutan D-III 4814/SK/BAN- PT/Akred/Dipl-III/XII/2017 2017 C Masih berlaku
36. Pendidikan Biologi S1 5008/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017 2017 B Masih berlaku 37. Budidaya Tanaman Perkebunan D-III 5018/SK/BAN- PT/Akred/Dipl-III/XII/2017 2017 C Masih berlaku 38. Budidaya Tanaman Pangan D-III 5032/SK/BAN- PT/Akred/Dipl-III/XII/2017 2017 C Masih berlaku 39. Agribisnis S1 5169/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017 2017 B Masih berlaku 40. Teknik Listrik D-III
401/SK/BAN-PT/Akred/Dpl-III/X/2014
2014 C Proses
reakreditasi 41. Teknik Komputer D-III
428/SK/BAN-PT/Akred/Dpl-III/XI/2014
2014 C Proses
reakreditasi Tabel 3.9. Tabel Data Akreditasi Program Studi tahun 2020
No Nilai Akreditasi 2020
Jml Prod %
1. A - -
2. B 23 56,10%
3. C 18 43,90%
Total Prod Terakreditasi 41 77,36%
Total Prodi 53
% Prodi Minimal B 23 56,10%
Secara umum, permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan jumlah Prodi terakreditasi unggul, di antaranya:
a. Jumlah prodi yang mengusulkan akreditasi setiap tahun tidak seimbang dengan kemampuan melaksanakan proses penilaian akreditasi.
b. Implementasikan sistem penjaminan mutu internal di Perguruan Tinggi atau program studi yang belum optimal.
28
c. Keterbatasan sumber dana dalam pemenuhan standar operasional penyelenggaraan prodi.
d. Keterbatasan dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Prodi. Untuk mengatasi permasalahan dalam upaya meningkatkan jumlah Prodi terakreditasi unggal, diantaranya:
1. Rintisan pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) harus terus diupayakan, agar proses akreditasi program studi dapat menjangkau jumlah yang lebih banyak dan merata secara nasional.
2. Meningkatkan program pembinaan atau program studi yang diarahkan untuk membangun dan mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di program studi.
3. Penyediaan bantuan/hibah Program Bantuan Operasional Proses Akreditasi (PBOPA) yang kompetiif dan afirmatif.
4. Mendorong, meningkatkan, dan mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di UNIPA melalui penataan regulasi, fasilitasi dalam bentuk sosialisasi, workshop, pelatihan, bimbingan teknis, maupun bantuan dana, sistem informasi, dan program pengembangan,yang dilaksanakan secara terintegrasi, sistemik, komprehensif, dan terus menerus.
Untuk mencapai target jumlah prodi terakreditasi unggul kedepan, diselenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut secara berjenjang:
1. Diseminasi SPMI. Penyebarluasan SPMI dilakukan pada tahap awal
program dengan target program studi di UNIPA dengan mayoritas peringkat akreditasinya C. Diseminasi dilakukan oleh Kemenristekdikti yang melibatkan para pakar Quality Assurance dari Perguruan Tinggi unggul. Materi Diseminasi SPMI antara Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti), Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti), dan Audit Mutu Internal (AMI).
2. Lokakarya Penyusunan Dokumen SPMI. Lokakarya/Pelatihan dilakukan
29
kemampuan menyusun Dokumen SPMI yang terdiri dari Dokumen Kebijakan, Dokumen Standar, dan Dokumen Manual. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan, ditambah Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
3. Lokakarya Auditor Mutu Internal. Audit mutu internal merupakan salah
satu cara atau metode evaluasi pada siklus pelaksanaan SPMI, yaitu PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan). Dengan AMI, maka ruang-ruang peningkatan dapat diperoleh dan diketahui sejauh mana pelaksanaan standar pendidikan tinggi sudah dilakukan secara efektif dan efisien. Lokakarya AMI dimaksudkan agar Perguruan Tinggi memiliki auditor mutu yang memiliki kemampuan melakukan audit mutu internal minimal di Perguruan Tingginya. Audit mutu internal menggunakan standar yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yang melampaui SN Dikti dan sesuai dengan 9 kriteria yang digunakan BAN-PT sehingga pelaksanaan AMI di Perguruan Tinggi juga digunakan untuk persiapan akreditasi atau sertifikasi yang dilakukan oleh BAN-PT atau lembaga akreditasi lain baik nasional maupun internasional.
Semua upaya tersebut diarahkan selain untuk meningkatkan jumlah prodi terakreditasi unggul juga bertujuan untuk menumbuhkan budaya mutu di UNIPA, yaitu meliputi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Target lebih jauh predikat unggul tidak hanya dalam lingkup nasional, tetapi ditujukan pula untuk meraih akreditasi prodi dari lembaga-lembaga akreditasi internasional. Dengan demikian dapat meningkatkan jumlah Perguruan Tinggi yang masuk peringkat atas di level internasional. Hal tersebut dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan nasional di bidang pendidikan.
30