• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN SPM

4. Menyusun Program dan Kegiatan Pencapaian SPM

Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD.

Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, dan terdiri sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan (output) dalam bentuk barang/jasa.

Pencapaian target capaian SPM dilakukan melalui serangkaian program dan kegiatan terkait percepatan pencapaian SPM. Perumusan program dan kegiatan untuk pencapaian SPM tahun yang direncanakan berdasarkan tingkat urgensi dan relevansi untuk memecahkan isu-isu penting terkait pelayanan dasar di daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah.

Berkaitan dengan penyusunan program dan kegiatan pencapaian SPM, beberapa SPM yang memiliki pedoman teknis sudah mengidentifikasi rangkaian kegiatan yang perlu dilakukan untuk pencapaian SPM. Sedangkan bagi SPM yang belum teridentifikasi rangkaian kegiatannya untuk pencapaian SPM, terlebih dahulu perlu dirumuskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan berdasarkan kondisi dan permasalahan yang dihadapi daerah.

Langkah-langkah penyusunan program dan rangkaian kegiatan, yaitu:

a. Mengidentifikasi program dan kegiatan pencapaian SPM yang tertuang dalam Pedoman Teknis SPM;

b. Menentukan nomenklatur program bagi rangkaian program dan kegiatan yang sudah ditetapkan;

c. Bagi SPM yang berlum teridentifikasi rangkaian kegiatan pencapaian SPM, perlu merumuskan kegiatan-kegiatan pencapaian SPM berdasarkan kondisi dan permasalahan yang dihadapi.

Untuk masing-masing langkah diuraikan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi program dan kegiatan pencapaian SPM yang tertuang dalam Pedoman Teknis SPM

Bagi indikator SPM yang sudah memiliki pedoman teknis, dilakukan identifikasi rangkaian kegiatan untuk masing-masing indikator SPM dalam petunjuk teknis yang ditetapkan Kementerian/Lembaga, seperti untuk contoh SPM dimana rangkaian kegiatan sudah tertuang dalam petunjuk teknis tersaji pada Tabel 35.

b. Menentukan nomenklatur program bagi rangkaian program dan kegiatan yang sudah ditetapkan, seperti tersaji pada Tabel 36.

Bagi SPM yang berlum teridentifikasi rangkaian kegiatan pencapaian SPM, terlebih dahulu perlu dirumuskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan berdasarkan kondisi dan permasalahan yang dihadapi. Perumusan dan kegiatan dapat menggunakan alat bantu yang memudahkan, seperti problem tree analysis, fish bond, logical model dan lain-lain.

c. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dicari solusi/pemecahan masalahnya dan dirumuskan dalam indikasi program dan kegiatan tahunan. Berikut ini beberapa contoh permasalahan program dan kegiatan pencapaian SPM dan indikasi program dan kegiatan pencapaian SPM sebagai solusi mengatasi permasalahannya, seperti tersaji pada Tabel 37.

Rencana pencapaian dan penerapan SPM di daerah pada dasarnya dilaksanakan secara bertahap berdasarkan pada analisis kemampuan dan potensi daerah. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengukur kemampuan dan potensi daerah meliputi:

a. Kondisi kepegawaian SKPD yang melaksanakan SPM;

b. Kondisi kelembagaan SKPD pelaksana SPM;

c. Kebijakan yang diambil Pemerintah Daerah dalam mendukung pelaksanaan SPM;

d. Kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan SPM;

e. Kondisi keuangan daerah;

f. Kondisi sumberdaya alam, dan

g. Partisipasi swasta/masyarakat dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan dalam mendapai target dan batas waktu pencapaian indikator SPM.

Semakin baik kemampuan dan potensi daerah, semakin mampu daerah dimaksud dalam mencapai target dan batas waktu pencapaian indikator SPM nasional yang ditetapkan Kementerian/Lembaga.

Tabel 35. Contoh program/ kegiatan berbasis indikator SPM No.Bidang SPMIndikator SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk Teknis 1.KesehatanCakupan Kunjungan Ibu Hamil K41.Pengadaan buku KIA (dgn striker P4K) 2.Pendataan Bumil 3.Pelayanan antenatal sesuai standar 4.Kunjungan rumah bagi yang droo-out 5.Pembuatan kantong persalinan 6.Pelatihan KIP/konseling 7.Pencatatan dan pelaporan 8.Supervisi, monitoring dan evaluasi 2.Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 th1.Penyusunan rencana kegiatan pendewasaan usia perkawinan 2.Penyusunan analisis remaja, kemampuan, kondisi dan potensi wilayah 3.Pengembangan dan produksi materi dan media KIE KRR 4.Orientasi pengelola KIE KRR 5.Latihan petugas KIE KRR 6.Pelatihan kader pengelolaan PIK Remaja KRR 7.Pelayanan KIE KRR 8.Pembentukan PIK Remaja KRR 9.Kegiatan PIK Remaja KRR

Tabel 35. Contoh program/ kegiatan berbasis indikator SPM No.Bidang SPMIndikator SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk Teknis 3.SosialPersentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

1.Pendataan PMKS 2.Pengolahan data 3.Analisis data 4.Penyusunan laporan 4.Perumahan RakyatCakupan ketersediaan rumah layak huni1.Menjalin kerjasama dengan instansi lain seperti kantor BPS kabupaten/ kota, koperasi pengembang dan perbankan 2.Melakukan pelatihan kepada para staf di dinas perumahan atau dinas yg menangani perumahan 3.Sosialisasi kepada masyarakat maupun stakeholders terkait 4.Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data khususnya data harga rumah layak huni dan besaran penghasilan rumah tangga. 5.Sasilitasi rumah layak huni dan terjangkau kepada masyarakat berpenghasilan rendah sesuai peraturan perundangan-undangan 6.Monitoring dan supervisi pelaksanaan fasiliasi kepada masyarakat minimal 2 kali dalam satu tahun anggaran 7.Evaluasi kegiatan minimal 2 kali dalam satu tahun anggaran 8.Pencatatan dan pelaporan minimal 2 laporan dalam satu tahun anggaran

Tabel 35. Contoh program/ kegiatan berbasis indikator SPM No.Bidang SPMIndikator SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk Teknis 5.Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayanan Terpadu

1.Pengadaan formulir untuk menunjang proses pengaduan oleh masyarakat 2.Pengadaan sarana dan prasarana 3.Honorarium petugas dan tranport pendampingan korban kekerasan 4.Sosialisasi lembaga layanan ke masyarakat 5.Koordinasi dan evaluasi penanganan perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak ditingkat kabupaten/kota 6.Lingkungan HudupProsentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran aird

1.Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar dan kelengkapan persyaratan administratif: a. Mendata semua jenis usaha dan/atau kegiatan (industri, hotel,ru- mah sakit, rumah makan, dan permukiman/perumahan). b. Mengindentifikasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari air. c. Memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan administratif jenis usaha dan/atau kegiatan.

Tabel 35. Contoh program/ kegiatan berbasis indikator SPM No.Bidang SPMIndikator SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk Teknis 2.Menentukan prioritas jenis usaha dan/atau kegiatan yang akan dipantau dan diawasi berdasarkan hasil identifikasi persyaratan teknis (paling sedikit 5 (lima) usaha dan/atau kegiatan dan masing- masing jenis diambil paling sedikit satu contoh air limbahnya dalam satu tahun). Parameter yang diperiksa dan dianalisis datanya merupakan parameter kunci dari masing-masing jenis usaha dan/ atau kegiatan. 3.Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang diprioritaskan sebagaimana dimaksud pada angka 2 yang diambil contoh air limbahnya paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Parameter yang diperiksa dan dianalisis merupakan parameter kunci dari masing-masing jenis usaha dan/atau kegiatan, yang meliputi: a. Kegiatan domestik, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domes- tik, yang meliputi: pH, BOD, TSS, minyak dan lemak. b. Kegiatan domestik, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, yang meliputi: pH, BOD, TSS, minyak dan lemak.

Tabel 35. Contoh program/ kegiatan berbasis indikator SPM No.Bidang SPMIndikator SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk Teknis c. Kegiatan hotel, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 52/ MENLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel, yang meliputi: BOD, COD, TSS, pH. d. Kegiatan Rumah Sakit, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No- mor 58/MENLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit, yang meliputi: BOD, COD, TSS, pH. e. Kegiatan Industri, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51/ MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair BagiKegiatan Industri. 4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air. 5. Menyampaikan informasi status penaatan usaha dan/atau kegiatan (taat atau tidak taat). 7.Dst..

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 1.Kesehatan1.Pengadaan buku KIA (dgn striker P4K) 2.Pendataan Bumil 3.Pelayanan antenatal sesuai standar 4.Kunjungan rumah bagi yang droo-out 5.Pembuatan kantong persalinan 6.Pelatihan KIP/konseling 7.Pencatatan dan pelaporan 8.Supervisi, monitoring dan evaluasi xx.02.32 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Meelahirkan dan Anak xx.32.02 Perawatan Berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu Masukan langkah-langkah kegiatan indikator SPM ini di dalam program dan kegiatan ini: Pengadaan buku KIA, pendataan bumil, dst. Perlu dilihat apakah semua kegiatan yang ada dalam juknis dimasukan atau tidak sangat tergantung pada jenis kegiatan, misalnya untuk kegiatan yang tidak berulang setiap tahunnya tidak perlu dimasukan di tahun berikutnya

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 2.Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1.Penyusunan rencana kegiatan pendewasaan usia perkawinan 2.Penyusunan analisis remaja, kemampuan, kondisi dan potensi wilayah 3.Pengembangan dan produksi materi dan media KIE KRR 4.Orientasi pengelola KIE KRR 5.Latihan petugas KIE KRR 6.Pelatihan kader pengelolaan PIK Remaja KRR 7.Pelayanan KIE KRR 8.Pembentukan PIK Remaja KRR

12.xx.15 Program Keluarga Berencana 12.xx.15.01 Penyediaan pelayanan KB bagi keluarga miskin 12.xx.15.02 Pelayanan KIE 12.xx.16 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 12.xx.16.01 Advokasi dari KIE tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) 12.xx.16.02 Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat 12.xx.20 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 12.xx.20.01 Pendirian pusat informasi dan konseling KRR 12.xx.20.02 Fasilitasi forum pelayanan KRR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah Masukan langkah-langkah kegiatan indikator SPM ini di dalam program dan kegiatan ini: Penyusunan rencana kegiatan pendewasaan usia perkawinan, orientasi pengelola KIE KRR , dst. Perlu dilihat apakah semua kegiatan yang ada dalam juknis dimasukan atau tidak sangat tergantung pada jenis kegiatan, misalnya untuk kegiatan yang tidak berulang setiap tahunnya tidak perlu dimasukan di tahun berikutnya

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 3.Sosial1.Pendataan PMKS 2.Pengolahan data 3.Analisis data 4.Penyusunan laporan

13.xx.15.01 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil(KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya. 13.xx.15.02 Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya Masukan langkah-langkah kegiatan indikator SPM ini di dalam program dan kegiatan ini: Pendataan PMKS, Pengolahan data, Analisis data dan Penyusunan laporan Perlu dilihat apakah semua kegiatan yang ada dalam juknis dimasukan atau tidak sangat tergantung pada jenis kegiatan, misalnya untuk kegiatan yang tidak berulang setiap tahunnya tidak perlu dimasukan di tahun berikutnya

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 4.Perumahan Rakyat1.Menjalin kerjasama dengan instansi lain seperti kantor BPS kabupaten/ kota, koperasi pengembang dan perbankan 2.Pelatihan kepada para staf di dinas perumahan atau dinas yg menangani perumahan 3.Sosialisasi kepada masyarakat maupun stakeholders terkait 4.Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data khususnya data harga rumah layak huni dan besaran penghasilan rumah tangga. 5.Fasilitasi rumah layak huni dan terjangkau kepada masyarakat berpenghasilan rendah sesuai peraturan perundangan-undangan 6.Monitoring dan evaluasi pelaksanaan fasiliasi kepada masyarakat minimal 2 kali dalam satu tahun anggaran 7.Pencatatan dan pelaporan minimal 2 laporan dalam satu tahun anggaran 04.xx.15.03 Program Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan. 04.xx.15.04 Sosialiasi Peratuaran Perundang-undangan dibidang perumahan 04.xx.15.05 Koordinasi Pengembangan Perumahan dengan Lembaga/ Badan Usaha 04.xx.15.06 Fasilitasi dan simulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu 04.xx.15.07 Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana 04.xx.15.08 Monitoring, evaluasi dan pelaporan Masukan langkah-langkah kegiatan indikator SPM ini di dalam program dan kegiatan ini: Membangun kerjasama; Pelatihan dan Sosialisasi; Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis data; Fasilitasi Rumah Layak Huni; monitoring-evaluasi dan Pelaporan Perlu dilihat apakah semua kegiatan yang ada dalam juknis dimasukan atau tidak sangat tergantung pada jenis kegiatan, misalnya untuk kegiatan yang tidak berulang setiap tahunnya tidak perlu dimasukan di tahun berikutnya

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 5.Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

1.Pengadaan formulir untuk menunjang proses pengaduan oleh masyarakat 2.Pengadaan sarana dan prasarana 3.Honorarium petugas dan tranport pendampingan korban kekerasan 4.Sosialisasi lembaga layanan ke masyarakat 5.Koordinasi dan evaluasi penanganan perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak ditingkat kabupaten/kota

11.xx.17 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 11.xx.17.03 Penyusunan sistem perlindungan bagi perempuan 11.xx.17.06 Sosialiasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT 11.xx.17.08 Fasiltasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan Masukan langkah-langkah kegiatan indikator SPM ini di dalam program dan kegiatan ini: Pengadaan formulir untuk menunjang proses pengaduan oleh masyarakat, pengadaan sarpras, dst. Perlu dilihat apakah semua kegiatan yang ada dalam juknis dimasukan atau tidak sangat tergantung pada jenis kegiatan, misalnya untuk kegiatan yang tidak berulang setiap tahunnya tidak perlu dimasukan di tahun berikutnya

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 6.Lingkungan Hudup1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar dan kelengkapan persyaratan administratif:

08.xx.16 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 08.xx.16.03 Pemantauan Kualitas Lingkungan 08.xx.16.04 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 08.xx.16.07 Pengkajian dampak lingkungan 08.xx.16.16 Monitoring, evaluasi dan pelaporan Masukan langkah-langkah kegiatan indikator SPM ini di dalam program dan kegiatan ini: Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar dan kelengkapan persyaratan administrasi, dst. Perlu dilihat apakah semua kegiatan yang ada dalam juknis dimasukan atau tidak sangat tergantung pada jenis kegiatan, misalnya untuk kegiatan yang tidak berulang setiap tahunnya tidak perlu dimasukan di tahun berikutnya

a. Mendata semua jenis usaha dan/ atau kegiatan (industri, hotel,rumah sakit, rumah makan, dan permukiman/ perumahan) b. Mengindentifikasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari air. c. Memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan administratif jenis usaha dan/ atau kegiatan.

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 2. Menentukan prioritas jenis usaha dan/ atau kegiatan yang akan dipantau dan diawasi berdasarkan hasil identifikasi persyaratan teknis (paling sedikit 5 (lima) usaha dan/atau kegiatan dan masing- masing jenis diambil paling sedikit satu contoh air limbahnya dalam satu tahun). Parameter yang diperiksa dan dianalisis datanya merupakan parameter kunci dari masing-masing jenis usaha dan/atau kegiatan. 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang diprioritaskan sebagaimana dimaksud pada angka 2 yang diambil contoh air limbahnya paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Parameter yang diperiksa dan dianalisis merupakan parameter kunci dari masing-masing jenis usaha dan/atau kegiatan, yang meliputi:

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 a. Kegiatan domestik, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, yang meliputi: pH, BOD, TSS, minyak dan lemak. b. Kegiatan hotel, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 52/MENLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel, yang meliputi: BOD, COD, TSS, pH. c. Kegiatan Rumah Sakit, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 58/MENLH/XII/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit, yang meliputi: BOD, COD, TSS, pH.

Tabel 36. Contoh penetapan nomenklatur program/ kegiatan SPM No.Bidang SPMRangkaian Kegiatan berdasarkan Petunjuk TeknisProgram Kegiatan dalam Permendagri 13/2006 d. Kegiatan Industri, parameter yang diperiksa dan dianalisis sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair BagiKegiatan Industri. 4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air.z 5. Menyampaikan informasi status penaatan usaha dan/atau kegiatan (taat atau tidak taat). 7.Dst..

Tabel 37. Indikasi rencana program/kegiatan SPM tahunan NoBidang SPMIndikator SPMFaktor KetidakberhasilanSolusi Kegiatan/Indikasi Program 1. KesehatanCakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Pendataan ibu hamil kurang akurat dan ketinggalanPendataan ibu hamil Fasilitas pendukung kegiatan K4 penyebarannya tidak merataPembangunan fasilitas pendukung kegiatan K4 di lokasi-lokasi tertentu Jumlah tenaga kesehatan terbatasPenempatan tenaga kesehatan di daerah tertentu Tenaga kesehatan tersedia, tetapi tidak ramah dan tidak terampilPelatihan teknis keperawatan bagi tenaga kesehatan  Masyarakat masih kurang paham tentang pentingnya melakukan pemeriksaan ketika hamil;  Ibu hamil merasa tidak ada perbedaan penting apakah memeriksakan kehamilan atau tidak;  Suami kurang mendukung keharusan ibu hamil untuk memeriksakan diri;

Penyuluhan kepada ibu hamil dan Suami 2.KBKSCakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun .

Rendahnya pemahaman akan pentingnya Keluarga Berencana khususnya untuk keluarga miskinPenyediaan pelayanan KB bagi keluarga miskin Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi pada kalangan remajaProgram Kesehatan Reproduksi Remaja Advokasi dari KIE tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) Tidak adanya pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja (KRR);

Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 12.xx.20.01 Pendirian pusat informasi dan konseling KRR 12.xx.20.02 Fasilitasi forum pelayanan KRR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah

Tabel 37. Indikasi rencana program/kegiatan SPM tahunan NoBidang SPMIndikator SPMFaktor KetidakberhasilanSolusi Kegiatan/Indikasi Program Stigma menikah di usia dibawah 20 tahun yang masih kuat di beberapa wilayah tertentuKegiatan pendewasaan usia perkawinan di beberapa wilayah tertentu Tenaga penyuluh keluarga berencana dan keluarga sejahtera tersedia, tetapi kurang terampilOrientasi pengelola KIE KRR 3.Sosial

Persentase

(%) PMKS skala kab/ kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.

Pendataan PMKS kurang akurat dan keting- galanPendataan PMKS Fasilitas pendukung kegiatan pemberianbantu- an kepada PMKS penyebarannya tidak merataPembangunan fasilitas pendukung kegiatan pemberian bantuan PMKS di lokasi-lokasi tertentu Jumlah tenaga Sosial terbatasPenempatan tenaga Sosial di daerah tertentu Tenaga Sosial tersedia, tetapi tidak ramah dan tidak terampilPelatihan teknis pendataan bagi tenaga Sosial

Tabel 37. Indikasi rencana program/kegiatan SPM tahunan NoBidang SPMIndikator SPMFaktor KetidakberhasilanSolusi Kegiatan/Indikasi Program 4.Perumahan Rakyat Cakupan ketersediaan rumah layak huni

• Belum optimal kerjasama dengan instansi lain dan stakeholder terkait perumahan rakyat • Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat maupun stakeholders terkait

Sosialisasi dan menjalin kerjasama dan kemitraan dengan instansi lain dan stakeholder terkait perumahan rakyat Staf di dinas perumahan atau dinas yg menan- gani perumahan belum terampilPelatihan Staf di dinas perumahan atau dinas yg menangani perumahan belum terampil Pendataan harga rumah layak huni dan besa- ran penghasilan rumah tangga masih belum akurat dan ter-updatePenempatan tenaga Sosial di daerah tertentu Masih kurang dan terbatas rumah layak huni dan terjangkau kepada masyarakat berpeng- hasilan rendahPembangunan fasilitas rumah layak huni dan terjang- kau kepada masyarakat berpenghasilan rendah Monitoring dan evaluasi pelaksanaan fasiliasi kepada masyarakat belum berjala optimalMonitoring dan evaluasi pelaksanaan fasiliasi kepada masyarakat 5.

Layanan Terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan

Cakupan Perempuan dan Anak Korban Ke- kerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayanan Terpadu Proses administrasi pelayanan pengaduan kekerasan terhambatPengadaan formulir untuk menunjang proses pengad- uan oleh masyarakat Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pengaduan tindak kekerasan serta keberadaan pusat/lembaga layanan ;Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan. Sosialisasi lembaga layanan ke masyarakat Sosialisasi pencatatan dan pelaporan tindak kekerasan. Kurangnya koordinasi penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di tingkat kabupaten/kota Koordinasi dan evaluasi penanganan perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak ditingkat kabupaten/ kota

Tabel 37. Indikasi rencana program/kegiatan SPM tahunan NoBidang SPMIndikator SPMFaktor KetidakberhasilanSolusi Kegiatan/Indikasi Program 6.Lingkungan Hidup

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air Pemilik usaha tidak mengumumkan rencana kegiatannya;Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup dan Pemantauan kualitas lingkungan Kurangnya pemahaman pemilik usaha terha- dap dampak lingkungan hidup;Koordinasi penyusunan AMDAL, memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan Memberi masukan untuk penyusunan rencana penge- lolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pengaduan atas dampak yang ditimbulkan dari pencemaran

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengenda- lian lingkungan hidup termasuk memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan 7.Dst...

BAB IV

PERHITUNGAN

Dokumen terkait