BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.8. Metode Analisis Data
III.8.1. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama
Hipótesis pertama yang digunakan adalah analisis regresi ganda yaitu untuk menganalisis pengaruh varibel bebas yang terdiri dari : Kemampuan Intelektual (X1), Kemampuan Fisik (X2), dan kepribadian (X3). Sedangkan variabel terikat yaitu Kinerja (Y).
Persamaan regresi ganda untuk menjawab hipótesis pertama ini dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Dimana: Y = Kinerja X1 = Kemampuan Intelektual X2 = Kemampuan Fisik X3 = Kepribadian
b1, b2, b3 = Koefisien regresi variable X1 X2 X3
a = Konstanta
e = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti
Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau alpha = 5 %. Kreteria pengujian hipotesis untuk uji serempak (simultan) adalah sebagai berikut:
Ho : b1, b2, b3 = 0 (kemampuan Intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan
Ha : b1, b2, b3 ≠ 0 (kemampuan Intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan
Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan uji statistik F (Uji F) dengan rumus sebagai berikut:
F = Mean Square Regression Mean Square Error
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingan dengan F Tabel Dengan syarat sebagai berikut:
1. Jika F hitung < F Tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Jika F hitung > F Tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda (R2). Dengan kata lain, nilai koefisien R2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika R2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R2 semakin
kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinasi berganda (R2) berada diantara 0 dan 1 atau 0 < R2 < 1.
Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan Uji t (t-test) dengan rumus:
Sbi
bi t
Dengan:
bi = Nilai koefisien variabel independen
Sbi = Nilai standard error dari variabel independen
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan, dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95 % atau alfa = 5 %.
Disini T hitung akan dibandingkan dengan T tabel dengan syarat sebagai berikut : 1. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
2. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
1. Pengaruh variabel Kemampuan Intelektual Terhadap Kinerja Karyawan.
H0 : bi = 0. Artinya kemampuan intelektual secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan
H0 : bi ≠ 0. Artinya kemampuan intelektual secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan 2. Pengaruh Variabel Kemampuan Fisik Terhadap Kinerja Karyawan.
H0 : bi = 0. Artinya kemampuan Fisik secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan H0 : bi ≠ 0. Artinya kemampuan fisik secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan 3. Pengaruh variabel Kepribadian terhadap Kinerja Karyawan.
H0 : bi = 0. Artinya Kepribadian secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan H0 : bi ≠ 0. Artinya Kepribadian secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan
III.8.2. Metode Analisis Data Hipotesis Kedua
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan masalah kedua adalah analisis regresi ganda yaitu untuk menganalisis pengaruh varibel bebas yang terdiri dari: Pemahaman Verbal (X1), Ingatan (X2) . Sedangkan variabel terikat yaitu Kemampuan Intelektual (Y).
Persamaan regresi ganda untuk menjawab hipotesis pertama ini dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Dimana : Y = Kemampuan Intelektual X1 = Pemahaman Verbal X2 = Ingatan
b1 b2 = Koefisien regresi variabel X1 X2 a = Konstanta
e = Epsilon atau variable yang tidak diteliti
Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau alpha = 5%. Kreteria pengujian hipotesis untuk uji serempak (simultan) adalah sebagai berikut:
Ho : b1, b2, b3 = 0 (Kemampuan Verbal dan Ingatan secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan.
Ha : b1, b2, b3 ≠ 0 (Kemampuan Verbal dan Ingatan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan uji statistik F (Uji F) dengan rumus sebagai berikut:
F = Mean Square Regression Mean Square Error
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingan dengan F Tabel . Dengan syarat sebagai berikut :
3. Jika F hitung < F Tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 4. Jika F hitung > F Tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda (R2). Dengan kata lain, nilai koefisien R2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika R2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R2 semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinasi berganda (R2) berada diantara 0 dan 1 atau 0 < R2 < 1.
Selanjutnya apabila hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan Uji t (t-test) dengan rumus:
Sbi
bi t
bi = Nilai koefisien variabel independen
Sbi = Nilai standard error dari variabel independen
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, kemampuan intelektual, kemampuan fisik dan kepribadian secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan, dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95 % atau alfa = 5 %.
Disini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan syarat sebagai berikut : 4. Jika thitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
5. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
Kriteria pengujian hipotesis untuk diuji parsial sebagai berikut
1. Pengaruh variabel kemampuan verbal terhadap Kemampuan Intelektual Karyawan.
H0 : bi = 0. Artinya kemampuan verbal secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kemampuan Intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan
H0 : bi ≠ 0. Artinya kemampuan verbal secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kemampuan Intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan
H0 : bi = 0. Artinya Ingatan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kemampuan Intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan
H0 : bi ≠ 0. Artinya Ingatan secara parsial berpengaruh terhadap Kemampuan Intelektual karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan