• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik. Pertimbangan penggunaan statistik dalam penelitian ini adalah:

1. Statistik bekerja dengan angka-angka. 2. Statistik bersifat objektif.

3. Statistik bersifat universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian. (Hadi, 2000)

Azwar (2000) menyatakan bahwa pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca (readable) dan dapat ditafsirkan (interpretable).

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai keselruhan hasil penelitian. Pembahasan pada bab ini dimulai dengan gambaran umum subjek penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis data penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang ingin dilihat dari penelitian ini.

IV.A Gambaran Subjek Penelitian

Subjek penelitian berjumlah 402 orang masyarakat Kota Medan, dimana laki-laki ada sebanyak orang dan perempuan sebanyak orang. Berdasarkan hal tersebut didapatkan gambaran umum subjek penelitian berdasrakan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, suku, dan kepadatan wilayah tempat tinngal.

IV.A.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin.

Subjek dalam penelitian ini dibedakan jenis kelaminnya yaitu laki-laki dan perempuan, dengan penyebaran sebagai berikut :

Tabel

Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin N % dari total N

Laki-laki 159 39.75 %

Perempuan 241 60.25 %

Total 400 100 %

Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa jumlah subjek laki-laki 159 orang (39.75%) dan perempuan adalah 241 orang (60.25%) tidak seimbang dimana jumlah subjek perempuan lebih banyak yang berjumlah sebanyak 241 orang dan laki-laki 159 orang.

IV.A.2. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Tingkatan Usia

Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan 4 pengelompokan kategori usia yaitu: 18-28 tahun, 29-39 tahun, 40-50 tahun, dan > 51 tahun dengan penyebaran sebagai berikut :

Tabel

Tingkatan Kelas N % dari total N 18-28 tahun 295 73.75 % 29-39 tahun 81 20.25 % 40-50 tahun 19 4.75 % 51 tahun 5 1.25 % Total 400 100 %

Tabel menunjukkan bahwa subjek penelitian yang paling banyak menjadi subjek penelitian berdasarkan tingkatan usia adalah subjek pada masa kategori usia 18-28 tahun sebanyak 295 orang (73.75%), kemudian subjek pada kategori usia 29-39 tahun sebanyak 81 orang (20.25%), kemudia subjek pada lategori usia 40-50 tahun sebanyak 19 orang (4.75%) dan yang paling sedikit subjek pada usia > 51 tahun sebanyak 5 orang (1.25%).

IV.A.3. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Tingkatan Pendidikan

Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan 6 tingkatan pendidikan terakhir yang telah dijalani subjek penelitian yaitu : SMU/SMK/STM, Diploma-1, Diploma-2 , Diploma-3,Strata-1, Strata-2 dengan penyebaran sebagai berikut :

Tabel

Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkatan Usia

Tingkatan Kelas N % dari total N

SMU/SMK/STM 192 48 % Diploma-1 4 1 % Diploma-2 11 2.75 % Diploma-3 58 14.5 % Strata-1 123 30.75 % Strata-2 12 3 % Total 400 100 %

Tabel menunjukkan bahwa subjek penelitian yang paling banyak menjadi subjek penelitian berdasarkan tingkatan pendidikan terakhir adalah subjek pada tingkatan pendidikan terakhir SMU sebanyak 192 orang (48%), kemudian subjek pada tingkatan pendidikan terakhir S-1 sebanyak 123 orang (30.75%), kemudian subjek pada tingkatan pendidikan terakhir D-3 sebanyak 58 orang (14.5%), kemudian subjek pada tingkatan pendidikan terakhir S-2 sebanyak 12 orang (3%), kemudian subjek pada tingkatan pendidikan terakhir D-2 sebanyak 11

orang (2.75%) dan yang paling sedikit subjek pada tingkatan pendidikan terakhir D-1 sebanyak 4 orang (1%).

IV.A.4. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Suku Bangsa

Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan 7 suku bangsa yaitu: Batak, Melayu, Jawa, Tionghoa, Minang, Aceh, dan Campuran dengan penyebaran sebagai berikut :

Tabel

Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Suku Bangsa

Suku Bangsa N % dari total N

Batak 101 25.25 % Melayu 48 12 % Jawa 119 29.75 % Tionghoa 12 3 % Minang 47 11.75 % Aceh 33 8.25 % Campuran 40 10 % Total 400 100 %

Tabel menunjukkan bahwa subjek penelitian yang paling banyak menjadi subjek penelitian berdasarkan suku bangsa adalah subjek dengan suku bangsa Jawa sebanyak 119 orang (29.75%), kemudian subjek dengan suku bangsa Batak sebanyak 101 orang (25.25%), kemudian dengan suku bangsa Melayu 48 orang (12%), kemudian dengan suku bangsa Minang 47 orang (11.75%), kemudian dengan suku bangsa Campuran 40 orang (10%), kemudian dengan suku bangsa Aceh 33 orang (8.25%) dan yang paling sedikit subjek dengan suku bangsa Tionghoa sebanyak 12 orang (3%).

IV.A.5. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Tingkat Kepadatan

Wilayah Tempat Tinggal menurut Data Statistik.

Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan 3 kategori kepadatan yaitu: daerah dengan kepadatan tinggi, kepadatan sedang, dan kepadatan rendah dengan penyebaran sebagai berikut :

Tabel

Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Kepadatan

Tingkatan Kelas N % dari total N

Kepadatan Sedang 266 66.5 %

Kepadatan Rendah 10 2.5 %

Total 400 100 %

Tabel menunjukkan bahwa subjek penelitian yang paling banyak menjadi subjek penelitian berdasarkan tingkatan kepadatan adalah subjek yang tinggal di dearah dengan kepadatan sedang sebanyak 266 orang (66.5%), Kemudian subjek yang tinggal di dearah dengan kepadatan tinggi sebanyak 124 orang (31%) dan yang palin sedikit subjek yang tinggal di dearah dengan kepadatan rendah sebanyak 10 orang (2.5%)

IV.A.6. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Tingkat Kepadatan

Wilayah Tempat Tinggal menurut Subjek.

Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan 3 kategori kepadatan yaitu: daerah kurang padat, daerah padat, dan daerah sangat padat, dewasa tengah, dan dewasa madya dengan penyebaran sebagai berikut :

Tabel

Tingkatan Kelas N % dari total N

Kurang Padat 71 17.75 %

Padat 283 70.75 %

Sangat Padat 46 11.5 %

Total 400 100 %

Tabel menunjukkan bahwa subjek penelitian yang paling banyak menjadi subjek penelitian berdasarkan kepadatan yang dirasa subjek adalah subjek pada daerah padat sebanyak 283 orang (70.75%) , kemudian subjek pada daerah kurang padat sebanyak 71 orang (17.75), dan yang paling sedikit subjek pada daerah sangat padat sebanyak 46 orang (11.5%).

IV.B Hasil Penelitian Utama

IV. B. 1. Uji Asumsi

IV.B.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dalam

penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z yang

Tujuan penelitian ini adalah ingin menggambarkan bagaimana sikap ekosentrik, sikap antroposentrik, dan sikap aptis masyarakat terhadap pencemarang lingkungan hidup biofisik pada masyarakat Kota Medan.

IV.C. Hasil Tambahan

Bagaimana gambaran sikap ekosentik, antroposentrik, dan apatis terhadap pencemaran lingkungan hidup biofisik pada masyarakat Kota Medan ditinjau dari variabel demografis, dalam hal ini usia dan pendidikan dan kepadatan daerah tempat tinggal ?

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini, yang selanjutnya akan didiskusikan, pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa mendatang dengan tema yang hampir sama.

V.A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa :

V.B. Diskusi

V.C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan diskusi dari hasil penelitian ini, maka peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran. Saran-saran berikut ini diharapkan berguna bagi perkembangan studi ilmiah tentang

V.C.1. Saran Metodologis

masing polisi menyebabkan cara mereka dalam menangani stres pun berbeda pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Taylor (dalam Smet, 1994) yang menyatakan bahwa coping stress bervariasi bergantung pada situasi stres yang dihadapinya. Setiap individu perlu

menggabungkan problem-focused coping dan emotion-focused coping

untuk dapat mengatasi tekanan terhadap dirinya.

Hasil tambahan lain pada penelitian ini menyatakan bahwa kepribadian agreeableness adalah kepribadian yang paling mendominasi pada Polisi Reserse Kriminal Poltabes Medan. Hal tersebut berkaitan dengan ciri polisi yang memang dituntut untuk mau membantu masyarakat dalam mengatasi tindak kriminal, namun di lain sisi, mereka juga dituntut untuk bersikap sinis dan curiga terhadap para pelaku kejahatan (Twersky dan Glasner, 2005). Kleden (2001) juga menyatakan bahwa selain harus bertindak tegas, polisi juga harus bersikap baik dan lembut terhadap masyarakat.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya dan Direktorat Reserse Kriminal Poltabes Medan.

Berdasarkan hasil dan proses pelaksanaan penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran metodologis yang dapat berguna bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

a. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan pengambilan data ppekerjaan lain, bukan pada polisi mengingat lingkup dan tuntutan pekerjaan yang berbeda,

b. Meningkatkan jumlah sampel sehingga penelitian ini mencakup seluruh populasi yang berjumlah 204 orang. Jika tidak memungkinkan, seharusnya pengambilan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling, seperti random sampling dan menambah jumlah sampel agar tingkat generalisasinya semakin tinggi.

c. Sebaiknya peneliti meningkatkan kontrol terhadap pengambilan data.

d. Disarankan untuk penelitian selanjutnya lebih mengidentifikasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi coping stress, seperti: tempramen, status ekonomi, kondisi fisik, ketabahan, locus of control, dukungan sosial, hubungan dengan lingkungan sosial, lama bekerja, dan posisi struktural sehingga hasil yang diperoleh lebih jelas, kompleks, dan mendetail.

e. Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian mengenai coping stress pada Direktorat Kepolisian lainnya. Dengan demikian juga dapat diketahui bagaimana coping stress dan kepribadian pada masing-masing bagian kepolisian tersebut.

2. Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi Polisi Reserse Kriminal Poltabes kota Medan, yaitu:

a. Sebaiknya Direktorat Reserse Kriminal lebih memprioritaskan calon anggotanya yang memiliki kepribadian extraversion, agreeableness, dan conscientiousness yang tinggi, dan menghindari pemilihan calon polisi yang memiliki kepribadian neuroticism yang dominan dalam proses seleksi sehingga diharapkan dapat melakukan coping dengan lebih baik sewaktu bertugas nantinya.

b. Direktorat Reserse Kriminal disarankan untuk melakukan assesment kepribadian terhadap para personilnya, khususnya Big Five Personality, dan kemudian memberikan penyuluhan atau pelatihan coping stress yang sesuai dengan tipe kepribadian mereka.

Daftar Pustaka

Azwar, S. (2000) Penyususnan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______. (2000) Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______.(2005) Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya (edisi ke-2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Azmil,. (2008). Badan INFOKOM Sumut: Pengelolaan Polusi Dan Limbah Lingkungan Di Medan (online), http:// www.bainkomfosumut.go.id

2. Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi Polisi Reserse Kriminal Poltabes kota Medan, yaitu:

a. Sebaiknya Direktorat Reserse Kriminal lebih memprioritaskan calon anggotanya yang memiliki kepribadian extraversion, agreeableness, dan conscientiousness yang tinggi, dan menghindari pemilihan calon polisi yang memiliki kepribadian neuroticism yang dominan dalam proses seleksi sehingga diharapkan dapat melakukan coping dengan lebih baik sewaktu bertugas nantinya.

b. Direktorat Reserse Kriminal disarankan untuk melakukan assesment kepribadian terhadap para personilnya, khususnya Big Five Personality, dan kemudian memberikan penyuluhan atau pelatihan coping stress yang sesuai dengan tipe kepribadian mereka.

Daftar Pustaka

Azwar, S. (2000) Penyususnan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______. (2000) Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______.(2005) Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya (edisi ke-2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Azmil,. (2008). Badan INFOKOM Sumut: Pengelolaan Polusi Dan Limbah Lingkungan Di Medan (online), http:// www.bainkomfosumut.go.id

Baron, R.A.,& Byrne,D.(2005).Social Psychology, Understanding Human Interaction ( 10 th edtion) Boston, MA : Allynn an Bacon.

Bell, Paul A., Greene, Thoas., Fisher, Jeffrey D.,& Baum, Andrew. (1996)

Environmental Psychology ( 4 th edition) Florida: Harcourt Brace & Company.

Berita Kota Medan (2008). Pemko Medan Web: The gate city of western indonesia (online), http:// pemkomedan.go.id

Bintarto, R. (2008). Urbanisasi dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Breham, S.s. & Kassin, S.M. (1990) Social Psychology Boston: Houghton Mifflin Company.

Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Medan Sumatera Utara (2006, January) Status Lingkungan Hidup. Medan: Dinas

Farhati, F. (1995 ) Sikap Ekosentrik dan Antroposentrik Terhadap

Lingkungan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Firman, Tommy (2005, 28 Desember), Seratus Juta Penduduk Perkotaan.

Harian Suara Pembaruan, hal 12.

Gunawan, Indra (2005, 24 Januari), Pendidikan Lingkungan, Perlukah?.

Harian Waspada, hal 6.

Hadi, Sutrisno. (2000) Metodologi Research (Jilid 1). Yogyakarta: Penerbit Andi,

Hurlock, Elizabeth B. (2002). Psikologi Perkembangan Sebuah Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga

Hogg, Michael A & Vaughan, Graham M.(2002) Social Psychology (3 th edition) London: Ashford Colour Press Ltd, 2002

Inggris Mengkaji Pengurangan karbon sampai 80 persen.(2008, 6 Januari)

Analisa, hal 8.

Kirom, Syahrul.(2007, 18 Juli)Membangun Kesadaran Etika Lingkungan.

Lutfi, Achmad. (2004) ModulPencemaran Lingkungan. Jakarta : Direktorat Jenderal Dinas Pendidikan Nasional.

Nababan, M. (2008, 2 Januari) Hutan, Pohon dan Penegakan Hukum.

Analisa, hal 14.

Naipospos, Monang. (2008) Blog: Kearifan Budaya Batak Mengelola Lingkungan (online), http://www.WordPress.com/monang/blog

Kondisi Hutan Indonesia Sangat Memprihatinkan.(2006, 11 April) Pikiran Rakyat, hal 6.

Pemerintah Kota Medan (2008). Pemko Medan Web (online), http:// pemkomedan.go.id

Pusttekkom (2008) Kualitas Lingkungan Hidup dan Keterbatasan Lingkungan (online), http://www.w3.org/TR/html4/loose.dtd

Sarwono, Sarlito W. (2000) Berkenalan Dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi . Jakarta: Bulan Bintang.

Sardiyoko (2008) Walhi: Problem Perkotaaan 10 tahun kedepan (online), http://www.surya.co.id/02122002/12a.phtml

Susilo, Eko budi. (2003) Menuju Keselarasan Lingkungan Memahami Sikap Teologis Manusia terhadap Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Averroes Press

Thompson , S.C.G.,& Barton, M. (1994). Ecocentric Anthropocentric

Attitudes Toward the Environment. Journal of Enviromental Psychology, 14, 149-157

Tuhusetya, Sawali (2007) Membudayakan Cinta Lingkungan Hidup melalui Dunia Pendidikan (online), http://blog.wordpress.apa.org/jalurlurus/psp/ Undang-Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 1997 Tentang

Lingkungan Hidup

Undang-Undang Republik Indonesia No.32 tahun 2004 Tentang Otonomi dan Kewenangan Daerah

Wardahana, Wisnu Arya. (2008). Dampak Pencemaran Lingkungan (edisi ke-3). Yogyakarata: Andi Offset.

World Bank (2000). ADB: World Depelopment Report (online), http://www.adb.org/worldbank/depelopment/report/ideal.asp. Wikipedia (2008).

WWF (2008). WWF: Agama dan Budaya, Unsur Utama Penyelamatan Lingkungan (online), http://www.wwf.ina/psda/press.budaya, ;agama Zahedi,. (2007). Walhi:Memperingati Perjuangan Rakyat Menyelamatkan Bumi

(online),http://www.walhi.or.id/kampanye/psda/ref_hrbumi03_porsea_sp_ 200403/ : Usia ,muda

Zaman, Isa nur. (2005, 7 Januari) Bencana dan Kepedulian Lingkungan.

LAMPIRAN A

Dokumen terkait