• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.4 Metode Analisis Data

Faruk 2012: 56 mengatakan bahwa analisis data pertama-tama adalah penganalisisan sumber-sumber sesuai dengan teori yang digunakan. Selanjutnya pemaknaan terhadap karya yang diteliti dan kemudian membandingkan struktur kedua karya tersebut. Untuk itu, langkah- langkah yang dilakukan dalam proses penganalisisan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Membaca novel Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián secara berulang-ulang yang menunjukkan bentuk proses penciutan.

2. Melakukan analisis pada novel Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Niánkemudian membagi nya ke dalam kategori penciutan pada alur.

3. Menonton film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián secara berulang-ulang, lalu menandai setiap scene yang menunjukkan adanya proses penambahan.

4. Melakukan analisis pada film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián kemudian membagi nya ke dalam kategori penambahan alur.

5. Membandingkan proses penciutan dan penambahan pada alur dalam novel ke film.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan memaparkan hasil pembahasan tentang ekranisasi novel ke film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi 2 hal yaitu penciutan yang muncul pada alur dari novel ke film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián, dan penambahan yang muncul pada alur dari novel ke film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ekranisasi dan unsur-unsur intrinsik. Adapun objek dalam penelitian ini adalah berfokus kepada penciutan dan penambahan alur dari novel ke film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián.

4.1 Penciutan Alur dari Novel ke Film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián

Dalam ekranisasi, terdapat istilah penciutan yang merupakan pemotongan peristiwa. Artinya, tidak semua hal yang diungkapkan di dalam novel akan dijumpai di dalam film. Sebagian cerita, alur, tokoh, latar, atau pun suasana di dalam novel tidak akan ditemui di dalam film sebab sutradara sudah terlebih dahulu memilih informasi-informasi yang dianggap penting atau menandai.

Nurgiyantoro (2013:201-204) mengatakan bahwa secara teoretis-kronologis, tahap-tahap pengembangan plot, yaitu tahap awal, tahap tengah dan tahap akhir. Tahap awal sebuah cerita berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya.

Tahap tengah merupakan tahap yang menampilkan pertentangan atau konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya, menjadi semakin meningkat, menjadi semakin menegangkan. Adapun tahap akhir merupakan tahap peleraian dengan menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks.

Secara keseluruhan, urutan alur dalam novel dan film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián tidak mengalami perubahan. Urutan alur baik dalam novel maupun film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián sama-sama menggunakan teknik alur maju-mundur, karena dapat ditinjau dari segi penyusunan alur yang sama-sama dimulai dari tahap awal, tahap tengah konflik dan klimaks, kemudian berakhir pada tahap akhir/penyelesaian.

Pada awal cerita, baik di dalam novel maupun film, bercerita tentang kehidupan seorang perempuan bernama He Man yang mengalami amnesia. Hal terakhir yang diingat He Man adalah ia sedang berbulan madu dengan suaminya, Xie Yu. Namun, tiba-tiba wanita itu terbangun di rumah sakit dan telah bercerai.

He Man mengalami amnesia dan lupa akan lima tahun terakhir nya. Ia tidak mengerti mengapa ia dapat bercerai dengan Xie Yu padahal mereka saling mencintai. Ia juga tidak mengerti mengapa Xiao Huan, selaku sahabatnya kini menjadi musuhnya. Ia tidak mengerti mengapa semua orang seakan membencinya.

Ketika He Man berusaha mengumpulkan kembali kenangan dan ingatannya, ia mulai menemukan hal-hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

4.1.1 Penciutan Alur dalam Film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián

Kategori pertama dalam ekranisasi alur dari novel ke film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián yaitu aspek penciutan. Aspek penciutan alur dari novel ke film Bèi Tōu Zǒu De Nà Wǔ Nián merupakan penghilangan beberapa bagian dalam novel, artinya ada bagian-bagian dalam novel yang tidak ditampilkan dalam film. Secara kronologis, pada tahap awal alur cerita di dalam novel maupun film memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memperlihatkan adegan tokoh utama He Man dan Xie Yu merekam kegiatan mereka melalui video digital setelah bangun tidur.

Data kutipan pada novel berikut ini merupakan bagian dari tahap awal alur yang dikenal sebagai tahap perkenalan. Pada tahap ini, ditampilkan mengenai siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat, baik itu berupa deskripsi fisik maupun perwatakannya. Tokoh utama yang terlibat dalam tahap awal alur ini adalah tokoh He Man dan Xie Yu yang merupakan sepasang suami istri. Kutipan pada novel berikut ini menggambarkan peristiwa ketika He Man dan Xie Yu bertengkar di dalam taksi menuju hotel. Data tersebut terdapat dalam novel sebagai berikut:

Data 1 :

Hé màn de shǒujī wēng wēng zhèndòngle liǎng shēng, duǎn xìnxī jìngrán láizì xiè yǔ.nèiróng shì: wèi, gēn wǒ shuōhuà.

“nǐ yǒu máobìng a, guójì mànyóu hěn guì de!”

Keduanya duduk di dalam taksi lalu menyerahkan secarik kertas pada supir, berisi nama dan alamat hotel yang tertulis dalam bahasa lokal setempat.

Supir tersebut memberikan tanda „OK‟ pada mereka, lalu menyalakan mesin mobil. Pasangan itu duduk di kursi paling belakang, masing-masing

menyenderkan diri ke jendela taksi, menikmati pemandangan. Ponsel He Man berbunyi, SMS itu ternyata dikirim oleh Xie Yu. Isinya: “Hoi, bicaralah denganku.”“Kau gila ya? Wisata luar negeri kita ini mahal sekali!”

(被偷走的那五年,Ba Yue Chang An, 2016, 13-14)

Berdasarkan data 1 kutipan novel di atas, tampak tokoh He Man dan Xie Yu sedang menaiki taksi menuju hotel tempat mereka akan berbulan madu. Mereka memutuskan untuk tidak saling berbicara karena sedang bertengkar. Xie Yu yang merasa kesal dengan sikap He Man, mengirim SMS kepada He Man. Tanpa sadar, He Man langsung melirik Xie Yu yang saat itu sedang menahan tawa. Ia pun kesal karena merasa dijebak oleh Xie Yu dan ia berlagak ingin mencekik leher Xie Yu. Namun, seketika itu Xie Yu pun memeluknya. Berbeda dengan novel, peristiwa yang terdapat dalam film menunjukkan bahwa tokoh He Man dan Xie Yu sudah tiba di hotel. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 00.03.45 sebagai berikut:

Gambar 4.1.1 何蔓:海景房!

谢宇:喜欢吗?

何蔓:很喜欢。

Hé màn : hǎijǐng fang!

Xiè yǔ : xǐhuān ma?

Hé màn : hěn xǐhuān.

He Man : pemandangan tepi pantai!

Xie Yu : kamu suka?

He Man : sangat suka

(被偷走的那五年, 00:03:45)

Berdasarkan data 1 pada kutipan dialog di atas menunjukkan bahwa tokoh He Man dan Xie Yu sudah tiba di hotel untuk berbulan madu. Sebelum sampai di hotel, Xie Yu sudah terlebih dahulu memesan kamar hotel yang paling bagus dengan pemandangan tepi pantai yang indah. He Man pun sangat menyukainya.

Mereka pun menikmati suasana bulan madu dengan sangat bahagia. Jika peristiwa yang digambarkan di dalam novel adalah mereka bertengkar di dalam taksi menuju hotel, hal ini tentu berbeda dengan gambaran peristiwa yang terdapat dalam film. Peristiwa yang ditampilkan dalam film adalah tokoh He Man dan Xie Yu sudah tiba di hotel dan mereka pun menikmati indahnya pemandangan tepi pantai dari dalam kamar hotel. Oleh karena itu, peristiwa tersebut telah mengalami bentuk penciutan alur dalam film. Hal ini terlihat dari kutipan dialog “ 海景 房!”yang berarti “pemandangan yang indah” dapat dimaknai bahwa tokoh He Man dan Xie Yu sudah berada di kamar hotel dan melihat pemandangan tepi

pantai dari kamar hotel. Peristiwa yang ditampilkan dalam film tersebut sudah mewakili satu peristiwa yang terdapat di dalam novel. Hal ini berarti, peristiwa yang terdapat di dalam novel tidak ditampilkan secara keseluruhan. Hanya sebagian peristiwa yang terdapat pada novel yang ditampilkan dalam film. Oleh karena itu bagian tersebut dikatakan sebagai bagian yang mengalami penciutan alur dalam film, sebab penciutan alur merupakan pemotongan peristiwa atau pengurangan jalan cerita pada novel.

Data kutipan selanjutnya adalah gambaran peristiwa ketika Xie Yu bercerita dihadapan para pengunjung restoran. Peristiwa tersebut terdapat di dalam novel sebagai berikut:

Data 2 : zuòguò hěnduō shànshì, qízhōng zuìdà de yīgè shànjǔ, jiùshì...”

tā tíngdùnle yīxià, kàn xiàng hé màn.

“jiùshì wèile quán shìjiè nánrén de xìngfú xīshēng zìwǒ, bǎ tā zhège yěmán nu yǒu qǔ huí jiāle.

Xie Yu mendekatkan mic ke mulutnya dan berkata pada semua pengunjung restoran, “Waktu masih kecil, Nenek membawa saya menemui seorang peramal sakti. Peramal itu berkata kalau nasib saya tidak bagus dan harus sering-sering beramal. Jadi, saya memutuskan

untuk selalu menjadi orang baik sejak kecil. Saya banyak melakukan kegiatan amal. Salah satunya adalah….”

Dia berhenti sejenak sambil melirik He Man.

“Demi kebahagiaan seluruh pria di dunia ini, saya mengorbankan diri.

saya menikahi pacar saya yang kasar ini.” !”

(被偷走的那五年, Ba Yue Chang An, 2016, 20-21)

Berdasarkan data 2 kutipan pada novel di atas, ditunjukkan bahwa Xie Yu sedang menyampaikan sesuatu kepada istrinya, He Man. Ia pun kemudian menceritakan kisah nya bersama He Man di depan para pengunjung restoran. Sambil mengutarakan isi hatinya, ia pun melirik He Man dengan tatapan yang sangat dalam. He Man merasa sangat bahagia sekaligus terharu ketika mendengarkan curahan hati Xie Yu. Berbeda dengan novel, gambaran peristiwa yang terdapat dalam film adalah adegan ketika manajer restoran mengumumkan bahwa ada salah satu pasangan tamu yang sedang berbulan madu. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 00.05.43 sebagai berikut:

Gambar 4.1.2

餐厅经理:各位先生奴士,今晚很高兴。我们刚来了一对度蜜月新婚 夫妇。

cāntīng jīnglǐ: gèwèi xiānshēng nú shì, jīn wǎn hěn gāoxìng. Wǒmen gāng láile yī duì dù mìyuè xīnhūn fūfù.

Manajer restoran : Tuan dan nyonya, malam ini kita sangat beruntung memiliki pasangan muda disini, yang merayakan bulan madu mereka.

(被偷走的那五年, 00:05:43)

Berdasarkan data 2 pada kutipan dialog di atas, ditunjukkan bahwa tokoh He Man dan Xie Yu sedang menyantap makan malam sambil mendengarkan sambutan dari manajer restoran. Tak lama setelah itu, terdengar suara tepuk tangan dari para pengunjung restoran dalam menyambut kehadiran mereka berdua yang diiringi dengan suara percikan kembang api yang meluncur. He Man dan Xie Yu sangat menikmati pesta kembang api tersebut. He Man sangat terharu dan menempelkan kepala nya di pundak Xie Yu dengan mata yang berkaca-kaca sambil menikmati kembang api yang meluncur di langit.

Jika gambaran peristiwa yang terdapat di dalam novel adalah Xie Yu sedang mengutarakan isi hatinya kepada He Man di depan para pengunjung restoran, berbeda pula dengan peristiwa yang terdapat dalam film. Adegan yang terdapat dalam film menunjukkan bahwa seorang manajer restoran menyambut kedatangan mereka dan mengumumkan nya di depan seluruh pengunjung restoran.

Ia mengatakan bahwa ada salah satu tamu mereka yaitu sepasang suami istri yang sedang merayakan bulan madu nya. Peristiwa inilah yang telah mengalami bentuk penciutan alur dalam film.

Hal ini dapat dilihat dari kutipan dialog “各位先生奴士,今晚很高兴。

我们刚来了一对度蜜月新婚夫妇。” yang berarti “Tuan dan nyonya, malam ini kita sangat beruntung memiliki pasangan muda disini, yang merayakan bulan madu mereka.” dapat dimaknai bahwa manajer restoran telah menyambut kedatangan tokoh He Man dan Xie Yu yang sedang merayakan bulan madu. Hal ini berarti peristiwa yang ditampilkan dalam film tersebut sudah mewakili satu peristiwa yang terdapat di dalam novel. Oleh sebab itu, peristiwa tokoh Xie Yu yang sedang bercerita mengenai He Man di depan para pengunjung restoran, tidak ditemui dalam film. Hal ini dikarenakan peristiwa yang terdapat di dalam novel tidak ditampilkan secara keseluruhan di dalam film. Hanya sebagian peristiwa saja yang ditampilkan dalam film.

Selanjutnya dalam novel diceritakan tentang percakapan antara He Man dan kakaknya yang bernama He Qi ketika di rumah sakit. Tokoh He Qi merupakan kakak kandung He Man satu-satunya yang telah merawat dan membesarkan He Man karena kedua orang mereka telah meninggal ketika He Man masih kecil. Data tersebut terdapat di dalam novel sebagai berikut:

Data 3 :

“Shàng gè cè suǒ zěnme nàme màn? Shì bùshì yòu tóuyūnle?”

Hémànyáo yáotóu, zuò dào chuángshàng.

“yàoshi hái juédé tóuyūn, wǒ jiù qù gēn yīshēng shuō, ràng nǐ zài duō zhù liǎng tiān, bié jízhuó chūyuànle, háishì yīnggāi duō guānchá guānchá.”

He Man berjalan kembali ke tempat kamar nya dirawat. Kakak nya sedang duduk didekat jendela sambil mengupas apel.

“Kenapa ke toilet saja lama sekali? Apa kepalamu pusing lagi?”

He Man menggeleng lalu duduk di atas ranjang.

“Kepalamu masih terasa sakit? Kalau iya nanti aku beritahu dokternya, minta supaya kau dirawat dua hari lagi. Jangan terlalu tergesa-gesa keluar dari rumah sakit. Dengan kondisimu yang sekarang ini, masih diperlukan pemeriksaan dokter selama beberapa hari lagi!”.

(被偷走的那五年 ,Ba Yue Chang An, 2016, 30)

Berdasarkan data 3 pada kutipan novel di atas, ketika He Man baru saja kembali ke kamar, ia mendapati He Qi sedang khawatir kepadanya. Ia sama sekali tidak peduli dengan kekhawatiran He Qi, bahkan ia melakukan hal konyol dengan menarik kulit buah apel yang sedang dikupas He Qi. He Qi yang pada saat itu ingin marah, justru meredam emosinya. Ia mengalihkan suasana hatinya dengan berkata pada He Man agar tetap berada di rumah sakit sedikit lebih lama lagi sehingga haltersebut dapat membuat keadaan nya benar-benar pulih. Berbeda dengan novel, adegan yang ditampilkan dalam film adalah adegan ketika He Man sudah mulai siuman, dan disaat itu He Qi memulai percakapan dengan He Man.

Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 00.07.05 sebagai berikut:

Gambar 4.1.3 何其:医生,她醒了。

医生:小姐,告诉我你叫什么名字?

何蔓:何蔓。。

Héqí: Yīshēng, tā xǐngle.

Yīshēng: Xiǎojiě, gàosù wǒ nǐ jiào shénme míngzì?

Hé màn: Hé màn. .

He Qi : Dokter, dia sudah sadar

Dokter : Nona, bisa sebutkan siapa namamu?

He Man : He Man…

(被偷走的那五年, 00:07:05)

Berdasarkan data 3 pada kutipan dialog di atas menceritakan bahwa He Qi terkejut melihat He Man sudah mulai sadarkan diri setelah koma selama satu bulan. Tokoh He Qi langsung menekan tombol nurse call,dan dokter beserta perawat pun datang memeriksa keadaan He Man. Setelah menjawab beberapa pertanyaan dokter, ia lalu menanyakan kabar Xie Yu kepada He Qi. He Qi pun memberitahu He Man bahwa ia dan Xie Yu sudah bercerai. Seketika itu He Man

langsung melihat jari manisnya yang tidak lagi memakai cincin. Ia tampak kebingungan dan sedih. Jika peristiwa yang digambarkan di dalam novel adalah He Man dan He Qi sedang berbincang-bincang mengenai keadaan He Man, dan He Qi meminta He Man dirawat lebih lama lagi di rumah sakit agar keadaannya pulih secara sempurna, maka dengan demikian hal ini tentu berbeda dengan peristiwa yang digambarkan dalam film.

Adegan yang ditampilkan dalam film yaitu adegan ketika He Man telah siuman, dan pada saat itulah He Qi mulai melakukan percakapan awal dengan He Man setelah He Man mengalami koma selama satu bulan. Peristiwa yang terdapat di dalam novel, yaitu tokoh He Man dan He Qi sudah terlebih dahulu melakukan percakapan sebelum He Man mengalami koma selama satu bulan. Sedangkan peristiwa dalam film adalah tokoh He Man dan He Qi baru memulai percakapan awal setelah He Man siuman. Oleh karena itu, adegan dalam film tersebut telah mengalami bentuk penciutan alur.

Hal ini dapat diketahui dari kutipan dialog “ 医生,她醒 了。 ” yang berarti “Dokter, dia sudah sadar.” dapat dimaknai bahwa He Qi sangat terkejut setelah mengetahui bahwa He Man telah siuman, dan pada saat itulah He Qi mulai berkomunikasi dengan He Man. Adegan yang ditampilkan dalam film tersebut sudah mewakili satu peristiwa yang terdapat pada novel. Dengan demikian, peristiwa ketika tokoh He Qi meminta pada He Man agar dirawat lebih lama lagi di rumah sakit tidak ditemui dalam film. Hal ini dikarenakan peristiwa yang terdapat pada novel tidak ditampilkan secara keseluruhan dalam film.

Selanjutnya dalam novel diceritakan bahwa ketika sedang berbicara dengan dokter, tokoh He Man terperanjat dari kamar rumah sakit dan berlari keluar. He Man merasa sangat sedih dan tertekan. Data tersebut terdapat di dalam novel sebagai berikut:

Hé màn xiàng fēngle yīyàng zhēngtuō hé qí, zhuàng zhuàng de wǎng ménkǒu chōng qù. tā suīrán píngshí shìgè huópō de rén, què zuì yànwù zài gōnggòng chǎnghé sāpō dǎgǔn er bu zhī fēncùn de rén, dànshì xiànzài tā gù bùliǎo, xīnzhōng de wěiqu rú hóngshuǐ kāi zhá, tā lán bù zhù.

He Qi memeluknya dengan erat. “Man, tolong tenangkan dirimu. Kau belum boleh keluar dari rumah sakit sekarang…”

He Man berusaha melepaskan diri dari pelukan He Qi bak seekor anjing gila,dan berusaha berlari menuju pintu. Walaupun He Man adalah wanita yang sangat aktif dan lincah,tapi sebenarnya ia sangat membenci orang yang kasar dan tidak tahu aturan. Namun, ia yang sekarang ini tidak bisa menerima banyak aturan lagi. Kekecewaan dalam hatinya sudah tak terbendung lagi layaknya air bah, dan sudah tidak ada hal yang bisa menghentikannya.

(被偷走的那五年, Ba Yue Chang An, 2016, 43)

Berdasarkan data 4 pada kutipannovel di atas, menunjukkan bahwa He Man sangat bersikeras ingin keluar dari ruangan tempat ia dirawat. Ia begitu sangat sedih. Bahkan ia sama sekali berusaha melepaskan diri dari pelukan He Qi.

Kesedihannya tampak ketika dokter mengatakan bahwa ia mengalami amnesia dan hal yang paling menyedihkan adalah ketika He Qi mengatakan padanya

bahwa ia sudah bercerai dengan Xie Yu. Ia sama sekali tidak mempercayai perkataan He Qi, sebab hal terakhir yang ia ingat adalah ia sedang berbulan madu dengan Xie Yu. Namun, karena Xie Yu juga tidak pernah terlihat datang menjenguknya setelah ia siuman, disaat itulah ia percaya bahwa ia memang telah bercerai dengan Xie Yu. He Man tampak semakin sedih, ia begitu merindukan Xie Yu.

Berbeda dengan novel, adegan yang terdapat dalam film adalah adegan ketika He Man dan He Qi sedang berbicara dengan dokter mengenai keadaan He Man. Data tersebut dapat dilihat pada kutipan dialog film di menit 00.08.14 sebagai berikut:

Gambar 4.1.4

何蔓:我还记得很多事情,我不可能失忆。

医生:根据你所说你最近记得的是你的蜜旅行。所以你现在这样情况 是属于农失部分的记忆。

何其:蔓,你真的什么都不记得了?医生,那她到什么时候才能记回 那些记忆?

Hémàn : wǒ hái jìdé hěnduō shìqíng, wǒ bù kěnéng shīyì.

Yīshēng : gēnjù nǐ suǒ shuō nǐ zuìjìn jìdé de shì nǐ de mì lǚxíng. Suǒyǐ nǐ xiànzài zhèyàng qíngkuàng shì shǔyú nóng shī bùfèn de jìyì.

Héqí : Màn, nǐ zhēn de shénme dōu bù jìdéliǎo? Yīshēng, nà tā dào shénme shíhòu cáinéng jì huí nàxiē jìyì?

He Man : Aku masih ingat segalanya. Aku tidak amnesia.

Dokter : Memori terakhir anda sebelum kecelakaan adalah saat anda berbulan madu. Kondisi anda didiagnosis sebagai kehilangan memori parsial.

He Qi : Man, kamu benar-benar tidak ingat? Dokter, kapan dia akan kembali ingatannya?

(被偷走的那五年, 00:08:14) Berdasarkan data 4 pada kutipan dialog di atas, ditunjukkan bahwa tokoh He Man dan He Qi sedang berbincang dengan dokter mengenai keadaan He Man yang mengalami amnesia. He Man pada awalnya tidak percaya bahwa ia mengalami amnesia. Dengan tegas ia katakan bahwa ia masih mengingat semuanya. He Man sama sekali tidak merasakan kejanggalan apapun dalam ingatannya. Sementara itu, He Qi merasa sangat khawatir terhadap ingatan He Man. Jika di dalam novel,

(被偷走的那五年, 00:08:14) Berdasarkan data 4 pada kutipan dialog di atas, ditunjukkan bahwa tokoh He Man dan He Qi sedang berbincang dengan dokter mengenai keadaan He Man yang mengalami amnesia. He Man pada awalnya tidak percaya bahwa ia mengalami amnesia. Dengan tegas ia katakan bahwa ia masih mengingat semuanya. He Man sama sekali tidak merasakan kejanggalan apapun dalam ingatannya. Sementara itu, He Qi merasa sangat khawatir terhadap ingatan He Man. Jika di dalam novel,

Dokumen terkait