• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Metode Analisis Data

Penggunaan analisis deskriptif ini ditujukan untuk mengetahui gambaran kondisi efesiensi modal kerja, leverage, likuiditas dan firm size terhadap profitabilitas melalui retrun on assets perusahaan yang di komparasikan secara eksternal, yaitu melibatkan satu perusahaan yang membandingkan dengan kondisi rata-rata seluruh objek penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka peneliti menggunakan analisis regresi untuk membandingkan dua variabel yang berbeda. Pada analisis regresi untuk memperoleh model regresi yang bisa dipertanggung jawabkan, maka asumsi – asumsi berikut harus di penuhi:

47

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian dan sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model – model penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memilih distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali 2001:83). b. Uji Multikolinieritas

Melakukan uji multikolinieritas, yaitu untuk menguji ada tidaknya hubungan sempurna antara independen variable pada model regresi, antara lain dengan melihat besaran VIF ( Variance Inflation Factor) dan Tolerance, pada pengujian ini, regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. Besaran korelasi antar independen variabel, pada pengujian ini, regresi yang bebas multikolinieritas adalah koefisien korelasi antara independen variabel haruslah lemah dibawah 0,5.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

48

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainya (Imam Ghozali, 2005). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu penelitian.

1) Uji Durbin – Watson

Uji durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0) Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tdk ada autokorelasi positif Tdk ada autokorelasi positif Tdk ada korelasi negatif Tdk ada korelasi negatif Tdk ada autokorelasi positf atau negatif Tolak No desicien Tolak No deeisen Tdk ditolak 0 < d < dl dl ≤ d ≤ du 4 dl d 4 4 –da ≤ d ≤ 4 - dl Du < d < 4 – du

49

d. Uji Heterokedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Imam ghazali, 2005). Dalam analisis memiliki dasar yaitu :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedasitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Regresi berganda berguna untuk meramalkan pengaruh dua variabel predictor atau lebih terhadap satu variabel kriterium atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara tiga variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman, 2003 : 241). Analisis regresi berganda dalam penelitian in digunakan untuk

50

mengetahui pengaruh efesiensi modal kerja, leverage, likuiditas dan firm size terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI. Formulasi Persamaan regresi linier berganda sendiri adalah sebagai berikut :

Dimana : Y = Profitabilitas ( ROA) a = Bilangan Konstanta b1 – b2 = Koefisien Regresi

X1 = Efesiensi modal kerja (WCT) X2 = Leverage (DER)

X3 = Likuiditas (CR)

X4 = Ukuran Perusahaan (Firm Size) e = error

4. Uji t atau Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji hipotesa yaitu untuk menguji signifikasi pengaruh masing-masing variabel indenpenden secara parsial terhadap variabel dependen

Hipotesis :

Ho : Koefisien regresi tidak signifikan Hi : Koefisien regresi signifikan

51

Kriteria Pengujian :

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

dan

Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada table coefficients kolom sig atau significance.

5. Uji F atau Uji Simultan

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk mempengaruhi variabel bebas secara simultan atau tidak. Hipotesis :

Ho : Model regresi tidak dapat digunakan Hi : Model regresi dapat digunakan Kriteria Pengujian :

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

52

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dari suatu persamaan regresi dengan menggunakan hipotesis statistik. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik (Santoso 2004:168) yaitu jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika < 0,05 maka H0 ditolak. Nilai Probabilitas dari uji F dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada table ANOVA kolom sig atau significance.

6. Adjusted R2

Koefisien determinasi (R2) dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh variabel – variabel bebasnya (Santoso 2004:167).

Dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda maka masing- masing variabel independen yaitu efesiensi modal kerja, leverage, likuiditas dan firm size secara parsial dan secara simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu profitabilitas yang dinyatakan dengan R2 untuk menyatakan koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel efesiensi modal kerja, leverage, likuiditas dan firm size terhadap variabel profitabilitas.

53

Sedangkan r2 untuk menyatakan koefisien determinasi parsial variabel independen terhadap variabel dependen.

Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen (dengan kata lain semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen). Sedangkan jika koefisien determinasi mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel terikat. Angka dari R Square didapat dari pengolahan data melalui program SPSS yang bisa dilihat pada table summery kolom R square.

Dokumen terkait