Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 1 Januari 2011-31 Desember 2013. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur banyak terdaftar di BEI dan memiliki cakupan bidang usaha yang luas.
Jenis dan Data Sumber
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Sekaran, 2006). Data yang dikumpulkan berupa data laporan keuangan (annual report) tahun 2011, 2012, dan 2013 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Di Indonesia ada 140 perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Teknik Pemilihan Sampel
Teknik dalam pemilihan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik pemilihan sampel non acak (purposive sampling). Purposive sampling adalah sampel yang dipilih mempunyai tujuan atau target tertentu dalam memilih sampel secara tidak acak. Ada beberapa kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.
2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan secara berturut-turut selama periode 2011-2013.
3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan nilai rupiah dalam pelaporan keuangan.
4. Perusahaan Manufaktur yang membagikan dividen.
Dari keseluruhan jumlah perusahaan manufaktur yang ada di BEI periode 2011-2013, terdapat 37 perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pemilihan sampel.
14
TABEL 1
Prosedur Pemilihan Sampel
NO KETERANGAN JUMLAH
1. Perusahan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013
140
2. Perusahaan Manufaktur yang laporan keuangan dan laporan tahunan 2011-2013 tidak tersedia lengkap
(46)
3. Perusahaan Manufaktur yang laporan keuangan tidak menggunakan Rupiah.
(22)
4. Perusahaan Manufaktur yang tidak membagikan dividen (35)
Total Perusahaan yang dipakai tahun 2011-2013 37
Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Dependen/Terikat (Y)
Variabel dependen adalah variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini variabel dependen/terikat yang digunakan adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV). PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston, 2001). Dapat dihitung dengan rumus:
Nilai Perusahaan
arga Pasar Saham
Nilai buku per lembar saham 2. Variabel Independen/bebas (X)
Variabel Independen merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain (Sarwono, 2010). Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen. Dapat dihitung dengan rumus:
15 Profitabilitas (X2): Kebijakan Dividen (X3)
Keterangan : DPR = Dividend payout ratio DPS = Dividend per share. EPS = Earning per share
*Variabel dividen yang digunakan pada laporan keuangan tahunan menggunakan selisih satu tahun dari variabel nilai perusahaan.
Uji Analisis, sebagai berikut: 1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Sebelum dilakukan uji normalitas data untuk melihat apakah data ini menggunakan uji analisis parametrik atau non parametrik. Pengujian ini menggunakan metoda Kolmogorov Smirnov dengan kriteria pengujian =0,05. Jika sig > berarti data sampel berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas
Menguji apakah ada korelasi antar variabel bebas (independent) pada model regresi linier dalam model yang digunakan. Korelasi antar variabel independen dapat dideteksi dengan Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria, yaitu:
Melihat nilai Tolerance
Tidak terjadi Multikolinearitas, jika nilai tolerance lebih besar 0,10. Terjadi Multikolinearitas, jika nilai tolerance lebih kecil atau sama
dengan 0,10.
16
Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00. Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama
dengan 10,00. 3. Uji Heteroskedastisitas
Metoda ini yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot antara
standardized preticted value (ZPRED) dengan studentized residual
(SRESID). Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya).
Dasar pengambilan keputusan, yaitu:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson (DW Test)
Untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi.
Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi:
Metoda pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji
Durbin-Watson (uji DW) dengan kriteria (Singgih, 2010) sebagai berikut:
Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL), maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
17
5. TEKNIK ANALISIS DATA Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk mengetahui kelinieritas variabel terikat dengan varibel bebasnya, selain itu juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya data outlier atau data yang ekstrim.
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien Regresi Variabel Independen
x1 = Pertumbuhan Penjualan
x2 = Profitabilitas
x3 = Kebijakan Dividen
e = Standar Eror
Pengujian Model Penelitian Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengukur proporsi variasi dari variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen atau ukuran yang menyatakan kontribusi dari variabel independen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel independen. Artinya semakin besar R2, maka akan semakin baik model regresi dengan data yang ada, sehingga semakin tepat model tersebut digunakan dalam menjelaskan variabel dependen oleh variabel independen. Pengujian secara bersama-sama (Uji F)
18
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan signifikan atau tidak, sehingga dapat dipastikan apakah model dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Patokan yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan membandingkan nilai sig yang diperoleh dengan membandingkan derajat signifikansi pada level =0,05, apabila nilai sig yang diperoleh lebih kecil dari derajat signifikansi maka model yang digunakan fix. Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 5 % (α 0,05).
Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu. Hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan uji t adalah H1, H2, dan H3. Toleransi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5 % (α 0,05), dengan batasan:
a. Ho akan ditolak bila sig. > 0,05 atau tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan secara parsial.
b. Ho akan diterima bila sig. < 0,05 atau terdapat pengaruh antara profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan secara parsial.
HASIL DAN PEMBAHASAN