• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Menyimak Cerita

1. Pengertian Menyimak

Aspek-aspek kemampuan berbahasa meliputi menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Menyimak dan membaca berhubungan erat karena kedua ya merupakan sarana untuk menerima informasi dalam

36

kegiatan komunikasi; perbedaanya terletak dalam hal jenis komunikasi: menyimak berhubungan komunikasi lisan sedangkan membaca berhubungan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, memahami makna komunikasi ( Tarigan, 1986: 9-10 ). Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apersiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan ( Tarigan, 1987: 28 ).

Sedangkan menurut Slamet (2007: 11-12) menyimak merupakan kegiatan berbahasa reseptif, maksudnya menyimak adalah kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, menginterpretasi, mengidentifikasi, menilai dan mereaksi terhadap makna yang terkandung didalam bahan simakan. Kegiatan menyimak sangat fungsional di dalam kehidupan sehari-hari. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak berperan sebagai landasan belajar bahasa, penunjang keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan berbicara, membaca, dan menulis; memperlancar komunikasi lisan; dan menambah informasi. Untuk dapat menyimak dengan baik diperlukan sejumlah kemampuan penunjang. Kemampuan-kemampuan penunjang tersebut antara lain kemampuan memusatkan perhatian, kemampuan linguistik dan nonlinguistik, kemampuan menilai, dan kemampuan menanggapi.

37 a. Tahapan dalam menyimak

Menurut Hermawan (2012: 36-41) orang sering berfikir bahwa menyimak semata-mata merupakan kegiatan mendengarkan suara-suara, tetapi sesungguhnya lebih dari itu. Tahapan dalam menyimak adalah:

1) Penerimaan

Menyimak dimulai dengan penerimaan pesan-pesan yang dikirim pembicara baik yang bersifat verbal maupun non verbal, apa yang dikatakan dan apa yang diucapkan. Tahapan ini dibentuk oleh dua elemen pokok, yakni pendengaran dan perhatian. Aktivitas pendengaran merupakan suatu proses yang tidak selektif terhadap gelombang-gelombang suara yang mengenai telinga. Sedangkan perhatian dikaitkan dengan proses penyaringan terhadap pesan-pesan yang masuk.

2) Pemahaman

Pemahaman sering tergantung pula pada kemampuan untuk mengorganisasikan informasi yang kita dengar ke dalam bentuk yang dapat diterima. Keberhasilan pemahaman berhubungan dengan faktor-faktor kemampuan, kecerdasan, dan motivasi. Keberhasilan-keberhasilan dalam memahami pesan-pesan percakapan dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengerti dan untuk lebih mahir dalam berpikir.

38 3) Pengingatan

Selama proses mengingat kita perlu mengingat berbagai pesan. Kemampuan untuk mengingat informasi ini berkaitan dengan seberapa banyak informasi yang ada dalam benak dan apakah informasi bisa diulang atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia hanya dapat mengingat setengah dari apa yang mereka dengar segera setelah mendengarnya. Jadi sebenarnya sejumlah informasi yang kita proses dan kita ingat setiap hari merupakan sebuah fraksi kecil dari apa yang kita dengar.

4) Pengevaluasian

Pengevaluasian terdiri dari penilaian dan pengkritisan pesan. Kadang-kadang kita dapat mencoba mengevaluasi setiap motif dan niat pokok pembeicara. Seringkali proses evaluasi ini berjalan tanpa banyak disadari.

5) Penanggapan

Penanggapan terjadi dalam fase (1) tanggapan yang kita buat sementara pembicara berbicara, dan (2) tanggapan yang kita buat setelah pembicara berhenti berbicara. Tanggapan-tanggapan ini merupakan umpan balik yang menginformasikan bahwa kita mengirim balik kepada pembicara bagaimana kita merasakan dan apa yang kita pikirkan tentang pesan-pesan pembicara.

39 b. Tujuan menyimak

Menurut Slamet (2007: 20), tujuan menyimak yaitu: 1) Mendapatkan informasi, data, dan fakta

2) Membedakan bunyi-bunyi bahasa.

3) Mendapat model lafal, tekanan kata, pemenggalan kalimat, intonasi kalimat, dan pola dasar kalimat yang baik.

4) Memperlancar komunikasi

5) Menunjang keterampilan berbicara dan membaca. c. Jenis-jenis menyimak

Menurut Hermawan (2012: 43) jenis-jenis menyimak meliputi 1) Menyimak secara pasif

Menyimak secara pasif merupakan sebuah alat penerima informasi yang memiliki kekuatan tertentu. Melalui aktivitas menyimak secara pasif sebenarnya kita sedang membangun sebuah lingkungan komunikasi yang sifatnya menerima dan mendukung. Umumnya, menyimak pasif terjadi ketika penyimak ingin mendengar sejumlah informasi, jawaban atas pertanyaan, opini, arahan tertentu, atau informasi-informasi yang dapat membuat kita santai, senang atau yang dapat meningkatkan pemahaman emosional dan budaya kita.

2) Menyimak secara kritis

Menyimak jenis ini menekankan kepada kemampuan berfikir kritis. Para penyimak kritis umumnya berupaya untuk

40

mencari kesalahan, kekeliruan atau kekurangan dari sesuatu yang dibicarakan oleh pembicara. Jadi, pada dasarnya menyimak kritis merupakan proses seleksi terhadap apa yang kita dengar.

3) Menyimak secara aktif

Menyimak secara aktif melibatkan diri secara total seperti penginderaan, sikap, kepercayaan, perasaan, dan intuisinya. Menyimak secara aktif tidak hanya dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kita sedang menyimak, dan peduli terhadap apa yang dikemukakan pembicara, tetapi juga memahami dan mengingat apa yang didengar, untuk memberikan kesan yang positif dan menjaga hubungan baik dengan pembicara.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak

Menurut Hermawan (2012: 49-54) ada beberapa faktor yang menghambat proses penyimakan yaitu :

1) Faktor Internal

a) Masalah pendengaran, jikalau seseorang menderita kerusakan alat pendengaran yang dapat menghambat masuknya gelombang dalam volume tertentu atau menderita kelainan dalam menerima frekuensi tertentu, maka proses menyimak akan terganggu.

b) Adanya kelebihan masukan (input) akibat keterbatasan diri untuk menyimak secara serentak semua yang kita dengar.

41

c) Minat pribadi, karena kita sering mengaitkan sesuatu dengan hal-hal yang bersifat pribadi dan dianggap penting untuk diri kita dibandingkan dengan pesan-pesan yang disampaikan orang lain

d) Menyimak dipengaruhi oleh motivasi dan perasaan kita saat itu. Ketika sedang menyimak, betapa pun efektifnya, motif dan kebutuhan kita pun turut memainkan peranan yang besar. e) Berfikir terlalu cepat disebabkan karena egoisme atau sikap mementingkan diri sendiri, maka akan mempengaruhi keektifan berfikir ketika ada pendapat yang berbeda antara diri sendiri dengan orang lain atau pembicara.

2) Faktor eksternal

a) Faktor lingkungan yang sering menghadirkan gangguan berupa rangsangan-rangsangan yang bertentanga dan mengalihkan perhatian dari informasi pokok yang diinginkan. Gangguan itu bersumber dari suara-suara kebisingan lalu lintas, suara musik yang keras, suara-suara dari percakapan, dan hal-hal lain yang tidak menyenangkan dapat mengganggu kemampuan untuk menyimak dengan baik.

b) Disamping itu gaya, penampilan dan teknik penyajian materipun dapat dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyimakan, seperti visualisasi dan

42

teknologi yang digunakan, cara berpakaia, serta pengenalan konsep-konsep secara bertahap disertai contoh-contohnya. 2. Pengertian cerita

Menurut Aziz (2002: 8) Cerita merupakan salah satu bentuk sastra yang bisa dibaca atau hanya didengar oleh orang yang tidak bisa membaca.

Menurut Poerwadarminta (2006: 233) Cerita merupakan tuturan yang membentangkan bagimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dsb).

Cerita merupakan satu alat kognisi yang paling ampuh yang dimiliki oleh para siswa, yang tersedia untuk keterlibatan imajinatif dengan ilmu pengetahuan . Cerita membentuk pemahaman emosional kita terhadap isi. Cerita dapat membentuk isi dunia nyata dan juga materi yang fiksional. Pembentukan cerita dunia nyata inilah yang menjanjikan nilai paling besar dari pengajaran ( Egan, 2009: 3).

Dari pengertian di atas, cerita pada hakikatnya, menurut Egan (2009: 12) jenis makna yang disampaikan oleh cerita-cerita itu berkaitan dengan emosi. Cerita adalah instrumen untuk mengoreantasikan emosi manusia kepada isi cerita itu. Atau cerita itu harus sekedar menyampaikan informasi tentang kejadian dan karakter, atau hanya sekedar menyampaikan informasi dengan cara melibatkan emosi kita, cerita mengarahkan, atau membentuk emosi kita terhadap kejadian dan karakter dengan cara terrtentu, cerita mengatakan pada kita cara untuk

43

merasakan isi cerita itu. Tidak ada bentuk bahasa lain yang dapat melakukan hal ini, dan begitu juga tidak ada bentuk bahasa yang dapat mencapai kadar dan jenis efek yang disebabkan oleh cerita-cerita. Cerita itu seperti notasi musik dan emosi manusia adalah instrumen yang didesain untuk memainkannya.

Lalu kekuatan besar dari cerita adalah bahwa mereka dapat melakukan dua tugas sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

1. Cerita-cerita itu sangat sangat efektif dalam mengkomunikasikan informasi dengan bentuk yang mudah diingat

2. Cerita-cerita dapat mengarahkan perasaan pendengarannya tentang informasi yang dikomunikasikan.

Menurut Egan (2009: 14), nilai sebuah cerita untuk diajarkan tepatnya merupakan kekuatannya melibatkan emosi siswa, dan juga, secara terkait, imajinasi-imajinasi mereka, dengan materi dari kurikulum. Cerita lebih berkaitan dengan bentuk yang diberikan pada isi daripada berurusan dengan benar atau tidaknya.

Dari pengertian di atas, menyimak sangat diperlukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama untuk melihat IQ siswa-siswi SD kelas III yang masih dalam fase awal untuk menerima suatu informasi yang pernah mereka lihat dan dengar dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa menyimak cerita merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan sebuah peristiwa atau kejadian dengan penuh perhatian, pemahaman untuk memperoleh dan

44

menerima informasi dari pesan yang terimanya. Dengan kegiatan menyimak cerita peserta didik dapat menangkap informasi secara akurat sesuai dengan apa yang dilihatnya dan didengarnya sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan oleh gurunya untuk mrndapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Dokumen terkait