• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYULUHAN GIZI

D. Pemanfaatan Pekarangan

1. Pekarangan perlu dimanfaatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Pekarangan bila diolah dan dimanfaatkan dengan baik dapat menghasilkan berbagai bahan makanan yang bergizi untuk keperluan keluarga shari-hari. Tidak perlu tanah yang luas.

2. Keuntungan yang diperoleh dari pekarangan:

a. Sumber tambahan bahan makanan yang bergizi: sayuran, buah-buahan, ikan dan hasil ternak.

b. Sumber pendapatan bagi keluarga c. Menghemat belanja keluarga

d. Sisa tanaman dapat digunakan sbagai makanan ternak. e. Kotoran ternak dapat digunakan untuk pupuk.

3. Merencanakan tanaman pekarangan

Rencanakan tanaman pekarangan pada halaman yang tersedia di wilayah tempat tinggalmu masing-masing. Bicarakan bersama anggota regmu dan masyarakat setempat

Hubungilah petugas pertanian setempat, petugas PPL atau petugas lapangan untuk memperoleh bantuan bibit dan bimbingan.

Pilih salah satu kegiatan di bawah ini : A. Menanam sayuran

B. Menanam buah-buahan C. Membuat kolam ikan D. Memelihara ternak

IV. PRAMUKA PANDEGA

Pramuka Pandega harus menghayati semua materi yang telah dibahas pada Pramuka Siaga Penggalang dan Penegak. Selain itu Pramuka Pandega juga harus :

A. Melaksanakan Penyuluhan Gizi berdasarkan KMS

Dengan melihat KMS, kita dapat memantau berat badan dan keadaan gizi balita, apakah timbangan badannya naik, tetap atau menurun dibandingkan bulan lalu. KMS dibedakan untuk anak laki-laki dan perempuan, warna biru untuk anak laki-laki dan warna merah untuk anak perempuan.

Penyuluhan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

 Untuk memantau berat badannya, anak harus rutin ditimbang di posyandu.

 Pada penimbangan pertama belum dapat diketahui kenaikan berat badannya dibandingkan bulan lalu, dianjurkan untuk datang menimbang lagi bulan depan.  Anak dinyatakan naik timbangannya apabila kenaikan berat badannya sama atau

lebih dari kenaikan berat badan minimum

• Pada KMS mencantumkan kenaikan Berat Badan Minimum(KBM) anak dimana:

- Umur anak 1 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 800gr

- Umur anak 2 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 900gr

- Umur anak 3 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 800gr

- Umur anak 4 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 600gr

- Umur anak 5 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 500gr

- Umur anak 6 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 400gr

- Umur anak 7-10 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 300gr

- Umur anak 10-24 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 200gr

- Umur anak 24-60 bulan kenaikan berat badan minimum adalah 200gr • Bila berat badan anak naik :

Pujilah ibu dan anak, katakan selamat, bagus, sehat, hebat, pertahankan terus. Dianjurkan jangan lupa untuk datang menimbang lagi bulan depan. Anjurkan pula meneruskan makanan anak seperti biasa dan lebih banyak makan karena anak semakin besar akan membutuhkan makanan lebih banyak. Supaya anak tetap sehat dan terawat, sebaiknya ibu mengikuti program KB.

• Bila berat badan tidak naik.

Sesuai dengan umurnya dan 2 (dua) kali penimbangan berat badan anak tidak naik, rujuklah ke Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

B. Melaksanakan Penyuluhan Kurang Vitamin A.

1. Berilah penyuluhan dengan pertimbangan kebiasaan setempat. Gunakanlah sehari-hari yang dimengerti oleh masyarakat.

2. Siapkan macam-macam sayuran hijau tua dan buah yang banyak terdapat di tempat tersebut.

3. Siapkan:

a. Contoh sayuran dan buah yang mengandung vitamin A misal: wortel, bayam, daun singkong, daun pepaya, daun katuk, pepaya, tomat, mangga dan lain-lain.

b. Contoh kapsul Vitamin A

c. Gambar Gangguan kesehatan mata d. lembar balik “Menuju Keluarga Sehat” 4. Selama Penyuluhan:

a. Jelaskan berbagai tanda kekurangan Vitamin A b. Jelaskan cara mencegah kekurangan Vitamin A

c. Peragakan berbagai sayuran dan buah-buahan yang berguna untuk kesehatan mata.

d. Anjurkan setiap hari makan sayuran dan buah

e. Anjurkan menanami pekarangan dengan sayuran dan sumber Vitamin A f. Jelaskan guna kapsul Vitamin A dan peragakan cara pemberiannya Tanda-tanda kekurangan Vitamin A:

a. Buta senja b. Mata keruh

c. Terdapat bercak putih di bagian putih dari mata. d. Pada keadaan yang lanjut, mata menjadi buta. Cara mencegah kekurangan Vitamin A:

a. Makanlah setiap hari sayuran hijau dn buah buahan berwarna.

b. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi kepada balita umur 1 -5 tahun dan bayi umur 6-12 bulan tiap 6 bulan sekali.

C. Melaksanakan Penyuluhan Anemia Gizi atau Kurang Darah 1. Sebelum penyuluhan siapkan:

a. Daftar sayuran hijau yang terdapat di daerah setempat dan sektarnya b. Contoh sayuran hijau c. Contoh tablet tambah darah 2. Selama penyuluhan:

a. Peragakan tanda –tanda kurang darah.

b. Jelaskan akibat kurang darah, terutama pada ibu hamil,ibu menyusui remaja puteri dan wanita usia subur.

c. Jelaskan cara-cara pencegahan kurang darah. d. Peragakan berbagai sayuran dan kacang-kacangan. e. Anjurkan pemanfaatan pekarangan

f. Jelaskan guna tablet kurang darah dan peragakan cara meminumnya. Tanda-tanda kurang darah

dikenal dengan istilah 5L (Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai) yang disertai dengan: - Pusing

- Berkunang-kunang - Muka dan tangan pucat

Bahaya kurang darah bagi ibu hamil:

- Akan menimbulkan perdarahan sebelumnya atau saat persalinan.

- Berisiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir rendah (BBLR) dan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya.

Bahaya kurang darah bagi ibu menyusui:

- Akan melemahkan ibu dan mengganggu pertumbuhan anak yang sedang disusui.

Akibat kurang darah bagi usia sekolah, remaja dan usia produktif: a. Tidak dapat menerima/merangkap pelajaran dengan baik. b. Produktivitas menurun.

Bila ibu hamil, mulai dari awas kehamilan perlu setiap hari minum satu tablet tambah darah pada saat makan atau sesudah makan selama 90 hari.

Bagi remaja putri atau wanita usia subur dianjurkan minum tablet tambah darah 1 tablet seminggu sekali dan 1 tablet setiap hari selama haid.

D. Melaksanakan penyuluhan mengenai diare/mencret 1. Sebelum penyuluhan perlu disiapkan:

a. Tanaman segar dan tanaman layu. b. Oralit dan air matang

c. Gelas, sendok teh dan panci 2. Selama penyuluhan dilaksanakan:

a. Yakinkah ibu-ibu mengenai bahaya mencret.

b. Kenalkan cairan apa saja yang dapat diberikan kepada penderita mencret. c. Praktekkan bersama pembuatan oralit

e. Jelaskan cara-cara mencegah mencret

f. Bila oralit habis, anjurkan minta kepada kader Posyandu atau Puskesmas. Mencret atau diare adalah berak cair lebih dari 3 kali dalam sehari. Penyakit ini terjadi disebabkan karena masuknya kuman penyakit ke dalam perut, karena makan makanan basi, beracun atu salah makan dan dapat juga karena hal-hal lain.

Mencret sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan tubuh kurang cairan yang dapat menyebabkan kematian.

Cara mencegah diare:

b. Disimpan dalam keadaan tertutup (dalam lemari atau tudung saji) c. Minum selalu air matang.

d. Pemberian ASI sampai anam umur 2 tahun

e. Jagalah selalu kebersihan diri dengan mandi setiap hari, cuci tangan dengan sabun sebelum makan.

f. Pelihara kebersihan rumah.

- Rumah harus cukup sinar matahari, cukup udara segar dan lantai selalu bersih

- Halaman pekarangan harus selalu bersih dari sampah dan kotoran, air kotor harus selalu mengalir lancer.

Bila terjadi mencret, segeralah minum oralit atau cairan lain sesering mungkin. E. Sandiwara/simulasi penyuluhan gizi perlu dipersiapakan.

a. Penentuan judul b. Penentuan sasaran c. Pembuatan naskah d. Penentuan para pelaku

e. Persiapan bahan dan sarana yang diperlukan h. Penentuan waktu yang tepat untuk menyajikan

Dokumen terkait