• Tidak ada hasil yang ditemukan

Besar Populasi Besar Sampel

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menjawab masalah pertama memakai analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan teknik analisis dimana data penelitian didapatkan dari hasil wawancara secara langsung, observasi langsung ke lapangan, dan hasil kuisioner terhadap pihak-pihak yang terkait yang akan dipakai buat mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bagi perusahaan. Kemudian, langkah berikutnya adalah membuat matriks IFAS serta EFAS.

1. Matriks Analisis Faktor Internal Strategi (IFAS)

Matriks Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS) merupakan alat perhitungan strategi yang diperuntukkan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan seberapa besar peranan dari faktor-faktor internal yang dimiliki perusahaan yang mencerminkan

kekuatan-kekuatan (strengths) atau kelemahan-kelemahan (weaknesses) (Rangkuti, 2016). Matriks IFAS terdiri dari kolom daftar faktor, bobot, rating serta skor yang didapat dari perkalian dari bobot serta rating. Secara teknis, tabel matriks IFAS dapat dilihat di tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Matriks Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS)

Faktor-Faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan:

1.

2.

Dst

Kelemahan:

1.

2.

Dst

Total 1,00

Rangkuti (2016) mengemukakan bahwa untuk mengembangkan tabel Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS) harus ditempuh melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Menentukan faktor – faktor yang masuk ke dalam kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) perusahaan dalam kolom pertama.

b. Memberi bobot masing-masing faktor tersebut pada kolom kedua dengan skala mulai dari 1 (sangat penting) hingga 0 (tidak penting), sesuai dengan akibat faktor

tersebut terhadap kedudukan strategi perusahaan. Jumlah bobot tidak diperbolehkan melampaui skor total.

Menurut Rangkuti dalam Azwar (2018), untuk menentukan bobot tiap faktor tersebut jumlahnya tidak boleh melampaui 50% atau 0,5 sehingga total keseluruhan adalah 100% atau 1 yang terletak pada kolom 3 dengan rumus sebagai berikut :

()*)+ =,-+"'. & /)+-0 ()*)+

/)+-0 ,-+"'.

c. Hitung skor di kolom ketiga untuk setiap faktor menggunakan skala dari 4 (sangat baik) hingga 1 (buruk) dengan penilaian positif dan negatif. Variabel positif adalah fleksibel yang ikut dalam bagian kapasitas dan diberikan skor +1 hingga +4 jika dibandingkan dengan pesaing. Variabel negatif adalah kebalikannya.

Penilaian ini didasarkan pada dampak variabel tersebut tentang situasi perusahaan.

d. Dikalikan bobot sama skor untuk mendapatkan nilai bobot untuk setiap faktor yang nilainya di kolom keempat berubah dari 4.0 (sangat baik) menjadi 1.0 (buruk).

e. Tambahkan poin bobot ke kolom keempat untuk mendapatkan poin bobot total untuk perusahaan Anda. Skor agregat ini membuktikan bagaimana perusahaan tertentu menanggapi faktor internalnya. Skor total ini memungkinkan Anda untuk menyamakan perusahaan terkait sama perusahaan lain dalam kelompok industri yang sama.

2. Matriks Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Matriks Analisis Faktor Strategis Eksternal (EFAS) mengidentifikasi dan menilai semua peluang yang saat ini sedang dikembangkan dan sedang tren, dan digunakan untuk mengidentifikasi ancaman yang signifikan bagi perusahaan.

Rangkuti (2016) mengemukakan alasan pentingnya analisis lingkungan eksternal antara lain untuk mengantisipasi peluang dan membantu pembuat strategi untuk menghindari ancaman atau mengubah ancaman menjadi kekuatan organisasi/perusahaan. Tabel matriks Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS) dapat dilihat di tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Matriks Faktor Analisis Strategi Eksternal (EFAS)

Faktor-Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang:

1.

2.

Dst

Ancaman:

1.

2.

Dst

Total 1,00

Untuk mengembangkan tabel Faktor Eksternal Strategi (EFAS) harus dilalui dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pengenalan faktor-faktor yang terlibat ke dalam peluang dan ancaman yang sudah dianalisis. Kemudian dikelompokkan ke dalam kolom pertama.

b. Masing-masing faktor pada kolom kedua ini diberi bobot pada skala dari 1 (sangat penting) sampai 0 (tidak penting), tergantung pada dampak variabel tersebut dengan arah strategis perusahaan. Berat total tidak boleh melebihi jumlah total poin.

Menurut Rangkuti dalam Azwar (2018), untuk menetapkan bobot tiap variabel tersebut jumlah tidak diperbolehkan melampaui 50% atau 0,5 sehingga total keseluruhan adalah 100% atau 1 yang terletak pada kolom 3 dengan rumus sebagai berikut :

()*)+ =,-+"'. & /)+-0 ()*)+

/)+-0 ,-+"'.

c. Hitung skor pada kolom ketiga setiap faktor menggunakan skala dari 4 (sangat baik) sampai 1 (buruk) dengan skor positif dan negatif. Nilai evaluasi koefisien peluang adalah positif (semakin besar peluang, semakin dievaluasi sebagai +4, tetapi semakin kecil peluang, semakin dievaluasi sebagai +1). Menentukan skor ancaman ialah kesebalikan. Misalnya, nilai ancaman amat tinggi, urutannya yakni 1. Kebalikannya, jika skor ancamannya rendah, peringkatnya adalah 4. Penilaian ini berlandaskan kepada dampak dari faktor-faktor ini pada kesehatan organisasi.

d. Kalikan bobot dengan skor untuk mendapatkan nilai bobot untuk setiap faktor yang nilainya di kolom keempat berubah dari 4.0 (sangat baik) menjadi 1.0 (buruk).

e. Tambahkan poin bobot ke kolom keempat untuk mendapatkan poin bobot total untuk perusahaan Anda. Skor agregat ini membuktikan bagaimana perusahaan tertentu merespons faktor eksternal. Skor total ini memungkinkan Anda untuk menyamakan perusahaan yang bersangkutan sama perusahaan lain dalam kelompok industri yang sama.

Setelah Anda melihat hasil skor untuk faktor strategis internal serta eksternal perusahaan, langkah selanjutnya yaitu menghitung serta menganalisis menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan alat perumusan untuk menetapkan strategi yang akan diadopsi untuk meningkatkan kekuatan serta peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancamannya (Setyorini et al, 2016).

Menurut Rangkuti (2016), matriks SWOT diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengurutkan dan menciptakan faktor-faktor strategis bagi suatu perusahaan.

Ini menetapkan bagaimana dampak peluang serta ancaman eksternal dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan internal pembangunan. Empat jenis strategi, antara lain strategi SO (Strengths/opportunities), ST (Strengths/threats), WO (Weaknesses/opportunities), dan WT (Weaknesses/threats). Faktor internal serta eksternal merupakan inti dari analisis SWOT. Faktor eksternal mempengaruhi pembentukan peluang dan ancaman. Ketika faktor-faktor tersebut terjadi di luar

perusahaan dan berdampak signifikan terhadap pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan perusahaan yang bersangkutan.

Faktor internal mempengaruhi kekuatan dan kelemahan, tetapi faktor-faktor tersebut berkaitan dengan pengambilan keputusan dan kondisi yang terjadi di dalam organisasi yang secara signifikan menyesuaikan pengambilan putusan.

Untuk menjawab identifikasi pertanyaan kedua, gunakan matriks SWOT untuk menetapkan strategi pemasaran yang paling tepat bagi bisnis kedai kopi selama pandemi Covid 19.

Menurut Rusdiansyah (2016) mengungkapkan bahwa ada 8 langkah dalam menciptakan matriks SWOT antara lain :

1. Buat daftar peluang perusahaan 2. Buat daftar ancaman perusahaan 3. Buat daftar kekuatan perusahaan 4. Buat daftar kelemahan perusahaan

5. Gabungkan masing-masing faktor kekuatan dan peluang serta masukkan hasilnya dalam sel strategi S-O

6. Gabungkan masing-masing faktor kelemahan dan peluang serta masukkan hasilnya dalam sel strategi W-O

7. Gabungkan masing-masing faktor kekuatan dan ancaman serta masukkan hasilnya dalam sel strategi S-T

8. Gabungkan masing-masing faktor kelemahan dan ancaman serta masukkan hasil

dalam sel strategi W-T Tabel 3.4 Matriks SWOT

Sumber: Rangkuti (2018)

Keterangan:

a. EFAS = Faktor Analisis Strategi Eksternal b. IFAS = Faktor Analisis Strategi Internal

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Dokumen terkait