• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER DAYA MANUSIA Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B) Menempa Penerbang Tangguh, Profesional dan Berkarakter TRANS DARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SUMBER DAYA MANUSIA Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B) Menempa Penerbang Tangguh, Profesional dan Berkarakter TRANS DARAT"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBINA: Menteri Perhubungan Republik Indonesia, PENASEHAT: Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Kepala Badan Litbang Perhubungan, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, PENANGGUNG JAWAB: Baitul Ihwan, PEMIMPIN REDAKSI: Dwiyekti Windayani, REDAKTUR PELAKSANA: Tinitah S. Amrantasi, Muhammad Pamungkas, REDAKSI: Anna Nurjanah, Arifatmi, Christanto Agung, Daniel Pietersz, Deni Hendra M, Destrirani, Dona Devianti, Dwi Wisnu, Gatut Aribowo S, Hari Buyung, Hari Supriyono, Hariyadi Dwi Putera H, Oktavian, R. Achmad Herdin, Revi Yohana, Romauli Fransiska, Wisnu Kuncoro, TIM REDAKSI: Andesrianta Rakhmad, Andung Bayumurti, Prayogie, Syarifah Noor Hidayati, REDAKSI FOTO: Abdullah Baraja, Chairudi Bharata Dharma, Dyota Laksmi Tenerezza, Muhamad Nurcholis, Nur Fitrianto Alfian, Okto Berbudi, ALAMAT REDAKSI: Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419, Fax (021) 3504631, 3511809, E-MAIL: transmedia@dephub.go.id, PENERBIT: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

EDIS

I 04 I 2017

EDISI04 2017 TRANS DARAT

20Mengembalikan Fungsi Utama Jembatan Timbang

POTRET 50Sejuta

Pesona Banyuwangi SUMBER DAYA MANUSIA 36Balai Pendidikan dan Pelatihan

Penerbangan Banyuwangi (BP3B) Menempa Penerbang Tangguh, Profesional dan Berkarakter

Cover :

Pembangunan Kereta Bandara sebagai wujud integrasi antarmoda.

Majalah Kementerian Perhubungan No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976 ISSN : 0853179X

EDITORIAL

Evaluasi 3 Tahun Pembangunan

Pembaca Budiman,

S

etelah memasuki tahun ketiga pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla, hasil-hasil pembangunan infrastruktur perhubungan mulai menampakkan hasilnya. Sejumlah fasilitas transportasi baik bandara, pelabuhan, rel KA hingga pengoperasian tol laut dan angkutan perintis memberi dampak positif bagi masyarakat khususnya di daerah-daerah pinggiran, terluar dan perbatasan. Ketersediaan sarana dan prasarana angkutan umum yang dibangun telah memperlancar mobilitas masyarakat dan distribusi barang dari satu daerah ke daerah lain dengan cepat, lancar, efektif dan efisien.

Program pemerintah membangun bandara baru di beberapa daerah memudahkan masyarakat untuk bepergian. Lokasi wisata yang sebelumnya sepi, kini mulai banyak dikunjungi wisatawan dengan memanfaatkan jasa angkutan udara. Sektor pariwisata dan kegiatan perekonomian masyarakat lokal pun tumbuh dan berkembang pesat.

Perpanjangan runway (landasan pacu) bandara juga meningkatkan kapasitas moda angkutan udara. Perluasan bandara akan memungkinkan pesawat berbadan besar mendarat dengan penumpang yang besar pula. Harga tiket pesawat pun bisa lebih murah. Ini membawa kemajuan industri penerbangan nasional. Sejumlah maskapai mulai ramai menambah frekuensi dan rute penerbangan baru setelah bandara - bandara dibangun.

Hal serupa terjadi setelah pemerintah meningkatkan kapasitas dan pelayanan sejumlah pelabuhan. Kapal-kapal besar bisa bersandar di pelabuhan laut dalam, pelabuhan

pengumpul dan feeder serta perintis di sejumlah wilayah. Biaya angkutan pun menjadi lebih murah dari sebelumnya. Bahkan dengan penyediaan angkutan kapal Tol Laut yang tetap dan terjadwal maka harga-harga kebutuhan pokok di daerah - daerah khususnya Indonesia Timur bisa ditekan. Disparitas harga antarwilayah di Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur juga bisa teratasi. Keterhubungan angkutan kapal laut dengan moda angkutan udara seperti di Papua, turut menunjang distribusi logistik ke daerah-daerah pedalaman secara lebih lancar, efektif dan efisien. Konektivitas nasional semakin terwujud.

(2)

DAFTAR

ISI

TRANSMEDIA I EDISI 04 I 2017

36

SUMBER DAYA MANUSIA

Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B) Menempa Penerbang Tangguh, Profesional dan Berkarakter

TRANS DARAT TRANS LAUT TRANS UDARA TRANS PERKERETAAPIAN

20 Mengembalikan Fungsi Utama Jembatan Timbang

24 Mengoptimalkan Tol Laut Dengan Rumah Kita

28 Menetapkan Bandara Internasional

32 Menilik Implementasi Jalur Kereta Perintis

10

TRANS UTAMA

Pencapaian Kabinet Kerja JOKOWI - JK Mewujudkan Konektivitas & Aksesibilitas Transportasi

3 EDITORIAL 6 INFOGRAFIS 8 MATA

40 Penetapan PM 108 Tahun 2017

KILAS

BERITA

42 16 Pelabuhan Terapkan Inaportnet

(3)

INTERNASIONAL PERSPEKTIF

58 Jalan Terpanjang di Dunia Lintasi Antar Negara

56 Capaian Kinerja Infrastruktur

TEKNOLOGI

60 KIWANO 01, Sekuter Canggih dengan Self Balancing!

TRANS SEJARAH TRANS HIJAU

62 Menyusuri Tepian Laut Bersejarah Tanjung Perak

64 Mengenal Kereta Hijau di Belanda

SEHAT

66 Bahaya Kurang Tidur Berkendara Sama Seperti Mabuk

SENGGANG

68 Jangan Takut Pada Turbulensi 50 Sejuta Pesona Banyuwangi

44 Potret Transportasi “Sunrise Of Java”

(4)

INFOGRAFIS

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA

TRANSPORTASI DARAT

1.383

UNIT

PENGADAAN BUS RAPID TRANSIT (BRT)

Data per Oktober 2017

325

UNIT

PENGADAAN BUS PERINTIS

11

LOKASI

REHABILITASI TERMINAL PENUMPANG TIPE A

11

LOKASI

PELABUHAN PENYEBERANGAN

PENINGKATAN PELAYANAN

TRANSPORTASI PERKOTAAN

80%

20%

29

BUS

38

BUS

7

RUTE

12

RUTE

67%

MRT

siap dioperasikan

tahun 2019

LRT JAKARTA

siap dioperasikan

tahun 2019

JA

CONNECTION

JR

CONNECTION

LRT PALEMBANG

siap dioperasikan tahun 2019

PROGRES PEMBANGUNAN

(5)

INFOGRAFIS

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

TRANSPORTASI UDARA

15 LOKASI

Pembangunan Bandar Udara Baru

53 LOKASI

Pembangunan Bandar Udara di Perbatasan

56 LOKASI

Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara di Daerah Rawan Bencana

Data per Oktober 2017

PEMBANGUNAN JARINGAN

REL KERETA API

TRANSPORTASI LAUT

TOL LAUT

13 TRAYEK

SARANA BANTU NAVIGASI PELAYANAN

368 UNIT

PEMBANGUNAN KAPAL NAVIGASI

20 UNIT

PEMBANGUNAN KAPAL PATROLI

67 UNIT

PENYELESAIAN PEMBANGUNAN PELABUHAN

104 LOKASI

PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS

13 UNIT

PERTUMBUHAN PENUMPANG KA (ORANG) PERTUMBUHAN ANGKUTAN BARANG (TON) 106 km

179,33 km

159,41 km PEMBANGUNAN JALUR KA

TERMASUK JALUR GANDA DAN REAKTIVASI REL 2014

2015 2016 2017

33,99 km

356 km 333,6 km REHABILITAS DAN PENINGKATAN JALUR KA

2014 2015 2016 2017 7,28 km

51 km

26%

277 Juta

2014

24%

30 Ribu

2014

44%

327 Juta

2015

21%

29 Ribu

2015

53%

358 Juta

2016

30%

32 Ribu

(6)

TRANS

MATA

(7)

TRANS

MATA

Salah satu maskapai penerbangan yang mendarat di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi

Aktivitas di pelabuhan penyeberangan Ketapang, Banyuwangi

Skytrain menghubungkan semua terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Kapal raksasa CMA CGM membuka publikasi layanan jasa angkut peti kemas dari Tanjung Priok langsung

1

2

3

4

3 4

(8)

Pembangunan infrastruktur transportasi yang telah dilakukan

pemerintah kini mulai menunjukkan hasilnya. Sejumlah fasilitas

transportasi mampu memberi manfaat bagi masyarakat khususnya

di daerah pinggiran, terluar dan perbatasan. Ketersediaan sarana

dan prasarana angkutan umum yang dibangun mampu meningkatkan

pelayanan distribusi barang dari satu daerah ke daerah lain secara

lancar, efektif dan efisien.

TRANS

UTAMA

Landas pacu

bandara perintis

memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan bandara bandara komersial terlebih lebih di kawasan terpencil. Landasan pacu ini dikenal sebagai airstrip. Terkadang hanyalah lajur tanah yang diperkeras yang diberi lapisan rumput, dan untuk mencegah amblasnya tanah digunakan lonjoran lonjoran baja atau alas marston (lapisan plat baja yang berlubang lubang). Di Indonesia, landasan seperti ini digunakan di daerah pedalaman Irian Jaya atau Papua. Konstruksi landas pacu seperti ini digunakan pada masa Perang Dunia II untuk kepentingan militer karena pembuatannya lebih praktis.

P

rogram pemerintah menyediakan angkutan kapal Tol Laut sebagai misal, terbukti mampu menekan disparitas harga antarwilayah di Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur. Keterhubungan dengan moda angkutan udara seperti di Papua, pengembangan transportasi yang terjadi turut menambah efisiensi distribusi logistik ke daerah-daerah pedalaman. Selain ketersediaan barang di daerah-daerah semakin terjamin, konektivitas nasional semakin terwujud. Komoditas unggulan dari daerah-daerah Indonesia Timur yang dilintasi rute Tol Laut juga bisa didistribusikan ke daerah lainnya secara lancar. Bahkan kapal khusus ternak yang diadakan pemerintah telah membantu masyarakat NTT memasarkan ternak mereka ke luar daerah untuk memenuhi tingginya kebutuhan daging di Jakarta, Bengkulu, dan daerah lain di Sulawesi. Keberhasilan pengoperasian kapal tol laut didukung dengan pengembangan pelabuhan-pelabuhan di sejumlah daerah lainnya.

Rute Kapal Tol Laut yang melewati

Kabupaten Kepulauan Anambas contohnya, merupakan salah satu bukti kelancaran

distribusi logistik di kepulauan terluar Indonesia itu. Meski dampak penurunan harga kebutuhan masyarakat masih relatif kecil, namun dalam jangka panjang tol laut dapat menekan harga secara signifikan. “Pelan tapi pasti, harapan masyarakat untuk memperoleh harga kebutuhan pokok yang lebih murah bisa tercapai,” kata Wakil Bupati Kepulauan Anambas Wan Suhendra kepada Transmedia di Anambas beberapa waktu lalu. Dengan menggunakan kapal tol laut itu, harga ongkos kirim menjadi lebih murah yakni Rp 273 ribu per ton. Bandingkan, dengan harga kapal pengangkut selama ini yang mencapai Rp 450-500 ribu per ton. Menurutnya, penurunan harga bisa dicapai hingga 50 persen lebih jika pelaku usaha lokal tidak melakukan monopoli perdagangan di Anambas. Tantangan lainnya notabene pelaku usaha di Anambas juga belum memiliki relasi bisnis di Jakarta yang bisa membeli komoditas muatan balik kapal tol laut ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjelaskan pekerjaan Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

(9)

TRANS

UTAMA

(10)

TRANS

UTAMA

Kendati demikian, peluang bisnis dengan memanfaatkan kapal tol laut ini tetap menjanjikan bagi masyarakat Anambas. Keberadaan kapal tol laut juga telah mampu mengatasi persoalan minimnya ketersediaan sembako yang dirasakan masyarakat. “Artinya, meski belum optimal, program tol laut masih dibutuhkan masyarakat Anambas,” tutur Suhendra. Sebagai gambaran, dengan ongkos angkut Rp 273 ribu per metrik ton, pengusaha bisa membawa barang dari Jakarta keTarempa dan Rp 217 ribu per metrik ton dari Tarempa-Natuna. Ini sudah termasuk harga pulang dan pergi dan bahkan dengan harga itu sudah termasuk biaya muat dan biaya bongkar kapal. 

Manfaat serupa dirasakan masyarakat Rote Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Miangas Sulawesi Utara. Tol Laut di Rote yang dilayani KM Caraka Jaya Niaga III-22 dan KM Logistik Nusantara I mampu menekan harga barang di daerah ini turun 10-20 persen.

Wakil Bupati Rote Ndao Jonas C Lun mengatakan kebijakan tol laut ini sesuatu yang mendatangkan berkah terutama untuk kabupaten Rote Ndao. Ia mengatakan ketersediaan dan penampungan barang akan diatur termasuk dengan dibentuknya “rumah kita” sebagai gudang pendistribusian sehingga barang datang dan keluar bisa berimbang dan terjadi peningkatan ekonomi masyarakat. “Ada manfaat yang positif, sebelum ada tol laut harga agak lebih tinggi setelah ada tol laut karena ada distribusi dan stok yang cukup, maka harga lebih terkendali,” ujar Jonas.

Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat peresmian pengoperasian jalan tol akses Tanjung Priok 2

3

2

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan setelah penerapan tol laut dan “Rumah Kita” harga kebutuhan pokok dan bangunan di Rote mengalami penurunan. Seperti harga semen di Rote pada Agustus 2016 Rp 55.000 sedangkan pada Juni 2017 telah menurun sebesar 14 persen menjadi Rp 47.500. Sejalan dengan itu, barang kebutuhan pokok juga mengalami penurunan. Seperti beras pada September 2016 Rp 14.000 menjadi Rp 10.500 (September 2017). 

Peran pemerintah mengembangkan infrastruktur transportasi udara pun demikian. Sejumlah pembangunan telah dilakukan dalam 3 tahun terakhir. Pemanfaatan bandara yang telah mengalami perpanjangan runway (landasan pacu) memungkinkan pesawat berbadan lebar mendarat ke daerah-daerah terpencil, terluar dan perbatasan hingga daerah rawan bencana tanpa halangan.

Kehadiran bandara di Pulau Miangas Sulawesi Utara membawa kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Miangas. Dengan adanya Bandara tersebut, perekonomian dan mobilitas

masyarakat semakin meningkat. Hibor Arunda’a salah satu pensiunan guru sekaligus tokoh masyarakat di Pulau Miangas, mengungkapkan setelah ada

bandara ini ada perubahan dinamika kehidupan masyarakat. Sebelum ada Bandara, masyarakat setempat hanya mengandalkan transportasi laut yaitu kapal perintis. Namun kapal perintis tidak bisa melayani angkutan ke dan dari Miangas ketika cuaca buruk dan gelombang tinggi, sehingga tidak dapat diandalkan masyarakat.

Saat ini, masyarakat berbelanja kebutuhan pokok di Bitung atau Tahuna dengan pesawat terbang. Dengan begitu waktu yang mereka perlukan lebih singkat. Mereka saat ini memilih menggunakan transportasi pesawat terbang karena kapal perintis punya resiko gelombang laut yang sewaktu-waktu berubah. Saat ini maskapai Wings Air melayani penerbangan ke Miangas 1 kali dalam seminggu.

Meski harga kebutuhan pokok (sembilan bahan pokok/sembako) di Miangas masih tergolong cukup tinggi, -- karena pesawat yang ada saat ini hanya diprioritaskan untuk mengangkut penumpang bukan barang— tapi ketersediaan sarana dan prasarana angkutan udara tetap berpengaruh positif terhadap penurunan harga di pulau itu.

(11)

TRANS

UTAMA

pembangunan bandara di sejumlah tempat. Hingga akhir Agustus 2017, proses pembangunan dan pengembangan bandara-bandara di sejumlah daerah terus dilakukan. Ketersediaan prasarana bandara yang memadai menjadi prioritas kebijakan pembangunan Kementerian Perhubungan dalam tiga tahun terakhir. Data Ditjen Perhubungan Udara 2017 menyebutkan ada 15 lokasi pembangunan bandar udara baru, 53 lokasi pembangunan bandar udara di perbatasan dan 56 lokasi pembangunan dan pengembangan bandar udara di daerah rawan bencana. Pengembangan bandara juga dilakukan di 100 lokasi lainnya termasuk pengembangan terminal penumpang di 26 bandara. Sedangkan pembangunan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kargo udara dilakukan di 9 lokasi.

Ketersediaan bandara yang besar dengan landasan pacu yang lebih panjang, diarahkan untuk melayani kebutuhan angkutan udara yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kapasitas bandara diharapkan bisa didarati oleh pesawat berbadan besar yang mampu mengangkut jumlah penumpang yang besar pula. Asumsi itulah yang menjadi pertimbangan pemerintah membangun infrastruktur bandara baik yang telah dikelola BUMN PT Angkasa Pura, maupun yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan maupun Pemda.

Sejumlah pengembangan telah dilakukan di beberapa bandara mulai dari Bandara Babullah Ternate, Biak berdampak pada peningkatan

pengiriman barang pokok ke berbagai daerah pedalaman lebih lancar dan terjangkau. “Jarak pelabuhan laut dengan Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak sangat dekat dapat ditempuh 10-15 menit, sehingga memperlancar distribusi bahan pokok ke sejumlah kabupaten wilayah pegunungan,” ujar Bupati Thomas Ondy. Dengan demikian, integrasi layanan tol laut dan tol udara tahun 2017 memberi dampak positif bagi daerah. Berbagai bahan pokok untuk masyarakat dapat terpenuhi aman dengan anggaran angkutan distribusi bahan pokok yang disubsidi pemerintah.

Pembangunan Infrastruktur Perhubungan Udara Dukungan lain dari upaya

mewujudkan kelancaran distribusi logistik melalu udara adalah dengan terletak di wilayah pegunungan.

Masyarakat di pegunungan Papua itu sangat bergantung pada koneksitas transportasi udara. Oleh karenanya Kemenhub membangun sejumlah bandara dan melakukan kebijakan BBM 1 harga di wilayah Papua. Sekarang BBM bisa dijangkau dengan harga 6.500 per liter dari sebelumnya Rp 50 ribu per liter.

Bupati Illaga Puncak Papua Willem Wandik mengungkapkan Pemerintah masih terus berupaya selain harga BBM, harga bahan pokok lainnya juga menurun. Selain BBM, harga semen di kabupaten Puncak juga mengalami penurunan dari 2.500.000 per sak menjadi 1.050.000 per sak.

Hal senada diakui Bupati Biak Numfor Papua, Thomas Ondy. Menurutnya, adanya integrasi pelayanan tol angkutan laut dengan udara di Bandara Internasional Frans Kaisiepo

3

PENURUNAN DWELLING TIME

DI 4 PELABUHAN UTAMA

(12)

TRANS

UTAMA

Presiden RI Joko Widodo saat Peresmian pelabuhan Tapaleo

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjelaskan pekerjaan Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

5 4

Provinsi Maluku Utara, Bandara Raden Inten II Lampung, Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Bandara Syamsuddin Noor Kalimantan Selatan, Bandara Kertajati Jawa Barat, Bandara Internasional DI Yogyakarta, Bandara Sebatik Kalimantan Utara, dan pengembangan Bandara Ahmad Yani di Semarang. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengungkapkan, proses

pengembangan infrastruktur bandara hingga Agustus 2017 ini akan terus dilanjutkan sesuai Renstra Pembangunan infrastruktur Kemenhub 2015 – 2019. Ketersediaan infrastruktur bandara yang baik merupakan salah satu strategi pemerintah menghadapi tingginya tingkat intensitas perjalanan transportasi udara yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Diperkirakan, lalu lintas udara untuk Indonesia saat ini menunjukkan bahwa jumlah penumpang setiap tahunnya akan meningkat dari jumlah di atas 100 juta menjadi lebih dari 300 juta di tahun 2025. Agar mampu mengimbangi pertumbuhan ini, beberapa bandara Indonesia perlu diperluas secara signifikan.

Pembangunan bandara baru ada di 15 lokasi salah satu diantaranya ada di Anambas, Tambelan, Tbelian, Enggano, Miangas, Morowali, Buntu Kunik, Kutai, Namniwei, Pantar, Moa, Segun, Sinak, Koroway, Manggelum. Disamping pembangunan bandara baru, pemerintah melakukan rehabilitas terminal penumpang dan perpanjangan runway. Ini dilakukan di Bandara Binaka, Sambas, Lampung, Hananjoeddin, Pangkalan Bun, Sintang, Biak, Sumenep, Malang, Morowali, Kloaka, Wunopito, Larantuka, Marinda, Sorong, Ayawasi, Serui, Moa, Saumlaki, Tual, Dobo, Bomakia, Mindiptana, Kimaam, dan Okaba.

Kersajama Dengan BUMN dan Swasta

Selama 2017, pembangunan bandara baru dan pengembangan bandara eksisting terus dilanjutkan. Pemerintah mengupayakan kerjasama dengan BUMN dan swasta untuk mengelola pelabuhan dan bandara. Ada 20 pelabuhan dan 10 bandara yang siap dikerjasamakan.

Diantara 10 bandara tersebut, adalah Bandara Juwata Tarakan, Bandara Komodo Labuan Bajo, Sentani, Tanjung Pandan, Radin Inten Lampung, dan lainnya. Melalui kerjasama dengan BUMN maupun swasta, pemerintah berharap ada penghematan anggaran APBN. Dana yang dihemat, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan dan bandara baru di daerah-daerah pinggiran, terluar, dan perbatasan serta daerah rawan bencana. Outcome Pembangunan Transportasi Laut

Penetapan trayek tol laut sebanyak 13 rute merupakan bagian dari pembangunan bidang transportasi laut 2017. Selain tol laut pemerintah melakukan pembangunan pelabuhan, pengadaan kapal perintis, sarana bantu navigasi pelayaran (268 unit), pembangunan kapal navigasi (20 unit), dan pembangunan kapal patroli (67 unit).

DAMPAK TOL LAUT TERHADAP

PENURUNAN

HARGA

PELAKSANAAN

RUMAH KITA/

SENTRA LOGISTIK

AK GORENG KEMASAN

AUG

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 13.000

Rp 10.000 -13,5%

WAMENA

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 500.000

Rp 300.000 -40%

SORONG

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 13.000

Rp 10.500 -20%

PUNCAK JAYA

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 2.500.000

Rp 1.800.000 -28%

BONTANG

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 12.000

Rp 10.500 -13,5%

JAYAPURA

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 95.000

Rp 85.000 -10%

TERNATE

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 13.000

Rp 10.500 -20%

NABIRE

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 85.000

Rp 75.000 -12%

BIAK

HARGA SEMULA Rp/Kg

HARGA MENJADI Rp/Kg Rp 14.000

Rp 10.000 -29%

(13)

TRANS

UTAMA

Sejak dioperasikan pada akhir 2015 lalu, program Tol Laut dinilai telah berhasil menekan disparitas harga antara wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Namun, pemerintah mengakui ada beberapa tantangan terkait penyelenggaraan distribusi logistik dengan kapal tol laut di daerah. Ini menurut Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Laut, Bay M Hasani, terjadi karena rantai perdagangan dikuasai

sejumlah pedagang tertentu. Mereka (pedagang) yang mendikte harga sehingga kondisi itu memberatkan masyarakat.

Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah membentuk “Rumah Kita” yang melibatkan semua instansi pemerintah dan BUMN serta pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan di lapangan. “Rumah

4

5

Kita” merupakan program yang mendekatkan gudang ke masyarakat. Kementerian Perhubungan telah menetapkan 13 lokasi Rumah Kita yang berfungsi mendistribusikan logistik yang diangkut kapal tol laut langsung ke masyarakat, agar para pengusaha yang memonopoli perdagangan bisa dihilangkan. Melalui “Rumah Kita” ini, pemerintah akan terus melakukan pemantauan di semua wilayah yang dilalui tol laut agar pasokan dan distribusi barang kebutuhan pokok terjaga dan disparitas harga bisa dikendalikan. Tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur di daerah pinggiran, pemerintah juga mengembangkan pelabuhan di kawasan aglomerasi. salah satunya di Jabodetabek dengan melanjutkan pembangunan Pelabuhan Patimban.

Pelabuhan Patimban diperlukan karena dari secara geografis lokasinya berdekatan dengan pusat industri Cikarang, Bekasi, Bogor, dan sekitarnya. Pelabuhan ini menjadi alternatif kegiatan pengangkutan barang selain dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini semua sentra industri yang ada di Jabodetabek memanfaatkan Pelabuhan Tanjung Priok sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas yang luar biasa. Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan laut bertaraf internasional yang akan melayani muatan ekspor dan impor dengan target kapasitas pelabuhan 1,5 juta Teus hingga 7,5 juta Teus.

Upaya Menurunkan Biaya Logistik Beragam bentuk pencapaian pembangunan pelabuhan membuahkan banyak manfaat. Pengoperasian pelabuhan-pelabuhan yang bisa disinggahi kapal-kapal besar telah mengurangi biaya logistik nasional. Pelayanan pelabuhan yang lebih baik dengan penerapan sistem IT seperti Inaportnet, memudahkan operator pelayanan nasional semakin cepat, efektif dan efisien dalam mendistribusikan muatan mereka. Massifnya pembangunan pelabuhan dan bandara serta infrastruktur transportasi darat maupun kereta api di seluruh daerah di tanah air, diharapkan bisa meningkatkan kapasitas dan pelayanan bidang transportasi. Transportasi yang efisien akan menghasilkan biaya logistik yang murah dengan dukungan infrastruktur transportasi baik pelabuhan utama maupun pelabuhan feeder yang ada di Tanah Air.

(14)

TRANS

UTAMA

Pelabuhan Dikerjasamakan Sebanyak 20 pelabuhan telah siap dikerjasamakan dengan PT Pelindo maupun investor swasta. Pengelolaan pelabuhan yang melibatkan investasi swasta diharapkan bisa mengurangi beban APBN yang selama ini dilakukan melalui anggaran Kemenhub.

Kementerian Perhubungan terus mendorong keterlibatan swasta dalam kerjasama pengelolaan 20 pelabuhan dan 10 bandara. Saat ini setidaknya terdapat 4 pelabuhan yang telah dikerjasamakan ke swasta yaitu Pelabuhan Probolinggo, Pelabuhan Sintete, Pelabuhan Waingapu, dan Pelabuhan Bima. Menurutnya,  kerjasama swasta ini bisa menghemat dana APBN. “Kita harapkan

paling tidak dana APBN yang bisa diefisienkan kurang lebih 800 miliar sampai 1,5 triliun dari 20 pelabuhan dan 10 bandara,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, belum lama ini.

Dari target 20 pelabuhan dan 10 bandara yang dikerjasamakan, Kementrian Perhubungan

menargetkan tahun 2017 ini terdapat 15 infrastruktur transportasi yang akan dikerjasamakan ke swasta. Sementara 20 pelabuhan yang sudah dan akan dikerjasamakan dengan swasta diantaranya Pelabuhan Probolinggo, Sintete, Bima, Waingapu, Tanjung Wangi, Badas, Kalabahi, Tenau Kupang, Ende, Lembar, Manokwari, Bitung, Ternate, Pantoloan, Parepare, Kendari, Biak, Fakfak, Sorong, dan Merauke.

Dengan menggandeng operator pelabuhan BUMN dan Swasta, maka diharapkan pengelolaan dan pelayanan kepelabuhanan bisa berjalan baik.

Peningkatan pelayanan ini akan mempengaruhi biaya angkutan kapal laut. Selama ini, biaya angkutan barang melalui kapal laut dari satu daerah ke daerah lain di dalam negeri, tergolong cukup tinggi.

Data Kemenhub 2017 menyebutkan biaya transportasi dari Jakarta ke Singapura, Hongkong atau ke Jepang jauh lebih murah daripada biaya angkutan kapal laut dari Jakarta dan ke daerah lain di Indonesia. Secara rinci, berikut perbandingan biaya angkutan kapal di Jakarta dan daerah lain di Tanah Air dengan biaya angkutan laut ke luar negeri. (lihat gambar)

Dalam rangka itulah, pemerintah terus mengupayakan biaya angkutan kapal laut dari pelabuhan ke pelabuhan di dalam negeri bisa lebih murah dan efisien melalui peningkatan pelayanan pelabuhan dan pengoperasian kapal tol laut.

Kehadiran Bandara Miangas di kota Miangas membuka keterisolasiran Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Bandara Nop Goliat Dekai, Papua 7

6

6

Program tol laut akan memastikan kehadiran negara dalam hal ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility) dan kemampuan (affordability) terhadap bahan-bahan pokok di pulau terluar terpencil dan terbelakang. Hasil evaluasi Kemenhub 2017 menunjukkan adanya manfaat yang signifikan dengan ditandai adanya berkurangnya disparitas harga yang cukup signifikan antardaerah. Muatan khususnya muatan balik menjadi lebih optimal dan peran angkutan kapal perintis maupun kapal feeder lain bisa menjangkau hingga pulau terpencil, termasuk di pulau terluar dan pinggiran.

Selama tiga tahun pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla, pemerintah juga telah melakukan pengerukan alur pelayaran / kolam pelabuhan pada 65 lokasi yang bertujuan agar kapal-kapal besar bisa singgah dan merapat ke daerah tujuan dengan selamat, aman dan lancar. Selain prasarana, pembangunan sarana angkutan laut telah dilakukan. Target hingga 2019 nanti, ada sebanyak103 kapal perintis. Pengadaan sarana angkutan kapal perintis diharapkan menunjang pendistribusian logistik ke daerah-daerah terpencil dengan harga yang terjangkau. Ketersediaan angkutan perintis merupakan bentuk kehadiran negara di daerah-daerah yang tidak terlayani oleh kapal angkutan komersial.

Biaya Transportasi per biaya

total (%)

JABODETABEK SURABAYA MEDAN MAKASSAR RATA-RATA INDONESIA

JEPANG

(15)

TRANS

UTAMA

Pemerintah menargetkan 193 lintas angkutan laut perintis pada 2019. Keberadaan angkutan perintis ini merupakan angkutan feeder dari penyelenggaraan rute angkutan laut tetap dan teratur dari kapal Tol Laut yang hingga kini sudah melayani 13 rute. Di samping itu, Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan dan membangun kapal negara kenavigasian sebanyak 41 unit dan pembangunan kapal patroli sebanyak 282 unit. Pembangunan Transportasi Darat Begitu pun dengan pembangunan di sektor perhubungan darat dan perkeretaapian. Pemerintah terus menggalakkan pembangunan sistem transportasi massal untuk melayani masyarakat perkotaan di Jabodetabek, dan kota-kota besar lain di Indonesia. Pembangunan BRT, MRT, LRT dan KA Bandara, diharapkan bisa mengurangi penggunaan angkutan kendaraan pribadi di wilayah perkotaan. Upaya mengatasi kepadatan lalu lintas serupa juga tengah dilakukan di Kota-kota aglomerasi lain di Medan (Mebidangro), Surabaya (Gerbangkertasusila), Denpasar, Bandung, Makassar dan Semarang.

Penataan sistem transportasi jalan yang lebih baik terus digalakan setelah Kementerian Perhubungan mengambil alih pengelolaan terminal tipe A dan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau

jembatan timbang dari pemerintah daerah.

Dengan kewenangan itu, kementerian perhubungan bisa menata dan mengembangkan sistem angkutan umum sesuai dengan ketentuan keselamatan, keamanan dan pelayanan transportasi nasional. Pembangunan 143 terminal tipe A dan peresmian 25 dari 141 jumlah jembatan timbang secara nasional, menandai peningkatan layanan sistem transportasi yang terpadu, sedang mulai berjalan. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana semua moda angkutan baik darat, laut, udara dan KA sebagian telah diresmikan. Sebagian lainnya akan diselesaikan hingga 2019 nanti. Sesuai Rencana Strategis Kemenhub 2015 – 2019, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur transportasi untuk mempercepat konektivitas nasional dan mendukung perekonomian.

Pemerintah telah mengembangkan pembangunan sistem angkutan massal perkotaan dengan memberikan bantuan sarana Bus Rapid Transit (BRT) di 34 kota sebanyak 1.383 unit bus dari target 3.170 bus pada 2019. Pengadaan BRT ini bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah daerah dengan pengembangan angkutan massal cepat untuk mengatasi persoalan kepadatan lalu

lintas di kota-kota besar di Indonesia. Ketersediaan angkutan massal berbasis bus ini merupakan solusi transportasi di kawasan kota aglomerasi dan metropolitan. Kementerian

Perhubungan juga telah mengadakan bus perintis sebanyak 325 unit bus. Selain pengadaan sarana transportasi, pemerintah juga membangun dan mengembangkan terminal penumpang tipe A di 11 lokasi dari target 41 lokasi pada 2019 serta pembangunan pelabuhan penyeberangan di 11 lokasi. Penerapan standar keselamatan transportasi darat tak lupa diabaikan. Pemerintah terus menerapkan teknologi Area Traffic Control System (ATCS) di seluruh ibukota provinsi. Pengembangan sistem angkutan massal perkotaan mesti terintegrasi dengan baik. Pemerintah terus menggalakkan penggunaan angkutan umum massal sebagai solusi menangani kemacetan lalu lintas. Dengan

ketersediaan angkutan massal yang nyaman dan terintegrasi dengan moda angkutan lain, maka masyarakat perkotaan akan berpindah dari penggunaan kendaraan pribadi yang selama ini menjadi biang kemacetan lalu lintas di perkotaan.

Integrasi antarmoda menjadi salah satu pilihan terbaik, disamping peningkatan pelayanan angkutan umum yang mencakup penerapan e-ticketing di jalan tol maupun di terminal, penerapan aplikasi online yang memudahkan pelayanan transportasi, serta kemudahan dalam menjangkau angkutan umum tersebut dengan adanya angkutan feeder seperti angkutan kota, mikrolet serta jalur pedestrian yang nyaman. Kemudahan akses menuju angkutan massal baik BRT, MRT, LRT dan KRL menjadi harapan warga ibukota dan kota-kota besar lainnya untuk kegiatan mobilisasi yang menunjang perekonomian mereka.

(16)

dan para operator angkutan umum swasta agar senantiasa menaati regulasi pemerintah terkait penerapan standar keselamatan, keamanan dan pelayanan minimum angkutan umum di perkotaan.

Kebijakan pemerintah mengelola UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor) atau lebih dikenal jembatan timbang hingga kini juga masih dalam proses pengalihan dari pemerintah daerah. Diharapkan pengalihan itu bisa menjadi media untuk menerapkan standar minimum keselamatan angkutan barang (truk) di jalan.

Pembangunan infrastruktur perhubungan darat juga meliputi pembangunan pelabuhan penyeberangan di 65 lokasi, pembangunan dan pengembangan dermaga sungai dan danau di 120 lokasi serta pengadaan kapal penyeberangan terutama perintis sebanyak 50 unit.

Pembangunan Infrastruktur Perkeretaapian

Dalam paparan “Transportation Outlook 2017” Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan sarana dan prasarana transportasi perkeretaapian menjadi fokus utama perhatian pemerintah. “Kereta api telah menjadi moda transportasi darat yang sangat dibutuhkan sebagai angkutan

penumpang maupun angkutan barang,” tutur Menteri Perhubungan.

Guna mendukung pelayanan angkutan umum massal perkotaan, Kementerian Perhubungan terus melakukan upaya peningkatan konektivitas antarmoda melalui pembangunan akses pelabuhan, bandara, dan dengan kawasan industri. Peningkatan kapasitas angkutan KA juga telah dilakukan dengan pengoperasian jalur DDT Cikarang - Manggarai. Dengan pengoperasian DDT tersebut maka kapasitas dan penambahan jaringan lalu lintas KCJ bisa meningkat. Peningkatan kapasitas angkutan umum berbasis rel di perkotaan meliputi pengembangan LRT Jabodetabek, LRT di Palembang Sumsel dan pengembangan LRT maupun Trem di Surabaya.

Pembangunan Jalur Rel KA Luar Jawa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa

pembangunan jalur proyek kereta api Trans Sumatera, Trans Sulawesi dan Kalimantan tetap akan diselesaikan hingga terealisasi secara nyata hingga 2019. Trans Sumatera ditargetkan rampung sesuai rencana pada akhir tahun 2019. Menurutnya, jalur dari Medan menuju Langkat dan ke Aceh merupakan proyek prioritas Kereta Api Trans Sumatera. “Karena merupakan proyek strategis nasional, maka pengerjaannya harus selesai dan kini hanya masalah waktu saja,” katanya. Saat ini Kereta Api Trans Sumatera memang sedang dalam pengerjaan khususnya rel Binjai - Besitang, Langkat dengan panjang sekitar 80 kilometer. Pengembangan jalur Kereta api ini dipastikan akan meningkatkan kelancaran transportasi penumpang dan barang di seluruh wilayah Sumatera. Pemerintah telah membangun rel Trans Sumatera sepanjang 1.469,22 km sp pada 2016 lalu dari target 2.351 pada 2019 mendatang.

Hal serupa berlaku untuk

pembangunan jalur rel Trans Sulawesi dan Kalimantan. Hingga 2017 ini, pemerintah telah membangun rel Trans Sulawesi sepanjang 16 km sp dari target 278 km sp pada Tahun 2019. Sedangkan pembangunan jalur rel Trans Kalimantan belum berjalan dan pemerintah menargetkan 278 km sp pada 2019.

TRANS

UTAMA

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden RI Joko Widoso mengunjungi MRT di Setiabudi, Jakarta Kehadiran Bandara Ilaga diakui Bupati

secara signifikan telah berdampak pada

peningkatan aksesibilitas ke Ilaga 9

8

(17)

Selain pembangunan jalur rel KA luar jawa, pemerintah juga meningkatkan layanan angkutan kereta api perintis. Hingga kini tercatat ada enam lintas KA Perintis. Pertama, rute Mojokerto - Tarik - Tulangan – Sidoarjo. Kedua, rute Purwosari-Wonogiri. Ketiga, rute Kertapati-Inderalaya. Keempat, rute Sukabumi-Cianjur. Kelima, rute LubukAlung-KayuTanam dan keenam rute KruengMane-KruengGeukeuh Aceh. Selain subsidi perintis, pemerintah tetap mengucurkan subsidi melalui pemberian PSO untuk Kereta Ekonomi, KRD Ekonomi, dan KCJ Jabodetabek agar harga tiket KA terjangkau oleh semua lapisan ekonomi masyarakat. Seiring tingginya minat masyarakat pada moda

transportasi KA maka ada harapan peningkatan kapasitas dan pelayanan angkutan umum massal berbasis rel ini bisa menjadi solusi transportasi perkotaan dengan harga terjangkau dan mampu menjadi alternatif angkutan barang yang cepat dan efisien.

Prioritas Pembangunan Transportasi Ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan yang baik, diharapkan bisa menunjang kegiatan perekonomian baik di daerah maupun nasional. Target pembanguann itulah yang kini menjadi agenda Kementerian Perhubungan untuk direalisasikan pada 2017-2019 mendatang.

Sesuai Renstra Kemenhub 2015 – 2019, target pembangunan infrastruktur transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api serta SDM perhubungan sebagian besar sudah terealisasi hingga 2017 ini. Sedangkan sisanya, akan dilanjutkan pada 2018 dan 2019 mendatang. Target pembangunan transportasi yang berhasil akan menghasilkan beberapa sasaran. Salah satunya penurunan biaya logistik nasional bisa mencapai 20% terhadap PDB. Penurunan biaya logistik bisa diraih dengan kebijakan yang mendukung pemanfaatan angkutan umum baik moda transportasi laut, darat, dan KA. Pemerintah menargetkan

penggunaan angkutan laut untuk barang sekitar 20%, pemanfaatan angkutan kereta api untuk penumpang sebanyak 7% dan barang 5%, dan pemanfaatan angkutan umum jalan mencapai 32%. Sementara dengan pengembangan infrastruktur bandara,-- dan regulasi untuk meningkatkan pelayanan,-- on time performance penerbangan nasional bisa mencapai 95%. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi tersebut diharapkan menunjang distribusi logistik dari Indonesia bagian barat hingga Indonesia bagian timur. Konektivitas nasional bisa diwujudkan dengan ketersediaan angkutan yang memadai dan didukung dengan kebijakan yang tepat di semua subsektor transportasi. Semua target tersebut membutuhkan konsistensi dalam mengawal regulasi. Pemerintah telah melakukan deregulasi sejumlah peraturan yang berpotensi menghambat. Kebijakan peningkatan pelayanan transportasi akan terus digalakkan. Salah satunya melalui rencana melibatkan peran BUMN dan pihak swasta untuk investasi dalam bidang pembangunan.

Upaya melibatkan pihak swasta,- baik asing dan domestik- serta BUMN dalam kegiatan pembangunan transportasi diharapkan mampu mengatasi keterbatasan anggaran APBN. Semua bertujuan agar

pembangunan infrastruktur transportasi tidak berhenti lantaran anggaran yang tidak mencukupi. Selama 2017, pemerintah mengupayakan kerjasama dengan BUMN dan swasta untuk mengelola pelabuhan dan bandara. Ada 20 pelabuhan dan 10 bandara yang siap dikerjasamakan dengan PT Pelindo maupun investor swasta. Diantara pelabuhan yang sudah menjalin kerjasama dengan PT Pelindo diantaranya, Pelabuhan Makassar, Bitung, Lembar, Saumlaki, Rote dan lainnya.

Sedangkan diantara 10 bandara yang siap dikerjasamakan dengan PT Angkaran Pura adalah Bandara Juwata Tarakan, Bandara Komodo Labuan Bajo, Sentani, Tanjung Pandan, Radin Inten Lampung, dan lainnya. Melalui kerjasama dengan BUMN maupun swasta, pemerintah berharap ada penghematan anggaran APBN sebesar Rp 800 miliar per tahun. Dana sebesar itu, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan dan bandara baru di daerah-daerah pinggiran, terluar, dan perbatasan serta daerah rawan bencana. “Melalui skema kerjasama ini pula, pembangunan infrastruktur transportasi akan terus berjalan dengan penghematan dana APBN yang terbatas,” tandasnya.

Gencarnya pembangunan infrastruktur transportasi dalam tiga tahun

pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla memberi dampak positif bagi masyarakat di daerah. Disparitas harga mulai menunjukkan penurunan dan distribusi logistik semakin lancar dari daerah satu ke daerah lainnya. Peningkatan kapasitas bandara dan pelabuhan juga diikuti peningkatan frekuensi penerbangan dan

kelancaran pelayaran. Capaian positif pembangunan ini akan dilanjutkan hingga 2019 mendatang sebagaimana target Kementerian Perhubungan membangun konektivitas nasional melalui moda angkutan darat, laut, udara dan perkeretaapian. (*)

(18)

1

TRANS

DARAT

H

ingga kini, ada 141 fasilitas UPPKB yang sudah dialihkan pengelolaannya ke pemerintah pusat yang mencakup serah terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumentasi (P3SD). Dari jumlah itu sebanyak 25 unit yang sudah diresmikan pengoperasiannya oleh Kementerian Perhubungan. Pemerintah juga telah menetapkan

Mengembalikan

Fungsi Utama

Jembatan Timbang

Sejatinya, keberadaan jembatan timbang berfungsi untuk

mengontrol tonase kendaraan, bukan menjadi tempat

memungut retribusi. Pengambilalihan pengelolaan jembatan

timbang oleh Kementerian Perhubungan salah satunya

bertujuan agar pengelolaan jembatan timbang bisa diselaraskan

sesuai standar nasional. Kementerian Perhubungan kini tengah

menyiapkan sejumlah kebijakan agar tata kelola Unit Pelaksana

Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau yang lebih

dikenal jembatan timbang, bisa berjalan efektif dan efisien.

dengan muatan berlebih. Kelebihan muatan inilah yang dinilai menjadi penyebab kerusakan jalan dan potensi kecelakaan akibat cepatnya penurunan kelaikan kendaraan. “Dengan demikian, kontribusi jembatan timbang bagi peningkatan keselamatan dan pemeliharaan fisik jalan, cukup besar,” ujar Menteri Perhubungan.

Sebagai dukungan pelaksanaan kebijakan dan operasional pemerintah telah menetapkan 9 lokasi sebagai pilot project, disamping 25 jembatan timbang yang telah dioperasikan. Sebagian besar lokasi berada di Pulau Jawa.

Tantangan Pengoperasian Jembatan Timbang Manfaat jembatan timbang merupakan alat pengawasan angkutan barang dari kelebihan muatan untuk menjaga kelaikan kendaraan dan kerusakan jalan akibat muatan lebih. Persoalan di lapangan menunjukkan adanya jembatan timbang terkesan sebagai sarang pungutan liar yang dilakukan oknum dan sebagai sumber pendapatan asli daerah atau disebut retribusi daerah. 9 lokasi jembatan timbang yang

menjadi pilot project.

(19)

2

TRANS

DARAT

Single-truck

(tronton)

terbesar yang

beraktivitas di

lintas Sumatra.

Truk ini memang benar-benar besar untuk kelasnya dan jumlahnya hanya sedikit karena truk ini adalah hasil

modifikasi, truk ini juga telah melampaui spesifikasi

maximum single-truck yang di ijinkan pemerintah. Panjang truk ini 16,35 meter dengan lebar 2,7 meter, berat kosongnya 15 ton dan bermuatan maximal 30 ton, Truk ini ber-axel 4 (depan 1, belakan 3 jajar) dengan jumlah roda 14 buah, gardan penggeraknya yaitu 2 buah, gardan yang paling belakang hanya sebagai penopang tambahan.

Jembatan Timbang saat ini telah direnovasi keberadaanya, salah satunya adalah jembatan timbang di daerah Widadoren Ngawi Jawa Timur

Pengawasan pada kendaraan yang memasuki jembatan timbang

1

2 Kementerian Perhubungan telah

mengambil alih kewenangan pengelolaan jembatan timbang agar tidak terjadi lagi pungli dan retribusi. Upaya peningkatan layanan jembatan timbang dilakukan dengan perbaikan fasilitas penimbangan kendaraan bermotor sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM).

Penindakan terhadap pelanggaran muatan berlebih juga telah dibahas. Pemerintah memberi dua opsi penindakan. Pertama dengan penurunan muatan. Kedua, dengan penahanan kendaraan agar pemilik angkutan melakukan koordinasi pemindahan muatan tersebut hingga tidak melebihi batas. Data Ditjen Perhubungan Darat mengungkapkan, notabene pelanggaran muatan terjadi di lokasi jembatan timbang Kecamatan Widodaren Ngawi dan di Kecamatan Widang Tuban. Rata-rata pelanggaran kelebihan muatan mengangkut semen, besi, kayu dan air minum.

Plt Dirjen Perhubungan Darat Hindro Surahmat mengakui salah satu faktor terjadinya kelebihan muatan adalah sistem kontrak yang berdasarkan volume angkutan dan harga kontrak dengan margin yang sangat minim. Ini menjadi sebab pemilik kendaraan memaksakan kendaraan mereka untuk memuat sebanyak mungkin angkutan. Oleh karena itu, pemerintah akan

melakukan pendekatan penertiban yang sifatnya fokus kepada kargo terlebih dulu. Ini lantaran tingkat pelanggaran angkutan kargo tergolong paling tinggi. Sebagai langkah awal, pemerintah akan menertibkan angkutan yang memuat semen atau baja terlebih dulu, sebelum fokus pada muatan lainnya.

Tantangan lain dari pengelolaan jembatan timbang menurut Hindro, adalah

kurangnya personil jembatan timbang. Seperti personil untuk beberapa lokasi di Jawa Timur, maka Kemenhub akan mengalihkan personil jembatan timbang dari lokasi terdekat seperti dari Jawa Tengah atau daerah lainnya.

(20)

TRANS

DARAT

Perhubungan 2017 menyebutkan, banyak dari kegiatan penimbangan di lapangan tidak sesuai ukuran. Selain dimensi kendaraan lebih panjang, berat muatan truk sering melebihi aturan. Oleh karena itu, pemerintah akan mengatur dan mengoptimalkan fungsi jembatan timbang agar bermanfaat bagi keselamatan dan kelancaran transportasi khususnya angkutan barang di jalan.

Hingga kini tercatat ada 12 ribu truk yang melintasi Jakarta - Surabaya dengan muatan berlebih setiap hari. Bila tak ada solusi untuk mengurangi kepadatan lalulintas angkutan barang, maka bisa dipastikan kerugian negara untuk biaya pemeliharaan jalan terus bertambah. Efisiensi distribusi logistik pun ikut turun.

Kementerian Perhubungan juga telah menyediakan alternatif angkutan barang melalui laut untuk membantu mengurangi kepadatan lalu lintas angkutan barang di jalan. Pengoperasian kapal penyeberangan jarak jauh atau Long Distance Ferry (LDF) diharapkan dapat mengangkut truk-truk muatan dari Jakarta - Surabaya maupun Surabaya – Lombok secara terjadwal. LDF juga akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan kerusakan jalan. Pengoperasian LDF Jakarta - Surabaya didukung dengan 4 kapal yang terjadwal secara tetap. Sedangkan rute Surabaya - Lembar sudah dilayani 1 kapal penyeberangan. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini pada tahun anggaran 2018 mencapai Rp 38 miliar.

Pengawasan pada kendaraan yang memasuki jembatan timbang 3 4

Mengalihkan Angkutan Barang dari Jalan Ke Kapal Roro

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hindro Surahmat menyebutkan tingginya volume angkutan barang melalui rute jalan Jakarta – Surabaya memang perlu dikurangi. Pengoperasian LDF dimaksudkan untuk memperlancar arus barang, mengurangi pemborosan APBN akibat biaya pemeliharaan jalan dan memberi alternatif pelaku usaha untuk mengangkut barang-barang muatan mereka dari darat lewat laut. Alternatif ini memberi pengaruh positif bagi upaya menjaga kelaikan kendaraan dari muatan berlebih dan pemborosan bahan bakar truk.

Pemerintah mengembangkan konsep penyeberangan jarak jauh (LDF) lintas Jakarta – Surabaya juga untuk meningkatkan efisiensi di bidang logistik. Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dengan jarak 765 km untuk kendaraan truk barang rata-rata ditempuh selama 1,5 hari sampai 2 hari. Sedangkan apabila melalui laut (kapal roro) dapat ditempuh selama 1,2 hari (29 jam) dengan kecepatan 15 knot. “Melalui optimalisasi

pengelolaan jembatan timbang dan kapal Roro LDF ini, maka diharapkan efisiensi di bidang logistik khususnya jalur Pantura akan tercapai,” kata Hindro.

Saat ini, LDF sudah dioperasikan di lintas Surabaya - Lembar dengan layanan KMP Legundi (5000 GT) PT ASDP Ferry sejak Desember 2016 lalu. Jadwal keberangkatan kapal itu 3 kali dalam 2 minggu sehingga mampu mengurangi beban jalan sepanjang Pantura dan Pulau Bali.

Pengawasan Efektif Pemerintah Pusat

Implementasi UU No.23/2014 terkait pengalihan jembatan timbang membawa angin segar bagi masyarakat. Perkembangan transportasi darat khususnya

pelayanan prasarana transportasi akan semakin meningkat. Pola pengawasan yang dilakukan pemerintah pusat terhadap kegiatan pelayanan UPPKB bisa lebih efektif. Kementerian Perhubungan bisa menerapkan standar keselamatan dan pelayanan minimum moda transportasi di jalan khususnya angkutan barang secara lebih efektif dan efisien.

(21)

TRANS

DARAT

Bahkan menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pengalihan Unit Pelaksana

Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) ini akan menghasilkan tata kelola fasilitas transportasi darat yang profesional dengan manajemen yang lebih transparan khususnya dalam upaya menghilangkan praktik pungutan liar (pungli). Tindakan penegakan hukum terhadap praktik pungli oknum petugas oleh kementerian perhubungan, akan jauh lebih efektif dan efisien.

Pemerintah bisa menerapkan sanksi mutasi dan beragam bentuk punishment lain yang lebih tegas kepada pelanggaran hukum. Sanksi bagi pelanggaran muatan truk juga dilakukan kepada angkutan truk yang melebihi muatan.

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hindro Surahmat, mengakui pola pengawasan yang akan dilakukan pemerintah pusat terhadap

pengelolaan jembatan timbang akan lebih baik. Bentuk pengawasan yang memungkinkan terjadinya

mutasi akan menghasilkan kontrol yang efektif terhadap aparatur perhubungan yang bertugas di lapangan. Pegawai yang bertugas juga akan mendapat tunjangan khusus dari kinerja mereka yang berhasil.

Berdasarkan peraturan yang ada aspek pemeriksaan di UPPKB tidak hanya menyangkut pemeriksaan berat muatan saja. Namun kegiatan pemeriksaan mencakup aspek dimensi truk dan asal tujuan angkutan. Sesuai dengan pasal 169 UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pemeriksaan truk mencakup tata cara pemuatan, daya angkut, dimensi Kendaraan, dan kelas jalan. Selain itu pada Pasal 170 UU yang sama, petugas juga wajib memeriksa jenis barang yang diangkut, berat angkutan, dan asal/tujuan.

Dengan demikian, fungsi UPPKB atau jembatan timbang sebenarnya sangat banyak. Fungsi itu melibatkan aspek dokumentasi data perdagangan, komoditas yang diangkut, tujuan pengangkutan dan aspek keselamatan transportasi lainnya. Ketentuan

keselamatan angkutan mencakup peran sopir, ketentuan badan hukum perusahaan angkutan dan beberapa hal yang wajib dipenuhi oleh operator angkutan truk.

Wakil Ketua Bidang Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengakui murahnya ongkos transportasi darat salah satunya disebabkan oleh kapasitas angkutan truk yang overload (berlebih). Itulah kenyataannya. Bila pemilik truk mengangkut muatan sesuai aturan daya angkut, kebanyakan dari mereka akan mengalami kerugian. Ongkos transportasi jadi mahal dan margin keuntungan cukup kecil. Dia berharap pemberlakuan aturan muatan kendaraan truk bisa dilakukan secara bertahap. Pelaku usaha akan mendukung kebijakan yang menunjang kelancaran distribusi logistik nasional baik melalui jalan ataupun laut. “Kami mendukung angkutan seperti LDF dan short sea shipping (angkutan kapal laut jarak pendek) karena akan menghemat penggunaan BBM dan kerusakan kendaraan,” tuturnya. (*)

(22)

TRANS

LAUT

Mengoptimalkan Tol Laut

Dengan Rumah Kita

Penyelenggaraan program tol laut sudah memasuki tahun ketiga. Sejak dioperasikan pada4 November

2015 lalu, program unggulan Kementerian Perhubungan ini menunjukkan sejumlah catatan. Sebagian

daerah telah merasakan manfaat dari pengoperasian kapal yang mengangkut barang untuk

mengurangi disparitas harga itu, meski di beberapa wilayah lain masih perlu pembenahan.

C

atatan Kementerian Perhubungan menyebutkan peningkatan pelayanan kapal tol laut terbukti mampu menurunkan harga barang-barang kebutuhan pokok di beberapa daerah yang dilewati rute tol laut. Salah satunya penurunan harga Sembako di Larantuka, Nusa Tenggara Timur.

Harga beras di Larantuka yang sebelumnya Rp 12 ribu per kg kini menjadi Rp 10 ribu per kg. Harga gula pasir dari Rp 18 ribu menjadi 15 ribu perkg. Harga minyak goreng kemasan dari Rp 17 ribu menjadi Rp 15 ribu perkg. Harga tepung terigu dari 10 ribu menjadi Rp 8 ribu perkg. Harga tripleks 3mm turun -3% dari Rp 55 ribu menjadi Rp 53 ribu perkg. Penurunan harga juga terjadi di Fakfak, Dobo dan Anambas. Data 1

Kementerian Perdagangan pada Oktober 2017 menyebutkan penurunan harga beras di Fakfak Papua Barat sebesar -13 % dari Rp 11.500 perkg menjadi Rp 10 ribu perkg. Harga gula pasir Rp 16 ribu turun menjadi Rp 15 ribu perkg. Harga gula pasir di Dobo Maluku dari Rp 18.750 perkg turun menjadi Rp 15.200 perkg. Harga tepung terigu dari Rp 12 ribu turun menjadi Rp 11.200 perkg. Harga beras di Anambas dari Rp 14 ribu turun menjadi Rp 12 ribu perkg. Harga gula pasir di sanajuga mengalami penurunan - 6 % dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu perkg. Penurunan harga beras juga tejadi di Ternate, Tobelo, Sorong, Bontang dan Biak. Harga beras di Tobelo turun-23 % dari Rp 13 ribu perkg menjadi Rp

(23)

TRANS

LAUT

juta per sak. Harga semen di Jayapura yang sebelumya Rp 95 ribu per sak turun -10 % menjadi Rp 85 ribu per sak. Harga semen di Nabire dari Rp 85 ribu per sak mengalami penurunan sebesar -12 % menjadi Rp 75 ribu per sak.

Keberhasilan pemerintah menekan harga di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) melalui tol laut, salah satunya karena didukung oleh pembentukan “Rumah Kita”. Program Rumah Kita ialah penyediaan area pergudangan untuk menunjang program tol laut yang bertujuan sebagai tempat penyimpanan dan pemasaran produk-produk komoditas tol laut juga daerah setempat untuk dipasarkan ke luar daerah. Keberadaan gudang ini akan menentukan stok komoditas kebutuhan pokok masyarakat agar harga di pasaran bisa dipertahankan secara konstan.

Implementasi “Rumah Kita”

Hingga kini pemerintah telah menetapkan 19 lokasi yang menjadi tempat “Rumah Kita” dengan melibatkan peran Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian,Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta. Keberhasilan penyelenggaraan tol laut didukung pula dengan adanya sinergi antara Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Daerah agar pendistribusian logistik di daerah-daerah tersebut bisa berjalan lancar dan memberi dampak positif bagi masyarakat setempat.

“Rumah Kita berada di 19 lokasi dengan penanggung jawab yang berbeda - beda untuk memaksimalkan peranannya sebagai tempat untuk menampung barang-barang yang dibawa kapal tol laut dan dari daerah yang disinggahi tol laut,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Menhub).

BUMN memiliki peran sebagai

penanggungjawab “Rumah Kita” dimasing-masing daerah yang berbeda. Menurutnya, PT Pelindo I bertanggung jawab untuk Rumah Kita yang berada di Nias dan Mentawai dan PT Pelindo II di Natuna dan Tahuna.PT. Pelindo III bertanggung jawab di Dompu, Waingapu, Rote dan Kalabahi. Sedangkan PT Pelindo IV bertanggung jawab untuk Nabire, Tobelo, Sebatik, Tidore dan Sangatta/Lhoktuan. PT Pelni akan bertanggung jawab untuk Rumah Kita di Morotai, Saumlaki, Manokwari dan Timika. Selain itu PT ASDP juga akan bertanggung jawab untuk Rumah Kita di Merauke dan Namlea. Dengan melibatkan BUMN untuk membantu mendistribusikan logistik yang dimuat tol laut, maka diharapkan pengoperasian kapal tol laut yang didukung Rumah

Auriga Leader,

merupakan nama sebuah kapal kargo yang merapat di Pelabuhan Long Beach di California. Baru-baru ini, kapal kargo tersebut telah meluncurkan jajaran 328 panel surya yang akan dijadikan sebagai jaringan listrik utama kapal. Sehingga kapal kargo ini menjadi kapal laut pertama yang sebagian daya dorongnya menggunakan sinar matahari.

Aktivitas kapal Tol Laut di Pelabuhan 1 2

(24)

TRANS

LAUT

Kita ini bisa menekan disparitas harga antardaerah di Nusantara. Penyediaan angkutan kapal yang tetap dan terjadwal lewat tol laut ini juga telah terbukti membuahkan hasil yang nyata di wilayah 3T.

Menhub menambahkan, saat ini jumlah trayek tol laut semakin bertambah. Sepanjang tahun ini, pemerintah telah menambah setidaknya enam perlintasan tol laut.Sejak awal dicanangkan, proyek yang menjadi cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini semakin menunjukkan peningkatan. Dari sebelumnya hanya sekitar tujuh trayek, kini sudah bertambah enam trayek sehingga berjumlah 13 trayek. (lihat peta)

Program tol laut diprioritaskan untuk wilayah Indonesia bagian Timur. Namun, terdapat beberapa wilayah di barat, di antaranya  Sumatera dan Natuna.

Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut sekaligus Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Laut, Bay M Hasani, secara umum pelaksanaan program tol laut telah berjalan dengan baik dan terus mengalami peningkatan baik dari sisi regulasi sebagai payung hukum maupun realisasi muatannya.Dari sisi regulasi, saat ini telah dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang Dari dan Ke Daerah T3. “Kemenhub telah menindaklanjuti dengan diterbitkannya beberapa peraturan pelaksanaannya di lapangan,” imbuhnya.

Meski demikian, pelaksanaan program tol laut masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya masih belum optimalnya muatan kapal khususnya muatan balik dari Indonesia Bagian Timur ke Indonesia

Bagian Barat. Sejumlah BUMN yang seharusnya memanfaatkan kapal tol laut, juga belum berjalan optimal. “Untuk itu, ke depan pemerintah terus mendorong optimalisasi muatan balik dari daerah, melalui sinergi dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah, BUMN, dan masyarakat setempat. Pemerintah juga akan mengoptimalkan peran BUMN untuk mengangkut barang-barang komoditas masyarakat tersebut secara lebih besar. Selama ini pelaku usaha swasta yang mendominasi pemanfaatan kapal tol laut ini,” jelas Bay.

Optimalkan Muatan Balik Program Tol Laut telah mendorong muatan balik atau return cargo dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) ke Kawasan Barat Indonesia (KBI). Tren ini diharapkan bisa terus berlanjut dan berdampak pada perekonomian di daerah.

13

rute tol laut yang

menyinggahi sebanyak

41

pelabuhan di Indonesia

T13 - Tanjung Perak-Fakfak- Kaimana-Timika- Kaimana-Fakfak-Tanjung Perak. (dihapus

T3 - Tanjung Perak-Calabai (Dompu)- Maumere-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu- Waingapu-Sabu-Rote-Lewoleba-Larantuka-Maumere-Calabai (Dompu)-Tanjung Perak.

T4 - Tanjung Perak-Bau Bau-Manokwari-Bau Bau-Tanjung Perak.

T5 - Makassar-Tanjung Priok.

T8 - Tanjung Perak-Belang Perak- Belang-207-Sangatta-P Sebatik-Tanjung Perak.

(25)

Perak-TRANS

LAUT

Aktivitas Kapal Tol Laut di Pelabuhan 3

3

pada akhir 2017 ini. Saat ini, pemerintah telah mengoperasikan satu kapal khusus ternak yang mengangkut sapi-sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dipasarkan di Jakarta, Lampung, Bengkulu dan Sulawesi. Pemerintah menargetkan pengadaan empat unit kapal yang dikhususkan untuk program kapal ternak ini. “Bila satu kapal dapat mengangkut 500 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB), berarti dengan empat unit kapal akan terangkut 2.000 ekor sapi ke Jakarta, Lampung dan Sulawesi,” ungkapnya. Ia menambahkan saat ini masih banyak daerah yang membutuhkan sapi ternak untuk memenuhi kebutuhan daging di wilayahnya. Program kapal ternak ini adalah satu inisiatif pemerintah untuk membangun pemerataan ekonomi bagi masyarakat di Indonesia bagian Timur. Bahkan program itu cara terbaik untuk memberikan stimulus masyarakat Indonesia Timur, khususnya NTT dan NTB untuk mengembangkan ternak mereka agar perekonomian lokal berkembang.”Dengan kepastian program kapal ternak maka para pengusaha akan semakin semangat untuk menyediakan ternak. Apalagi, ada margin yang didapat bila dikirim ke Jakarta dan sekitarnya,” paparnya. Beragam kebijakan pemerintah untuk mendukung tol laut bertujuan agar pendistribusian barang baik dari Indonesia Barat ke Indonesia Bagian Timur dan sebaliknya bisa berjalan lancar dan sesuai harapan. Kelancaran distribusi logistik diharapkan dapat menurunkan harga-harga kebutuhan pokok dengan catatan pemberian subsidi melalui angkutan kapal tol laut untuk daerah-daerah terdepan, terluar dan tertinggal bisa tepat sasaran dan tidak dimonopoli oleh pelaku usaha perdagangan. (*)

Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktorat Lalulintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko mengatakan kapal Tol Laut mengangkut 31 ton olahan cumi dalam dua kontainer yang diangkut dari Rote ke Jakarta melalui Surabaya. Di trayek lain, kapal Tol Laut juga mencatat pengiriman hasil olahan ikan perdana seberat 9,5 ton dari Natuna.

Kapal Tol Laut dari Surabaya juga telah mendorong distribusi barang dengan harga yang sama dengan di Jawa. Sebanyak 2.700 sak semen telah dikapalkan dari Surabaya ke Rote dan Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Dari jumlah tersebut, telah terjual 400 sak semen di Rote dan 150 sak semen di Waingapu. Menhub juga telah meminta BUMN untuk menggunakan kapal tol laut. Dia berharap seluruh perusahaan pelat merah dapat mengirim barang lewat tol laut. “Jadi kita minta BUMN

untuk memanfaatkan kapal tol laut untuk membantu distribusi logistik masyarakat. Contohnya semen, beras, dan bahan bakar minyak (BBM) mungkin bisa lebih dioptimalkan lagi,” katanya.

Dengan begitu, ongkos logistik di daerah akan jauh lebih rendah. Upaya lainnya, pemerintah telah mewajibkan pelabuhan-pelabuhan yang melayani kapal tol laut untuk buka selama tujuh hari kerja. Ini untuk menekan biaya di pelabuhan dan mempercepat kegiatan pelayaran. Dengan begitu, waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan juga akan jauh lebih singkat karena barang yang akan dibongkar dan dimuat tidak perlu menunggu lagi jika tiba di akhir pekan.

(26)

TRANS

UDARA

Menetapkan

Bandara Internasional

Pemerintah menetapkan bandara nasional menjadi bandara

internasional untuk mendukung kegiatan pariwisata. Keberadaan

bandara internasional akan menunjang para wisatawan

mancanegara bisa langsung menuju obyek wisata di dalam negeri.

Penerbangan langsung dari dan ke luar negeri dari

bandara-bandara tersebut, diharapkan meningkatkan devisa negara dari

peningkatan jumlah wisatawan asing yang datang langsung ke

tanah air. Kebijakan itulah yang dilakukan pemerintah dengan

meningkatkan status bandara menjadi bandara internasional.

D

engan semakin terbukanya akses transportasi langsung penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri maka peluang terjadinya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing, -- yang ditarget pemerintah mencapai 20 juta per tahun pada 2019 mendatang,-- semakin terbuka lebar. Penerbangan langsung ke kota-kota di Indonesia dari Singapura, Kuala Lumpur, dan Johor, serta penerbangan lintas 1

batas seperti Pontianak-Kuching, Pekanbaru-Melaka, Medan-Penang, dan sebagainya akan semakin menguntungkan industri penerbangan dalam negeri. Maskapai nasional bisa membuka rute penerbangan baru dari luar negeri secara komersial dan menghasilkan devisa negara negara yang besar. Seperti yang dilakukan Lion Air dengan membuka rute baru

dari 5 kota di China untuk menjaring wisatawan yang ingin mendatangi lokasi wisata dalam negeri melalui Bandara Sam Ratulangi di kota Manado Sulawesi Utara.

Dengan adanya penerbangan langsung tersebut, tidak diperlukan lagi perjalanan yang melewati Changi maupun

Kualalumpur. Ini akan menghemat biaya penerbangan dan kemudahan akses transportasi inilah yang menjadi daya tarik wisatawan asing mendatangi lokasi wisata di dalam negeri.

(27)

2

TRANS

UDARA

Bandar Udara

Internasional

Frans Kaisiepo

adalah Bandar udara internasional yang terletak di Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Bandara ini menjadi pusat penerbangan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia dan pada masa Pembebasan Irian Barat.

Landasan pacu yang digunakan masih digunakan saat ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada masa Perang Dunia II. Saat ini, bandar udara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I.

Bandar udara ini menempati posisi keempat sebagai bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam, Bandar Udara Internasional Kualanamu di Medan, dan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang. Kebijakan penetapan bandara nasional

menjadi internasional dilakukan dengan tidak mengurangi rute udara domestik. Pemerintah tetap melakukan perlindungan bagi industri penerbangan dalam negeri khususnya dalam kompetisi di tingkat regional maupun internasional. Ini karena secara politis akan berpengaruh terhadap kesatuan wilayah NKRI.

Dengan mengembangkan bandara domestik menjadi internasional, maka ada harapan pihak maskapai asing akan melayani rute-rute baru ke dalam negeri dan peran bandara hub and spoke transportasi udara di kawasan ASEAN,-- yang saat ini dipegang oleh Bandara KLIA-Kuala Lumpur, dan Bandara Udara Changi-Singapura,-- bisa berubah. “Dengan pelayanan transportasi yang lebih baik, maka wisatawan asing akan tertarik dan mendatangi kota-kota di Indonesia,” tandasnya.

Ketentuan Menjadi Bandara Internasional

Kendati mendukung sektor pariwisata dengan menjadikan bandara internasional, namun ketentuan sebuah bandara sebagai bandara internasional tetap mesti diperhatikan. Ini karena nandara internasional inilah yang menjadi pintu keluar masuknya penumpang dari luar negeri ke Indonesia maupun sebaliknya dengan segala potensi ancaman yang

menyertainya. Penetapan bandara internasional tetap melayani penerbangan dengan rute domestik. Upaya mewujudkan pelayanan bandara internasional tersebut membutuhkan proses pemenuhan kondisi yang panjang mengingat beberapa persyaratan untuk terwujudnya bandara sesuai standar internasional tidaklah mudah.

Beberapa dari persyaratan menjadi bandara internasional tersebut adalah memiliki fasilitas pelayanan kepabeanan (custom), layanan imigrasi, dan layanan karantina (quarantine). “Jadi, bukan hanya mempunyai fasilitas penerbangan seperti ukuran panjang landasan, terminal yang megah, dan memiliki landasan pesawat jet saja,” tutur Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso di Jakarta, belum lama ini. Sejumlah bandara yang berstatus internasional di Tanah Air

diantaranya Kualanamu (Deliserdang), Soekarno-Hatta (Cengkareng),

Djuanda (Surabaya), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Balikpapan), dan Sultan

Hasanuddin (Makassar).

Bandara Silangit tahun 2017 telah menjadi Bandara Internasional

Aktivitas di immigration check, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta 1

(28)

TRANS

UDARA

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memberikan sejumlah ketentuan terkait pengelolaan bandara yang berubah menjadi internasional. Hal ini dilakukan agar ada kepastian tersedianya penerbangan internasional di bandara yang berstatus internasional. Kementerian Perhubungan memberikan beberapa batasan, yakni dalam 6 bulan harus ada penerbangan terjadwal yang datang dari dan ke luar negeri. Saat ini, lebih kurang terdapat 28 bandara internasional di Indonesia yang sebagian besar terletak di Pulau Sumatera dan Jawa. Pemerintah kini terus melakukan evaluasi terkait keberadaan bandara-bandara tersebut. Penetapan bandara internasional memiliki banyak keuntungan. Seperti peresmian Bandara Silangit di Sumatera Utara sebagai bandara internasional. Penetapan Bandara Silangit ini

sebagai bandara internasional tentu akan menunjang kegiatan pariwisata Danau Toba semakin dikenal di dunia internasional.

Jika sebuah bandara ingin mengubah statusnya dari bandara domestik menjadi bandara internasional, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Data Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyebutkan, syarat tersebut antara lain kesiapan sarana dan prasarana serta pelayanan. Ketersediaan sarana, prasarana dan pelayanan yang dimaksud terdiri dari beberapa hal.

Pertama, Konfigurasi Landasan Pacu. Di Indonesia, kebanyakan bandara menggunakan konfigurasi landasan pacu tunggal dan konfigurasi bandaranya sejajar ambang rata. Pada landasan pacu tunggal hanya berkapasitas 50 – 100 operasi per jam pada keadaan VFR (Visual Flight 3

Rules), dan 50 – 70 operasi per jam pada keadaan IFR (Instrument Flight Rules).

(29)

TRANS

UDARA

Ketiga, Holding Apron dan Holding Bay. Holding apron atau yang biasa disebut warm up adalah suatu sarana yang lokasinya sangat dekat dengan ujung landasan yang berguna untuk menunggu perintah lepas landas dari ATC. Apron ini dibuat dengan cukup luas (untuk menampung dua sampai empat pesawat), agar bila sebuah pesawat tidak bisa melakukan take off dapat didahului oleh pesawat lain yang antri untuk lepas landas. Selanjutnya adalah pelayanan. Bandara internasional pasti mempunyai komponen pendukung fasilitas ini, antara lain Pertama, Curbside yang merupakan tempat yang terdiri dari ruang kendaraan berhenti menurunkan penumpang dan barang menuju ke muka pintu check-in. Kedua, Ruang check-in dan kontrol keselamatan penerbangan menggunakan x-ray. Check-in merupakan tahapan penting yang harus dilalui dalam

pelayanan penumpang di terminal bandara. Setelah melakukan pemeriksaan di ruang check-in, penumpang kemudian melakukan kontrol bagasi yang berjarak 4-5 meter dari ruang chek-in (ukuran internasional). Jumlah mesin x-ray minimal terdapat 3 buah di dalam 1 terminal.

Ketiga, Ruang tunggu keberangkatan. Ruang ini harus luas dan dapat menampung penumpang pada jam-jam sibuk, serta harus dilengkapi dengan restoran, cafe, toilet, toko buku, dan cinderamata.

Keempat, Ruang pengambilan bagasi yang biasanya terdapat di terminal kedatangan. Bila jarak ruang pengambilan bagasi dengan pesawat lebih dari 100 meter, maka bandara internasional harus menyediakan bus untuk para penumpang. Hal yang perlu dicermati adalah cara pengelolaan bandara tersebut harus sesuai dengan

prinsip-prinsip manajemen dalam pengelolaan dan pemeliharaan secara efektif, efisien dan andal. Dengan menerapkan hal tersebut, bandara tersebut dapat sesuai kualitasnya dengan standar internasional. Beraga persyaratan untuk menjadikan bandara internasional terus menjadi perhatian pemerintah mengingat pelayanan kepada masyarakat tak bisa diabaikan. Pemerintah terus mengawal proses mewujudkan bandara internasional agar memenuhi semua persyaratan dan diharapkan meningkatkan layanan bagi masyarakat baik operator penerbangan maupun pengguna jasa transportasi udara di masa mendatang. (*)

Aktivitas check in di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta

Apron landasan pacu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta

3

4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wawancara pra survei dengan staf administrasi Yayasan Satu Untuk Negeri tvOne sebagai objek dari penelitian ini, didapatkan hasil yakni Kegiatan Satu

Selain itu, fraksi fenolik dari bahan limbah tongkol jagung (Zea mays L) juga dapat digunakan karena terbukti memiliki aktivitas penangkal radikal bebas paling tinggi dan

Perbuatan hukum yang berkaitan dengan susunan dan penyertaan modal serta susunan saham perseroan yang dilakukan pendiri sebelum perseroan didirikan, harus dicantumkan dalam

(2) Di daerah-daerah yang dinyatakan dalam keadaan perang atau darurat perang, Penjabat Militer Tertinggi di daerah tingkat Propinsi menjabat Ketua merangkap Anggota, sedang Kepala

Berdasarkan table diatas, selama satu tahun jumlah wisatawan yang menginap di Jerejak Rainforest Resort berjumlah 2880 wisatawan.Namun ada kalanya objek yang diteliti

+em!agi pasar men'adi !e!erapa kelompok pem!eli yang !er!eda yang memerlukan produk atau marketing mix yang !er!eda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat

Dari tabel ANOVA diatas diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0,184, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka keputusan yang diambil dengan

Berdasarkan uji statistik pada table di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara aktifitas fisik yang dilakukan siswi dengan