• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN,

PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BEI (Periode 2011-2013)

Oleh :

Alfa Carana Dharani NIM : 232011156

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis guna memenuhi sebagian dari persyaratan-persyaratan untuk Mencapai gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS

: EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

HALAMAN MOTTO

 Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia. (Ulangan 28:13)

 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, Sebab Ia yang memelihara kamu. (1Petrus 5:7).

 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.

 I know God has BIGGER plans for me than i have for myself.

 Bukan dengan kekuatanku, ku dapat jalani hidupku. Tanpa Tuhan yang disampingku, ku tak mampu sendiri. Engkaulah kuatku yang menopangku.  Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku

percaya kepada perintah-perintahMu. (Mazmur119:66).

(7)

vii ABSTRACT

Maximizing the firm value is very important for investors, because by maximizing the firm value means also maximize shareholders wealth. Therefore, investors need to gather complete and accurate information about the companies that will be selected as a instrument investment. Firm value has a several factors there are profitability, sales growth, and dividend policy. This study investigated the influence of profitability, sales growth, and dividend policy on firm value. The purpose of this study was to determine the effect of profitability, sales growth, and dividend policy on firm value. The sample used a total of 37 manufacturing company's in 2011 - 2013. The results showed that the profitability and sales growth has a significant positive effect on firm value. As for the dividend policy has not significant affect on firm value. In this study suggested for subsequent researchers who are interested in the same title should add another variable, should extend the study period, and for corporate issuers should increase the value of the company so as to attract investors to invest in their companies, and corporate issuers should also be able to increase the profitability of the company so that the financial performance to be good in the eyes of investors.

(8)

viii

SARIPATI

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi investor, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham. Oleh sebab itu, investor perlu mengumpulkan informasi yang lengkap dan tepat mengenai perusahaan yang akan dipilih sebagai tempat investasi. Nilai perusahaan mempunyai beberapa faktor yaitu profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen. Penelitian ini meneliti pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakan berjumlah 37 perusahaan manufaktur tahun 2011 hingga 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan untuk kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini disarankan bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada judul sama sebaiknya menambahkan variabel lain, hendaknya memperpanjang rentang waktu penelitian, dan bagi perusahaan hendaknya meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan mereka, dan perusahaan hendaknya juga mampu meningkatkan profitabilitas perusahaannya sehingga kinerja keuangan menjadi baik dimata investor.

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Kebijakan Dividen.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI (Periode 2011-2013)” dibuat untuk memenuhi salah satu syarat akademik yang harus dipenuhi oleh penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi strata satu dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan penulis mengenai pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (2011-2013) yang didukung dengan data sekunder berupa laporan keuangan dari 37 perusahaan manfaktur yang terdaftar di BEI yang melaporkan laporan keuangan yang sesuai data yang dibutuhkan untuk penelitian bagi penulis. Penulis memilih judul penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, kritik, dan koreksi yang membangun.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Salatiga, 3 Febuari 2015

(10)

x

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala hormat dan syukur bagi Tuhan Yesus, yang dengan senantiasa melimpahkan berkat dan kasih serta penyertaan-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI (Periode 2011-2013)” dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih untuk, kesehatan, kekuatan, kesabaran dan akal budi yang telah Tuhan karuniakan selama penyusunan skripsi ini. Kiranya terus mengalir segala berkat yang melimpah dan semuanya itu dikembalikan melalui puji dan sembah untuk kemuliaan Bapa di surga.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir yang merupakan salah satu syarat kelulusan pada Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini ;

1. Keluarga penulis, Papa Samuel Hasta Dwika Tavip Amanjaya, Mama Yosefine Henny Murtini yang selalu mendoakan dan menjadi motivasi bagi penulis, my twin Omega Carana Maharshi yang selalu memberikan dukungan dan membantu dalam pembuatan skripsi ini, saudara penulis Stefanus Galih Agus Saputra, Francicus Bramantya Adi Nugroho, Aurea Arinda Pinastika, keluarga besar Ngaridjo dan Soepomo yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara moril maupun materiil.

2. Bapak Hari Sunarto, SE., MBA., PhD sebagai dosen pembimbing dan selaku dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang dengan tulus dan sabar dalam mendampingi, memberikan arahan, petunjuk serta nasehat kepada penulis. 3. Ibu Gustin Tanggulungan, SE., M.Ak sebagai dosen wali yang telah

(11)

xi

4. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha dan laboratorium yang telah membantu selama masa perkuliahan penulis serta penyusunan skripsi, baik secara langsung maupun tidak langsung.

5. Hans Hananto Andreas SE., M.Si yang membantu penulis dalam pengolahan data dan membantu penulis saat mengalami kesulitan dalam pembuatan skripsi ini..

6. Kevin Dio Hertian Nugroho yang menjadi inspirasi penulis, selalu mendoakan, memotivasi, memberikan semangat serta dukungan yang luar biasa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman sebaya yang turut berperan dalam pengambilan data penelitian skripsi, Robby Setiawan, Astried Natali, Ifo Mawarni, Giovani Kartika serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

8. Seluruh sahabat selama perkuliahan hingga selesainya skripsi ini, Melisa Septiana, Albie Nugrahanta, Yosefine Cristin Wijaya, Olivia Silvana, Kakak Wahyu Tri Wibowo, Aliawati, Arda Raditya Tantra, Yoanita Avilioni, Hervina Isnayulia Kharismawati, Mega Sekar Larasati, Kakak Benidiktus Candra, Kakak Adityo Dwi Saputra, Ganiar Serut Randy serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah mendoakan dan selalu memberi semangat serta dukungan kepada penulis.

9. Keluarga besar BPHL, khususnya semua staff dan teman-teman SPT 2013-2015, Ibu Lina sebagai Manager Biro Pomosi, Mbak Nita, Mbak Yulia, Mbak Upik yang turut serta memberikan doa dan dukungan selama perkuliahan hingga tersusunnya skripsi ini.

10. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memberi dukungan untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

11. Adik angkatan OMB 2014 menjadi anak fasilitator penulis yang selalu mendoakan hingga terselesaikannya skripsi ini.

12. Keluarga besar panitia “Retret Giving with Love”, makrab “FUSION”, “Go Ahead”, Fasilitator OMB 2014, dan Dies Natalies FEB ke 55” yang selalu memberikan dukungan.

(12)

xii

13. Keluarga besar kost Seruni 423, Kakak Mayang, Cici Erlita, Cici Sandra, Kakak Nila, Ines, dan Kakak Ola yang selalu memotivasi dan memberikan kepada penulis.

14. Tetangga sebelah Kos Seruni 423, Kak Zaky, Sammayub, Kak Tri, Jojo, Koko Arnold, Koko Acun, Yusrul, Ari, Kak Adien dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

15. Susana Weningtyas Astutinenggar yang senantiasa menjadi sahabat setia sedari kecil hingga saat ini dan tidak putus-putusnya memberikan doa dan dukungan.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan serta keterbatasan dalam penyusunannya. Namun demikian penulis berharap kiranya skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Salatiga, 3 Febuari 2015

(13)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ... ii

Halaman Persetujuan/Pengesahaan ... iii

Halaman Motto ... iv

Abstract ... v

Saripati ... vi

Kata Pengantar ... vii

Ucapan Terima Kasih ... viii

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

LATAR BELAKANG ... 1

Rumusan Masalah dan Permasalahan Penelitian ... 4

Tujuan Penelitian ... 4 Manfaat Penelitian ... 4 KAJIAN PUSTAKA ... 4 Nilai Perusahaan ... 4 Pertumbuhan Penjualan ... 5 Profitabilitas ... 6

(14)

xiv Kebijakan Dividen ... 6 Penelitian Terdahulu ... 10 Perumusan Hipotesis ... 11 Kerangka Pemikiran ... 12 METODA PENELITIAN ... 13

Populasi dan Sampel ... 13

Jenis dan Data Sumber ... 13

Teknik Pemilihan Sampel ... 13

Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18

Diskripsi Objek Penelitian ... 18

Statistik Diskriptif ... 19

Uji Asumsi Klasik ... 19

Analisis Regresi Berganda ... 23

Koefisien Determinasi ... 24

Uji F (Simultan) ... 25

Uji T (Parsial) ... 26

Pembahasan ... 27

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 28

Simpulan ... 28

(15)

xv

Saran ... 29 DAFTAR REFETRENSI ... 30 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 33

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Prosedur Pemilihan Sampel ... 14

Tabel 2 Statistik Diskriptif ... 19

Tabel 3 Uji Normalitas Data ... 20

Tabel 4 Uji Multikolinearitas ... 21

Tabel 5 Uji Korelasi Antar Variabel ... 22

Tabel 6 Uji Autokorelasi ... 23

Tabel 7 Regresi antara Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Kebijakan Dividen ... 24

Tabel 8 Koefisien Determinasi ... 25

Tabel 9 Nilai F Regresi ... 25

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Uji Kerangka Pemikiran ... 12 Gambar 2 Uji Heterokedastisitas ... 22

(18)

1

LATAR BELAKANG

Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada akhir tahun 2012, ada sekitar 140 perusahaan (www.idx.co.id) yang merupakan industri manufaktur. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur.

Di Era Globalisasi dan perdagangan bebas dunia menjelang abad ke-21 akan menjadi peluang dan sekaligus ancaman bagi industri manufaktur di Indonesia. Menjadi peluang adanya perdagangan bebas dunia dan memberi kesempatan luas bagi industri manufaktur di Indonesia untuk meningkatkan hasil pemasaran produksi ke berbagai negara. Disamping itu akan menjadi ancaman karena batasan-batasan perekonomian/perdagangan yang diciptakan suatu negara akan dihapus, sehingga produk-produk industri manufaktur negara lain berupa barang sejenis atau barang subsitusi akan memasuki pasar Indonesia secara bebas. Keadaan tersebut akan mengakibatkan persaingan pemasaran barang-barang sejenis yang dihasilkan di dalam negeri akan semakin meningkat.

Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerja perusahaan dalam keunggulan bersaing agar tujuan perusahaan dapat tetap tercapai. Tujuan utama perusahaan yang telah go

public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham

melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Nilai perusahaan sering dikaitkan nilai pasar ekuitas yang dicerminkan dengan harga pasar saham, dimana semakin tinggi harga pasar suatu saham maka semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemegang saham, dengan tingginya nilai perusahaan berarti kemakmuran para pemegang saham juga akan meningkat.

(19)

2

Penjualan memiliki pengaruh yang strategis bagi sebuah perusahaan. Dengan mengetahui penjualan dari tahun sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada. Pertumbuhan penjualan (growth) memiliki peranan yang penting dalam manajemen modal kerja. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar laba yang akan didapatkan. Jika perusahaan tersebut memiliki laba yang tinggi maka akan terjadi pertumbuhan pada perusahaan. Pertimbangan yang digunakan investor dalam menanamkan sahamnya adalah pertumbuhan penjualan yang merupakan perubahan penjualan per tahun. Jika pertumbuhan penjualan per tahun selalu naik, maka perusahaan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang.

Suatu perusahaan akan melakukan kegiatan operasional (aktivitas) apabila perusahaan dalam kondisi yang menguntungkan / dalam kondisi yang baik. Tanpa adanya keuntungan maka akan sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan modal dari luar (investor). Semakin baik pertumbuhan profitabilitas suatu perusahaan berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik, artinya nilai perusahaan juga akan dinilai semakin baik di mata investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat.

Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Sebelum menentukan pembagian saham kepada para pemegang saham diperlukan sebuah kebijakan dividen. Kebijakan dividen adalah penentuan apakah laba yang diperoleh oleh suatu badan usaha akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan. Manajemen memiliki dua alternatif perlakuan terhadap laba setelah pajak, yaitu: laba itu akan diinvestasikan kembali ke perusahaan (Retained Earning) atau dibagikan kepada para pemegang saham (dividen). Para pemegang saham biasanya menginginkan laba dalam bentuk dividen sedangkan para manajer menginginkan laba untuk diinvestasikan kembali. Dan kedua tujuan tersebut

(20)

3

saling bertentangan satu sama lain. Ada perdebatan mengenai bagaimana kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan (Hatta, 2002):

1. Bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang disebut dengan teori irrelevansi dividen.

2. Bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang disebut dengan bird in the hand theory.

3. Bahwa semakin tinggi dividen payout ratio suatu perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin turun.

Kebijakan dividen sangat penting karena mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas. Dengan perkataan lain, kebijakan dividen menyediakan informasi mengenai performa perusahaan dan juga dapat membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham yang bersangkutan.

Penelitian ini meneliti pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh para peneliti, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fanindya (2013) dengan hasil penelitian menunjukkan profitabilitas dan kebijakan dividen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah positif. Mardiyati (2012), hasil analisis ditemukan bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur, Profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Nofrita (2013) hasil penelitian ditemukan bahwa profitabilitas dan kebijakan dividen berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen tidak signifikan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah rentang waktu periode penelitian yaitu tahun 2011-2013 dan menambahkan satu variabel tambahan yaitu pertumbuhan penjualan.

(21)

4

RUMUSAN MASALAH DAN PERMASALAHAN PENELITIAN

Para investor ingin mengetahui pengaruh antara pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, sehingga permasalahan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013”.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat bagi Peneliti

Dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur.

b. Manfaat Investor

Memberikan gambaran mengenai pengaruh faktor-faktor nilai perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

KAJIAN PUSTAKA

Nilai Perusahaan adalah valuasi perusahaan berdasarkan perspektif investor terhadap perusahaan dengan perhitungan nilai ekuitas berdasarkan harga pasar saham. Jika harga saham naik maka akan membuat nilai ekuitas naik yang berarti nilai perusahaan juga akan naik. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Tujuan utama perusahaan menurut

theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai

perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi investor, karena dengan

(22)

5

memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham. Dengan kata lain, nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar perusahaan. Nilai perusahaan yang didasarkan indikator nilai pasar saham yang ditetapkan melalui mekanisme harga di pasar modal dimana investor pasar modal memiliki peranan penting dalam penentuan harga saham. Investor saham tidak lain berperan sebagai pemegang saham, atau pemilik perusahaan. Penilaian investor sangat dipengaruhi oleh prospek dan peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini atau pada prospek perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Karena semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran para pemegang saham. Apabila nilai perusahaan baik, yaitu mempunyai kinerja dan prospek yang bagus, maka investor pasti bersedia membayar lebih untuk membeli sahamnya. Jadi secara sederhana nilai perusahaan dapat diartikan sebagian harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk memiliki suatu perusahaan, dan untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemegang saham menyerahkan pengelolaannya kepada para profesional yang diposisikan sebagai manajer atau komisaris.

Menurut Amirya dan Atmini (2007) dan Oktaviani (2008) nilai perusahaan mempunyai beberapa faktor yaitu: pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen. Pertumbuhan penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan dalam mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang (Barton et al.,1989). Pertumbuhan penjualan tinggi akan mencerminkan pendapatan meningkat sehingga nilai perusahaan akan meningkat.

(23)

6

Faktor yang kedua adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Pengertian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001) bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Sedangkan menurut Haryanto dan Toto (2003) dalam Novita (2011) menyatakan bahwa profitabilitas adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Dalam melakukan investasi, investor akan mempertimbangkan profit dari perusahaan mana yang akan memberikan return yang tinggi. Karena profit sebuah perusahaan merupakan harapan bagi para investor.

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari

yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka

semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik. Profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.

Faktor yang ketiga adalah Kebijakan Dividen. Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Kebijakan dividen merupakan

(24)

7

bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara pengunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan, yang berarti laba tersebut harus ditahan didalam perusahaan (Riyanto, 2001).

Laba ditahan (retained earning) merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Sedangkan dividen merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau “equity investors”. Setiap perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut di satu pihak dan juga dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham di lain pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan. Sebab kalau makin tinggi tingkat dividen yang dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan, dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat pertumbuhan (rate of growth) dalam pendapatan dan harga sahamnya. Kalau perusahaan ingin menahan sebagian besar dari pendapatan yang tersedia untuk pembayaran dividen adalah semakin kecil.

Berbagai macam kebijakan dividen menurut Riyanto (2001) adalah sebagai berikut:

a. Kebijakan dividen yang stabil

Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil, artinya jumlah dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi. Dividen yang stabil ini dipertahankan untuk beberapa tahun, dan apabila ternyata pendapatan perusahaan meningkat dan kenaikan pendapatan tersebut nampak mantap dan relatif

(25)

8

permanen, barulah besarnya dividen per lembar dinaikkan, dan dividen yang dinaikan ini akan dipertahankan dalam waktu yang relatif panjang. Alasan yang mendorong perusahaan menjalankan kebijakan dividen yang stabil adalah kebijakan dividen yang stabil dijalankan oleh suatu perusahaan akan dapat memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa-masa mendatang. Apabila pendapatan perusahaan berkurang tetapi perusahaan tersebut tidak mengurangi dividen yang dibayarkan, maka kepercayaan pasar terhadap perusahaan tersebut lebih besar dibandingkan kalau dividennya dikurangi pembayarannya.

Dengan demikian manajemen dapat mempengaruhi harapan para investor melalui politik dividen yang stabil. Banyak pemegang saham yang hidup dari pendapatan yang diterima dari dividen. Golongan ini dengan sendirinya tidak akan menyukai adanya pembagian dividen yang tidak stabil. Mereka lebih senang membayar harga ekstra bagi saham yang akan memberikan dividen yang sudah dapat dipastikan jumlahnya. Pada banyak negara terdapat ketentuan dalam pasar modalnya, bahwa organisasi atau yayasan-yayasan sosial, perusahaan-perusahaan asuransi, bank-bank tabungan, dana-dana pensiun, pemerintah Kota Madya, dan lain-lain hanya diijinkan menanamkan dananya dalam saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil. Biasanya dalam pasar modal ada daftar resmi yang memuat nama-nama perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil, artinya perusahaan yang bersangkutan akan membayar dividennya secara tetap dan tidak terganggu pembayarannya.

b. Kebijakan pembayaran dividen dengan penetapan jumlah minimal plus jumlah ekstra tertentu.

Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham setiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik maka perusahaan akan membayarkan dividen ekstra di atas jumlah minimal tersebut. Bagi pemodal ada kepastian akan menerima jumlah

(26)

9

dividen yang minimal setiap tahunnya meskipun keadaan keuangan perusahaan agak memburuk. Tetapi di lain pihak kalau keadaan keuangan baik maka pemodal akan menerima dividen minimal tersebut ditambah dengan dividen ekstra. Kalau keadaan keuangan memburuk lagi maka yang dibayarkan hanya dividen yang minimal saja.

c. Kebijakan dividen dengan penetapan dividen payout ratio yang konstan Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividen payout ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham tiap tahunnya yang di bayarkan akan berfluktuatif sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh tiap tahunnya. d. Kebijakan dividen yang fleksibel

Perusahaan menetapkan dividen payout ratio besarnya tiap tahunnya disesuaikan dengan posisi keuangan dan kebijakan finansial dari perusahaan yang bersangkutan. Apabila keuntungan tinggi maka besarnya dividen yang dibagikan relatif tinggi, dan sebaliknya jika tingkat keuntungan rendah maka besarnya dividen yang dibayarkan juga rendah, atau dapat dikatakan besarnya selalu proporsional dengan tingkat keuntungan.

Ada beberapa macam teori tentang kebijakan dividen. Berikut ini adalah teori tentang kebijakan dividen dalam Brigham (2001):

a. Devidend irrelevance theory

Devidend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan

bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (1958) yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya devidend payout ratio, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen tidak relevan untuk dipersoalkan.

(27)

10

Bird in the hand-Theory menyatakan bahwa biaya modal sendiri

akan naik jika dividend payout ratio rendah. Hal ini dikarenakan investor lebih suka menerima dividen daripada capital gain.

c. Information content or signaling hipotesis

Information content or signaling hipotesis ialah teori yang

menyatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai pertanda bagi perkiraan manajemen atas laba. Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen. Dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham, tetapi prospek perusahaan yang ditunjukan oleh meningkatnya (menurunnya) dividen yang dibayarkan yang menyebabkan perubahan harga saham (Hanafi, 2004).

d. Clientele effect

Clientele effect ialah kecenderungan perusahaan untuk menarik

jenis investor yang menyukai kebijakan dividennya. Menurut argumen ini dividen seharusnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan segmen investor tertentu. Sebagai contoh, kelompok investor dengan tingkat pajak yang tinggi akan menghindari dividen, karena dividen mempunyai tingkat pajak yang tinggi dibanding dengan capital gain. Sebaliknya, kelompok investor dengan pajak yang rendah akan menyukai dividen.

PENELITI TERDAHULU

Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan oleh para peneliti untuk menguji pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen, antara lain: penelitian yang dilakukan oleh Fanindya (2013) yang meneliti analisis pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan utang, dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan kebijakan dividen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah positif, sedangkan untuk

(28)

11

kebijakan utang dan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

Mardiyati (2012) menyatakan tentang pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-2010. Hasil analisis ditemukan bahwa Kebijakan dividen yang diproksikan dengan variabel

Dividend Payout Ratio (DPR) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang diproksikan dengan

Price Book Value (PBV), Kebijakan hutang berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Nofrita (2013) yang meneliti pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening. Hasil analisis ditemukan bahwa profitabilitas dan kebijakan dividen berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen tidak signifikan.

PERUMUSAN HIPOTESIS

 Pertumbuhan Penjualan terhadap Nilai Perusahaan

Semakin tinggi penjualan suatu perusahaan maka pendapatan perusahaan akan meningkat. Dengan adanya pendapatan yang tinggi, nilai perusahaan pun akan cenderung tinggi. Sehingga perusahaan mempunyai prospek yang baik dimata investor. Jadi ketika perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan yang meningkat dari tahun ke tahun, maka nilai perusahaan akan meningkat.

H1: Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Semakin baik pertumbuhan profitabilitas berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik juga, artinya semakin baik pula nilai perusahaan dimata investor. Apabila kemampuan

(29)

12

perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Husnan, 2001). Harga saham yang meningkat mencerminkan nilai perusahaan yang baik bagi investor.

H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

 Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayarkan tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi, sebaliknya jika dividen yang dibayarkan rendah, maka harga saham perusahaan tersebut juga akan rendah. Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Martono dan Harjito, 2008).

H3: Kebijakan Dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

KERANGKA PEMIKIRAN H1 (+) H2 (+) H3 (+) Gambar 1 Kerangka Pemikiran PERTUMBUHAN PENJUALAN KEBIJAKAN DIVIDEN PROFITABILITAS NILAI PERUSAHAAN

(30)

13

METODA PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 1 Januari 2011-31 Desember 2013. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur banyak terdaftar di BEI dan memiliki cakupan bidang usaha yang luas.

Jenis dan Data Sumber

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Sekaran, 2006). Data yang dikumpulkan berupa data laporan keuangan (annual report) tahun 2011, 2012, dan 2013 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Di Indonesia ada 140 perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Teknik Pemilihan Sampel

Teknik dalam pemilihan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik pemilihan sampel non acak (purposive sampling). Purposive sampling adalah sampel yang dipilih mempunyai tujuan atau target tertentu dalam memilih sampel secara tidak acak. Ada beberapa kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan secara berturut-turut selama periode 2011-2013.

3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan nilai rupiah dalam pelaporan keuangan.

4. Perusahaan Manufaktur yang membagikan dividen.

Dari keseluruhan jumlah perusahaan manufaktur yang ada di BEI periode 2011-2013, terdapat 37 perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pemilihan sampel.

(31)

14

TABEL 1

Prosedur Pemilihan Sampel

NO KETERANGAN JUMLAH

1. Perusahan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013

140

2. Perusahaan Manufaktur yang laporan keuangan dan laporan tahunan 2011-2013 tidak tersedia lengkap

(46)

3. Perusahaan Manufaktur yang laporan keuangan tidak menggunakan Rupiah.

(22)

4. Perusahaan Manufaktur yang tidak membagikan dividen (35)

Total Perusahaan yang dipakai tahun 2011-2013 37

Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Dependen/Terikat (Y)

Variabel dependen adalah variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini variabel dependen/terikat yang digunakan adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV). PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston, 2001). Dapat dihitung dengan rumus:

 Nilai Perusahaan

arga Pasar Saham

Nilai buku per lembar saham 2. Variabel Independen/bebas (X)

Variabel Independen merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain (Sarwono, 2010). Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen. Dapat dihitung dengan rumus:

(32)

15  Profitabilitas (X2):  Kebijakan Dividen (X3)

Keterangan : DPR = Dividend payout ratio DPS = Dividend per share. EPS = Earning per share

*Variabel dividen yang digunakan pada laporan keuangan tahunan menggunakan selisih satu tahun dari variabel nilai perusahaan.

Uji Analisis, sebagai berikut: 1. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Sebelum dilakukan uji normalitas data untuk melihat apakah data ini menggunakan uji analisis parametrik atau non parametrik. Pengujian ini menggunakan metoda Kolmogorov Smirnov dengan kriteria pengujian =0,05. Jika sig >  berarti data sampel berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas

Menguji apakah ada korelasi antar variabel bebas (independent) pada model regresi linier dalam model yang digunakan. Korelasi antar variabel independen dapat dideteksi dengan Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria, yaitu:

Melihat nilai Tolerance

 Tidak terjadi Multikolinearitas, jika nilai tolerance lebih besar 0,10.  Terjadi Multikolinearitas, jika nilai tolerance lebih kecil atau sama

dengan 0,10.

(33)

16

 Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00.  Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama

dengan 10,00. 3. Uji Heteroskedastisitas

Metoda ini yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot antara

standardized preticted value (ZPRED) dengan studentized residual

(SRESID). Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya).

Dasar pengambilan keputusan, yaitu:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

4. Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson (DW Test)

Untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi.

Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi:

Metoda pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji

Durbin-Watson (uji DW) dengan kriteria (Singgih, 2010) sebagai berikut:

 Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL), maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

 Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

 Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

(34)

17

5. TEKNIK ANALISIS DATA Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk mengetahui kelinieritas variabel terikat dengan varibel bebasnya, selain itu juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya data outlier atau data yang ekstrim.

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan

a = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien Regresi Variabel Independen

x1 = Pertumbuhan Penjualan

x2 = Profitabilitas

x3 = Kebijakan Dividen

e = Standar Eror

Pengujian Model Penelitian  Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengukur proporsi variasi dari variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen atau ukuran yang menyatakan kontribusi dari variabel independen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel independen. Artinya semakin besar R2, maka akan semakin baik model regresi dengan data yang ada, sehingga semakin tepat model tersebut digunakan dalam menjelaskan variabel dependen oleh variabel independen.  Pengujian secara bersama-sama (Uji F)

(35)

18

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan signifikan atau tidak, sehingga dapat dipastikan apakah model dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Patokan yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan membandingkan nilai sig yang diperoleh dengan membandingkan derajat signifikansi pada level =0,05, apabila nilai sig yang diperoleh lebih kecil dari derajat signifikansi maka model yang digunakan fix. Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 5 % (α 0,05).

 Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu. Hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan uji t adalah H1, H2, dan H3. Toleransi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5 % (α 0,05), dengan batasan:

a. Ho akan ditolak bila sig. > 0,05 atau tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan secara parsial.

b. Ho akan diterima bila sig. < 0,05 atau terdapat pengaruh antara profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan secara parsial.

HASIL DAN PEMBAHASAN Diskripsi Objek Penelitian

Pada awal penelitian terkumpul 111 sampel, namun dengan adanya data outlier yang dihapus maka terkumpul 101 sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Hasil olahan data statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut:

(36)

19

TABEL 2

STATISTIK DESKRIPTIF

Nilai Rata-rata dan Deviasi Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai Perusahaan (dalam Persen)

Rata-rata Minimum Maximum Std. Deviation Pertumbuhan Penjualan .1809 -.25 2.94 .31505

Profitabilitas .3314 .06 .70 .17362 Kebijakan Dividen .5101 -.49 17.50 1.74138 Nilai Perusahaan 2.8317 .10 14.60 2.51038 Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan penjualan 18,09 persen. Namun ada beberapa perusahaan yang mengalami penurunan penjualan pada tahun tertentu yaitu perusahaan Kimia Farma, Tempo, dan Indo Farma dikarenakan perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang sama yaitu farmasi sehingga nilai minimum pada variabel pertumbuhan penjualan bernilai negatif. Nilai standar deviasi adalah cerminan dari rata-rata penyimpangan data dari mean. Pada variabel pertumbuhan penjualan menunjukkan data bervariasi yaitu sebesar 57 persen. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memiliki rata-rata 33,14 persen. Pada variabel profitabilitas menunjukkan data bervariasi yaitu sebesar 190 persen. Kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR memiliki rata-rata 51,01 persen. Memiliki nilai minimum negatif karena pada tahun tertentu DPR suatu perusahaan bernilai negatif. Pada variabel kebijakan dividen menunjukkan data yang bervariasi yaitu sebesar 68 persen. Sedangkan nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV memiliki rata-rata 283,17 persen. Pada variabel nilai perusahaan menunjukkan data bervariasi yaitu sebesar 112 persen.

UJI ASUMSI KLASIK

Sebelum melakukan perhitungan regresi berganda, ada beberapa syarat pengujian asumsi klasik agar dapat memenuhi persyaratan analisis regresi. Ada beberapa uji yang digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian, yaitu:

(37)

20

Uji normalitas data bertujuan mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian telah berdistribusi normal. Ghozali (2005) menyatakan bahwa pendekatan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Hasil penelitian sebagai berikut:

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa hasil uji normalitas data menunjukan level signifikan lebih besar dari  = 0,05 yaitu 0,103 > 0,05 untuk variabel nilai perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen. Dengan demikian dapat dinyatakan data dari keempat variabel penelitian terdistribusi normal sehingga layak dipakai untuk analisis regresi berganda.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik mengharapkan korelasi yang rendah antar variabel independen. Keberadaan multikolinearitas dideteksi dengan Varians Inflating Factor (VIF) dan

Tolerance (Ghozali, 2005). Hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 3 Uji Normalitas Data

Unstandardized Residual

Normal Parametersa Mean -1.5816812

Std. Deviation 3.46838692

Most Extreme Differences Absolute .106

Positive .067

Negative -.106

Kolmogorov-Smirnov Z 1.066

(38)

21

Tabel 4

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukan bahwa nilai tolerance masing-masing variabel ada yang dibawah 0,10 (nilai tolerance menunjukkan berkisar antara 0,981 sampai 0,985), begitu juga dengan VIF masing-masing variabel ada dibawah 10 (nilai VIF berkisar antara 1,015 sampai 1,019). Hal ini berarti bahwa hasil nilai menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas yang serius sehingga layak digunakan model regresi berganda.

3. Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak heterokedastisitas (Ghozali, 2005). Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) Profitabilitas .984 1.016 Pertumbuhan Penjualan .985 1.015 Kebijakan Dividen .981 1.019

(39)

22

Gambar 2

Uji Heterokedastisitas berdasarkan Scatterplot

Berdasarkan gambar 2 diatas uji Heterokedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik tersebar diatas dan dibawah angka nol sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heterokedastisitas.

 Korelasi antar Variabel

Tabel 5 Korelasi Variabel Pertumbuhan Penjualan Profitabilitas Kebijakan Dividen Spearman's rho Pertumbuhan Penjualan Correlation Coefficient 1.000 .104 .276 Sig. (2-tailed) . .300 .050 N 101 101 101 Profitabilitas Correlation Coefficient .104 1.000 .066 Sig. (2-tailed) .300 . .511 N 101 101 101

Kebijakan Dividen Correlation

Coefficient .276 .066 1.000

Sig. (2-tailed) .050 .511 .

N 101 101 101

(40)

23

Berdasarkan nilai signifikansi, jika nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat korelasi, sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat korelasi.

Berdasarkan tabel 6 diatas nilai signifikansi dapat diketahui bahwa antara pertumbuhan penjualan (X1), profitabilitas (X2), dan kebijakan dividen (X3) nilai signifikansi > 0,05 yang berarti tidak terdapat korelasi antar variabel.

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi adalah untuk menguji apakah didalam model regresi linier ada korelasi antara suatu perode t dengan periode t sebelumnya t-1. Asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah tidak ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya menggunakan Uji Durbint-Watson, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 6 Uji Autokorelasi

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

.623a .388 .369 1.99425 1.798

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa nilai Uji

Durbint-Watson adalah 1,798 yang berada pada interval antara 1,736 sampai 2,264.

Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terdapat autokorelasi. 5. Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah melakukan uji asumsi klasik, dilakukan pengolahan regresi berganda dengan hasil dibawah ini:

(41)

24

Tabel 7

Regresi antara Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Kebijakan Dividen

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) .730 .466 1.568 .120 Profitabilitas 3.888 1.158 .269 3.357 .001 Pertumbuhan Penjualan 4.600 .638 .577 7.213 .000 Kebijakan Dividen -.037 .116 -.025 -.317 .752

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Dari hasil analisis tabel 7 diatas maka dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 0,730 + 3,888 (X1) + 4,600 (X2) – 0,037 (X3) + e Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa: a. Konstanta ()

Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 0,730. Hal ini berarti bahwa variabel dependen (nilai perusahaan) bernilai tetap/konstan. Jika variabel independen (pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen) berubah, maka variabel dependen (nilai perusahaan) tetap yaitu bernilai 0.730.

b. Koefisien Regresi (1)(X1)

Nilai koefisien regresi variabel profitabilitas sebesar 3,888. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu persen profitabilitas akan mengakibatkan peningkatan koefisien nilai perusahaan sebesar 3,888.

c. Koefisien Regresi (2)(X2)

Nilai koefisien variabel pertumbuhan penjualan sebesar 4,600. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu persen pertumbuhan penjualan akan mengakibatkan peningkatan koefisien nilai perusahaan sebesar 4,600.

(42)

25

Nilai koefisien variabel kebijakan dividen sebesar -0,037. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pengujian Model Penelitian  Koefisien Determinan

Hasil uji koefisien deteriminasi untuk regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 8 Koefisien Determinasi

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

.623a .388 .369 1.99425

Sumber: Hasil Pehitungan SPSS

Dari tabel 8 diatas uji determinasi menunjukkan bahwa nilai Adjusted

R Square sebesar 0,388. hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas,

pertumbuhan penjualan, kebijakan dividen berpengaruh 39% terhadap nilai perusahaan dan sisanya 61% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

 Uji F (Simultan)

Nilai F regresi bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Hasil uji nilai f sebagai berikut:

Tabel 9 Nilai F Regresi

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 244.427 3 81.476 20.487 .000a

Residual 385.772 97 3.977

Total 630.199 100

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel 9 diatas uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 20,487 dengan tingkat sig 0,000 atau terdapat nilai signifikansi

(43)

26

0,000 < 0,05. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

 Uji T (Parsial)

Pengujian Hipotesis menggunakan Regresi Linier berganda. Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan tabel 10 diatas dapat dilihat pengaruh antar variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa variabel pertumbuhan penjualan memiliki nilai sig 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan penjualan (X1) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Y). Dengan demikian H1 dalam penelitian ini diterima. 2. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai sig 0,001 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (X2) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Y). Dengan demikian H2 dalam penelitian ini diterima.

3. Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa variabel kebijakan dividen memiliki nilai sig -0,304 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kebijakan

Tabel 10 Nilai T Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .730 .466 1.568 .120 Profitabilitas 3.888 1.158 .269 3.357 .001 Pertumbuhan Penjualan 4.600 .638 .577 7.213 .000 Kebijakan Dividen -.037 .116 -.025 -.317 .752

(44)

27

dividen (X3) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y). Dengan demikian H3 ditolak.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

 Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan hasil statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini diperoleh nilai Beta yaitu sebesar 4,600 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal tersebut berarti apabila pertumbuhan penjualan semakin meningkat maka nilai perusahaan tersebut juga akan meningkat. Hal ini terjadi karena meningkatnya pertumbuhan penjualan akan disertai dengan peningkatan laba yang yang terjadi. Sehingga terjadi dampak yang positif bagi perusahaan. Penjualan yang meningkat akan meyakinkan investor bahwa perusahaan akan memberikan imbal hasil yang tinggi. Sehingga investor percaya apabila pertumbuhan penjualan meningkat maka prospek perusahaan dimasa mendatang akan meningkat. Apabila prospek perusahaan meningkat dari waktu-kewaktu maka nilai perusahaan pun akan meningkat.

 Pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa H2 diterima dan dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini diperoleh nilai Beta yaitu sebesar 3,888 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Hal tersebut berarti apabila profitabilitas semakin meningkat maka nilai perusahaan tersebut juga akan meningkat. Hal ini sesuai dengan teori Brigham (2001) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi mencerminkan posisi perusahaan yang bagus sehingga nilai yang

(45)

28

diberikan pasar yang tercermin pada harga saham terhadap perusahaan tersebut juga akan bagus.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Husnan (2001) yang menyatakan bahwa semakin baik pertumbuhan profitabilitas perusahaan berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik bagi investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Karena permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan juga meningkat. Dengan demikian semakin tinggi profitabilitas maka nilai perusahaan akan semakin tinggi.

 Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan hasil statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa H3 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini diperoleh nilai Beta yaitu sebesar -0,037 dan nilai signifikansi sebesar 0,752 > 0,05. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Miller dan Modligiani yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya devidend payout ratio, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Menurut mereka rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak mempengaruhi kesejahteraan pemegang saham. Dan hasil analisis penelitian ini sesuai dengan dividend irrelevance theory bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Karena meningkatnya nilai dividen tidak selalu diikuti dengan meningkatnya nilai perusahaan.

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka simpulan dari penelitian ini adalah profitabilitas dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena

(46)

29

semakin tinggi tingkat laba yang dihasilkan, berarti prospek perusahaan untuk menjalankan operasinya di masa depan juga tinggi sehingga nilai perusahaan akan meningkat pula. Sedangkan kebijakan dividen tidak bepengaruh terhadap nilai perusahaan. Karena manajer lebih menyukai dividen yang tidak dibagikan (laba ditahan) dan laba ditahan tersebut akan digunakan untuk pengembangan perusahaan/diinvestasikan kembali untuk kegiatan operasional perusahaan. Karena jika dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham terlalu tinggi makalaba ditahan akan rendah sehingga menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan dividend irrelevance theory bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Karena meningkatnya nilai dividen tidak selalu diikuti dengan meningkatnya nilai perusahaan, sehingga kenaikan atau penurunan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Keterbatasan

Dalam penelitian ini ada keterbatasan yaitu masih ada sejumlah variabel lain yang belum digunakan sedangkan variabel tersebut memiliki kontribusi dalam mempengaruhi nilai perusahaan dan keterbatasan dalam tahun periode yang digunakan.

Saran

Berdasarkan keterbatasan yang melekat pada penelitian ini, maka saran dari penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan hendaknya meningkatkan profitabilitas sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan mereka karena apabila profitabilitas suatu perusahaan meningkat maka nilai perusahaan akan cenderung meningkat sehingga kinerja perusahaan menjadi baik dimata investor.

2. Bagi penelitian selanjutnya :

a. Menambah variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi nilai perusahaan, seperti: investasi, ukuran perusahaan, leverage, keunikan

(47)

30

perusahaan, nilai aktiva, penghematan pajak, fluktuasi nilai tukar dan keadaan pasar modal. Contoh investasi karena tanpa adanya investasi perusahaan tidak akan mendapatkan modal dari investor. Dengan adanya investasi maka perusahaan akan mempunyai banyak modal untuk kegiatan operasional perusahaan/pengembangan perusahaan sehingga akan terjadi pertumbuhan pada perusahaan. Dan perusahaan memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang.

b. Menambah tahun periode pada penelitian.

DAFTAR REFERENSI

Amirya, Mirna dan Atmini Sari. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yang dimediasi oleh leverage sebagai variabel intervening: sebuah perspektif Pecking Order Theory. Skripsi: Universitas Indonesia.

Barton, Sidney L., Ned C. Hill dan Sirinivasaan Sundaran. 1989. An Empirical Test of Stakeholder Theory Predictions of Capital Structure. Journal of the

Financial Management Association, Spring.

Brigham, Eugene F, dan Joul F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Fanindya, Ika. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan.

Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang.

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi kedua. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

(48)

31

Hatta, A. J. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen: Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder. JAAI 6 (Desember): 1-22.

Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia). Laporan keuangan dan tahunan. Available at http://www.idx.co.id.

Mardiyati, Umi. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains

Indonesia (JRMSI) Vol.3. No. 1.

Martono dan D Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Ekonosia.

Modigliani, F., dan M. H. Miller. 1958. The Cost of Capital, Corporation Finance, and The Theory of Investment. American Economics Review 13 (3): 261-297. Nofrita, Ria. 2013. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan

Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Negeri Padang.

Oktaviani, Weri Ningsih. 2008. Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Leverage Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Skripsi: Universitas Bung Hatta.

Puspita, Novita Santi. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009 (Studi Kasus Pada Sektor Industri Food And Beverages).

Skripsi: Universitas Diponegoro.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

(49)

32

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Salemba Empat: Jakarta.

Sarwono, Jonathan. 2010. PASW Statistics 18: Belajar Statistik Menjadi Mudah

dan Cepat. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Singgih, Santoso. 2010. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sriwardany. 2006. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Tbk. Tesis: Universitas Sumatera Utara.

Sudarsi, Sri. 2002. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Devident Payout

Ratio pada Industri Perbankan yang Listed Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.9 No.1(Maret): 76-88.

(50)

33

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Alfa Carana Dharani

Tempat, Tanggal Lahir : Ambarawa 3 Agustus 1993

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Lamtoro RT.04 RW.XI No.C90,

Perumahan Mustika Jati, Bawen, Jawa Tengah

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. 2011 – 2015 : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2. 2008 – 2011 : SMA Negeri 1 Ambarawa

3. 2005 – 2008 : SMP Pangudi Luhur Ambarawa 4. 1999 – 2005 : SD Mardi Rahayu I & II Ungaran

PENGALAMAN PANITIA:

1. 2014 : Panitia Dies Natalis FEB ke 55

2. 2014 : Fasilitator OMB UKSW 2014

3. 2013 : Panitia Makrab FEB “Fusion”

4. 2012 : Panitia Makrab Akuntansi “Go Ahead” 5. 2011 : Panitia Retret “Giving with Love”

PENGALAMAN KERJA:

1. 2013-2015 : Sales Promotion Team di BPHL UKSW 2. 2013-2014 : Guru Les Privat di Faussa Collage

(51)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Alfa Carana Dharani

Tempat, Tanggal Lahir : Ambarawa 3 Agustus 1993

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Lamtoro RT.04 RW.XI No.C90,

Perumahan Mustika Jati, Bawen, Jawa Tengah

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. 2011 – 2015 : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2. 2008 – 2011 : SMA Negeri 1 Ambarawa

3. 2005 – 2008 : SMP Pangudi Luhur Ambarawa 4. 1999 – 2005 : SD Mardi Rahayu I & II Ungaran

PENGALAMAN PANITIA:

1. 2014 : Panitia Dies Natalis FEB ke 55

2. 2014 : Fasilitator OMB UKSW 2014

3. 2013 : Panitia Makrab FEB “Fusion”

4. 2012 : Panitia Makrab Akuntansi “Go Ahead” 5. 2011 : Panitia Retret “Giving with Love”

PENGALAMAN KERJA:

1. 2013-2015 : Sales Promotion Team di BPHL UKSW 2. 2013-2014 : Guru Les Privat di Faussa Collage

(52)

Gambar

Gambar 1 Uji Kerangka Pemikiran ....................................................................
Tabel 3  Uji Normalitas Data
Tabel 6  Uji Autokorelasi
Tabel 8  Koefisien Determinasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Dinas Pemuda dan Olahraga) membutuhkan 40 (empat puluh) orang Sarjana (S-1) untuk ditugaskan di Desa sebagai Sarjana Penggerak

Chapter 9 discusses the requirements to monitor the availability of Oracle WS�, how to define and monitor the service level agreements, performance metrics, etc. Chapters 10 and 11

Contohnya: apabila kita sedang mempelajari pelajaran agama islam tajwid, maka tema utamanya adalah Tajwid. b) Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih

Desain alat Ripple tank adalah suatu alat atau model yang dibuat untuk menampilkan hasil gelombang dan sifat gelombang diantaranya pembiasan, pemantulan

Sistem Penjadwalan Sidang Tugas Akhir ini terdapat lima bagian inti yang dapat menghubungkan antara petugas pembuat jadwal, pengguna (mahasiswa dan dosen) dengan sistem

Arah kebijakan anggaran Kabupaten Bantul difokuskan untuk mendukung program-program untuk mencapai visi dan misi Kabupaten Bantul tahun 2010- 2015, dalam rangka peningkatan

Karakter Nilai-nilai Pendidikan yang terkandung dalam kitab Al-akhlaq Lil Banin jilid I adalah Religius (Akhlak Kepada Allah, Akhlaq Kepada Rasulullah, Amanah),

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah sesuatu yang diterapkan berjalan dengan baik atau tidak dan sejauh mana penerapan tersebut berjalan khususnya dalam penerapan dan