• Tidak ada hasil yang ditemukan

menyelenggarakan program Angkutan Kereta Api Perintis Kereta api perintis merupakan layanan jasa angkutan kereta ap

yang memberikan pelayanan pada daerah yang belum terlayani.

P

enyelenggaraan angkutan kereta api perintis dilakukan guna meningkatkan pelayanan angkutan kereta api, menunjang perkembangan ekonomi, danmembantu mobilisasi masyarakat.Keberadaan kereta apiperintis dinilai akan memberikan manfaat dan dampak positif bagi para calon penumpang yang belum terhubungkan dengan kereta api. Implementasi Awal

Pada tahun anggaran 2013 Kementerian Perhubungan

1

(Kemenhub) telah mengalokasikan dana subsidi keperintisan sebesar Rp. 1,382 milyar untuk

penyelenggaraan angkutan kereta api perintis Aceh lintas pelayanan Krueng Mane-Bungkah-Krueng Geukuh. Angkutan kereta api perintis Aceh merupakan angkutan kereta api perintis pertama di Indonesia. Kereta api perintis ini akan menjamin keberlangsungan dan percepatan pembangunan kereta api Aceh kedepan, terutama capaian target

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Disamping itu, keberadaan kereta api perintis Aceh berguna sebagai sosialisasi kehadiran kereta api di Aceh dan fungsionalisasi aset yang telah ada guna mempertahankan kondisi sarana dan prasarana.

Pada lintas Krueng Mane-Bungkah- Krueng Geukuh sudah terdapat jalur sepanjang 11,35 km yang siap dioperasikan dan telah dilakukan uji kelayakan operasional. Satu unit Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) yang memiliki kapasitas 444 penumpang telah siap melayani masyarakat. Kemenhub telah menetapkan penugasan sebagi operator kereta api perintis kepada PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian, untuk tahun 2014 selain kereta api perintis Aceh telah

TRANS PERKERETAAPIAN

disiapkan tiga program kereta api perintis. Adapun ketiga program tersebut adalah penyelenggaraan angkutan kereta api perintis lintas pelayanan Mojokerto-Tarik- Tulangan-Sidoarjo, Purwosari-Sukoharjo- Wonogiri, dan Bogor-Sukabumi-Cianjur- Padalarang.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 159 tentang Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian Angkutan Perintis, menetapkan tujuh lintas, yaitu: (lihat infografis)

Program Prioritas

Dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi tahun 2017 dan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2018, maka belanja Pemerintah diprioritaskan untuk pencapaian sasaran Prioritas Nasional.Awal tahun 2017 ini, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan PT KAI menandatangani Kontrak Penyelenggaraan Angkutan Kereta Api Perintis Tahun Anggaran 2017 di Gedung Kementerian Perhubungan pada Senin (16/1/2017).

Penandatanganan kontrak

Penyelenggaraan Angkutan Kereta Api Perintis ini dilakukan oleh Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kereta Api Perintis Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Aditya serta disaksikan Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dan

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Prasetyo Boeditjahjono.

Sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran(DIPA) Tahun 2017, PT KAI mendapat penugasan penyelenggaraan Kereta Api Perintis dengan nilai kontrak sebesar Rp.98.805.301.170,-. Nilai kontrak ini meningkat 62% dari tahun 2016 sebesar Rp.60.953.100.739,-.

Kontrak Tahun Anggaran 2017 ini meliputi 6 (enam) lintas pelayanan, yaitu Lintas Pelayanan Sidoarjo - Tulangan - Tarik - Mojokerto (KA Jenggala), diresmikan sejak 12 November 2014 lalu, untuk melayani relasi perintis di jalur antara Stasiun Sidoarjo sampai dengan Stasiun Tarik hingga Stasiun Mojokerto.

Lintas Purwosari - Wonogiri (KA Batara Kresna), mulai dioperasikan kembali pada Juli 2015 setelah sebelumnya sempat mengalami perbaikan.Lintas Sukabumi - Cianjur (KA Siliwangi), diresmikan pada 19 Februari 2016, melayani relasi dari Stasiun Sukabumi hingga Stasiun Cianjur. Lintas Kertapati - Indralaya (KA Kertalaya),

Trem

Dimulai di Batavia sejak 1899, merupakan kendaraan yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebelum trem listrik di Batavia, muncul trem kuda (1869) disusul dengan trem uap (1881), tanggal 10 April 1899 trem listrik mulai beroperasi. Trem pertama yang pernah beroperasi di Indonesia adalah di Batavia (Jakarta) dan di Surabaya.

Kereta api perintis Aceh melayani jurusan Krueng Mane-Bungkah-Krueng Geukuh.

1

7

Lintas Padang-Solok

(120,9 km) di Sumatera Barat (Sumbar), belum dioperasikan, rencana bertahap mulai lintas Padang- Lubuk Alung-Kayutanam

Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian Angkutan Perintis

1

Lintas Krueng Mane-Krueng Geukeuh (11,35 km) di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)

3

Lintas Purwosari- Wonogiri (36,6 km) di Jawa Tengah (Jateng)

5

Lintas Sukabumi- Padalarang (83,3 km) di Jawa Barat (Jabar), baru dioperasikan lintas Sukabumi-Cianjur

2

Lintas Mojokerto- Sidoarjo (31,8 km) di Jawa Timur (Jatim)

4

Lintas Kertapati- Inderalaya (25,8 km) di Sumatera Selatan (Sumsel)

6

Lintas Kalisat- Panarukan (69,5 km) di Jatim, belum dioperasikan

TRANS PERKERETAAPIAN

merupakan railbus pertama di Indonesia yang diresmikan sejak 19 Februari 2009 melayani relasi Stasiun Kertapati di Kota Palembang dengan Indralaya di Kabupaten Ogan Ilir.

Lintas Lubukalung - Kayutanam (KA Lembah Anai), mulai beoperasi pada 1 November 2016 di jalur cabang yang membentang dari Stasiun Kayutanam hingga Stasiun Sicincin, danLintas Kruengmane - Bungkah - Kruenggeukeuh (KA Cut Mutia), mulai beroperasi kembali pada 3 November 2016 untuk melayani masyarakat dengan relasi Krueng Mane - Krueng Geukueh.

Pada tahun 2018, Kemenhub memiliki total Pagu Indikatif sebesar Rp.48,486 Triliun. Adapun rincian Pagu Indikatif dilingkungan Kemenhub untuk Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp.17,59 Triliun. Untuk itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memfokuskan Pagu Indikatif yang dimiliki pada 4 (empat) program prioritas tahun 2018.Antara lain, meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi;meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana transportasi;meningkatkan kualitas layanan umum transportasi; dan menyelenggarakan tata kelola, regulasi dan dukungan manajemen di lingkungan Kemenhub.

Oleh karena itu, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub terus berupaya

mengoptimalkan dan fokus kepada

sasaran pembangunan. Sasarannya yaitu membangun jalur kereta api yang terintegrasi dan menyeluruh termasuk reaktivasi jalur kereta api serta pelayanan dari dan ke bandar udara serta menuju pelabuhan untuk mengurangi beban jalan raya untuk angkutan peti kemas.

Selain itu, juga meningkatkan pembangunan angkutan perkotaan berbasis rel, dengan target antara lain peningkatan jalan kereta api sepanjang 730 km’sp;peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 45 km’sp; dan pembangunan bangunan khusus sebanyak 1 unit.

Menhub memaparkan mengenai sasaran output transportasi tahun 2015 - 2019 yang tertuang dalam Rencana Strategi (Renstra) Kemenhub danRencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). “Kami sudah menetapkan sasaran output hingga tahun 2019, salah satunya adalah rehabilitasi jalur kereta api,” ujarnya.

Kemenhub terus berupaya agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai, meskipun terdapat beberapa kendala yang sulit dihindarkan khususnya terkait dengan kebutuhan anggaran, seperti halnya untuk memenuhi tercapainya sasaran pembangunan jalan kereta api.

Berdasarkan data sasaran untuk kegiatan- kegiatan utama yang telah ditetapkan, maka besaran total capaian pada tahun 2015 -2016 dan perkiraan tahun 2017,

Venice Simplon

Orient Express

Dokumen terkait