• Tidak ada hasil yang ditemukan

POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

III. PRAMUKA PENEGAK

1. Menjelaskan Operasional Kadarzi

- Meningkatkan fungsi dan peran posyandu sebagai wahana masyarakat dalam memantau dan mencegah secara dini gangguan pertumbuhan balita.

- Menyelenggarakan promosi gizi secara sistimatis melalui sosialisasi dan pendampingan keluarga

- Menggalang kerjasama dengan lintas sektor dan kemitraan dengan swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta pihak lainnya dalam mobilisasi sumber daya untuk penyediaan pangan rumah tangga, peningkatan daya beli keluarga dan perbaikan asuhan gizi

- Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan suplementasi gizi terutama zat gizi mikro dan MP ASI bagi balita GAKIN

2. Peranan Pramuka dalam membantu kegiatan penimbangan dan pengisian KMS. - Membantu mencatat hasil penimbangan sebelum dimasukkan ke dalam KMS. - Kertas berisi catatan hasil penimbangan tersebut diplot ke dalam KMS. - Membantu mencatat nama anak dan orang tua pada KMS bagi peserta baru. KMS Balita adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat.

Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil risiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.

KMS Balita yang baru dibedakan antara KMS anak laki-laki dan perempuan. KMS anak laki-laki berwarna biru dan terdapat tulisan untuk laki-laki. KMS anak perempuan berwarna merah muda dan terdapat tulisan untuk perempuan.

Pada KMS yang baru mencantumkan kenaikan Berat Badan Minimum(KBM) dimana: • Umur anak 1 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 800gr

• Umur anak 2 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 900gr • Umur anak 3 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 800gr • Umur anak 4 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 600gr • Umur anak 5 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 500gr • Umur anak 6 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 400gr • Umur anak 7-10 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 300gr • Umur anak 10-24 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 200gr • Umur anak 24-60 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 200gr Fungsi KMS:

- Sebagai alat memantau pertumbuhan anak, yang dapat dilihat dari grafik pertumbuhan

- Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak

- Sebagai alat edukasi, dimana didalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.

Kegunaan KMS: Bagi Orang Tua

Dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan agar setiap bulan membawa balitanya ke Posyandu untuk ditimbang.

Bagi Kader

KMS digunakan untuk mencatat BB anak dan pemberian kapsul vitamin A serta menilai hasil penimbangan

Bagi Petugas Kesehatan

Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang telah diterima anak, serti imunisasi dan kapsul vitamin A.

Hal-hal yang perlu dicatat dan diketahui di KMS balita adalah: - Identitas anak

- Catatan hasil penimbangan anak.

- Catatan perkembangan anak dalam bentuk grafik

- Catatan pemberian ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI

- Kenaikan Batas Minimum (KBM) yang tercantum dibawah kurva, merupakan kenaikan berat badan minimum anak sesuai dengan pertambahan umur anak - Catatan pemberian Imunisasi

- Catatan Penanggulangan diare - Catatan pemberian kapsul vitamin A - Cacatan kondisi kesehatan anak

- Catatan tentang pemberian makanan anak - Catatan dan Rujukan ke Puskesmas/ RS

Gambar KMS perempuan dan laki-laki

3 Melaksanakan kegiatan Pada Hari Buka Posyandu terdiri dari a. Pemantauan Pertumbuhan balita.

- Berat badan dikatakan naik apabila hasil penimbangan naik > dari Kenaikan Berat Badan Minimal (KBM)

- Anak yang berat badannya tidak naik 2 (dua) kali, Bawah Garis Merah (BGM) atau sakit, perlu dirujuk ke Puskesmas

b. Konseling Gizi

c. Suplementasi Gizi (Kapsul vitamin A dan Tablet Tambah Darah/ TTD) d. Pelayanan Kesehatan Dasar, terdiri dari:

- Imunisasi

- Pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak

- Keluarga Berencana dan Penanggulangan Diare

IV. PRAMUKA PANDEGA

1. Kegiatan Untuk meningkatkan cakupan Posyandu : a. Melengkapi sarana/ prasarana Posyandu b. Pendataan sasaran Posyandu

c. Penyebarluasan kegiatan Posyandu sebelum hari H

d. Kunjungan rumah kepada keluarga yang balitanya tidak dibawa ke Posyandu e. Penyuluhan gizi di Posyandu:

- Demo memasak makanan bergizi

- Diskusi kelompok terarah bagi kelompok ibu-ibu, ayah, remaja, tentang gizi yang terkait 5(lima) perilaku sadar gizi

- Penyebarluasan informasi melalui institusi keagamaan, sekolah, tempat-tempat umum, warung, dll.

2. Melaksanakan kegiatan penyuluhan gizi

a. Pemantauan Pertumbuhan dan Tindak Kewaspadaan Gizi.

Pemantauan pertumbuhan (growth monitoring) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan terus menerus dan teratur, untuk mengetahui lebih dini adanya gangguan keseimbangan gizi pada seorang anak. Kegiatan tersebut penting dalam rangka kewaspadaan gizi atau sering disebut sebagai kegiatan surveilens gizi.

Tujuan:

- Upaya meningkatkan keadaan gizi - Mempertahankan keadaan gizi yang baik Kegiatan dalam pemantauan pertumbuhan:

 penimbangan yang dilakukan terus-menerus secara teratur  mengisi data berat badan anak ke dalam KMS

 penilaian naik atau turunnya berat badan anak sesuai dengan arah garis pertumbuhannya.

b. Tindak Lanjut Hasil Penimbangan

Tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pertumbuhan balita sebagai berikut: Berat Badan Naik (N):

- Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balitanya ke posyandu - Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan

anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana.

- Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan anak sesuai golongan umurnya

- Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya. Berat badan tidak naik 1 kali

- Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balitanya ke posyandu - Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan

anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana

- Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan(batuk, diare, panas, rewel,dll) dan kebiasaan makan anak

- Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.

- Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya

- Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya

Berat Badan tidak naik 2 kali atau berada di Bawah Garis Merah (BGM)

- Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balitanya ke posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya

- Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana

- Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan(batuk, diare, panas, rewel,dll) dan kebiasaan makan anak

- Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.

- Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya

- Rujuk anak ke Puskesmas/ Pustu/Poskesdes.

Data hasil pemantauan pertumbuhan yang tersedia di masing-masing tingkat (posyandu/desa, puskesmas,kecamatan)

S : Jumlah seluruh balita di wilayah kerja K : Jumlah balita yang memiliki KMS D : Jumlah balita yang ditimbang bulan ini

N/T : Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis pertumbuhan pada KMS naik (N) atau tidak naik (T).

BGM : Balita yang berat badannya di bawah garis merah pada KMS. O : Balita tidak ditimbang bulan sebelumnya.

B : Anak yang tidak ditimbang bulan sebelumnya.

3. Melaksanakan Kegiatan dalam Kelembagaan Kadarzi di Tingkat Desa

Pertemuan Tingkat Desa merupakan forum pertemuan yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, kader Poskesdes, perangkat desa/ kelurahan dan dihadiri oleh petugas puskesmas dan lintas sektor tingkat kecamatan. Pertemuan tersebut sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang gizi/ kesehatan. Di dalam pertemuan dibahas masalah-masalah gizi/ kesehatan yang ada di desa dan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan.

Keberhasilan Kadarzi akan sangat tergantung pada kerjasama lintas sektor diberbagai tingkatan administrasi. Pada tingkat nasional kegiatan Kadarzi dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan, dan pada tingkat provinsi, kabupaten/kota dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan yang dalam pelaksanaannya dilakukan bersama dengan kelembagaan yang ada dan terkait seperti : Pokjanal Posyandu, Dewan Ketahanan Pangan, Tim Pangan dan Gizi, Instansi Pemberdayaan Masyarakat, Tim Penggerak PKK,dll.

SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)

Dokumen terkait