• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Unit DumpTruck keluar dari lokasi dumping

5.6 Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Proses Penambangan Batubara di PT Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun

5.6.1 Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Drilling 1 Melakukan Prestart Check

5.6.1.3 Menyiapkan lokasi drill dengan unit Dozer

Pada tahap menyiapkan lokasi drill dengan unit Dozer terdapat risiko keselamatan kerja tabrakan antar unit, risiko tertabrak unit Dozer, unit Dozer terbalik dan unit Dozer terbakar.

1. Tabrakan antar unit

Risiko tabrakan antar unit terjadi akibat operator unit Dozer tidak mematuhi jarak aman saat berinteraksi atau ketika mendekati unit bergerak lain yang ada di lokasi pengeboran. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 (unusualy), karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian seperti, membuat tanggul pengaman antara unit Drill dan unit Dozer, membuat peraturan jarak aman antar unit saat berinteraksi, memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan

safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai

pengoperasian unit Dozer. Nilai paparannya 6 (frequently), karena pekerjaan ini dilakukan satu kali setiap hari yaitu, sebelum kegiatan pengeboran dilakukan. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 (serious), karena akibat terburuk yang ditimbulkan dari risiko tabrakan antar unit Dozer dan unit Drill yaitu, kerusakan yang cukup besar pada unit dan tidak menyebabkan cidera pada operator unit. Hal ini disebabkan karena, unit-unit yang beroperasi di lokasi pengeboran hanya menggunakan kecepatan yang rendah, sehingga jika terjadi tabrakan tidak menyebabkan konsekuensi yang fatal. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 270.

2. Tertabrak unit Dozer

Risiko tertabrak unit Dozer terjadi karena kurangnya komunikasi antara pekerja dengan operator unit Dozer yang berada di lokasi pengeboran dan pekerja tidak mematuhi peraturan mendekati unit berat bergerak yang ada di lokasi kerja. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 1 (remotely possible), karena risiko ini sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan pengawasan di area pengeboran, melarang pekerja yang tidak berkepentingan untuk masuk ke area pengeboran, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan SOP mengenai proses drilling, serta memasang warning sign di lokasi pengeboran. Nilai paparannya 6 (frequently), karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 (disaster), karena akibat terburuk yang ditimbulkan dari risiko tertabrak unit Dozer yaitu, dapat menyebabkan kematian pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, memang tidak ada upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tertabrak unit Dozer tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 300.

3. Unit Dozer terbalik

Risiko unit Dozer terbalik terjadi akibat unit Dozer dioperasikan pada area yang tanahnya tidak stabil atau tidak rata. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 (unusualy), karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti,

memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Dozer. Nilai paparannya 6 (frequently), karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 (serious), karena akibat terburuk yang ditimbulkan dari risiko unit Dozer terbalik yaitu, kerusakan yang cukup besar pada unit, cidera pada operator dan terhentinya proses produksi sementara waktu. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 270.

4. Unit Dozer terbakar

Risiko unit Dozer terbakar terjadi akibat unit Dozer yang dioperasikan berada pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau masalah mekanikal lainnya. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 (unusualy), karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat program prestart check, memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Dozer. Nilai paparannya 6 (frequently), karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 25 (very serious), karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, menyebabkan kerusakan yang parah pada unit Dozer dan mengakibatkan cacat atau penyakit yang permanen pada operator. Namun, risiko ini tidak sampai menyebabkan kematian karena, perusahaan telah

melakukan upaya pengendalian dengan membuat tombol untuk mengaktifkan APAR yang ada diunit secara otomatis ketika terjadi kebakaran pada unit. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 450.

5.6.1.4Memasang titik-titik pengeboran

Pada tahap memasang titik-titik pengeboran terdapat risiko keselamatan kerja terjatuh di area pengeboran dan terjatuh dari ketinggian.

1. Terjatuh di area pengeboran

Risiko ini terjadi karena area kerja di lokasi pengeboran memiliki struktur tanah yang berbatu dan tidak rata, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan dapat menyebabkan pekerja terjatuh. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 (unusualy), karena risiko tersebut mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan perataan tanah di lokasi pengeboran, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses pengeboran. Nilai paparannya 10 (continously), karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 (noticeable), karena akibat terburuk dari risiko terjatuh yaitu, cidera ringan atau memar pada bagian tubuh. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD secara lengkap bagi para operator unit saat memasang titik-titik pengeboran. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 30.

2. Terjatuh dari ketinggian

Risiko terjatuh dari ketinggian terjadi akibat area pengeboran berlokasi didekat tebing, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan didekat tebing dapat menyebabkan pekerja terjatuh dari ketinggian. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 (conceivable), karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, membuat tanggul pengaman di dekat tebing, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses drilling. Nilai paparannya 10 (continously), karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 (disaster), karena akibat terburuk dari risiko tersebut yaitu, dapat mengakibatkan kematian pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 250.

5.6.1.5Melakukan pengeboran

Pada tahap melakukan pengeboran terdapat risiko keselamatan kerja unit Drill terbalik, unit Drill terbakar, dan unit Dill tergelincir.

1. Unit Drill terbalik

Risiko unit Drill terbalik terjadi akibat operator unit Drill salah mengoperasikan kaki-kaki (Jack) dari unit Drill ketika berada di lokasi yang tidak rata atau miring. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 (conceivable), karena mungin saja dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan perataan tanah di lokasi pengeboran, memberikan pelatihan kepada operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan unit Drill terbalik. Nilai paparannya 10 (continously), karena pekerjaan melakukan pengeboran dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 (serious), karena akibat terburuk dari risiko unit Drill terbalik yaitu, kerusakan yang cukup besar pada unit, cidera pada operator dan terhentinya proses produksi sementara waktu. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 75.

2. Unit Drill terbakar

Risiko unit Drill terbakar terjadi akibat unit Drill yang dioperasikan berada pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau terdapat masalah mekanikal lainnya. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 (unusualy), karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat program prestart

check, memberikan pelatihan bagi operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Drill. Nilai paparannya 10 (continously), karena pekerjaan melakukan pengeboran dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 25 (very serious), karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, mengakibatkan kerusakan yang parah pada unit Drill dan cacat atau penyakit yang permanen pada operator. Namun, risiko ini tidak sampai menyebabkan kematian, karena perusahaan telah melakukan upaya pengendalian dengan membuat tombol untuk mengaktifkan APAR yang ada diunit secara otomatis ketika terjadi kebakaran pada unit. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 750.

3. Unit Drill tergelincir

Risiko unit Drill tergelincir terjadi akibat unit Drill dioperasikan ketika hujan yang menyebabkan area kerja di lokasi pengeboran menjadi licin. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 (unusualy), karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah membuat kebijakan ketika turun hujan maka semua proses pengeboran harus segera dihentikan. Perusahaan juga memberikan pelatihan bagi operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Drill. Nilai paparannya 10 (continously), karena pekerjaan melakukan pengeboran dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai

konsekuensinya 5 (important), karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, mengakibatkan kerusakan kecil pada unit Drill dan cidera pada operator yang membutuhkan penanganan medis. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150.

5.6.1.6Memindahkan unit Drill ke titik pengeboran berikutnya

Pada tahap memindahkan unit Drill ke titik pengeboran berikutnya terdapat risiko keselamatan kerja pipa drill bengkok.

1. Pipa drill bengkok

Risiko pipa drill bengkok terjadi akibat operator unit Drill tidak menaikan pipa drill dengan full ketika akan berpindah dari titik pengeboran satu ke titik pengeboran berikutnya. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 (unusualy), karena mungkin dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, memberikan pelatihan kepada operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan pipa drill bengkok. Nilai paparannya 10 (continously), karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 (important), karena akibat terburuk dari risiko pipa drill bengkok yaitu, kerusakan pada pipa dan terhentinya proses kerja sementara waktu. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150.

PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013

No. Rincian Pekerjaan Risiko Kemungkinan (L) Paparan (E) Konsekuensi (C) Nilai Risiko 1. Persiapan awal (Prestart

Check)

Terbentur body

unit (conceivable) 0,5 (frequently) 6 (noticeable) 1 3

Terkilir 0,5 (conceivable) 6 (frequently) 1 (noticeable) 3 Tergelincir 0,5 (conceivable) 6 (frequently) 15 (serious) 45 Terjepit pintu

kabin (conceivable) 0,5 (frequently) 6 (serious) 15 45 2. Memindahkan

lumpur/material batuan dengan unit Excavator

Unit Excavator terbalik 3 (unusualy) 6 (frequently) 15 (serious) 270 Unit Excavator

terbakar (unusualy) 3 (frequently)6 (very serious) 25 450 3. Menyiapkan lokasi drill

dengan unit Dozer

Tabrakan antar

unit (unusualy) 3 (frequently)6 (serious) 15 270 Tertabrak unit Dozer 1 (remotely possible) 6 (frequently) 50 (disaster) 300 Unit Dozer terbalik 3 (unusualy) 6 (frequently) 15 (serious) 270

4. Memasang titik-titik pengeboran Terjatuh di area pengeboran 3 (unusualy) 10 (continously) 1 (noticeable) 30 Terjatuh dari ketinggian 0,5 (conceivable) 10 (continously) 50 (disaster) 250 5. Melakukan pengeboran Unit Drill

terbalik 0,5 (conceivable) 10 (continously) 15 (serious) 75 Unit Drill terbakar 3 (unusualy) 10 (continously) 25 (very serious) 750 Unit Drill tergelincir 3 (unusualy) 10 (continously) 5 (important) 150 6. Memindahkan unit Drill

ke titik pengeboran berikutnya Pipa drill bengkok 3 (unusualy) 10 (continously) 5 (important) 150

5.6.2 Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting