• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh deposito mudharabah terhadap peningkatan pendapatan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar, maka digunakan analisis dengan metode statistik yaitu:

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh deposito mudharabah terhadap pendapatan yang diperoleh adalah persamaan regresi linier sederhana: (Sugiono: Statisitik untuk Penelitian, (Cet. X; Bandung: Alfabeta, 2007), Hlm. 244.)

Dimana:

Di mana:

Y = pendapatan

a = Nilai pendapatan jika pembiayaan deposito mudharabah tidak ada b = Kecenderungan perubahan tingkat pendapatan akibat penerimaan

deposito mudharabah X = Deposito mudharabah 2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji t, adapun langkah-langkah uji t yaitu, sebagai berikut:

a. Menentukan Hipotesis

H : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara deposito mudharabah dengan peningkatan pendapatan

H : Ada pengaruh secara signifikan antara deposito mudharabah dengan peningkatan pendapatan

b. Menentukan tingkat signifikan (α) yang digunakan c. Menghitung nilai t

d. Menentukan t

e. Kriteria pengujian dengan membandingkan t dengan t Jika t < t maka H diterima dan H ditolak

Y = a + bX

Jika t > t maka H ditolak dan H diterima f. Kesimpulan

44

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiaman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiaman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara pada awal beroperasi pada tahun 1962 menempati Gedung Bank Indonesia, Jalan Nusantara No. 53 kemudian berpindah di Gedung Bank Summa Jalan Sulawesi No. 91 Makassar. Tujuan pendirian bank adalah untuk mengelola keuangan daerah dan membantu meningkatkan otonomi daerah.Persediaan pendirian bank dilakukan oleh Bapak Syamsuddin dg Manggawi yang kemudian menjadi Direktur Utama pertama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Berdasarkan peraturan Daerah tingkat I Sulawesi Selatan No. 002 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah

Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal dasar sebesar Rp.250.000.000. Adanya pemisahan antara Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan Propinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara dan adanya penambahan modal dasar maka Perda No. 002 tahun 1964 telah beberapa kali mengalami perubahan dan pada akhirnya Bank berganti nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993, modal dasar menjadi Rp.25 milyar dengan sebutan Bank BPD Sulselbar dengan status sebagai Perusahaan Daerah (PD).Berdasarkan Peraturan Daerah No. 08 tahun 1999 modal dasar ditingkatkan dari Rp.25 milyar menjadi Rp.150 milyar. Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari perusahaan daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT), maka lahirlah Peraturan Daerah No.

13 tahun 2003 tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT di mana modal dasar ditingkatkan menjadi Rp.650.000.000.000 yang Akta pendiriannya telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. C- 31541 HT. 01. 01. tanggal 29 Desember 2004 tentang pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tertanggal 15 Februari 2005, Tambahan Nomor 1655/2005.

Pada tahun 2007, PT. Bank Sulselbar telah membentuk Unit Usaha Syariah.Berkaitan dengan hal tersebut telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulsel No.SK/029/DIR tanggal 26 April 2007 tentang pengangkatan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Sulsel dan SK Direksi No. SK/034/DIR tanggal 11 Mei 2007 tentang Personalia DewanPengawas Syariah PT. Bank Sulsel, telah ditunjuk personalia sebagai berikut :

1. Ketua : Prof. DR. H. Halide 2. Sekretaris : AG. H. Sanusi Baco

3. Anggota : DR. Mukhlis Sufri, SE.,M.Si

Bank Sulselbar Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari PT. Bank Sulsel. Unit ini mulai beroperasi pada bulan April 2007 dengan modal awal Rp.10.328.992.500, kini memiliki aset sebesar Rp.21.893.000.000, dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sejumlah Rp.7.678.000.000, dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp.9.261.000.000, laba yang dihasilkan berjumlah Rp.3.886.007.500.

Adapun strategi yang ditempuah guna pengembangan Unit Usaha Syariah ini antara lain :

1. Menyalurkan pembiayaan syariah secara intensif baik melalui pola executing, channeling, maupun aliansi dengan perbankan syariah yang ada kepada sektor konsumtif maupun produktif terutama dengan pola mudharabah.

2. Mengintensifkan penghimpun dana masyarakat berjangka panjang secara berimbang dengan penyaluran pembiayaan syariah yang diberikan.

3. Mengembangkan produk simpanan berjangka dengan pola Mudharabah yang mendukung penyediaan dana berjangka panjang.

4. Membuka akses layanan masyarakat yang lebih luas dengan office channeling, pembukaan kantor cabang syariah baru serta kerja sama ATM.

5. Melakukan sosialisasi dan promosi secara intensif kepada masyarakat baik melalui kerjasama dengan para ulama maupun media promosi dan sosialisasi lainnya.

6. Meningkatkan kepada sumber daya manusia dalam service excellent serta pemahaman konsep dan produk perbankan syariah.

7. Menerapkan Good Corporate Governance untuk menjaga citra perusahaan di masyarakat dan menciptakan perbankan yang sehat dan terpercaya.

8. Meningkatkan permodalan Unit Usaha Syariah melalui mekanisme internal maupun tambahan alokasi modal.

B. Visi Dan Misi Perusahaan

Dalam setiap perusahaan harus mempunyai visi yang jelas, sehingga ada target yang harus dicapai. Adapun visi PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah adalah:

1.Visi

“Menjadi bank yang terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan dukungan manajemen yang professional serta memberikan nilai tambah kepada Pemda dan masyarakat.”

2.Misi

Untuk mencapai visi maka perlu ada misi atau usaha yang harus dilakukan PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah. Misi dari PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah adalah sebagai berikut:

a. Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah.

b. Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah.

c. Salah satu sumber pendapatan asli daerah.

3. Motto

Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dunia perbankan saat ini dan akan datang serta persaingan global, Bank Sulsel Syariah memiliki motto “MAJU BERSAMA MERAIH BERKAH” artinya Bank Sulsel memiliki tekad untuk secara terus menerus meningkatkan kinerja dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan stakeholder

dengan penuh rasa tanggung jawab dan di dedikasi yang tinggi dalam upaya mencapai keberhasilan bersama-sama

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan pekerjaan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi pada setiap pekerjaan. Selain itu struktur organisasi juga sering disebut bagan atau skema organisasi yang merupakan gambaran skematis tentang hubungan pekerjaan antara orang-orang yang terdapat dalam suatu badan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Pencapaian sasaran suatu bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sangat tergantung pada struktur organisasi yang harus dibuat secara sederhana, efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas, maka akan disajikan struktur organisasi pada Bank Sulselbar Syariah, yang dapat dilihat pada gambar 4.1 dihalaman berikutnya:

SKEMA 4.1

STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SULSELBAR CABANG SYARIAH MAKASSAR

Sumber : PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar

D. Tugas Pokok Karyawan

Adapun perincian tugas (fungsi) dari masing-masing bagian yang adadalam perusahaan dapat dijelaskan satu persatu berikut ini:

Pemimpin Cabang

Zuhra Abd. Rasyid Samuria Firmansyah

Pemimpin Seksi

1. Pemimpin Cabang

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian seluruh target cabang yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas operasional cabang.

c. Melakukan supervisi terhadap setiap unit/seksi di cabang pelaksanaan pencapaian target pemasaran dan operasional sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

d. Bertanggung jawab terhadap penyaluran pembiayaan yang disalurkan melalui cabang dan melakukan monitoring dan pengawasan agar tetap comply-with dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

e. Bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas SDM cabang.

f. Bertanggung jawab atas kondisi cabang agar tetap kondusif.

g. Bertanggung jawab atas monitoring dan pembinaan terhadap nasabah pembiayaan.

h. Penanggung jawab User Pimpinan Cabang.

i. Bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan cabang.

j. Membangun dan meningkatkan relationship dengan semua share-holder dan stake-share-holder di wilayah kerja cabang

2. Pemimpin Seksi Umum & Personalia a. Memonitoring pegawai

b. Membuat daftar gaji

c. Membuat daftar uang makan

d. Membuat surat-surat keluar e. Mengagenda surat masuk

f. Menjaga barang inventaris kantor

g. Membuat daftar ATI dan penyusutannya h. Melaksanakan taksasi jaminan

i. Memonitoring kebutuhan ATC/ATK/ATI j. Penanggungjawab User Kasie Umum 3. Pemimpin Seksi Pemasaran & Treasury

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pembiayaan dan target- target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.

b. Menerima berkas permohonan pembiayaan.

c. Melakukan sosialisasi terhadap permohonan yang masuk.

d. Membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan.

e. Membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan.

f. Menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia.

g. Membantu kasir pemasaran dalam pencapaian target funding.

h. Bertanggungjawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sulselbar.

4. Pemimpin Seksi Akuntansi dan Pelaporan

a. Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi b. Melakukan review transaksi teller

c. Berkoordinasi dengan Teller, SA dan penanggungjawab VBS secara langsung.

d. Melakukan konsolidasi RAK ataupun giro antar Bank dengan Divisi UUS.

e. Melakukan koordinasi dengan kasie umum – pemasaran perihal putusan pembiayaan.

f. Menjaga stabilitas cabang

g. Menjaga keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal.

h. Menyampaikan laporan bulanan Cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia.

i. Anggota komite kantor cabang

j. Penanggung jawab User Kasie Akuntansi dan Pelaporan k. Penanggung jawab Kunci Ruang Khasanah

l. Penanggung jawab Kunci Brangkas 5. Head Teller

a. Melakukan transaksi tunai dan non tunai b. Membuat laporan kas

c. Memonitoring posisi saldo kas d. Pemegang kunci brankas

e. Penanggung jawab Usel Teller 6. Teller

Memberikan pelayanan dalam menghitung, mengontrol dana yang masuk dan keluar kas dan bertanggung jawab kepada Head Teller.

7. Service Assistance

a. Bertanggungjawab atas pelayanan kepada seluruh nasabah secara prima.

b. Menjelaskan berbagai produk simpanan/pembiayaan kepada nasabah secara efisien dan efektif dan tetap menjaga kerahasiaan bank.

c. Memonitoring pembukaan rek. Simpanan secara reguler.

d. Melakukan koordinasi dengan Kasie Keuangan dan Teller perihal Aktivasi Rek. Simpanan.

e. Menjaga keharmonisan kerja dengan seluruh bagian.

f. Mengupdate pengetahuan mengenai produk perbankan syariah, menguasai materi KYC (Know Your Customer) pada saat melakukan aktivasi pembukaan rekening simpanan.

g. Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.

h. Penanggungjawab user SA.

i. Memonitoring penggunaan materai.

j. Fungsi dan Tugas Security

k. Menjaga keamanan kantor dan sekitarnya

l. Mengontrol pegawai dan absensinya m.Mengontrol lalulintas tamu

n. Menjaga barang inventaris kantor o. Menjaga barang/kendaraan pegawai p. Membersihkan kantor dan halaman kantor q. Membantu pegawai

r. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.

s. Pengamanan terhadap cover dana 8. Driver

a. Mengantar pimpinan cabang b. Mengantar pegawai

c. Memelihara kendaraan dinas

d. Membersihkan Kantor dan Halaman Kantor.

E. Produk PT. Bank Sulselbar Cab. Syariah Makassar 1. Produk Pembiayaan

a. Murabahah

Yaitu pembiayaan dengan prinsip Jual Beli untuk memenuhi kebutuhan nasabah seperti property, kendaraan, alat-alat industri dan barang lainnya, dengan proses yang mudah, dimana Bank Sulsel Syariah menjual barang yang dipesan/diinginkan Nasabah sebesar harga pokok ditambah margin keuntungan bank.

Setelah memenuhi prosedur dan persyaratan seperti uang muka dan kelayakan mengenai kemampuan angsuran dan lainnya, Nasabah sebagai pembeli dapat memanfaatkan fasilitas anggsuran selama 60 bulan untuk Nasabah (perorangan/badan usaha) berpenghasilan tidak tetap serta maksimal 96 bulan untuk Nasabah (perorangan) berpenghasilan tetap. Kelebihan Murabahah dibanding produk sejenis non syariah adalah selain sesuai syariah (prinsip jual beli) adalah jumlah angsuran tetap tidak berubah walaupun terjadi fluktuatif suku bunga.Pembiayaan Murabahah dapat dimanfaatkan Nasabah untuk memenuhi kebutuhan barang-barang produktif maupun konsumtif termasuk dapat pula digunakan untuk pengadaan barang berdasarkan pesanan dari pihak ketiga dengan bukti Surat Perintah Kerja/Kontrak Kerja dari dari Instansi Pemerintah/BUMN/BUMD serta pihak swasta yang kredible.

b. Istishna

Yaitu pembiayaan dengan prinsip Jual Beli untuk memenuhi kebutuhan nasabah khusus property dan barang lainnya yang memerlukan proses produksi/pembangunan/renovasi. Pihak produsen/pemborong/kontraktor dapat ditunjuk oleh Bank atau nasabah sendiri.Kemudian Bank Sulsel Syariah menjual barang yang

dipesan/diinginkan Nasabah sebesar harga pokok ditambah margin keuntungan bank.

Penyerahan barang oleh Bank kepada Nasabah dilakukan setelah barang selesai atau maksimal setelah melewati masa proses Produksi/Pembangunan/Renovasi (MPP). Setelah memenuhi prosedur dan persyaratan seperti uang muka dan kelayakan mengenai kemampuan angsuran dan lainnya, Nasabah sebagai pembeli dapat memanfaatkan fasilitas anggsuran selama 60 bulan untuk Nasabah (perorangan/badan usaha) berpenghasilan tidak tetap serta maksimal 96 bulan untuk Nasabah (perorangan) berpenghasilan tetap.

Kelebihan Istishna dibanding produk sejenis non syariah adalah selain sesuai syariah (prinsip jual beli) adalah jumlah angsuran tetap tidak berubah walaupun terjadi fluktuatif suku bunga serta kewajiban angsuran dapat dilakukan setelah masa proses produksi/pembangunan/Renovasi (MPP) selama maksimal tiga bulan.

c. Musyarakah

Adalah akad kerjasama antara Bank Syariah dan Nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank dan Nasabah memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan

dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama.

Dalam implementasinya Bank Syariah berperan sebagai Investor Pasif yang menanamkan modalnya saja sedangkan nasabah berperan sebagai Investor Aktif yang selain menanamkan modal juga mengelola langsung objek usaha yang dibiayai bersama tersebut.

Pendapatan/Keuntungan real dari pengelolaan usaha tersebut akan dibagi antara Nasabah dan Bank Syariah sesuai Nisbah (Porsi) yang telah disepakti pada saat Akad Musyarakah ditandatangi.

Pembiayaan Musyarakah dapat dimanfaatkan Nasabah untuk kebutuhan :

Tambahan Modal Kerja usaha perdagangan, industri, manufaktur, pertanian, angkutan dan lainnya serta bidang usaha jasa.

Tambahan Modal Kerja kontraktual

d. Mudharabah

Adalah akad kerjasama antara Bank Syariah dan Nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank memberikan kontribusi seluruh modal dana sedangkan Nasabah adalah pelaksana usaha yang dibiayai Bank Syariah dengan kontribusi skill dalam pengelolaan usaha.

Ketentuan pembagian keuntungan dan risiko akan ditanggung Bank selama Nsabah tidak melakukan khianat/wan prestasi. Dalam implementasinya Pendapatan/Keuntungan real dari pengelolaan usaha tersebut akan dibagi antara Nasabah dan Bank Syariah sesuai Nisbah (Porsi) yang telah disepakti pada saat Akad Mudharabah ditandatangi. Perhitungan realisasi Bagi Hasil Mudharabah secara prinsip tidak jauh berbeda dengan perhitungan Bagi Hasil Musyarakah.

2. Produk Jasa Perbankan Syariah

Bank Sulsel Syariah menyediakan produk-produk jasa untuk melayani dan memenuhi kebutuhan transaksi jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat, dengan dukungan sistem on line di seluruh jaringan kantor Bank Sulsel Syariah dan office channeling diharapkan dapat lebih memudahkan dan mendekatkan layanan bank syariah kepada masyarakat.

Produk jasa Bank Sulsel Syariah yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah adalah sebagai berikut :

Penarikan dan penyetoran on line di seluruh kantor Bank Sulsel di seluruh Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Setoran dan penarikan cek/Bilyet Giro melalui kliring.Transfer dan Inkaso antar rekening Bank Sulsel atau Bank Lain.

Pembuatan Surat Refrensi dan Dukungan Bank

Penerbitan Surat Jaminan Bank (Bank Garansi)

3. Special Investment (Mudharabah Muqayyadah)

Adalah sarana Investasi bagi para Investor yang memilik dana untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada Nasabah dan atau pihak lain yang khusus ditunjuk dan atau dipilih oleh Investor sebagai pemilik dana.

Bank Sulsel Syariah dalam akad ini berperan sebagai Arranger atau Manajemen Investasi untuk menjaga kepentingan pemilik dana dengan menyalurkan dana kepada nasabah yang khusus ditunjuk dan atau dipilih oleh Investor. Bank Sulsel Syariah sebagai Manajemen Investasi selain berperan sebagai pengelola juga menjamin bahwa proses pemilihan atau studi kelayakan calon penerima pinjaman dilakukan secara prosedural dan objektif sehingga diharapkan pemilik dana mendapat keyakinan bahwa dananya disalurkan secara benar dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan bank teknis.

Secara periodik pemilik dana dapat meminta laporan perkembangan pengelolaan dananya kepada Bank Sulsel Syariah. Skim ini telah diaplikasikan yaitu program pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro untuk mengentaskan kemiskinan dengan pola pembiayaan Syariah kepada masyarakat di Sulawesi Selatan dan Barat.

4. Simpanan Investasi Nasabah a. Giro Syariah (Prinsip Wadiah)

Adalah sarana penyimpanan dana dalam bentuk mata uang rupiah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip titipan (Wadiah yad Dhamanah) dimana dana Nasabah akan dikelola secara amanah dan dijamin penarikannya. Giro Syariah dirancang khusus untuk memberikan jaminan keamanan dan kemudahan serta ketersediaan dana setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha Nasabah, dengan penarikan melalui Cek/Bilyet Giro.

b. Tabungan Tandamata Syariah (Prinsip Wadiah)

Yaitu Simpanan Nasabah (perorangan) di Bank Sulsel Syariah dalam bentuk Tabungan dalam bentuk mata uang rupiah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip Titipan (Wadiah Yad Dhamanah) dimana dana Nasabah akan dikelola secara amanah dan dijamin penarikannya. Penyetoran dan penarikan dapat diambil setiap saat dengan fasilitas ATM Bersama dan On Line di seluruh Kantor Bank Sulsel.

c. Tabungan Simpeda Syariah (Prinsip Mudharabah)

Yaitu Inventasi Nasabah (perorangan) di Bank Sulsel Syariah dalam bentuk mata uang rupiah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip Mudharabah (Bagi Hasil) dimana dana Nasabah akan dikelola dengan Amanah dan Profesional dalam usaha Bank Sulsel Syariah,

Insya Allah akan memperoleh bagi hasil dari Pendapatan Bank sesuai dengan Nisbah (porsi) Bagi Hasil yang disepakati di awal pembukaan rekening. Penyetoran dan penarikan dapat diambil setiap saat dengan fasilitas ATM Bersama di seluruh Kantor Bank Sulsel.

d. Deposito Syariah (Prinsip Mudharabah)

Yaitu Inventasi Nasabah di Bank Sulsel Syariah dalam bentuk mata uang rupiah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip Bagi Hasil (Mudharabah) dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan, dimana dana Nasabah akan dikelola sesuai dengan Amanah dan Profesional dalam usaha Bank Sulsel Syariah. Pendapatan Bank Syariah atas pengelolaan dana tersebut akan dibagi sesuai dengan Nisbah (porsi) Bagi Hasil yang disepakati di awal pembukaan rekening. Penyetoran dan penarikan sesuai jangka waktu yang disepakati dan dapat diperpanjang atau diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over). Bagi hasil dapat dipindahbukukan secara otomatis ke rekening lain milik Nasabah di Bank Sulsel Syariah.

F. Pengaruh Deposito Mudharabah terhadap Peningkatan Pendapatan PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar

1. Uji Variabel X (Deposito Mudharabah)

Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian di Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar tentang total deposito

mudharabah per Desember dari periode 2010-2013, maka penulis akan menganalisis jumlah total deposito mudharabah dari Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Deposito Mudharabah

PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar 2010-2013

Periode Total Deposito Mudharabah (dalam Rp) 31 Desember 2010 29.720.890.000

31 Desember 2011 58.463.890. 000 31 Desember 2012 113.521.945.204 31 Desember 2013 185.696.255.704

Sumber: Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar

Dengan melihat tabel .4.1 di atas dapat dilihat bahwa tingkat deposito mudharabah selalu mengalami peningkatan dari setiap periode ke periode berikutnya. Hal ini dapat dilihat pada periode 31 Desember 2010 dimana total pendapatan deposito mudharabah sebesar Rp.29.720.890.000 dan mengalami peningkatan pada periode 31 Deember 2011 dengan total pendapatan Rp.58.463.890.000, kemudian pada periode 31 Desember 2012 mengalami peningkatan dengan total pendapatan sebesar

Rp.113.521.945.204 dan pada periode31 Desember 2013 mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya dengan total pendapatan Rp.185.696.255.704. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah deposan yang setiap tahunnya juga mengalami peningkatan yaitu pada periode 2010 jumlah deposan sebanyak 303, periode 2011 sebanyak 466, periode 2012 sebanyak 715, dan pada periode selanjutnya tahun 2013 sebanyak 982.

2. Uji Variabel Y (Pendapatan)

Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian di Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar tentang total deposito mudharabah per Desember dari periode 2010-2013, maka penulis akan menganalisis jumlah pendapatan dari Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Pendapatan

PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar 2010-2013

Periode Total Pendapatan (dalam Rp)

31 Desember 2010 1.180.064.644

31 Desember 2011 5.477.410.653

31 Desember 2012 9.653.664.466

31 Desember 2013 15.749.608.618

Sumber: Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa total profitabilitas yang diperoleh oleh Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar selalu mengalami kenaikan. Dimana pada periode 31 Desember 2010 pendapatan yang dihasilkan menunjukkan angka positif sebesar Rp.1.180.064.644, pada 31 Desember 2011 juga menunjukkan peningkatan sebesar Rp.5.477.410.653, peningkatan juga terjadi pada 31 Desember 2012 dimana total pendapatan yang dihasilkan yaitu Rp.9.653.664.466, dan pada 31 Desember 2013 mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya dengan total pendapatan yang dihasilkan yaitu Rp.15.749.808.618.

G.Hasil Penelitian

1. Perhitungan Regresi Linear Sederhana

Model analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana. Data yang diperoleh dari Bank Sulselbar Cabang Syariah dari empat tahun terakhir dan diolah dengan menggunakan Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0

Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh deposito mudharabahterhadap peningkatan pendapatan PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar berikut. Adapun hasil dari

pengolahan data dengan program SPSS 20.0 tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.3

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Deposito Mudharabah terhadap pendapatan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah

Makassar Tahun 2010-2013

1 (Constant) -681,669 842,969 -,809 ,504

deposito

mudharabah ,090 ,007 ,993 12,107 ,007

a. Dependent Variable: pendapatan Sumber: Data Statistik diolah, 2014

Pada penelitian ini digunakan model penelitian regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX

Dari tabel 4.3 di atas dengan memperhatikan angka yang ada pada kolom Unstandardized Coeffisients Beta, maka dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut:

Y = (-681,669) + 0,090X

Dari persamaan regresi di atas, maka dapat diinterpretasikan beberapa

Dari persamaan regresi di atas, maka dapat diinterpretasikan beberapa

Dokumen terkait