• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

PERHITUNGAN PENGANGGARAN PENCAPAIAN SPM

Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan target dan waktu pencapaian indikator SPM adalah seberapa besar anggaran atau biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam mencapai target SPM yang telah ditetapkan. Setiap indikator pencapaian SPM dilengkapi dengan definisi, pengertian dan langkah-langkah kegiatan.

Beberapa Kementerian telah menetapkan indikator SPM Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta menetapkan Petunjuk Teknis Perencanaan biaya SPM.

Masing-masing langkah kegiatan disusun rincian kegiatan dilengkapi cara perhitungan volume kegiatan dikalikan dengan unit-cost berdasarkan standar biaya umum (SBU) yang ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.

Prinsip perhitungan biaya SPM di daerah dilakukan sebagai berikut:

a. Menghitung biaya operasional kegiatan dan biaya investasi yang mutlak dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan;

b. Setiap langkah kegiatan untuk mencapai indikator SPM dihitung volumenya dan dikalikan dengan unit-cost setempat;

c. Menghitung seluruh paket kegiatan atau rincian langkah kegiatan;

d. Menghitung seluruh target capaian, baik yang memanfaatkan sumberdaya pemerintah maupun non-pemerintah;

e. Menghitung biaya SPM dengan tidak memasukkan investasi besar yang tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan pelayanan.

1. Perhitungan Kebutuhan Penganggaran Pencapaian SPM

Perhitungan kebutuhan penganggaran pencapaian SPM dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Perhitungan penganggaran SPM berdasarkan juknis perencanaan penganggaran SPM yang ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga.

Dalam mendukung percepatan penerapan SPM, Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian telah menyusun dan menetapkan petunjuk teknis perencanaan penganggaran pencapaian SPM. SKPD dalam menghitung penganggaran kegiatan pencapaian SPM disesuaikan dengan perkiraan kemampuan keuangan daerah serta memproyeksikan tingkat pencapaian SPM dan menghitung biayanya. Dalam melaksanakan perhitungan penganggaran kegiatan pencapaian indikator SPM dilakukan dengan pendekatan perhitungan per kegiatan berdasarkan biaya langsung.

Perhitungan volume kegiatan dilakukan dengan mengacu pada target c paian yang ditetapkan dengan memperhatikan kondisi daerah, terutama berkaitan dengan kondisi kepegawaian SKPD yang melaksanakan SPM, kondisi kelembagaan SKPD pelaksana SPM, kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksana SPM, kondisi keuangan daerah dan lainnya.

Adapun perhitungan penganggaran kegiatan penerapan 15 bidang SPM disediakan template perhitungan anggaran di masing-masing indikator yang tercantum pada lampiran. Berikut contoh standar biaya untuk kegiatan pencapaian SPM disajikan pada Tabel 38.

Tabel 38. Contoh standar anggaran biaya kegiatan penerapan dan pencapaian SPM Penganggaran Kabupaten/Kota.... Tahun... Lembaga Pelaksana/Koordinasi : Dinas Kesehatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan IndikatorKegiatanSub KegiatanRincian Kegiatan (jenis belanja)Unit CostVolume (Rumus)Nilai Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4

Pendataan Ibu hamil

Transport PetugasTransport petugas (dilakukan di sarkes)     FormulirA.Jumlah Ibu hamilorang (A/15)*(B*C)  

B. Harga formulir kunjungan Ibu hamilRp C. Selembar form untuk 15 Ibu hamillembar Pelayanan antenatal sesuai standar

Transport PetugasTransport petugas (dilakukan di sarkes)    Tablet FeA. Cakupan 90 tablet Fe Ibu hamilorang C*D  B. Tablet Fetablet  C. Jumlah paket Fe 90 tabletpaket  D. Nilai per paketFe Kunjungan rumah bagi yang drop out (DO)

Transport Petugas

A. Cakupan ANC kunjungan rumah bumil (DO 9%)bumil (A/10)*(B*C) B. Frek. Kunjungan rmh bumil per periode kehamilan (do)DO C. Transport per petugas polindes/bidanRp D. Satu kali transport mencakup 10 bumilbumil/1 kali  Dst...     

Cara pengisian kolom sebagai berikut:

1. Kolom indikator : diisi dengan indikator pelayanan yang dikutip dari SPM bidang.

2. Kolom kegiatan dan sub kegiatan : diisi bentuk-bentuk kegiatan dan sub kegiatan yang akan dilakukan untuk menunjang terlaksananya indikator SPM. Bentuk-bentuk kegiatan ini bisa berbeda antar penyedia layanan meskipun dalam satu layanan, meskipun tetap saling menunjang.

Kegiatan yang diisikan disini adalah kegiatan dalam indikator SPM yang sudah sinkron dengan kegiatan dalam APBD.

3. Kolom rincian kegiatan untuk merealisasikan sub-sub kegiatan dibutuhkan anggaran operasionalisasi. Dalam contoh anggaran biaya ini besaran subyek penganggaran akan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya.

4. Total biaya merupakan penghitungan perkalian antara unsur-unsur dalam jenis belanja sehingga ditemukan total biaya yang akan dikeluarkan.

5. Nilai : diisi dengan nilai /total biaya Apabila memerlukan keterangan dan tambahan informasi di sub-kegiatan, maka dapat ditambahkan dalam kolom ini.

b. Perhitungan penganggaran SPM berdasarkan Analisis Standar Belanja.

Upaya menghitung kebutuhan anggaran untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam pencapaian target indikator SPM akan mudah dilakukan, apabila Pemerintah Daerah telah menyusun Analisis Standar Belanja (ABS) untuk jenis kegiatan atau biaya rata-rata per output kegiatan untuk tahun anggaran dimaksud. ABS merupakan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang dialokasikan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Dengan adanya ABS akan memudahkan Pemerintah Daerah dan SKPD dalam menilai kewajaran biaya untuk melaksanakan jenis kegiatan tertentu jika output atau beban kerja telah ditentukan terlebih dahulu.

Rumusan ABS dikembangkan sendiri-sendiri oleh daerah, mengingat standar satuan harga yang menjadi titik tolak dalam formula ABS juga berbeda di masing-masing daerah. Selain itu, ada kemungkinan perbedaan dalam kebijakan penyusunan anggaran di setiap daerah dan perbedaan kondisi geografis antara daerah yang satu dengan daerah lainnya.

ABS merupakan perkiraan batas tertinggi kewajaran anggaran untuk melaksanakan jenis kegiatan tertentu sesuai dengan beban kerja yang diperlukan atau output yang dihasilkan dari satu kegiatan tertentu. Semakin lengkap data ABS yang dikembangkan di satu daerah akan semakin memudahkan penyusunan anggaran bagi Pemerintah Daerah dan SKPD dalam memperkirakan kebutuhan anggaran setiap jenis kegiatan yang direncanakan dalam rangka pencapaian target indicator dan batas waktu SPM tertentu yang telah ditetapkan.

2. Perumusan Kebutuhan Penganggaran Tahunan

Berdasarkan perhitungan kebutuhan penganggaran untuk setiap kegiatan pencapaian SPM dilakukan perhitungan dan kompilasi kebutuhan anggaran per tahun sesuai dengan target capaian SPM yang ditentukan.

Dalam pelaksanaan pencapaian target SPM, maka SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya menyusun rencana program dan kegiatan pembangunan daerah termasuk program dan kegiatan pencapaian SPM. Pelaksanaan pencapaian target SPM dilakukan secara bertahap dengan tetap memperhatikan kondisi daerah, terutama berkaitan dengan kondisi kepegawaian SKPD yang melaksanakan SPM, kondisi kelembagaan SKPD pelaksana SPM, kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksana SPM, kondisi keuangan daerah dan lainnya.

Untuk menentukan kebutuhan penganggaran 2 hingga 3 tahun dapat dilakukan perhitungan proyeksi. Proyeksi kebutuhan penganggaran kegiatan pencapaian SPM pada 2 hingga 3 tahun kedepan dilakukan dengan mengacu trend/kecenderungan penganggaran kegiatan pencapaian SPM pada tahun-tahun sebelumnya. Proyeksi perhitungan kebutuhan biaya dalam pemenuhan setiap target SPM selanjutnya perlu dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah. Contoh proyeksi perhitungan kebutuhan biaya pencapaian SPM tahunan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 39. Contoh proyeksi kebutuhan biaya kegiatan pencapaian SPM Bidang Kesehatan No. Indikator SPM

Tingkat Capaian SPM Kebutuhan biaya

2013 2014 2015 2013 2014 2015 1. Cakupan

Kunjungan Ibu

Hamil K4 95% 2015 81% 88% 95% …… …… …….

2. Cakupan Ibu Hamil dgn komlikasi yang ditangani

3.

Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yg memiliki kompetensi kebidangan 4. Cakupan pelayanan

Ibu Nifas Dst…..

BAB V

Dokumen terkait