BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
D. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan secara umum adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang permasalahannya tidak menggunakan model matematika, model statistik, model ekonometrik dan model-model lainnya. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis yang mempergunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif atau
1. Analisis Kualitatif
Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dengan analisis deskriptif yaitu dengan penyebaran 100 kuesioner kepada konsumen Carrefour Lebak Bulus. Kuesioner menggunakan skala likert dengan rumusan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju diberi skor 5
S : Setuju diberi skor 4
R : Ragu-ragu diberi skor 3
TS : Tidak Setuju diberi skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Kuisioner menggunakan Skala Likert, menurut Sugiono (1999:86) adalah alat skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir – butir pertanyaan yang ada pada kuesioner, dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu
dengan melakukan try out terhadap beberapa konsumen Carrefour Lebak
Bulus.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan-pertanyaan (Bhuono, 2005:67). Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Husein Umar, 2003:176).
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir – butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil SPSS pada
tabel dengan judul Item – Total Statistic. Menilai kevalidan masing –
masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item – total
correlation masing – masing butir pertanyaan. b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) adalah merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal-hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan suatu dimensi variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Reliabilitas suatu konstruk
dinyatakan baik jika memiliki nilai (Croanbach’s alpha> dari 0,60).
Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Bhuono, 2005:72). Yang akan dikerjakan menggunakan program paket statisitk SPSS 16.0 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
k ∑σ2 b
r11 = —— 1 - ———
k – 1 σ2 t
R1 = reliabilitas instrument
K = banyak butir pertanyaan
σ2
t = varians total
Σσ2
b = jumlah varians butir
Rumus varians yang digunakan : (ΣX ) 2 ΣX2 n σ = ————— n Dimana : n = jumlah sampel
X = nilai skor yang dipilih
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran), reliabilitas berbeda denga validitas, karena yang pertama memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedang yang kedua lebih memperhatikan masalah ketepatan (Sekaran, 2000 : 205).
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dimana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel dengan dianalisis berdasarkan variabel bauran pemasaran, kualitas pelayanan dan citra toko yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Setelah dilakukan perhitungan atas hasil kuesioner pengolahan
data kuantitatif yang didapat mengenai bauran pemasaran, kualitas pelayanan, citra toko dan keputusan pembelian digunakan pengujian statistik analisis jalur dan analisis koefisien korelasi.
2. Analisis Kuantitatif a.Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal. Menurut Santoso (2004:24) ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah :
1). Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.
2). Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Teknik lain yang dapat digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal dengan chi – square. (Triton Pb, 2006 : 210). b. Analisa Koefisien Korelasi
Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara 2 ( dua ) varibel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan antara bauran pemasaran, kualitas pelayanan dan citra toko sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian.
Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antara kedua variabel (independent dan dependent). Dengan
demikian dapat dicari nilai koefisien korelasi dengan rumus:
) ) ( ) ( ( ) ( ) ( ) ( 2 2 2 2
∑
∑
∑
∑
−∑ ∑
− − = y y n x x n y x xy n r Keterangan : n = Jumlah respondenx = Pengaruh Bauran Pemasaran, Kualitas Pelayanan dan Citra Toko y = Keputusan Pembelian.
r = Koefisien korelasi
Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
Bila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan positif dan hubungannya sangat kuat.
Bila r = -1, atau mendekati -1, maka korelasinya dikatakan negatif dan hubungannya sangat kuat.
Tanda plus (+) dan (-) pada koefisien korelasi memiliki arti yang khas.
Bila r = posistif, maka korelasi antara ke 2 variabel bersifat searah, dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai-nilai (x) terjadi bersama- sama dengan kenaikan atau penurunan nilai (y).
Bila r = negatif, maka kenaikan nilai-nilai (x) terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai-nilai (y) atau sebaliknya. (Dajan, 1990).
Tabel 3.1
Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat kuat
Sumber : Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, 2003:183
Dalam mempermudah melihat tanggapan konsumen maka besarnya frekuensi tanggapan pelanggan untuk setiap alternatif tanggapan dapat disajikan kedalam bentuk persentase dengan rumus koefisien penentu :
Kp = r2 x 100%
Dalam menguji signifikasi hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk semua responden maka perlu di uji dengan tingkat signifikansi
sebesar 5 % dengan rumus uji signifikasi product moment. (Sugiono,
Rumus :
r √ n - 2 t = ———— √ 1 – r2
Dimana dengan ketentuan :
bila t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel), maka Ho ditolak.
bila t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel), maka Ho diterima.
c. Analisis Jalur
Analisis jalur adalah hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap variabel endogen. (Yahya Hamza, 2008:1).
Analisis Jalur (Path Analisys) merupakan pengembangan dari
analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk
khusus dari analisis jalur (regression is special case of path analisys).
Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2007:297).
Dengan demikian, dalam model hubungan antar variabel tersebut terdapat variabel bebas (Independent Variabel) atau dalam hal ini disebut
variabel eksogen (Exogenous), dan variabel terikat (Dependent Variabel)
atau yang disebut variabel endogen (Endogenous). Melalui analisis jalur
akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen yang terakhir.
Dalam penelitian ini, model hubungan antar variabel independen, yaitu Bauran Pemasaran (X1), Kualitas Pelayanan (X2) dan Citra Toko (Y1) dengan variabel dependen Keputusan Pembelian(Y2) dapat digambarkan dalam diagram jalur sebagai berikut:
Gambar 3.1 Diagram Analisis Jalur
ε1ρy1ε1 ρx1y1 ρx1y2 ε2ρyε2 r1,2 ρy1y2 ρx2y1 ρx2y2 Bauran Pemasaran X1 Citra Toko Y1 Keputusan Pembelian Y2 Kualitas Pelayanan X2
Persamaan analisis jalur : Y1 = ρy1x1X1 + ρy1x2X2 Y1 = ρy2x1X1 + ρy2x2X2 +ρy2y1Y1 + ε Keterangan : X1 = Bauran Pemasaran X2 = Kualitas Pelayanan Y1 = Citra Toko Y2 = Keputusan Pembelian ε
d. Uji Hipotesis
1). Uji Simultan (F-test)
Uji simultan atau F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh
secara bersama-sama variabel bebas (independen) terhadap variabel
terikat (dependen). Hipotesis yang digunakan adalah : (a). Menentukan Ho dan Ha :
Ho : a = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Ha : a ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen. (b). Menentukan F hitung dengan Rumus :
F hitung = R2/K
(1 – R)2/ (n – K – 1) Dimana : R2 = Koefisien determinasi
N = Jumlah pengamatan atau sampel K = Jumlah variabel independent (c). Dasar pengambilan keputusan
• Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel :
Apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
• Dengan menggunakan angka signifikansi :
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2). Uji Parsial (T-test)
Uji parsial atau T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah:
(a). Menentukan Ho dan Ha :
Ho : a = 0 , berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Ha : a ≠ 0 , berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. (b). Menentukan nilai t hitung dengan rumus :
Menentukan Fhitung perumusannya sebagai berikut :
bi – (βi) bi
thitung = ———— βi = 0 dengan rumus thitung = ———
Sb Sb
Dimana :
bi = Koefisien Variabel ke-i
βi = Parameter ke-1 yang dihipotesiskan
Sb = Kesalahan standar
Sb adalah standar error dari koefisien regresi dengan rumus
matematis, adalah sebagai berikut : se Sb = ——————— ( ∑ e2 )2 ∑X2 - ———– √ n
se adalah standart error sampel yang dirumuskan sebagai berikut :
∑ e2
se = ————
√ n – 2
Dimana ∑ e2 akan dirumuskan sebagai berikut : ∑ e2 = ∑ Y2 - a ∑Y – b ∑Y
(c). Dasar pengambilan keputusan :
Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel :
• Apabila t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Yang berarti variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
• Apabila t hitung < t tabel atau –t hitung > -t tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Yang berarti variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.