METODE PENELITIAN
E. Metode Analisis Data
Data yang akan dianalisis meliputi, instrumen observasi, instrumen tes dan kuesioner. Adapun analisisnya sebagai berikut:
1. Observasi/Pengamatan
Analisis data pengamatan selama proses pembelajaran dilakukan peneliti dengan memberi tanda cek (√) pada kolom indikator yang sesuai dengan proses pembelajaran di kelas.
a) Keterlaksanaan RPP
Teknik analisis instrumen keterlaksanaan RPP yang mampu dilaksanakan oleh guru, terdiri dari 2 alternatif pilihan yaitu “Ya” dan “Tidak”. Instrumen keterlaksanaan RPP diisi oleh peneliti dengan memberikan satu tanda cek (√) untuk setiap pernyataan pada kolom yang dipilih. Semakin banyak jumlah tanda cek (√) di kolom “Ya” maka semakin tinggi tingkat keterlaksanaan RPP yang dicapai. Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika tercapai minimal 75% dari keseluruhan kegiatan yang telah direncanakan dalam RPP. Penentuan keberhasilan proses pembelajaran disesuaikan dari modifikasi pendapat M. Hosnan (2014: 423). Rumus untuk menghitung keterlaksanaan RPP:
( )
b) Lembar penilaian sikap sosial siswa di kelompok ahli dan kelompok asal Tabel 3.9 Penilaian Sikap Sosial Siswa di Kelompok Ahli
No Nama Siswa
Indikator (In) Kelompok Ahli
NK Kategori
In1 In2 In3 In4
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1
.. 31
Tabel 3.10 Penilaian Sikap Sosial Siswa di Kelompok Asal
No Nama Siswa
Indikator (In) Kelompok Asal
NK Kategori
In1 In2 In3 In4
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
..
31
c) Lembar penilaian keterampilan
Tabel 3.11 Penilaian Keterampilan
No Kode Siswa Kerapian pengerjaan tugas Ketepatan waktu pengumpulan tugas Proses penyelesaian tugas Hasil akhir penyelesaian soal NK K at egor i 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 .. 31
Jumlah skor dalam tabel analisis penilaian sikap sosial maupun penilaian keterampilan siswa akan dihitung dan dilakukan pengkategorian. Pengkategorian skor dilakukan menurut M. Hosnan (2014: 424-425).
Tabel 3.12 Kategori Nilai Kompetensi Penilaian Sikap Sosial Siswa
Skor Kategori
1,00 ≤ skor ≤ 1,33 Kurang (K)
1,34 ≤ skor ≤ 2,33 Cukup (C)
2,34 ≤ skor ≤ 3,33 Baik (B)
3,34 ≤ skor ≤ 4,00 Sangat Baik (SB)
Tabel 3.13 Kategori Nilai Kompetensi Penilaian Keterampilan
Skor Kategori 1,00 D 1,33 D+ 1,66 C- 2,00 C 2,33 C+ 2,66 B- 3,00 B 3,33 B+ 3,66 A- 4,00 A
Proses pembelajaran dikatakan berhasil menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw tipe II apabila hasil pengamatan penilaian sikap sosial siswa dinyatakan memperoleh kategori minimal B dan hasil pengamatan penilaian keterampilan memperoleh kategori minimal B- dengan tingkat ketercapaian paling tidak 75 % dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran.
2. Hasil tes siswa di kelas
Instrumen penelitian menentukan kualitas data yang dikumpulkan. Kualitas data menetukan kualitas hasil penelitian. Data yang dapat digunakan sebagai alat ukur suatu keberhasilan proses pembelajaran dalam penelitian harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrumen ulangan.
a. Validitas Instrumen 1) Validitas isi.
Zainal Mustafa EQ (2009: 164) mengungkapkan bahwa validitas isi berkaitan dengan pertanyaan mengenai seberapa lengkap butir soal yang digunakan telah memadai atau dapat mengungkap sebuah konsep. Validitas isi dilakukan dengan pendekatan panel juri yang terdiri dari para penilai yang memang profesional dibidang itu, dalam hal ini dosen pengampu atau guru (sudah mengajar lebih dari 10 tahun) mata pelajaran matematika, dimintai pertimbangan mengenai instrumen yang sudah dibuat.
2) Validitas Butir Soal.
Suharsimi Arikunto (2012: 90) mengemukakan sebuah butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Penentuan validitas suatu instrumen dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan Hipotesis H0 = Butir soal tidak valid H1 = Butir soal valid
b) Perhitungan validitas butir soal dilakukan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013: 180).
∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Banyaknya peserta tes
Skor pada butir soal tertentu
Skor total
c) Dari hasil perhitungan dibandingkan ke tabel harga kritik
product moment pada taraf signifikasi . Peneliti memilih memakai nilai signifikasi karena merupakan ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. Berikut dasar pengambilan keputusan:
i. Jika hitung tabel, maka H0 ditolak sehingga butir soal dinyatakan valid.
ii. Jika hitung tabel, maka H0 diterima sehingga butir soal dinyatakan tidak valid.
d) Data yang valid, kemudian dilakukan kriteria harga . Tabel 3.14 Kriteria Koefisien Validitas
Koefisien Korelasi Kriteria
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Tes pengukuran berlawanan dengan yang seharusnya diukur
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2012:89
b. Reliabilitas
Pengertian reliabilitas menurut Zainal Mustafa EQ (2009: 224) adalah ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi suatu instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas instrumen menurut Suharsimi Arikunto (2012:122-123) dapat diukur menggunakan rumus
Alpha. Langkah-langkah perhitungan reliabilitas instrumen yaitu:
1) Mencari varians setiap butir soal ∑ ∑
Keterangan:
varians skor butir soal no
Jumlah skor butir soal no semua siswa
banyaknya butir soal 2) Hitung varians semua butir soal 3) Hitung varians total
∑ ∑ Keterangan :
varians total
4) Hitung koefisien korelasi dengan rumus Alpha
∑
Keterangan:
reliabilitas yang dicari
5) Hasil perhitungan kemudian dibandingkan ke tabel harga kritis product moment pada taraf signifikasi . Dasar pengambilan keputusan:
a) Jika hitung tabel, maka butir soal pertanyaan reliabel. b) Jika hitung tabel, maka butir soal pertanyaan tidak reliabel. 6) Data yang sudah reliabel, kemudian dilakukan penafsiran terhadap
koefisien reliabilitas.
Tabel 3.15 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Tes pengukuran berlawanan dengan yang seharusnya diukur
Instrumen ulangan yang sudah valid dan reliabel dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Nilai ulangan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Akhir
Tabel 3.16 Kategori Nilai Akhir Ulangan Setiap Siswa
Skor Kategori 1,00 D 1,33 D+ 1,66 C- 2,00 C 2,33 C+ 2,66 B- 3,00 B 3,33 B+ 3,66 A- 4,00 A
Siswa dikatakan tuntas jika masuk dalam kategori minimal B-. Proses pembelajaran dikatakan berhasil menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw tipe II apabila jumlah siswa yang dinyatakan tuntas tercapai paling tidak 75 % dari jumlah siswa yang mengikuti ulangan. Rumus menghitung persentase ketuntasan tes siswa:
Persentase ketuntasan tes siswa =
Instrumen kuis digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa untuk setiap pertemuan. Tabel kriteria tingkat hasil belajar siswa:
Tabel 3.17 Kriteria Tingkat Hasil Belajar Siswa Setiap Pertemuan
Nilai Kuis Kriteria Pemahaman
Sangat Kurang (SK)
41 – 55 Kurang (K)
56 – 65 Cukup (C)
66 – 79 Baik (B)
80 – 100 Sangat Baik (SB) Sumber: Kartika Budi, 2001:54
Perhitungan tingkat pemahaman seluruh siswa dalam setiap pertemuan dapat digunakan tabel kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.18 Kriteria Tingkat Hasil Belajar Semua Siswa Setiap Pertemuan
SB SB+B SB+B+C SB+B+C+K SB+B+C+K+SK Kriteria Pemahaman Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Sumber: Kartika Budi, 2001:55
3. Kuesioner Minat Belajar Siswa
Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data minat belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
Jigsaw tipe II. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya dianalisis dan
dilakukan perhitungan skor total untuk mendapatkan persentase minat belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw tipe II. Rumus menghitung persentase minat belajar siswa:
Keterangan :
H : Hasil persentase minat belajar siswa
J : Jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa M : Jumlah skor maksimal
Tabel 3.19 Kriteria Minat Belajar Setiap Siswa
Skor Kriteria Minat Belajar
Sangat Rendah (SR)
21 – 40 Rendah (R)
41 – 60 Cukup (C)
61 – 80 Tinggi (T)
81 – 100 Sangat Tinggi (ST)
Semakin tinggi hasil persentase minat belajar yang diperoleh siswa maka semakin tinggi pula minat belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw tipe II. Kriteria minat belajar masing-masing siswa akan diolah untuk menghitung persentase minat belajar siswa secara keseluruhan dengan:
∑ ∑
Keterangan:
Hs : Hasil persentase minat belajar seluruh siswa
∑ : Jumlah siswa yang berminat sesuai kriteria
∑ : Jumlah siswa secara keseluruhan
Minat belajar seluruh siswa dapat ditentukan dengan menggunakan tabel kriteria minat belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 3.20 Kriteria Minat Belajar Seluruh Siswa
ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR Kriteria Minat Belajar
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Sumber: Kartika Budi, 2001:55