• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. ESQ Training

8. Metode Analisis

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan metode analisis yaitu sebagai berikut:

a. Uji Validitas dan Reabilitas

Dalam penelitian, keampuhan instrumen penelitian merupakan hal yang penting dalam pengumpulan data. Karena data yang benar sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya tergantung dari instrumen pengumpulan data.6 Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner. Oleh karena itu, uji validitas dibutuhkan untuk mengetahui kelayakan tiap butir pertanyaan dalam kuisioner dalam mendefinisikan suatu variabel. Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas, peneliti melakukan try out kepada 20 responden yang diambil secara acak dari SDM asuransi Takaful keluarga yang ada di kantor pusat Graha Takaful, mampang. Uji validitas dilihat dengan cara membandingkan hasil r hitung dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig. 5%. Jika r hitung > r tabel maka valid, begitu pula sebaliknya.

Sedangkan reabilitas digunakan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan- pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel. Uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama- sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,70 maka kontruk pertanyaan dimensi variabel adalah reliabel. Standarisasi reliabilitas ini berdasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford seperti dibawah ini:

6 Ridwan dan sunarto, Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 347.

Tabel.3.2

Kaidah Reliabilitas Guilford Koefisien Kriteria < 0.20 Tidak Reliabel 0.20 – 0.39 Kurang Reliabel 0.40 – 0.69 Cukup Reliabel 0.70 – 0.89 Reliabel . > 0.90 Sangat Reliabel b. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. “Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.”7 Cara untuk mengetahui data berdistribusi

normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot.

Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika data berdistribusi normal, maka titik- titik yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

7 Damodar Gujarati dan Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar (Jakarta: Erlangga, 2006), hal. 47.

c. Uji Hipotesis

1) Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan dua peubah atau lebih untuk peubah kuantitatif. Dalam penelitian ini, variabel bebas yaitu ESQ Training (X). Variabel terikat berupa Nilai Produktivitas karyawan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga.

Persamaan dari regresi linear sederhana adalah: Y = a + bX

Keterangan :

Y : Nilai Produktivitas karyawan X: ESQ Training

a : konstanta (nilai Y apabila X= 0)

b : koefisien regresi X (nilai peningkatan atau penurunan)

Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda ini, maka nantinya akan diketahui ada tidaknya pengaruh yang ditimbulkan dari pelaksanaan ESQ training terhadap nilai produktivitas karyawan (sebagai variabel terikat).

2) Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah

variabel bebas secara parsial (individual) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Dasar pengambilan keputusan:

 Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima.

Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Dengan taraf signifikansi uji 2 arah α /2 = 5%/2 = 2.5% atau 0.025 dan dari nilai df (degree of freedom) = n-k-1, dimana: n adalah banyaknya sampel, k adalah banyaknya variabel x dan 1 adalah angka mutlak dari variabel y, maka dapat diketahui nilai t-tabelnya.

 Dengan menggunakan angka signifikansi.

Jika angka signifikansi > 0.05 maka H0 diterima.

Jika angka signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Batas alpha yang masih diperbolehkan adalah 10% atau 0,1. 3) Uji R (Koefisien Korelasi)

Istilah koefisien korelasi dikenal dengan hubungan atau korelasi antara dua atau lebih variabel yang diteliti.Nilai koefisien korelasi juga taraf signifikansi yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak dalam penelitian.Nilai koefisien bergerak dari 0 ≥ 1 atau 1 ≤ 0.8

8M.Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu sosial Lainnya, (Jakarta:Kencana,2005),hal.184

4) Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya. Atau dengan kata lain, koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar perubahan variabel nilai produktivitas karyawan (Y) konsisten dengan perubahan variabel ESQ training (X). Besarnya nilai koefisien determinasi diketahui dari hasil output SPSS yang digunakan sebagai alat bantu dalam penelitian ini. Nilai R square berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati angka 1 maka semakin besar presentase variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya.

56

A. Gambaran Responden SDM Takaful Keluarga

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang karyawan yang bekerja di kantor pusat PT. Asuransi Takaful Keluarga. Untuk mengetahui gambaran karakteristik responen, peneliti menggunakan software SPSS versi 21.0 for windows dalam mengolah data hasil kuisioner. Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada responden, diperoleh karakteristik identitas responden sebagai berikut:

1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel.4.1

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Pria 23 76,7 76,7 76,7

Wanita 7 23,3 23,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Berdasarkan pada tabel.4.1 diatas, menunjukkan bahwa dari 30 responden yang diteliti, sebanyak 23 orang (76,70%) responden berjenis kelamin pria, sedangkan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 7 orang

(23,30%). Dengan demikian, responden berjenis kelamin pria lebih banyak daripada berjenis kelamin wanita. Ini menandakan bahwa karyawan atau SDM yang bekerja di Kantor Pusat Takaful didominasi oleh pria.

2. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel.4.2

Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Terakhir Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SLTA/ Sederajat 1 3,3 3,3 3,3 Diploma/ Akademi 7 23,3 23,3 26,7 S1 22 73,3 73,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Berdasarkan tabel.4.2 diatas, mayoritas karyawan atau SDM Takaful berpendidikan strata satu (S1) yaitu sebanyak 22 orang (73.30%) dan yang berpendidikan diploma/ akademi sebanyak 7 orang (23.30%) sedangkan sisanya sebanyak 1 orang (3.30%) berpendidikan SLTA/ Sederajat. Dapat disimpukan bahwa rata- rata karyawan atau SDM di PT. Asuransi Takaful Keluarga berpendidikan strata satu (S1).

B. Penentuan Range

Survei ini menggunakan skala Likert dengan skor tertinggi di tiap pertanyaan adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 30 orang,

maka:

Skor tertinggi : 30 x 5 = 150 Skor terendah : 30 x 1 = 30

Sehingga range untuk hasil survei = 5 −35 = 24 Range skor:

30 – 54 = Sangat Tidak Baik 55 – 78 = Tidak Baik

79 – 102 = Cukup Baik 103 – 126 = Baik

127 – 150 = Sangat Baik

C. Deskripsi Variabel

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator- indikator yang menjadi item- item pertanyaan pada kuisioner dan juga perhitungan skor bagi variabel- variabel dalam penelitian maka akan diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel ESQ Training (X)

Indikator- indikator dari variabel ini terbagi atas 16 pertanyaan. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel.4.3

Tanggapan Responden Tentang Variabel ESQ Training (X)

Tanggapan SS S R TS STS Total Total

Pertanyaan F % F % F % F % F % Skor F % X.1 4 13,3 24 80 2 6,7 0 0 0 0 122 30 100

X.2 3 10 23 76,7 4 13,3 0 0 0 0 119 30 100 X.3 6 20 18 60 6 20 0 0 0 0 120 30 100 X.4 3 10 15 50 12 40 0 0 0 0 111 30 100 X.5 6 20 20 66,7 3 10 1 3,3 0 0 121 30 100 X.6 4 13,3 23 76,7 3 10 0 0 0 0 121 30 100 X.7 1 3,3 22 73,3 5 16,7 2 6,7 0 0 112 30 100 X.8 1 3,3 23 76,7 6 20 0 0 0 0 115 30 100 X.9 6 20 13 43,3 9 30 2 6,7 0 0 113 30 100 X.10 4 13,3 17 56,7 6 20 3 10 0 0 112 30 100 X.11 3 10 18 60 6 20 3 10 0 0 111 30 100 X.12 5 16,7 14 46,7 7 23,3 4 13,3 0 0 110 30 100 X.13 6 20 15 50 6 20 3 10 0 0 114 30 100 X.14 4 13,3 17 56,7 7 23,3 2 6,7 0 0 113 30 100 X.15 6 20 14 46,7 8 26,7 2 6,7 0 0 114 30 100 X.16 4 13,3 16 53,3 7 23,3 3 10 0 0 111 30 100 Rata- rata 114,9

Dari data yang telah diolah pada tabel.4.3 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ESQ Training yang diikuti oleh sumber daya manusia di PT. Asuransi Takaful Keluarga selama ini sudah berjalan dengan efektif, hal ini terbukti dari respon- respon positif yang diberikan oleh para responden pada tiap- tiap item pertanyaan dengan melihat rata- rata dari total skor pada pertanyaan variabel ini sebesar 114.9 yang berada pada range skor baik.

2. Variabel Produktivitas SDM(Y)

Indikator- indikator dari variabel ini terbagi atas 14 pertanyaan. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel.4.4

Tanggapan Responden Tentang Variabel Nilai Produktivitas (Y)

Tanggapan SS S R TS STS Total Total

Pertanyaan F % F % F % F % F % Skor F % Y.17 11 36,7 17 56,7 2 6,7 0 0 0 0 129 30 100 Y.18 7 23,3 18 60,0 5 16,7 0 0 0 0 122 30 100 Y.19 11 36,7 15 50,0 4 13,3 0 0 0 0 127 30 100 Y.20 10 33,3 18 60,0 2 6,7 0 0 0 0 128 30 100 Y.21 11 36,7 17 56,7 2 6,7 0 0 0 0 129 30 100 Y.22 6 20,0 22 73,3 2 6,7 0 0 0 0 124 30 100 Y.24 9 30,0 19 63,3 2 6,7 0 0 0 0 127 30 100 Y.25 7 23,3 21 70,0 2 6,7 0 0 0 0 125 30 100 Y.26 6 20,0 21 70,0 3 10,0 0 0 0 0 123 30 100 Y.27 7 23,3 20 66,7 3 10,0 0 0 0 0 124 30 100 Y.28 4 13,3 21 70,0 5 16,7 0 0 0 0 119 30 100 Y.29 8 26,7 19 63,3 3 10,0 0 0 0 0 125 30 100 Y.30 7 23,3 17 56,7 5 16,7 1 3,3 0 0 120 30 100 Y.31 5 16,7 21 70,0 4 13,3 0 0 0 0 121 30 100 Rata- rata 124,5

Dari data yang telah diolah pada tabel.4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden mengenai produktivitas SDM yang timbul sebagai akibat yang disebabkan oleh proses pelaksanaan ESQ Training yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga bersifat positif dengan melihat rata- rata dari total skor pada pertanyaan variabel ini sebesar 124.5 yang berada pada range skor baik.

D. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas, peneliti menggunakan 20 responden yang diambil secara acak dari SDM asuransi Takaful keluarga yang

ada di kantor pusat Graha Takaful, mampang. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitasnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel ESQ Training (X)

Dengan menggunakan responden sebanyak 20 dengan df = 20-2 =18 serta α =0,05 maka didapat r tabelnya adalah 0,443 (tercantum dalam lampiran). Tiap butir pernyataan atau pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Analisis output dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel.4.5

Hasil Uji Validitas Variabel X (ESQ Training) Item Pearson Corelation r tabel Keputusan

X.1 0.742 0.443 Valid X.2 0.663 0.443 Valid X.3 0.445 0.443 Valid X.4 0.562 0.443 Valid X.5 0.541 0.443 Valid X.6 0.584 0.443 Valid X.7 0.568 0.443 Valid X.8 0.685 0.443 Valid X.9 0.650 0.443 Valid X.10 0.895 0.443 Valid X.11 0.867 0.443 Valid

X.12 0.847 0.443 Valid

X.13 0.872 0.443 Valid

X.14 0.867 0.443 Valid

X.15 0.813 0.443 Valid

X.16 0.854 0.443 Valid

Sumber : Data diolah dari SPSS

Berdasarkan data pada tabel diatas, terlihat bahwa semua nilai pearson corelation lebih besar ( > ) dari 0.443, sehingga semua item pernyataan dinyatakan valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel X yaitu dengan cara melihat uji statistik cronbach alpha (lihat pada tabel.4.6). Nilai dari

cronbach alpha dari variabel X adalah sebesar 0.942, nilai ini menunjukkan semua item pernyataan dianggap sangat reliabel (> 0.90) dan dapat di-gunakan.

Tabel.4.6

Hasil Uji Reliabilitas X1

2. Variabel Y (Produktivitas SDM)

Dengan menggunakan responden sebanyak 20 dengan df = 20-2 =18 serta α =0,05 maka didapat r tabelnya adalah 0,443 (tercantum dalam lampiran). Tiap

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

butir pernyataan atau pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Analisis output dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel.4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas SDM) Item Pearson Corelation r tabel Keputusan

Y.17 0.833 0.443 Valid Y.18 0.855 0.443 Valid Y.19 0.851 0.443 Valid Y.20 0.899 0.443 Valid Y.21 0.842 0.443 Valid Y.22 0.870 0.443 Valid

Y.23 0.345 0.443 Tidak Valid

Y.24 0.817 0.443 Valid Y.25 0.767 0.443 Valid Y.26 0.899 0.443 Valid Y.27 0.882 0.443 Valid Y.28 0.640 0.443 Valid Y.29 0.886 0.443 Valid Y.30 0.817 0.443 Valid Y.31 0.882 0.443 Valid

Berdasarkan data pada tabel diatas, terlihat bahwa hampir semua nilai pearson corelation lebih besar ( > ) dari 0.443, sehingga semua item pernyataan dinyatakan valid kecuali pernyataan nomer 23 (bersedia mengerjakan tugas kerja di rumah) dinyatakan tidak valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel Y yaitu dengan cara melihat uji statistik cronbach alpha (lihat pada tabel.4.8). Nilai dari cronbach alpha

dari variabel Y adalah sebesar 0.967, nilai ini menunjukkan semua item pernyataan dianggap sangat reliabel (>0.90) dan dapat digunakan.

Tabel.4.8

Hasil Uji Reliabilitas Y

Dari hasil pengujian Try out dapat diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 31 pertanyaan yang diberikan kepada 20 responden, 30 pertanyaan dikatakan valid dan dapat digunakan. Item pertanyaan yang valid penulis anggap sudah terstandarisasi kemudian disebarkan kepada karyawan PT. Asuransi Takaful Keluarga sebanyak 30 responden.

E. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

normal atau tidak. “Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.”1 Cara untuk mengetahui data berdistribusi normal atau

tidak adalah dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika data berdistribusi normal, maka titik- titik yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Salah satu cara melihat data adalah dengan plot probability

normal. Berikut ini adalah gambar dari analisis uji normalitas data: Gambar.4.1

Hasil Uji Normalitas Data

1 Damodar Gujarati dan Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar (Jakarta: Erlangga, 2006), hal.

Dengan melihat normal P-Plot diatas (Gambar.4.1) ternyata dari gambar tersebut nampak bahwa titik- titiknya mendekati garis lurus diagonal, maka menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah data normal (memenuhi asumsi normalitas) sehingga data bisa digunakan.

F. Analisis Data Penelitian

1. Analisis Uji Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah menggunakan software SPSS 21.0 for windows, maka didapat hasil seperti berikut:

Tabel.4.9

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 24,472 8,980 2,725 ,011

ESQ Training ,545 ,144 ,582 3,790 ,001 1,000 1,000

a. Dependent Variable: Nilai Produktivitas

Dari Tabel.4.9 dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = a + bX

Dari persamaan regresi diatas, dapat diinterpretasikan bahwa bila ESQ training bersifat konstan atau bernilai 0 (nol) maka produktivitas karyawan (Y) adalah sebesar 24.472. ESQ training dan produktivitas karyawan memiliki hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0.545, artinya jika ESQ training

mengalami kenaikan sebesar 1000 maka produktivitas karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 545.

2. Analisis Uji t (Parsial)

Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikatnya. Adapun dalam hal ini dipergunakan hipotesis:

H0 : secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara ESQ training

terhadap produktivitas karyawan

Ha: secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara ESQ training

terhadap produktivitas karyawan Dasar pengambilan keputusan:

a. Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima.

Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Dengan taraf signifikansi uji 2 arah α /2 = 5%/2 = 2.5% atau 0.025 dan dari nilai df (degree of freedom) = n-k-1 (30-1-1) = 28, dimana: n adalah

banyaknya sample, k adalah banyaknya variabel x dan 1 adalah angka mutlak dari variabel y, maka diketahui nilai T-tabel sebesar 2.048

b. Dengan menggunakan angka signifikansi.

Jika angka signifikansi > 0.05 maka H0 diterima.

Jika angka signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hasil Uji t dapat diketahui dari tabel berikut:

Tabel.4.10 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 24,472 8,980 2,725 ,011 ESQ Training ,545 ,144 ,582 3,790 ,001

a. Dependent Variable: Nilai Produktivitas

Dari hasil uji diatas, menyatakan nilai koefisien t-hitung 3.790 > t-tabel 2.048 sehingga H0 ditolak atau Ha diterima dan nilai Sig. 0.001 < α 0.05 sehingga H0 ditolak atau Ha diterima. Artinya pelaksanaan ESQ training memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas karyawan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga.

3. Analisis Koefisien Korelasi

Istilah koefisien korelasi dikenal dengan hubungan atau korelasi antara dua atau lebih variabel yang diteliti. Besarnya nilai koefisien korelasi diketahui dari hasil output software SPSS 21.0 for windows yang digunakan sebagai alat bantu dalam penelitian ini, hasilnya sebagai berikut:

Tabel.4.11

Hasil Uji Koefisien Korelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,582a ,339 ,315 5,441

a. Predictors: (Constant), ESQ Training b. Dependent Variable: Nilai Produktivitas

Tabel.4.11 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel produktivitas karyawan dengan variabel ESQ training sebesar 0,582. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ESQ training memiliki hubungan yang positif terhadap produktivitas karyawan dan berada pada kategori “Sedang”. Untuk mengetahui kategori hubungan tersebut, dapat dilihat tabel berikut:

Tabel.4.12 Interval Koefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 - 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.00 Sangat kuat 4. Analisis Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya. Besarnya nilai koefisien determinasi diketahui dari hasil output software SPSS 21.0 for windows yang digunakan sebagai alat bantu dalam penelitian ini, hasilnya sebagai berikut:

Tabel.4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,582a ,339 ,315 5,441

a. Predictors: (Constant), ESQ Training b. Dependent Variable: Nilai Produktivitas

Tabel.4.13 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.339 dan koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.315 artinya bahwa variabel ESQ training berpengaruh terhadap produktivitas karyawan (Y) sebesar 33.90% (R Square) sedangkan sisanya sebesar 66.10% dipengaruhi oleh variabel- variabel lain diluar model yang digunakan oleh peneliti.

5. Interpretasi

Dari hasil analisa data didapatkan bahwa dalam pengujian variabel bebas yaitu

ESQ training terhadap nilai produktivitas karyawan menyatakan bahwa variabel ESQ training mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai produktivitas karyawan asuransi syariah. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan

ESQ training (sebuah pelatihan) yang efektiv menjadi salah satu faktor penentu peningkatan kualitas karyawan dalam perusahaan jasa asuransi. Hal ini sejalan dengan teori produktivitas yang dikemukana oleh J Ravianto (1985), bahwa produktivitas dipengaruhi oleh motivasi, kecakapan, kepribadian peran dan kepenatan. Sementara kecakapan dibentuk dari pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Program pengembangan sumber daya manusia sering dinilai sebagai salah satu jenis investasi perusahaan, karena dengan mengeluarkan biaya sedikit untuk pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan secara masif maka akan memberikan hasil yang sangat berguna dikemudian hari. Pengembangan SDM penting dilakukan untuk membantu memastikan bahwa organisasi tersebut mempunyai orang- orang ahli dan berpengetahuan yang diperlukan guna mencapai tujuan perusahaan.

72

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diberikan suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t (parsial) dapat disimpulkan bahwa variabel indepen yakni ESQ training berpengaruh positif signifikan terhadap nilai produktivitas karyawan. Hal ini dapat dilihat dari t-hitung yang didapat dari uji t (parsial) sebesar 3.790, nilai hitung tersebut lebih besar dari nilai t-tabel 2.048. Selain itu nilai signifikan sebesar 0,001 lebih kecil daripada taraf signifikansi α = 0,05. Karena nilai t hitung > dari t tabel (3.790 > 2,048). Dan nilai signifikansi ≤ daripada taraf signifikansi α = 0,05 (0,001 < 0,05), maka Ho diterima. Artinya variabel ESQ training secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai produktivitas karyawan.

2. Berdasarkan hasil uji r square (koefisien determinasi) dapat disimpulkan bahwa ESQ training memiliki pengaruh sebesar 33,90% terhadap nilai produktivitas karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai r square yang didapat

B. Saran

1. Kegiatan pelaksanaan ESQ training yang dilakukan kiranya dapat terus ditingkatkan ke level- level selanjutnya, mengingat training yang diikuti sampai saat ini baru pada lavel basic sehingga pengaruhnya yang dirasakan belum begitu besar, yakni baru 33.90%. Dengan melanjutkan training pada lavel selanjutnya maka diharapkan dapat meningkatkan produktivitas SDM lebih besar lagi.

2. PT. Asuransi Takaful Keluarga hendaknya lebih meningkatkan lagi program- program pelatihan bagi para sumber daya manusianya guna meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya mengingat faktor SDM merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan jasa termasuk asuransi sehingga SDM yang handal merupakan faktor produksi yang wajib dimiliki oleh perusahaan.

3. Untuk penelitian mendatang disarankan agar dapat memperluas wilayah sample penelitian dengan memasukkan beberapa sampling area di wilayah lain. Dan juga penyebaran kuisioner dan pengumpulannya dapat dilakukan pada waktu yang tepat, sehingga jumlah responden dapat lebih banyak dan menghasilkan hasil penelitian yang lebih akurat.

Dokumen terkait