• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatnya penegakan hukum dan pemberantasan KKN

Dalam dokumen orpa.papua.go.id (Halaman 47-51)

AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja merupakan landasan utama proses penyelenggaraan

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA

4) Meningkatnya penegakan hukum dan pemberantasan KKN

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN” adalah 145,80% atau dalam skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil.”Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 2 (dua) indikator sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 4

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA

1

Persentase pengaduan dan gugatan masyarakat yang ditangani

% 60,00 100,00 166,67

2

Persentase tindak lanjut atas rekomendasi temuan hasil pemeriksaan

% 40,00 49,97 124,93

Rata-rata Capaian Kinerja sasaran 145,80 Capaian dari indikator kinerja sasaran persentase pengaduan dan gugatan masyarakat yang ditangani diperoleh melalui program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat dengan capaian kinerja sebesar 166,67%.

Tahun 2014 telah dilakukan verifikasi maupun klarifikasi terhadap sebanyak 31 pengaduan yang berupa : surat pengaduan masyarakat yang dikirimkan ke kantor Inspektorat baik secara langsung maupun melalui Gubernur Papua dan Sekretaris Daerah Provinsi Papua, serta pengembangan dari temuan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2013 belum ditetapkan sehingga perbandingan capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja kegiatan yaitu tahun 2013 capaian kinerja kegiatan penanganan kasus pengaduan masyarakat/aparat dilingkungan pemerintah sebesar 400% sedangkan tahun 2014 capaian kegiatan ini adalah 100%. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 target kinerja kegiatan yang ditetapkan adalah 1 dan terealisasi 4 kasus sedangkan untuk tahun 2014, target kinerja kegiatan yang ditetapkan adalah dalam bentuk persentase yaitu 60% dan terealisasi 100%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tahun 2013 dan tahun 2014 capaian kegiatan ini adalah sama-sama mencapai target yang ditetapkan. Efisiensi kinerja indikator ini adalah 166,67% dengan serapan anggaran 70,78%.

Target Indikator kinerja sasaran persentase tindak lanjut atas rekomendasi temuan hasil pemeriksaan sebesar 40% tercapai 49,97% sehingga capaian indikator ini adalah 124,97%. Capaian 49,97% diperoleh dari persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI sebesar 51,49%; tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat sebesar 58,69%; tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri sebesar 76,32% dan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Teknis sebesar 4,68%. Rincian

kemajuan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut : tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Papua pada SKPD Provinsi Papua hingga 31 Desember 2014, jumlah SKPD yang telah diperiksa dan dipantau adalah 26 SKPD dengan jumlah temuan 646 temuan dan 833 rekomendasi, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 165 rekomendasi, dalam proses sebanyak 130 rekomendasi dan belum ditindaklanjuti 538 rekomendasi. Dari sebanyak 646 temuan dan 833 rekomendasi, jumlah rekomendasi dengan nilai kerugian daerah sebanyak 355 rekomendasi senilai Rp 18.654.327.694,38, telah ditindaklanjuti sebesar Rp1.273.168.474,00 dan sisa belum ditindaklanjuti Rp17.381.159.220,38 serta temuan kewajiban setor kepada negara/daerah sebanyak 111 rekomendasi senilai Rp20.350.453.762,00, telah disetor Rp3.245.305.886,00 sisa belum disetor Rp17.105.147.876,00.

Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Papua di Kabupaten/Kota hingga 31 Desember 2014, jumlah kabupaten/kota yang dipantau adalah 20 kabupaten/kota dengan jumlah temuan 402 temuan dan 528 rekomendasi, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 214 rekomendasi, dalam proses sebanyak 188 rekomendasi dan belum ditindaklanjuti 126 rekomendasi. Dari sebanyak 402 temuan dan 518 rekomendasi, terdapat 70 rekomendasi dengan nilai kerugian daerah senilai Rp 93.097.130.744,44 dan telah ditindaklanjuti senilai Rp 72.887.488.405,94 sehingga sisa belum ditindaklanjuti Rp20.209.642.338,50. Rekomendasi kewajiban setor kepada negara/daerah sebanyak 44 rekomendasi senilai Rp27.134.754.542,70, telah disetor Rp 1.230.677.143,00 sisa belum disetor Rp25.904.077.399,70. Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri yang dilaksanakan tahun 2014 dan data hasil rapat pemutakhiran tindak lanjut hasil pemeriksaan di Bali tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa untuk tahun pemeriksaan tahun 2011 terdapat 59 temuan dan 66 rekomendasi dengan status tindak lanjut yaitu 64 rekomendasi telah selesai dan dalam proses 2 rekomendasi, tidak ada temuan keuangan. Pemeriksaan tahun 2012 terdapat 62 temuan dan 88 rekomendasi dengan status tindak lanjut 85 rekomendasi telah selesai dan 3 rekomendasi dalam proses dengan temuan keuangan berupa kerugian negara senilai Rp1.448.851.365,00 telah disetor Rp503.761.484,00 dan sisa belum disetor Rp945.089.881,00. Pemeriksaan tahun 2013 terdapat 48

temuan dan 56 rekomendasi dengan status tindak lanjut 47 rekomendasi telah selesai dan 9 belum ditindaklanjuti dengan temuan keuangan berupa kewajiban setor pada negara/daerah sebesar Rp976.357.500,00 dan telah disetor Rp976.357.500,00 sehingga sisa belum disetor adalah Rp0,00. Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis yang dilaksanakan tahun 2014 dan data hasil rapat pemutakhiran tindak lanjut hasil pemeriksaan di Bali tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa terdapat 283 temuan dan 342 rekomendasi dengan status tindak lanjut yaitu 14 rekomendasi telah selesai, dalam proses tindak lanjut 1 rekomendasi dan belum ditindaklanjuti 327 rekomendasi dengan temuan keuangan berupa kerugian negara sebanyak 28 rekomendasi senilai Rp2.207.423.590,00, telah disetor Rp99.916.164,00 dan sisa belum disetor Rp2.107.507.426,00. Temuan keuangan berupa kewajiban setor pada negara/daerah sebanyak 14 rekomendasi senilai Rp358.511.680,00 telah disetor Rp10.424.800,00 dan sisa belum disetor Rp348.086.880,00.

Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Papua yang dilaksanakan selama tahun 2014 dan hasil rekonsiliasi data tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI di Kantor BPK RI Perwakilan Papua pada bulan Desember 2014, dapat disimpulkan bahwa dari 446 temuan dengan nilai Rp1.252.752.135.504,77 dan 907 rekomendasi dengan nilai Rp428.017.798.241,31 status tindak lanjutnya yaitu a)180 telah ditindaklanjuti sesuai rekomendasi senilai Rp107.516.241.342,00; b) 287 belum sesuai dengan rekomendasi dan dalam proses senilai Rp204.845.526.818,27 serta c) belum ditindaklanjuti 440 rekomendasi senilai Rp115.656.030.081,04.

Selain pemantauan tindak lanjut yang dilaksanakan oleh tim Inspektorat Provinsi Papua, pada tahun 2014 juga telah dilaksanakan pemantauan tindak lanjut oleh Majelis Pertimbangan TP-TGR melalui sidang MP TP- TGR. Sidang dilaksanakan terhadap tiga kasus temuan hasil pemeriksaan baik temuan APIP maupun temuan pengawas eksternal. Efisiensi kinerja indikator ini adalah 124,93% dengan serapan anggaran sebesar 88,31%. Efisiensi kinerja sasaran empat adalah 145,80% dengan serapan anggaran 70,78% atau terealisasi Rp7.743.411.800,00 dari anggarannya sebesar Rp10.939.695.000,00.

Dalam dokumen orpa.papua.go.id (Halaman 47-51)

Dokumen terkait