• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut anda, apa komentar anda terhadap promosi yang telah dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata? Apakah memiliki

PENUTUP Simpulan

8. Menurut anda, apa komentar anda terhadap promosi yang telah dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata? Apakah memiliki

dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan jumlah pengunjung?

Pada tahun 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta bersama dengan Badan Promosi Pariwisata Kota Surakarta (BPPIS) menyusun Road

1 Selama tahun 2010-2013 pertumbuhan jumlah hotel bintang di Kota Surakarta tercatat sebesar 79%, sementara hotel non bintang sebesar 6%, dengan jumlah kamar hotel bintang tumbuh 190% sementara jumlah kamar hotel non bintang mengalami pertumbuhan negatif sebesar -19%.

2 Surat Edaran Menteri PANRB No. 11/2014 yang terbit 17 November 2014

78

Map Pemasaran. Dari road map ini telah ditetapkan 3 indikator kinerja utama (key performance indicators) yang akan dijadikan tolok ukur untuk melihat pencapaian pembangunan pariwisata, yaitu: Jumlah wisatawan yang

menginap di akomodasi komersil (number of tourist), Lama tinggal (length of stay), dan Penerimaan pembelanjaan wisatawan (tourist spending) Pencapaian kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Capaian Tahun 2014

Rata-rata pengeluaran wisnus per perjalanan = Rp. 700.000,-

Rata-rata pengeluaran wisman = US$ 147,22 per hari per kunjungan Disamping capaian-capaian dari indikator utama diatas, pembangunan pariwisata di Kota Surakarta juga telah memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan daerah. Kontribusi ini setidaknya tercermin dari kontribusi subsektor hotel dan restoran yang menyumbang sekitar 3% dari total PDRB tahun 2012.3 Kontribusi ini baru yang tercatat dalam subsektor yang secara langsung mendapatkan dampak dari kegiatan pariwisata (direct impact). Sementara dampak lainnya yang timbul dari kegiatan pariwisata terhadap sektor-sektor lainnya belum teridentifikasi (misal dampaknya terhadap subsektor transportasi, sektor pertanian, subsektor perdagangan, dan sebagainya), yang ditengarai cukup besar.

Kontribusi langsung sektor pariwisata juga terlihat dari penerimaan pajak hotel dan restoran (PHR), yang dalam kurun waktu lima tahun terakhir meningkat secara signifikan, sebagai dampak dari pertumbuhan industri perhotelan dan usaha restoran (lihat Tabel dibawah)

3Kontribusi subsektor hotel dan restoran pada tahun 2012 masing-masing sebesar Rp. 49,239.39 Milyar dan Rp. 98,152.63 Milyar. Sementara total PDRB Kota Surakarta tahun 2012 atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar Rp. 5,742,861.31 Milyar (Kota Surakarta Dalam Angka 2013 – BPS Kota Surakarta).

79

Tabel Penerimaan pajak hotel dan restoran di Kota Surakarta Tahun Total Peneriman Pajak Hotel dan

Restoran (dalam Rupiah)

Sumber: DPPKA Kota Surakarta

9. Apakah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah optimal dalam melakukan pemasaran dan promosi? Mengapa?

Sesuai dengan Tupoksinya, Dinas sebenarnya sudah optimal dalam

melakukan pemasaran dan promosi. Upaya untuk melakukan sinergi dengan swasta juga sudah dilakukan. Namun, perubahan tren pasar dan

perkembangan teknologi informasi telah mengubah pola distribusi informasi (melalui penggunaan media sosial dan internet). Disini Dinas masih lambat dalam mengantisipasi perubahan ini, dan masih banyak mengalokasikan anggarannya untuk teknik promosi yang tradisional (melalui alat promosi cetak). Disisi lain, Dinas telah proaktif dengan melakukan direct promotion ke sumber-sumber pasar potensial melalui road show maupun dengan

mengundang travel agent serta travel media untuk datang dan melakukan fam trip di Solo dan sekitarnya. Yang masih dirasakan kurang adalah, tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan promosi tersebut, yaitu berupa pemantauan terhadap hasil-hasil promosi dan pemasaran, sehingga hasil-hasil kegiatan promosi belum bisa terukur secara baik.

10. Dalam pemasaran dan promosi, apakah organisasi anda telah dilibatkan? Seperti apa perlibatan tersebut?

BPPIS selalu dilibatkan dalam pemasaran dan promosi yang dilakukan Dinas.

Pelibatan tersebut dalam bentuk penugasan sebagai narasumber pada road show atau travel mart, perencanaan kegiatan promosi dan penyediaan materi promosi.

11. Menurut anda, bagaimana penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam event sebagai upaya pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Dinas?

Keikutsertaan dalam event yang dilakukan oleh Dinas sebenarnya sudah

80

sesuai dengan target pasar potensialnya. Artinya, event-event yang diikuti sudah menyasar pada pasar potensial, baik dalam maupun luar negeri.

Misalnya, travel mart MATTA di Malaysia, yang menyasar pasar wisatawan Malaysia (salah satu pasar wisman terbesar yang berkunjung ke Solo selain Singapura). Demikian pula keikutsertaan pada event travel mart khusus MICE (ICMITM) yang ditargetkan untuk menggaet perusahaan atau penyelenggara konvensi untuk menggelar event meeting dan konvensi di Solo.

12. Menurut anda, apa saja keunggulan yang dimiliki oleh pariwisata Kota Solo?

Value for money (harga-harga produk wisata di Solo relatif lebih murah dibandingkan destinasi lain)

Kondisi lalu lintas kota yang belum macet (traffic) Keragaman kuliner

Keragaman produk budaya (dan alam – jika dipadukan dengan kunjungan k daerahdaerah di sekitarnya seperti Karanganyar dan Boyolali)

Keramahtamahan penduduknya Keunikan tradisi (ritual Jawa)

13. Menurut anda, apa saja kelemahan yang dimiliki pariwisata Kota Solo?

- Kualitas objek dan daya tarik wisata sangat rendah

- Informasi yang tersedia di lokasi (peta wisata, panduan wisata, rambu2, dsb) sangat kurang

- Kurangnya informasi tentang keberadaan hal-hal yang unik yang layak untuk dikunjungi oleh orang luar

- Aksesibilitas (penerbangan langsung ke Solo) dari sumber-sumber pasar potensial masih terbatas.

14. Berdasarkan kelemahan tersebut, Menurut anda, apa yang harus dibenahi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo dengan pengembangan pariwisata Kota Solo?

- Penciptaan ruang-ruang pariwisata baru

- Optimalisasi media online (internet dan medsos) - Joint promotion antar pelaku dan antar daerah

81

- Branding (khususnya untuk pasar MICE dan minat khusus)

15. Apa saja Tugas, Pokok, dan Fungsi Organisasi Bapak/Ibu (ASITA / PHRI / BPPI)?

BPPIS mempunyai tugas mendukung peningkatan citra kepariwisataan nasional, meningkatkan citra kepariwisataan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Surakarta, meningkatkan promosi kunjungan wisatawan mancanegara dan penerimaan devisa, meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan pembelanjaan, menggalang pendanaan dari sumber selain APBN dan APBD serta melakukan riset dalam rangka pengembangan usaha dan bisnis

pariwisata di Kota Surakarta.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, BPPIS menjalankan fungsi:

Peningkatan pemasaran pariwisata Kota Surakarta, bermitra dengan Pemerintah Daerah;

Penyelenggaraan kegiatan penelitian dan perencanaan promosi pariwisata Kota Surakarta;

Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi pariwisata di dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh dunia usaha, serta melakukan kerjasama promosi

pariwisata Kota Surakarta;

Penyusunan rencana anggaran kegiatan Badan setiap tahun;

Pelaksanaan koordinasi dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah lain di Indonesia dan Badan Promosi Pariwisata Indonesia;

Penggalangan pendanaan dari sumber selain APBN dan APBD guna mendukung program dan kegiatan promosi pariwisata Kota Surakarta;

Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada Walikota melalui Kepala Dinas.

82

Dokumen terkait